Tendang Wasit, Taekwondoin Diskors Seumur Hidup

gupy15

Mod
Tendang Wasit, Taekwondoin Diskors Seumur Hidup



Taekwondoin Kuba, Angel Valodia Matos (tengah) menendang wasit asal Swedia, Chakir Chelbat (kanan) dalam perebutan perunggu kelas di bawah 80 kg. Matos tidak puas karena dianggap kalah diskualifikasi.
/

Minggu, 24 Agustus 2008 | 00:45 WIB

BEIJING, SABTU - Taekwondoin putra asal Kuba, Angel Valodia Matos dilarang bertanding seumur hidup setelah menendang wasit asal Swedia, Chakir Chelbat pada perebutan perunggu kelas di bawah 80 kilogram Olimpiade Beijing 2008, Sabtu (23/8). Matos tidak mampu menahan emosi setelah dinyatakan kalah diskualifikasi dari lawannya, Arman Chilmanov dari Kazakhstan.

Matos yang tengah unggul 3-2 terjatuh setelah mendapat serangan dari lawan. Ia tengah menunggu pemeriksaan kesehatan saat tiba-tiba dinyatakan kalah diskualifiaksi karena melebih waktu injury yang diizinkan selama satu menit.

Matos marah, lalu mendorong seorang hakim dan melancarkan tendangan ke arah Chelbat. Matos kemudian meludah ke lantai, sebelum ditarik ke luar arena pertandingan.

Pelatih Kuba, Lerudis Gonzalez mengaku dapat memahami tindakan atletnya. "Dia terlalu mengikuti peraturan," kata Gonzalez tentang keputusan yang diambil wasit. Gonzalez bahkan menuduh adanya usaha mengatur pertandingan. Ia menuduh kubu Kazakhstan telah mengajukan sejumlah uang kepada pihaknya.

Pihak federasi taekwondo dunia (WTF) langsung menjatuhkan sanksi kepada atlet Kuba dan pelatihnya. "Ini adalah pelanggaran berat terhadap semangat taekwondo dan Olimpiade. sanksi yang dijatuhkan adalah berupa pelarangan bertanding seumur hidup kepada atlet dan pelatih dalam semua kejuaraan. Semua hasil yang dicatat si atlet dalam olimpiade Beijing akan otomatis dihapus," demikian keputusan WTF.

Dalam pertandingan pertama, Matos mengalahkan atlet Italia, Leonardo Basile dan di perempat final menundukkan atlet China, Liu Xiaobo. Namun, di semifinal ia kalah dari taekwondoin Korea Selatan, Cha Dong-min. Matos merupakan peraih medali emas di olimpiade Sydney 2000. Di Athena 2004, ia menempati peringkat 11. (AP/Cay)
 
kok kayak superter indonesia ajah
saya juga berpikir seperti itu, hehe


tapi tindakannya tidak bisa dibenarkan juga, mungkin dia sendiri yang salah, bukannya menerima dan dijadiin pelajaran malah tambah bandel


tentu saja dikeluarkan selamanya, karena ilmu yang dia gunakan malah "dipakai" buat orang yang tidak bersalah
 
kok kayak superter indonesia ajah
saya juga berpikir seperti itu, hehe


tapi tindakannya tidak bisa dibenarkan juga, mungkin dia sendiri yang salah, bukannya menerima dan dijadiin pelajaran malah tambah bandel


tentu saja dikeluarkan selamanya, karena ilmu yang dia gunakan malah "dipakai" buat orang yang tidak bersalah
 
Back
Top