indonesiaindonesia
Administrator

Perkelahian pelajar di Jakarta yang memakan korban nyawa dianggap sudah di luar kewajaran. Polda Metro Jaya pun berencana mengumpulkan pihak terkait untuk mencari solusi permasalahan tersebut.
"Polda Metro Jaya berencana mengumpulkan pihak-pihak dari Dinas Pendidikan, tokoh masyarakat, budayawan, pihak sekolah dan murid untuk membahas masalah perkelahian pelajar ini," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Jumat (28/9/12), di Mapolda Metro Jaya.
Rikwanto berharap, dalam pertemuan yang rencananya akan diadakan pada Selasa (2/10/12) malam, semua pihak terkait dapat menyampaikan solusi atas perkelahian pelajar.
"Semoga dalam pertemuan ini dapat terbangun kebersamaan antar pihak, untuk sama-sama memerangi tawuran," harapnya.
Dalam sepekan ini, telah terjadi dua perkelahian antar pelajar yang menewaskan dua orang. Pada Senin (24/9/2012), terjadi tawuran antara siswa SMAN 6 dan SMAN 70. Pertikaian tersebut menyebabkan tewasnya Alawy Yusianto Putra (15), siswa kelas X SMAN 6. Polisi pun membekuk pelakunya, yakni Fitra Ramadhani alias FR (19), siswa SMAN 70 kelas XII.
Berselang dua hari, Rabu (26/9/2012) kemudian terjadi tawuran pelajar di Jalan Minangkabau, Manggarai, antara siswa SMK Yayasan Karya (Yake) 66 dan Kartika Zeni (KZ). Tawuran ini menyebabkan siswa Yake Deny Yanuar, alias Yadut, tewas dengan luka di dada dan pinggang. Pelakunya, AD, juga berhasil ditangkap.

Mendikbud Mohammad Nuh membantah tawuran antarpelajar yang terjadi di Jakarta merupakan bukti dari adanya kesalahan dalam sistem pendidikan nasional. Namun pihaknya kini memang sedang merumuskan penguatan pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan.
"Itu 'case' saja, bukan berarti sistem pendidikan yang salah, karena kalau sistem yang salah, berarti itu (tawuran) ada di mana-mana. Itu 'kan cuma di Jakarta, tapi di Tulungagung 'kan nggak ada. Di Jakarta pun tidak semua sekolah," katanya kepada ANTARA di Surabaya, Ahad (30/9).
Setelah meresmikan tiang pancang Gedung "Menara Sains" ITS Surabaya, ia menjelaskan pihaknya sejak tahun 2010 hingga saat ini memang sedang merumuskan pembenahan kurikulum untuk memperkuat pendidikan karakter dalam dunia pendidikan.
"Itu sudah kita lakukan sejak tahun 2010, tapi pembenahan masih sedang dirumuskan, karena itu saya tidak bisa mengatakan sekarang. Apakah nanti ada pendidikan Pancasila lagi, perumusan (pembenahan kurikulum) itu masih sedang dalam proses, tunggu saja," katanya.
Tentang kasus tawuran antarpelajar SMAN 6 dan SMAN 70 di Jakarta, mantan Rektor ITS Surabaya itu menyatakan kasus tawuran itu tidak berdiri sendiri, tapi melibatkan orang luar yang 'memelihara' tawuran itu.
"Karena itu, saya sudah mengundang pihak sekolah dari SMAN 6 dan 70, OSIS, ikatan alumni, dan pihak terkait lainnya untuk memilih salah satu dari tiga opsi yakni dibiarkan terus dipelihara, dibiarkan untuk selesai secara alami, atau menghentikan dengan segala risiko," bebernya.
Dalam pertemuan itu, katanya, ada kesepakatan untuk memilih opsi ketiga dengan menyerahkan pada proses hukum untuk memidanakan siapa yang bersalah hingga kemungkinan ada pejabat di sekolah itu yang perlu dicopot untuk mengakhiri tawuran itu.
"Pertemuan juga menyepakati proses hukum itu diiringi dengan program kebersamaan antara SMAN 6 dan 70 yakni meningkatkan disiplin pada masing-masing siswa, dan melakukan 'joint activity' seperti olahraga bersama atau kegiatan keagamaan bersama," katanya.
Saat meresmikan tiang pancang Gedung 'Menara Sains' ITS itu, Mendikbud Mohammad Nuh meminta kepada Rektor ITS Prof Ir Tri Yogi Yuwono DEA untuk memanfaatkan gedung yang ditargetkan selesai pada tahun 2013 itu untuk pendidikan guru sains (MIPA) dan meningkatkan populasi mahasiswa sains.
"Paling tidak, kalau nanti ada yang bertanya tentang sains, maka orang akan bertanya kepada ITS, tapi saya juga setuju kalau 'Menara Sains' juga menjadi tempat pendidikan guru-guru sains, karena kita memang akan meningkatkan populasi mahasiswa sains dan teknik. Itu syarat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa," katanya.
http://www.youtube.com/watch?v=KfNDoDTzryo
[FOOTNOTE]http://megapolitan.kompas.com[/FOOTNOTE]
[FOOTNOTE]http://www.republika.co.id[/FOOTNOTE]
[FOOTNOTE]http://www.youtube.com[/FOOTNOTE]
[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]