jozz78
New member
Apakah Anda menyadari bahwa kualitas kebersihan memiliki pengaruh yang begitu luas bagi kehidupan. Ya! Seperti contohnya sanitasi ternyata memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Mengapa begitu? Karena ketika manusia memiliki sanitasi yang baik maka kesehatan individunya pun akan meningkat yang membuat meningkat pula produktivitas kerja seseorang.
Namun menyedihkannya, menurut data World Toilet Day, satu dari tiga orang tidak memiliki toilet yang aman, bersih, dan pribadi. Dan ini banyak terjadi pada mereka yang tinggal di Afrika dan Asia. Padahal, toilet yang bersih merupakan kunci dari sebuah sanitasi yang baik. Kebersihan toilet memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan lingkungannya.
Sanitasi yang buruk mempengaruhi kualitas hidup jutaan manusia di seluruh dunia, terutama untuk anak-anak. Penyakit diare yang merupakan penyakit akibat buruknya sanitasi merupakan penyebab kematian anak-anak kedua di negara-negara berkembang. Ini mengalahkan kematian yang disebabkan oleh HIV/AIDS.
Diare memang disebabkan oleh bakteri dan virus. Namun, bakteri ini muncul akibat sanitasi yang buruk di sekitarnya. Jadi penyebab diare bukan hanya soal makan sembarangan, atau gangguan pencernaan. Lebih buruk daripada itu, bakteri itu kita yang ciptakan sendiri karena minimnya kesadaran akan kebersihan lingkungan rumah dan toilet. Toilet yang tidak dijaga kebersihan dan kehigienisannya merupakan sarang bakteri. Lalat dan serangga lainnya mengantarkan mereka pada makanan yang kita makan, dan terganggu lah pencernaan kita karena bakteri.
Bagi wanita, tentu toilet juga merupakan tempat untuk membersihkan hal-hal intim kewanitaan. Siklus kewanitaan ini begitu rentan terhadap kuman dan bakteri, sehingga wanita harus mendapatkan fasilitas yang pribadi dan higienis untuk masalah kewanitaan ini. Karena buruknya kebersihan toilet dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti infeksi urinoir dan penyakit lainnya.
Jadi tanpa kita sadari, kebersihan toilet di rumah ataupun di tempat umum memegang peranan terhadap kesehatan lingkungan. Apalagi banyaknya aktivitas di luar rumah yang membuat kita sering berbagi tampat yang pribadi ini dengan orang lain. Bisa dibayangkan banyaknya bakteri yang bisa saja masuk ke dalam tubuh kita jika kita tidak menjaga kebersihan toilet dan diri sendiri.
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan toilet kita. Yang pertama adalah menciptakan toilet yang kering. Masyarakat Indonesia masih banyak memiliki toilet yang basah dan lembab. Padahal kondisi yang basah dan lembab ini tempat adalah yang disukai bakteri dan kuman untuk berkembang biak dan menjadi sumber penyakit.
Kamar mandi dan toilet juga wajib dibersihkan secara rutin, membuang barang-barang yang tidak terpakai, dan tidak menggunakan bahan kimia keras untuk membersihkan toilet. Dan tidak disarankan memasukkan bahan pembersih kimia seperti akrbol ke dalam toilet bowl karena dapat mematikan bakteri yang diperlukan untuk memporses kotoran dalam septi tank.
Kita juga wajib menjaga kebersihan dan perilaku dalam menggunakan toilet umum. Selalu menyiapkan tisu untuk membersihkan toilet yang akan kita gunakan. Tidak lupa membuangnya di tempat sampah sehingga tidak mengotori toilet.
sumber : http://www.iyaa.com/gayahidup/umum/2380200_2209.html
Namun menyedihkannya, menurut data World Toilet Day, satu dari tiga orang tidak memiliki toilet yang aman, bersih, dan pribadi. Dan ini banyak terjadi pada mereka yang tinggal di Afrika dan Asia. Padahal, toilet yang bersih merupakan kunci dari sebuah sanitasi yang baik. Kebersihan toilet memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan lingkungannya.
Sanitasi yang buruk mempengaruhi kualitas hidup jutaan manusia di seluruh dunia, terutama untuk anak-anak. Penyakit diare yang merupakan penyakit akibat buruknya sanitasi merupakan penyebab kematian anak-anak kedua di negara-negara berkembang. Ini mengalahkan kematian yang disebabkan oleh HIV/AIDS.
Diare memang disebabkan oleh bakteri dan virus. Namun, bakteri ini muncul akibat sanitasi yang buruk di sekitarnya. Jadi penyebab diare bukan hanya soal makan sembarangan, atau gangguan pencernaan. Lebih buruk daripada itu, bakteri itu kita yang ciptakan sendiri karena minimnya kesadaran akan kebersihan lingkungan rumah dan toilet. Toilet yang tidak dijaga kebersihan dan kehigienisannya merupakan sarang bakteri. Lalat dan serangga lainnya mengantarkan mereka pada makanan yang kita makan, dan terganggu lah pencernaan kita karena bakteri.
Bagi wanita, tentu toilet juga merupakan tempat untuk membersihkan hal-hal intim kewanitaan. Siklus kewanitaan ini begitu rentan terhadap kuman dan bakteri, sehingga wanita harus mendapatkan fasilitas yang pribadi dan higienis untuk masalah kewanitaan ini. Karena buruknya kebersihan toilet dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti infeksi urinoir dan penyakit lainnya.
Jadi tanpa kita sadari, kebersihan toilet di rumah ataupun di tempat umum memegang peranan terhadap kesehatan lingkungan. Apalagi banyaknya aktivitas di luar rumah yang membuat kita sering berbagi tampat yang pribadi ini dengan orang lain. Bisa dibayangkan banyaknya bakteri yang bisa saja masuk ke dalam tubuh kita jika kita tidak menjaga kebersihan toilet dan diri sendiri.
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan toilet kita. Yang pertama adalah menciptakan toilet yang kering. Masyarakat Indonesia masih banyak memiliki toilet yang basah dan lembab. Padahal kondisi yang basah dan lembab ini tempat adalah yang disukai bakteri dan kuman untuk berkembang biak dan menjadi sumber penyakit.
Kamar mandi dan toilet juga wajib dibersihkan secara rutin, membuang barang-barang yang tidak terpakai, dan tidak menggunakan bahan kimia keras untuk membersihkan toilet. Dan tidak disarankan memasukkan bahan pembersih kimia seperti akrbol ke dalam toilet bowl karena dapat mematikan bakteri yang diperlukan untuk memporses kotoran dalam septi tank.
Kita juga wajib menjaga kebersihan dan perilaku dalam menggunakan toilet umum. Selalu menyiapkan tisu untuk membersihkan toilet yang akan kita gunakan. Tidak lupa membuangnya di tempat sampah sehingga tidak mengotori toilet.
sumber : http://www.iyaa.com/gayahidup/umum/2380200_2209.html