Kalina
Moderator
Danau Dipati Empat berada di bagian barat daya Desa Pulau Tengah. Berjarak paling tidak delapan kilometer. Menurut penuturan beberapa penduduk setempat, danau tersebut dinamakan seperti itu lantaran dipelihara oleh empat dipati. Yaitu Dipati Gento rajo dan Dipati Pamuntjak Alam Tiang Agamo, yang menguasai bagian timur dan selatan. Serta Dipati Payung dan Dipati Naudo Manggalo, yang menguasai bagian utara dan barat.
Perjalanan menuju danau dapat ditempuh selama paling tidak empat jam dengan berjalan kaki. Namun jangan terkecoh, karena hitungan itu ternyata diperuntukkan bagi orang yang sudah terbiasa mendaki gunung. Pengalaman itu juga yang dialami tim ekspedisi ini, saat mencoba melihatnya dari dekat.
Perjalanan menuju danau ini terasa sedemikian rumitnya. Mungkin lantaran tak ada satu pun petunjuk arah menuju ke lokasi. Berbekal peta dan kompas dan tanya sana-sini, akhirnya tim berhasil juga menemui pertigaan menuju bukit pertama yang harus kami lalui. Itupun setelah enam kali melintasi sungai, yang cukup merepotkan karena harus terus melepas sepatu, dan lolos dari tipisnya jalan pinggir sawah.
Setelah dua jam melakukan perjalanan, kondisi jalan hutan yang setipe dengan hutan dataran tinggi tersebut, belum menunjukan tanda-tanda mendekati lokasi danau. Sedangkan matahari terlihat telah menggelincir.
Dengan pertimbangan harus melihat rupa danau-danau yang lain, akhirnya tim memutuskan kembali sebelum sempat merasakan melihat rupa Danau Dipati Empat tersebut.
Sebenarnya agak disayangkan keputusan ini, karena berarti kami melewatkan kesempatan melihat keindahan danau terbesar dari trio danau di Kabupaten Merangin ini.
Perjalanan menuju danau dapat ditempuh selama paling tidak empat jam dengan berjalan kaki. Namun jangan terkecoh, karena hitungan itu ternyata diperuntukkan bagi orang yang sudah terbiasa mendaki gunung. Pengalaman itu juga yang dialami tim ekspedisi ini, saat mencoba melihatnya dari dekat.
Perjalanan menuju danau ini terasa sedemikian rumitnya. Mungkin lantaran tak ada satu pun petunjuk arah menuju ke lokasi. Berbekal peta dan kompas dan tanya sana-sini, akhirnya tim berhasil juga menemui pertigaan menuju bukit pertama yang harus kami lalui. Itupun setelah enam kali melintasi sungai, yang cukup merepotkan karena harus terus melepas sepatu, dan lolos dari tipisnya jalan pinggir sawah.
Setelah dua jam melakukan perjalanan, kondisi jalan hutan yang setipe dengan hutan dataran tinggi tersebut, belum menunjukan tanda-tanda mendekati lokasi danau. Sedangkan matahari terlihat telah menggelincir.
Dengan pertimbangan harus melihat rupa danau-danau yang lain, akhirnya tim memutuskan kembali sebelum sempat merasakan melihat rupa Danau Dipati Empat tersebut.
Sebenarnya agak disayangkan keputusan ini, karena berarti kami melewatkan kesempatan melihat keindahan danau terbesar dari trio danau di Kabupaten Merangin ini.