spirit
Mod
Kisah seorang mantan murid yang membiayai puluhan gurunya berwisata ke luar negeri jadi perbincangan hangat. Siapakah dia?
Pria bernama Fredy Chandra merupakan pengusaha kabel fiber optik yang kini tinggal di Jakarta. Masa kecil hingga remajanya habis di Pekalongan.
Fredy mengajak guru-gurunya mulai dari SD, SMP hingga SMA di Pekalongan untuk berlibur ke luar negeri.
Puluhan guru SD Sampangan, SMPN 1, SMAN 1 Pekalongan yang pernah mendidik Fredy terbang ke Malaysia dan Singapura pada 19-24 September 2017.
Dia menanggung seluruh biaya perjalanan, uang saku, dan juga semua kebutuhan terkait kesehatan para gurunya selama berlibur. Meski begitu, dia tak bisa ikut dalam perjalanan itu karena harus menyelesaikan tugas pekerjaannya. Namun, Fredy sempat mengantar kepergian rombongan dan tetap memantau setiap kegiatan para gurunya. Dia juga menyertakan kru kesehatan untuk memastikan para guru sehat dan mendapat pelayanan yang terbaik.
"Saya bingung, nggak nyangka (jadi perbincangan banyak orang). Saya inginnya nggak sampai diekspos, saya kurang nyaman. Jadi kalau ada yang mau wawancara, saya bilang harusnya ke guru-guru saya," kata Fredy saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (30/9/2017).
Fredy merasa apa yang dia lakukan untuk para gurunya adalah hal yang sudah sepatutnya dia lakukan sebagai seorang murid kepada guru.
"Orang tua saya menekankan, menanamkan, kalau utang budi sama orang yang berjasa, harus sekali-kali menyenangkannya," kata Fredy.
"Di Indonesia ini malah kaget (saat tahu ada cerita murid yang membalas jasa gurunya). Kalau kata istri saya, yang saya lakukan ini sepadan (dengan jasa para guru kepadanya)," imbuhnya.
Kemudian suatu saat dia mengetahui kabar seorang gurunya pensiun. Saat itulah dia bertekad untuk memberikan sesuatu untuk gurunya.
"Awalnya (berpikir) apa saya memberi mentahan. Tapi nanti seperti apa, saya putuskan mereka sekali-sekali menikmati pelayanan yang bagus," imbuhnya.
Fredy merasa bahagia melihat senyum sumringah para gurunya ketika berlibur. Dia mengerti seorang guru terutama yang pensiun kadang memiliki rasa dilupakan oleh muridnya.
"Bahkan ada yang sakit ginjal, (setelah berlibur) sekarang sudah semangat lagi, bisa beraktivitas," kata Fredy.
Fredy akhirnya mulai bisa menerima dirinya kini jadi perbincangan banyak orang. Terutama saat mengetahui guru-gurunya ternyata ikut bangga saat nama mereka ada di berbagai media di Indonesia.
"Saya tahu mereka bangga. Saya melihat mereka senyum sangat bahagia, itu tujuan saya," tuturnya.
sumber