Tuntutan Ekonomi dan Keluarga Jadi Alasan PNS Korupsi

zackysetya

New member
Ketika banyak pegawai negeri (PNS) yang tertangkap basah melakukan tindak korupsi, alibi mereka macam-macam. Salah satunya adalah karena tuntutan keluarga. Kebutuhan keluarga yang semakin bertambah banyak dan mahal dijadikan sebagian PNS sebagai alasan utama mereka berbuat korup, mengambil yang bukan haknya. Padahal kalau ditelaah, gaji PNS itu sudah diatur sedemikian rupa termasuk berbagai tunjangannya untuk kesejahteraan hidup PNS yang bersangkutan beserta keluarganya.

Bahkan tahun 2013 ini Presiden SBY telah menaikkan gaji para PNS. SBY menyatakan bahwa kenaikan gaji ini dilakukan agar para pegawai pemerintahan (PNS) mendapatkan kesejahteraan hidup yang layak. Itu termasuk tunjangan-tunjangan PNS yang nilainya juga tidak sedikit. Gaji pokok PNS saja untuk golongan paling rendah adalah sekitar 1, 3 juta rupiah per bulannya. Belum ditambah dengan uang bensin, uang makan bulanan, uang transportasi, dan lain-lain.

Intinya, tuntutan keluarga atau lebih tepatnya tuntutan ekonomi selalu menjadi biang keladi penyebab korupsi. Selain desakan finansial keluarga, hal lain adalah karena ingin menjaga gengsi. Ketika melihat teman lainnya kaya dengan normal (melalui kerja keras), maka dirinya terpancing untuk menjadi kaya. Karena tidak ingin melewati usaha keras, maka seseorang bakal melewati hal itu dan rela menempuh jalur singkat yaitu korupsi. Apalagi jika seorang PNS sudah berkeluarga. Mulai masuknya ajaran baru bagi sang anak, cicilan beberapa perlengkapan seolah mencekik, utang disana-sini, bagaimana mencari solusi yang tepat? Korupsilah jawabannya.

Jika sudah demikian, maka akan sulit mengendalikan sifat korupsi. Kecuali adanya jiwa bersih serta iman yang kuat pada agama, maka tindakan korupsi akan bisa diminimalisir. Keimanan adalah pondasi yang cukup kuat agar kita ataupun para PNS terhindar dari bahayanya tindakan korupsi.
 
Back
Top