Tembok Keamanan Perbatasan Diperpanjang 10 Km

kurdadia

New member
BANGKOK, RABU - Thailand dan Malaysia setuju untuk memperpanjang tembok keamanan di perbatasan sejauh 10 kilometer. Kedua negara bertetangga itu juga akan mulai bertukar data mengenai warga negara mereka masing-masing untuk mengatasi masalah dua kewarganegaraan di sekitar perbatasan kedua negara.

Kantor berita Pemerintah Thailand menyebutkan, kesepakatan perluasan tembok keamanan perbatasan itu dicapai, Selasa (13/2), pada pertemuan di Songkhla, Thailand, antara Jenderal Viroj Buajaroon yang mengepalai operasi militer Thailand di wilayah selatan dan Letjen Zulkifli bin Mohammad Zin, Komandan Wilayah Utara Malaysia.

Perpanjangan tembok pembatas itu akan melipatgandakan panjang tembok keamanan yang saat ini ada di dekat Sadao, yang panjangnya sekitar 3 km. Kedua pihak akan bertemu kembali, Kamis, untuk lebih merinci proyek tersebut.

Kedua komandan itu juga setuju untuk meningkatkan patroli militer sepanjang perbatasan kedua negara yang panjangnya 647 km dan bertukar informasi sekitar masalah keamanan.

PM Thailand Surayud Chulanont, Minggu, sudah mengajukan perpanjangan tembok keamanan menjadi sepanjang 27 km, untuk meningkatkan keamanan di wilayah selatan Thailand dan mencegah masuknya pekerja ilegal melalui perbatasan tersebut.

Perpanjangan tembok perbatasan itu juga merupakan salah satu upaya Thailand untuk mencegah larinya para pelaku kekerasan di Thailand selatan.

Dimulai 500 orang

Menteri Dalam Negeri Malaysia Radzi Sheikh Ahmad menjelaskan, informasi seperti sidik jari dan potret wajah yang terangkum dalam suatu basis data elektronik akan dipertukarkan dengan Thailand. Pertukaran itu akan diawali dengan 500 warga dari masing-masing pihak.

"Kita membantu tetangga, dan kita berharap akan segera melihat hasilnya dari uji biometrik itu secepatnya," kata Radzi, sebagaimana dikutip harian Star.

Pada pertemuan PM Abdullah Badawi dan PM Surayud, beberapa hari lalu, kedua pihak memang sepakat untuk mengakhiri dua kewarganegaraan pada masyarakat yang tinggal di sekitar perbatasan kedua negara. Berdasarkan perjanjian kedua negara, orang-orang yang memiliki dua kewarganegaraan diharuskan memilih salah satu kewarganegaraan.
 
Back
Top