nizhami
New member
SURABAYA | SURYA Online - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memperkuat penetrasi melek internet lewat ekspansi broadband Speedy sampai tingkat RT/RW. Warga di tiap RT/RW di Surabaya kini bisa mengakses internet tanpa batas secara cuma-cuma alias gratis mulai 17 Agustus mendatang.
General Manager Divisi Business Service Regional II Telkom Mulyanta mengatakan, program RT/RW ini baru pilot project-nya baru di Surabaya.
“Seiring tumbuhnya gadget, akses internet di usia pemula semakin tinggi. Kami ingin menjangkau semua kalangan semua usia melalui RT/RW. Warga bisa mengakses gratis melalui sambungan nirkabel (wi–fi) yang ada di balai RW maupun di rumah Pak RT/RW,” katanya, Jumat (5/8/2011).
Jumlah titik yang akan dipasang sambungan Speedy sekitar 10.664 titik RT/RW di 164 kelurah 31 kecamatan. “Tapi yang sudah ready untuk tanggal 17 Agustus baru 2.666 titik, sisanya menyusul sesuai kesepakatan warga,” yakinnya.
Kabag Bina Program Pemkot Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, kerjasama dengan Telkom ini menelan anggaran dari APBD sedikitnya Rp 6,9 miliar. “Tahun lalu Pemkot sebetulnya sudah punya program internet RT/RW namun tidak ada kerjasama resmi dengan Telkom. Tahun lalu hanya 1.400 titik dengan anggaran tak sampai Rp 50 juta,” ujarnya.
Menurutnya, di wilayah Surabaya baru 50 persen masyarakat dewasa yang melek internet. “Kalau jumlah penduduknya 3 juta termasuk bayi dan jompo tak sampai sepertiganya. Penduduk dewasa kami sasar agar mempermudah komunikasi, misalnya dari RT/RW bisa online langsung dengan walikota, diharapkan nantinya dari warga bisa terhubung langsung dengan walikota lewat sambungan online seperti telekonference,” jelas Agus Imam.
Mulyanta menambahkan, jumlah pelanggan sambungan tetap telepon rumah di Surabaya saat ini 511.000 dan hanya 15 persennya yang berlangganan Speedy atau sekitar 72.000 sambungan. “Program ini secara jangka panjang diharapkan bisa memacu revenue Speedy yang trennya mulai tergerus sambungan mobile,” akunya.
Program akses internet gratis RT/RW ini tahap pertama hanya sampai Desember 2011. Selebihnya akan dievaluasi kembali. “Kalau orang sudah kenal internet murah maka potensi untuk mau berlanggan secara pribadi di rumahnya juga gampang. Harapannya, pelanggan Speedy bisa tumbuh 1–3 persen tahun ini,” jelasnya.
General Manager Divisi Business Service Regional II Telkom Mulyanta mengatakan, program RT/RW ini baru pilot project-nya baru di Surabaya.
“Seiring tumbuhnya gadget, akses internet di usia pemula semakin tinggi. Kami ingin menjangkau semua kalangan semua usia melalui RT/RW. Warga bisa mengakses gratis melalui sambungan nirkabel (wi–fi) yang ada di balai RW maupun di rumah Pak RT/RW,” katanya, Jumat (5/8/2011).
Jumlah titik yang akan dipasang sambungan Speedy sekitar 10.664 titik RT/RW di 164 kelurah 31 kecamatan. “Tapi yang sudah ready untuk tanggal 17 Agustus baru 2.666 titik, sisanya menyusul sesuai kesepakatan warga,” yakinnya.
Kabag Bina Program Pemkot Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, kerjasama dengan Telkom ini menelan anggaran dari APBD sedikitnya Rp 6,9 miliar. “Tahun lalu Pemkot sebetulnya sudah punya program internet RT/RW namun tidak ada kerjasama resmi dengan Telkom. Tahun lalu hanya 1.400 titik dengan anggaran tak sampai Rp 50 juta,” ujarnya.
Menurutnya, di wilayah Surabaya baru 50 persen masyarakat dewasa yang melek internet. “Kalau jumlah penduduknya 3 juta termasuk bayi dan jompo tak sampai sepertiganya. Penduduk dewasa kami sasar agar mempermudah komunikasi, misalnya dari RT/RW bisa online langsung dengan walikota, diharapkan nantinya dari warga bisa terhubung langsung dengan walikota lewat sambungan online seperti telekonference,” jelas Agus Imam.
Mulyanta menambahkan, jumlah pelanggan sambungan tetap telepon rumah di Surabaya saat ini 511.000 dan hanya 15 persennya yang berlangganan Speedy atau sekitar 72.000 sambungan. “Program ini secara jangka panjang diharapkan bisa memacu revenue Speedy yang trennya mulai tergerus sambungan mobile,” akunya.
Program akses internet gratis RT/RW ini tahap pertama hanya sampai Desember 2011. Selebihnya akan dievaluasi kembali. “Kalau orang sudah kenal internet murah maka potensi untuk mau berlanggan secara pribadi di rumahnya juga gampang. Harapannya, pelanggan Speedy bisa tumbuh 1–3 persen tahun ini,” jelasnya.