yg perlu kita fahami disini andil seperti apa yg dia berikan...
Apapun bentuk andilnya, berarti tetap saja dia punya andil, bukan?
Jajaran Tim dan Pelatih, jelas berandil besar, suporter juga punya andil dengan segala bentuk dukungannya. begitu juga dengan stakeholder yang lain termasuk ketum PSSI-nya.
Misalnya kalo ada pertanyaan, Riedl itu punya andil nggak dalam pencapaian timnas? pasti jawabannya punya. Lalu ada pertanyaan lagi, Riedl itu yang memilih dan memutuskan untuk dikontrak siapa? Jawabannya sudah pasti juga...PSSI. Lalu PSSI ketuanya siapa? yah si Mantan Napi itu...
Jadi maksudku, ayuukk kita belajar jadi bangsa yang obyektif, jangan jadi bangsa yang selalu ber-prejudice, jadi bangsa yang selalu subyektif seperti sekarang ini.
Jangan ketika ada kegagalan, andil dan tanggung jawabnya itu dibebankan kepada seseorang, tapi ketika ada suatu keberhasilan, dia dianggap tidak punya andil apa2.
nah klu masalah bonus juga duit dari siapa siapa pun orgnya klu mengatas namakan timnas pasti para pengusaha atau perusahaan akan memberikan..
Betul sekali....
Dan itu kudu lewat PSSI, sebagai lembaga yang menaungi timnas. Dan PSSI pasti punya ketua umum...
yg punya andil besar dalam hal ini adalah pelatih dan pemain...
Kalo soal ini jelas nggak akan dipertanyakan lagi. Semua orang pasti tahu.
Yang orang nggak mau tahu dan menutup mata adalah soal komponen lain juga turut andil walaupun dalam porsi kecil.
Saya juga setuju kalo Nurdin itu mundur...setuju banget malahan..Tapi nggak serta merta ketika ada keberhasilan, dia tidak dianggap sama sekali.
Ini aku quote-kan dari artikel yang mas beri...
Kembali ke soal dukungan dan penolakan terhadap Nurdin Halid, dalam salah satu alasan penolakan 1 juta facebooker menuntut Nurdin Halid mundur sebagai Ketua Umum PSSI disebutkan karena timnas yang tidak pernah berprestasi dalam masa 7 tahun kepemimpinannya.
Itu bukti bukan, kalo ketika ada kegagalan, itu dapat dikatakan andil dan tanggung jawab Nurdin. Tapi ketika ada keberhasilan, orang nggak mau melepas kacamata kudanya untuk sekedar mengakui bahwa biarpun sedikit Nurdin tetap ada jasanya disaat ada keberhasilan...
-dipi-