Menulis di blog sama dengan berinvestasi, apa beda penulis dengan blogger? Sebenarnya, secara substantif keduanya sama saja. Kegiatan mereka sama-sama menulis. Yang berbeda hanya sarananya. Blogger menulis di internet (baca: blog), sedangkan penulis bisa di mana-mana; majalah, koran, tabloid, juga internet. Namun secara pragmatis, rata-rata orang beranggapan penulis adalah mereka yang rajin menerbitkan buku dan/atau menulis di media cetak. Sedangkan blogger adalah… hm… kita tentu sudah tahu
Kalau yang kita gunakan adalah konteks pragmatis, maka antara blogger dan penulis seperti terdapat jurang yang dalam. Penulis pada umumnya hanya berkonsentrasi dalam menerbitkan buku, atau mengirim tulisan ke media cetak. Mereka beranggapan, inilah cara yang lazim dan sudah semestinya bagi seorang penulis untuk menghasilkan uang. Sementara blogger adalah orang yang menulis di internet hanya karena hobi, untuk bersenang-senang belaka(**).
Itulah sebabnya, kebanyakan penulis (dalam konteks pragmatis) enggan menjadi blogger. Mereka mungkin beranggapan bahwa ngeblog itu hanya membuang-buang waktu. Kalaupun mereka terpaksa ngeblog, kegiatan ini cuma sebagai iseng-iseng belaka, pengisi waktu luang.
Saya sendiri boleh dikatakan sebagai penulis yang “tanpa sadar telah terjerumus menjadi blogger”. Sejak merintis karir sebagai penulis tahun 1990 lalu, mimpi terbesar saya adalah menjadi sastrawan terkenal seperti Goenawan Muhammad. Dan karena saat itu belum ada internet, tentu aneh bila saya bercita-cita menjadi blogger :-D
Dalam perjalanannya, saya menghadapi berbagai macam kendala untuk mewujudkan mimpi ini (terlalu panjang bila saya ceritakan, tapi saya telah menuliskannya dalam satu bab khusus pada buku “Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat”). Lalu tahun 2005, untuk pertama kalinya saya berhasil menerbitkan buku. Pada saat itulah saya berpikir, “Tentu asyik bila saya mempromosikan buku ini lewat blog.”
Maka, aktivitas utama saya dalam ngeblog ketika itu tak jauh-jauh dari urusan promosi buku. Tapi lama-kelamaan saya ketagihan. Saya mulai ngeblog secara lebih serius, menulis di internet untuk bersenang-senang belaka, menyalurkan hobi menulis. Inilah awal keterjerumusan saya di dunia blog
Tanpa saya sadari, aktivitas di blog inilah yang akhirnya membawa saya ke gerbang sukses (walau belum sesukses Pak Tung, tentu saja). Nama saya sebagai penulis mulai dikenal di mana-mana. Saya pernah diundang sebagai trainer kepenulisan di Bank Indonesia, hanya gara-gara panitianya rajin membaca tulisan di blog saya. Ketika saya mendirikan Sekolah-Menulis Online (SMO), banyak sekali teman penulis yang bersemangat untuk mendaftar. Padahal ketika itu, saya baru menerbitkan dua buku, dan dua-duanya gagal di pasaran :-(
Pengalaman ini membuat saya sadar, bahwa menulis di blog ternyata bisa menjadi investasi jangka panjang yang sangat luar biasa! Apa yang saya alami merupakan bukti nyata. Sebagai penulis, nama saya dikenal di mana-mana bukan karena tulisan-tulisan saya di media cetak, melainkan oleh aktivitas ngeblog saya.
Dalam menulis di blog, kita memang tidak mendapat honor, sebagaimana menulis di media cetak. Tapi dengan rajin ngeblog, secara perlahan dan tanpa sadar kita mendapatkan manfaat utama yang bernama 4X (***):
1. eXistence. Dengan ngeblog, nama kita akan mulai dikenal.
2. eXperience. Dengan ngeblog, kita akan mendapatkan banyak pengalaman berharga.
3. eXperiment. Dengan ngeblog, kita akan tumbuh menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Sebab aktivitas ngeblog akan mendatangkan banyak pengalaman berharga, lalu dari pengalaman itu kita belajar, tahu bagaimana cara menulis yang lebih baik, tahu bagaimana cara berdiskusi dan berkomunikasi yang lebih efektif, dan seterusnya).
4. eXpertise. Ini akan dijelaskan di bawah ini.
Tentu saja, berdasarkan pengalaman tidak semua blogger berhasil mendapatkan keempat hal di atas. Karena itu, kita harus tahu rahasia suksesnya:
1. Isilah blog Anda dengan tema yang sesuai dengan minat, hobi, dan bakat Anda. Isilah blog Anda dengan tema-tema yang paling Anda kuasai. Jangan menjadi orang lain. Be yourself adalah pilihan terbaik!
2. Tulisan-tulisan di blog Anda harus menarik dan bermanfaat bagi orang lain. Jangan hanya menarik dan bermanfaat bagi diri sendiri
3. Yang paling penting: Fokuslah pada tema tertentu saja, yakni tema yang…. (lihat poin 1 di atas). Sebab saya sendiri sudah membuktikan (berdasarkan pengalaman):
Ketika kita rajin menulis mengenai A, dan pembaca menyukainya, maka secara otomatis kita akan mendapat julukan sebagai pakar di bidang A.
Nah, inilah penjelasan yang saya janjikan pada poin eXpertise di atas
4. Dan tentu saja, Anda harus rajin mempromosikan tulisan tersebut lewat berbagai media di internet (milis, newsletter, Facebook, Twitter, dan sebagainya). Tapi tentu saja, cara berpromosinya harus elegan, tidak mengganggu privasi orang lain, dan tidak bersifat SPAM.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Salam Sukses!
Jonru
Keterangan:
Memang ada juga blogger yang mengisi blognya dengan konten-konten selain tulisan (misalnya foto), tapi ini kita anggap saja perkecualian.
(**) Yang saya tulis ini adalah “definisi” blogger dalam pandangan para penulis (konteks pragmatis). Faktanya, tentu tiap blogger punya konsep dan tujuan yang berbeda-beda.
(***) Konsep 4X ini saya sadur dari sebuah makalah karya Donny BU.
Sumber foto: http://sarasotawordpress.com/wp-cont...er-300×300.jpg
Anda dapat melihat yang artikel lainnya di:
TDW Club - Menulis di Blog sama dengan Berinvestasi