Tersengat Pedasnya Seafood Bumbu Bali
Jakarta - Ingin menikmati sate lilit bercita rasa otentik atau lezatnya seafood yang diracik gaya Bali? Kini untuk mencicipi kesemua hidangan lezat tersebut Anda tak perlu jauh-jauh ke Pulau Dewata. Di resto yang satu ini baik cita rasa maupun suasana kental Bali dihadirkan khusus untuk Anda!
Gara-gara terjebak macet! Ya, inilah asal mula perkenalan saya dengan resto Bali yang masih terbilang gres di Jakarta ini. Meskipun awalnya kesal namun berubah menjadi berkah. Bagaimana tidak, hujan deras hari itu membuat kemacetan cukup parah sehingga mobil yang saya tumpangi terpaksa mengambil jalan tikus alias jalan kecil.
Nah, saat menjelajah jalan tikus inilah saya melihat banner bertuliskan 'Ikan Bakar Baruna Sunset'. Dari luar resto ini tak begitu tampak jelas namun toh berhasil menggelitik rasa penasaran saya. Alih-alih menunggu kemacetan reda, akhirnya saya putuskan untuk mampir sejenak sambil menghilangkan rasa penat.
Diluar dugaan setelah berbelok masuk ke dalam restoran saya disambut oleh tempat parkir yang lumayan lega. Di salah satu sudut tampak gerbang penuh ukiran bergaya Bali yang berfungsi sebagai pintu masuk. Setelah menyeberangi jembatan barulah tampak wujud resto ini yang sesungguhnya.
Tak cuma menawarkan masakan Bali, suasana dan bangunan pun dibuat khas seperti di pulau asalnya. Segala pernak-pernik ukirannya tampak disana-sini plus dengan kolam teratai dan air mancur yang menyegarkan mata. Di halaman diantara bangunan ada pohon-pohon yang dibungkus dengan kain kotak-kotak hitam putih. Kontras dengan pemandangan langit yang dipenuhi bangunan yang menjulang tinggi.
Langkah saya terhenti saat seorang pelayan dengan ramah menyambut kedatangan saya. Dugaan saya tak meleset, sang pelayan membenarkan bahwa restoran ini baru melakukan soft opening 8 Oktober 2009 lalu. Saya pun dibawa ke salah satu sisi bangunan yang adem diiringi alunan gamelan Bali yang khas.
Dari buku menu saya mengetahui bahwa Resto Baruna Sunset sebelumnya sudah ada di Bali sejak 1996. Sedangkan resto yang berada di Jl. Kebon Sirih Timur Dalam ini merupakan cabangnya yang pertama di Jakarta. Seperti namanya menu andalan restoran ini adalah ikan bakar. Selain itu ada pula hidangan khas Bali seperti Nasi Campur Bali, Ayam Bakar, Gulai Ikan, dan aneka menu Paket serta menu andalan berupa Seafood Basket.
Wah... untunglah udara yang dingin membuat perut terasa cepat lapar. Atas rekomendasi sang pelayan saya memutuskan untuk memesan Seafood Basket yang merupakan kombinasi ikan bakar bumbu Bali, udang bakar, sate lilit ikan tuna, cumi bakar, gulai ikan, serta sambal matah. Untuk pelengkap hidangan ini plecing kangkung menjadi pilihan.
Meskipun pesanan saya cukup banyak namun dalam hitungan menit satu nampan hidangan seafood beralaskan daun pisang sudah tersaji dihadapan. Ikan bakar bumbu Bali ini tampil dengan balutan bumbu kemerahan, begitu pula dengan udang bakarnya. Bumbunya yang cerah kemerahan menyiratkan rasa pedas ini sungguh menggundang selera!
Pertama-tama saya cicipi setusuk satai ikan tuna yang berwarna kekuningan. Satai lilit ini disajikan 3 tusuk, rasanya manis gurih dan makin mantap saat dicocolkan sambal matah. Begitu pula dengan udang galah berukuran besar yang disayat disekujur tubuhnya dan berbalutkan bumbu merah. Udang segar ini terasa manis, dagingnya kenyal serasi dengan bumbunya yang meresap dan pedas-pedas enak.
Sedangkan dengan ikan bakar bumbu Bali terdiri dari ikan kerapu berukuran sedang. Yang ini juga dibalut bumbu cabai yang pedas menggigit. Selain ikan kerapu, favorit saya lainnya adalah plecing kangkung yang terdiri dari kangkung, kacang panjang, tauge dan taburan kacang goreng.
Plecing kangkung juga memiliki tampilan segarang rasanya. Sayurannya diblansir sehingga menimbulkan sensasi krenyes renyah saat disantap. Untunglah saya tergolong penyuka pedas sehingga rasa pedas menggigit menjadi aksen rasa yang memikat di lidah. Huah huah... benar-benar dahsyat! Saat dipadukan dengan ikan kerapu bakar, plecing kangkung pun tandas dalam sekejap.
Untuk menetralisir mulut yang kepedasan saya pun menghirup kuah gulai ikan yang berwarna kekuningan. Hmm... hirupan pertama membuat saya jatuh cinta! Pasalnya tak seperti gulai lainnya, gulai ikan yang satu ini kuahnya ringan dengan sensasi harum daun kemangi, serai dan daging ikan yang segar. Sungguh sedap!
Berhubung matahari sudah kembali mengintip saya pun bergegas membayar makanan. Sungguh beruntung karena saat membayar saya masih dikenakan harga promosi yaitu Rp 85.000,00 untuk sepiring besar Seafood Basket dan Rp 10.000,00 untuk plecing kangkung. Berhubung tempat ini dilengkapi dengan free wifi dan ruang karoke rasanya lain kali saya akan kembali dengan mengajak teman-teman kantor!
sumber :http://food.detik.com
Jakarta - Ingin menikmati sate lilit bercita rasa otentik atau lezatnya seafood yang diracik gaya Bali? Kini untuk mencicipi kesemua hidangan lezat tersebut Anda tak perlu jauh-jauh ke Pulau Dewata. Di resto yang satu ini baik cita rasa maupun suasana kental Bali dihadirkan khusus untuk Anda!
