A_S_T
New member
Mungkin kita pernah ingin tahu siapakah pencipta tekhnologi serat optik, media/ kabel untuk lewatnya signal paling bersih dan sangat minim distorsi hingga bisa melewati antar benua, dengan cahaya LED sebagai gelombang pembawa. Ternyata penemuan besar bagi kemajuan umat manusia di zaman modern ini diciptakan oleh seorang yang bernama Charles Kuen Kao (Chinese : ??, Kao Kuen), ilmuwan kelahiran Shanghai, China, 1933. Di tahun 2009 ini, 2 jenis dari penghargaan Nobel untuk bidang fisika, salah satunya diberikan kepadanya.
Kao berasal dari keluarga terpelajar, Ayahnya, Kao Chun-Hsiang (???) adalah seorang ahli hukum lulusan University of Michigan Law School pada tahun 1925, kemudian menjadi guru besar di Soochow University. Kakeknya, Kao Choi-Wan (???), adalah seorang penyair terkenal di masa akhir Qing Dynasty. Keluarga Kao berpindah dari Shanghai ke Hongkong pada tahun 1948.
Kao yang digelari “Father of Fiber Optic Communications” menemukan tekhnologi serat optik pada tahun 1966. Kabel serat optik murni pertama kali diproduksi dalam skala industri pada tahun 1970. Kemudian serat optik digunakan secara global sejak 1980 dan terus berkembang. Penemuan ini membuka terobosan yang mendasari inovasi di dunia telekomunikasi dan optik. Dengan serat optik, memungkinkan kita untuk berkomunikasi broadband global termasuk internet. Cahaya yang mengalir di benang tipis kaca membawa hampir semua sambungan telepon dan lalu lintas data. Teks, musik, gambar dan video. Semua itu dapat ditransfer di seluruh dunia dalam hitungan detik. Pada saat menemukan serat optik ini, Kao memprediksi bahwa serat optik mampu mengantarkan informasi dengan sangat cepat, nyaris mendekati kecepatan cahaya (kecepatan paling cepat sejagad raya). Jika kita mengurai seluruh serat optik yang mengelilingi bumi, kita bisa mendapatkan serat optik tunggal yang panjangnya lebih dari satu triliun kilometer. Serat optik sepanjang ini cukup untuk mengitari dunia lebih dari 25.000 kali dan terus bertambah ribuan kilometer setiap jam. Maka, tidaklah terlalu berlebihan menyebutnya “the miracle man”. Penemuan besar Kao ini merevolusi komunikasi modern dan menjadi pintu gerbang bagi era Tekhnologi Informasi.
Kao memiliki kewarganegaraan ganda Hongkong (China), Inggris dan AS, pernah menjabat sebagai Wakil Rektor Hongkong Chinese University di Hongkong (pensiun tahun 1996). Pernah menjadi Director of Engineering of Standard Telecommunication Laboratories, Harlow, Inggris. Gelar Doktor bidang Electrical Engineering (1965) diperoleh dari Imperial College London, Inggris. Sejak awal tahun 2009, Kao menderita Alzheimer, tetapi ia masih dapat mengenali orang-orang dan masih ingat alamat-alamat. Kao dan istrinya bermaksud mendonasikan hadiah Nobel yang diterimanya untuk amal yang mungkin akan ditujukan kepada yayasan yang menangani Alzheimer di AS dan yayasan orang jompo di St James Settlement, Hongkong.
Kita telah lama merasakan hasil penemuannya tetapi tak pernah tahu bagaimana wujudnya, dan siapa atau kapan mulai di kembangkan. Kini akhirnya dunia secara luas diberitahu sosok penemu tekhnologi yang menjadi salah satu yang terbesar abad 20. Pada 6 October 2009, yaitu 43 tahun setelah penemuan besar itu, Professor Kao, orang yang sangat berjasa dalam bidang Optika ini baru mendapatkan penghargaan Nobel, pengakuan yang layak bagi penemuannya. Walaupun sebenarnya jasanya melebihi dari sekadar “Nobel”. Pencapaiannya ini mestinya mendapat penghargaan jauh sebelum sekarang. Better late than never
Bravo Professor Kao!
sumber : http://www.cross-written.com/the-miracle-man-charles-kuen-kao-331.html#more-331