LENSAINDONESIA.COM: Pemerintah Kota Depok akan menerapkan metode elektronik learning (e-learning) dalam sistem pendidikannya. Hal itu diwacanakan karena selama ini dana BOS tidak tepat sasaran.
''Kami sudah melakukan pendekatan dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi. Mudah-mudahan tahun 2012 sudah bisa diterapkan,'' kata Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok, Sri Rahayu Purwatiningsih.
Menurut Yayuk, wacana tersebut digunakan karena selama ini dana BOS yang dikucurkan Pemerintah Pusat tidak tepat sasaran. Kemudian banyaknya guru yang jual buku. Meski hal tersebut dilarang keras. ''Lebih baik dana BOS dikonversi menjadi beasiswa bagi siswa miskin. Ini lebih tepat sasaran. Ketimbang saat ini yang kaya sekolah di negeri dan sekolah pun memungut dana untuk calon siswa,'' tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, metode e-Learning akan menghitungkan pihak sekolah serta mengefisiensi proses belajar mengajar. Seperti, setiap sekolah dapat tukar menukar soal atau menjadi bank soal. ''Sesama murid juga bisa share dengan murid sekolah lain. Misalnya membahas PR, tugas sekolah dan mengerjakan soal. Ini lebih efisien,'' ujarnya.
Dikatakan Yayuk, di Yogyakarta e-learning sudah diterapkan. Padahal daerahnya berbukit-bukit, Di Yogyakarta sudah ada 500 sekolah yang menerapkan e-learning. Di Depok e-learning di yakini dapat cepat dilakukan. Karena Depok saat ini juga tengah mengembang diri menjadi Depok Cyber City.
Sumber
''Kami sudah melakukan pendekatan dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi. Mudah-mudahan tahun 2012 sudah bisa diterapkan,'' kata Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok, Sri Rahayu Purwatiningsih.
Menurut Yayuk, wacana tersebut digunakan karena selama ini dana BOS yang dikucurkan Pemerintah Pusat tidak tepat sasaran. Kemudian banyaknya guru yang jual buku. Meski hal tersebut dilarang keras. ''Lebih baik dana BOS dikonversi menjadi beasiswa bagi siswa miskin. Ini lebih tepat sasaran. Ketimbang saat ini yang kaya sekolah di negeri dan sekolah pun memungut dana untuk calon siswa,'' tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, metode e-Learning akan menghitungkan pihak sekolah serta mengefisiensi proses belajar mengajar. Seperti, setiap sekolah dapat tukar menukar soal atau menjadi bank soal. ''Sesama murid juga bisa share dengan murid sekolah lain. Misalnya membahas PR, tugas sekolah dan mengerjakan soal. Ini lebih efisien,'' ujarnya.
Dikatakan Yayuk, di Yogyakarta e-learning sudah diterapkan. Padahal daerahnya berbukit-bukit, Di Yogyakarta sudah ada 500 sekolah yang menerapkan e-learning. Di Depok e-learning di yakini dapat cepat dilakukan. Karena Depok saat ini juga tengah mengembang diri menjadi Depok Cyber City.
Sumber