Tikus Rekayasa Hasil Evolusi Mundur

gupy15

Mod
Tikus Rekayasa Hasil Evolusi Mundur


JAKARTA, SELASA - Ini bukan di Taman Jurassic, tapi seekor tikus yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu kembali hadir melalui rekayasa genetika. Para peneliti AS telah mengembangkannya dengan proses evolusi mundur untuk menyatukan kembali sebuah gen purba yang dulunya membelah menjadi dua gen yang dibawa tikus modern.

Dengan cara merekayasa cetak biru genetikanya, mereka dapat meniru gen yang dimiliki nenek moyang tikus. Gen tersebut merupakan cikal bakal sepasang gen hasil mutasi dan pembelahan yang memainkan peranan penting dalam perkembangan otak mamalia modern sekarang.

"Kami berhasil merekonstruksi gen purba untuk pertama kalinya. Kami telah membuktikan bahwa dari dua gen modern ini, kami dapat merekonstruksi kembali gen purba yang dulunya membelah," kata Petr Tvrdik dari Universitas Utah, AS.

Proses tersebut menggambarkan mekanisme dan proses yang berlangsung selama evolusi dan bagaimana rekayasa kehidupan berjalan secara alami. Para ilmuwan mengatakan, percobaan yang dijelaskan dalam jurnal Developmental Cell ini dapat menjelaskan bagaimana evolusi bekerja dan bisa menjadi dasar teknik terapi gen untuk mengembalikan gen-gen yang rusak.

Rekonstruksi gen

Sejak 500 juta tahun yang lalu, hewan-hewan yang hidup saat itu memiliki 13 gen yang disebut Hox. Gen Hox berperan penting dalam mengatur fungsi gen lain selama perkembangan embrio hewan.

Seiring berkembangnya makhluk hidup, setiap gen membelah menjadi empat sehingga terbentuk 52 jenis gen. Proses evolusi dan perubahan lingkungan membuat sebagain gen mengalami mutasi sehingga melemah bahkan hilang. Akhirnya jumlah gen Hox yang dimiliki tikus saat ini tinggal 39 buah.

Dua dari gen-gen inilah yang dipelajari tim peneliti Utah. masing-masing gen Hoxa1 dan Hoxb1. Hoxa1 mengatur perkembangan fungsi pernapasan sejak lahir sehingga anak tikus yang lahir tanpa gen ini akan segera mati begitu lahir. Sedangkan Hoxb1 berperan dalam perkembangan sel-sel syaraf yang mengatur ekspresi muka sehingga tikus yang lahir tanpa gen ini akan mengalami paralisis dan tidak dapat mengerdipkan mata, menggoyang-goyang kumisnya, atau menarik telinganya.

Para peneliti mengombinasikan bagian-bagain utama kedua gen untuk membentuk gen tunggal yang mirip dengan asal-usulnya yang muncul pada 530 juta tahun lalu. Gen hibrida ini tidak benar-benar sama dengan gen purba saat itu tapi setidaknya menggambarkan fungsi yang sama.

Tikus hasil rekayasa yang lahir dengan Hox1 dapat bernapas dan tetap dapat mengatur otot mukanya karena memiliki bagian-bagian gen tersebut. Perubahan sepasang gen identik tidak terlalu mempengaruhi sifat fisiknya.

"Yang kami lakukan pada dasarnya adalah mengembalikan Hox1 sebelum membelah menjadi Hoxa1 dan Hoxb1 seperti seat ini," kata Mario Capecchi, profesor genetika manusia dari Sekolah Kedokteran Universitas Utah. Menurutnya, hal tersebut merupakan contoh nyata bagaimana proses evolusi bekerja karena kami dapat mengembalikannya.


Sumber: BBC
Penulis: Wah
 

Attachments

  • tikusrekayasa.jpg
    tikusrekayasa.jpg
    9.7 KB · Views: 512
Back
Top