Gara-gara terjebak macet! Ya, inilah asal mula perkenalan saya dengan resto Bali yang masih terbilang gres di Jakarta ini. Meskipun awalnya kesal namun berubah menjadi berkah. Bagaimana tidak, hujan deras hari itu membuat kemacetan cukup parah sehingga mobil yang saya tumpangi terpaksa mengambil jalan tikus alias jalan kecil.
Nah, saat menjelajah jalan tikus inilah saya melihat banner bertuliskan 'Ikan Bakar Baruna Sunset'. Dari luar resto ini tak begitu tampak jelas namun toh berhasil menggelitik rasa penasaran saya. Alih-alih menunggu kemacetan reda, akhirnya saya putuskan untuk mampir sejenak sambil menghilangkan rasa penat.
Diluar dugaan setelah berbelok masuk ke dalam restoran saya disambut oleh tempat parkir yang lumayan lega. Di salah satu sudut tampak gerbang penuh ukiran bergaya Bali yang berfungsi sebagai pintu masuk. Setelah menyeberangi jembatan barulah tampak wujud resto ini yang sesungguhnya.
Tak cuma menawarkan masakan Bali, suasana dan bangunan pun dibuat khas seperti di pulau asalnya. Segala pernak-pernik ukirannya tampak disana-sini plus dengan kolam teratai dan air mancur yang menyegarkan mata. Di halaman diantara bangunan ada pohon-pohon yang dibungkus dengan kain kotak-kotak hitam putih. Kontras dengan pemandangan langit yang dipenuhi bangunan yang menjulang tinggi.
Langkah saya terhenti saat seorang pelayan dengan ramah menyambut kedatangan saya. Dugaan saya tak meleset, sang pelayan membenarkan bahwa restoran ini baru melakukan soft opening 8 Oktober 2009 lalu. Saya pun dibawa ke salah satu sisi bangunan yang adem diiringi alunan gamelan Bali yang khas.
Dari buku menu saya mengetahui bahwa Resto Baruna Sunset sebelumnya sudah ada di Bali sejak 1996. Sedangkan resto yang berada di Jl. Kebon Sirih Timur Dalam ini merupakan cabangnya yang pertama di Jakarta. Seperti namanya menu andalan restoran ini adalah ikan bakar. Selain itu ada pula hidangan khas Bali seperti Nasi Campur Bali, Ayam Bakar, Gulai Ikan, dan aneka menu Paket serta menu andalan berupa Seafood Basket.
Wah... untunglah udara yang dingin membuat perut terasa cepat lapar. Atas rekomendasi sang pelayan saya memutuskan untuk memesan Seafood Basket yang merupakan kombinasi ikan bakar bumbu Bali, udang bakar, sate lilit ikan tuna, cumi bakar, gulai ikan, serta sambal matah. Untuk pelengkap hidangan ini plecing kangkung menjadi pilihan.
Meskipun pesanan saya cukup banyak namun dalam hitungan menit satu nampan hidangan seafood beralaskan daun pisang sudah tersaji dihadapan. Ikan bakar bumbu Bali ini tampil dengan balutan bumbu kemerahan, begitu pula dengan udang bakarnya. Bumbunya yang cerah kemerahan menyiratkan rasa pedas ini sungguh menggundang selera!
Pertama-tama saya cicipi setusuk satai ikan tuna yang berwarna kekuningan. Satai lilit ini disajikan 3 tusuk, rasanya manis gurih dan makin mantap saat dicocolkan sambal matah. Begitu pula dengan udang galah berukuran besar yang disayat disekujur tubuhnya dan berbalutkan bumbu merah. Udang segar ini terasa manis, dagingnya kenyal serasi dengan bumbunya yang meresap dan pedas-pedas enak.
Sedangkan dengan ikan bakar bumbu Bali terdiri dari ikan kerapu berukuran sedang. Yang ini juga dibalut bumbu cabai yang pedas menggigit. Selain ikan kerapu, favorit saya lainnya adalah plecing kangkung yang terdiri dari kangkung, kacang panjang, tauge dan taburan kacang goreng.
Plecing kangkung juga memiliki tampilan segarang rasanya. Sayurannya diblansir sehingga menimbulkan sensasi krenyes renyah saat disantap. Untunglah saya tergolong penyuka pedas sehingga rasa pedas menggigit menjadi aksen rasa yang memikat di lidah. Huah huah... benar-benar dahsyat! Saat dipadukan dengan ikan kerapu bakar, plecing kangkung pun tandas dalam sekejap.
Untuk menetralisir mulut yang kepedasan saya pun menghirup kuah gulai ikan yang berwarna kekuningan. Hmm... hirupan pertama membuat saya jatuh cinta! Pasalnya tak seperti gulai lainnya, gulai ikan yang satu ini kuahnya ringan dengan sensasi harum daun kemangi, serai dan daging ikan yang segar. Sungguh sedap!
Berhubung matahari sudah kembali mengintip saya pun bergegas membayar makanan. Sungguh beruntung karena saat membayar saya masih dikenakan harga promosi yaitu Rp 85.000,00 untuk sepiring besar Seafood Basket dan Rp 10.000,00 untuk plecing kangkung. Berhubung tempat ini dilengkapi dengan free wifi dan ruang karoke rasanya lain kali saya akan kembali dengan mengajak teman-teman kantor!
sumber :http://food.detik.com