Adamsuhada
New member
Kabar baik bagi Tottenham Hotspur dan Martin Jol. Keinginan
Sesuai dengan jadwal dan hasil undian yang dilakukan UEFA di Nyon, Swiss pada Jum?at, 15 Desember 2006 lalu, di babak perdelapan final UEFA Cup, Spurs akan bertanding melawan pemenang partai antara SC Braga (Portugal) dengan FC Parma (Italia) pada 8 dan 15 Maret 2007 mendatang.
Manajer berkebangsaan Belanda itu agar timnya mendapat status bye alias otomatis maju ke babak selanjutnya di ajang kompetisi UEFA Cup mendapat respon positif dari lembaga sepakbola tertinggi di Eropa itu.
Seperti yang dilansir dalam situs resminya, terkait didiskualifikasinya Feyenoord Rotterdam dari ajang kompetisi tersebut, UEFA menetapkan Spurs mendapat bye di babak 32 besar dan langsung otomatis lolos ke babak selanjutnya, 16 besar.
Sebelumnya, seperti diketahui, dalam babak 32 besar, pada first-leg Spurs akan bertandang ke markas Feyenoord, De Kuip Stadion, Rotterdam, 15 Februari 2007. Namun, karena kerusuhan yang dilakukan fans Feyenoord saat timnya bertanding melawan AS Nancy-Lorraine (Prancis) di babak penyisihan Grup E UEFA Cup, 30 November 2006 lalu, klub anggota Eredivisie itu mendapat sanksi berat dari UEFA: dikeluarkan dari ajang kompetisi tersebut dan mendapat denda 100 ribu Franc Swiss atau sekitar Rp 725 juta.
Keputusan ?pengusiran? Feyenoord dari turnamen setingkat di bawah Liga Champions itu mendapat reaksi keras dari klub yang berjuluk De club aan de Maas itu. Seperti yang dilansir media massa Inggris, Feyenoord akan melakukan upaya banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport, CAS).
Kepastian langkah ?mencari kebenaran? itu diungkapkan Direktur Keuangan The Rotterdammers, Onno Jacobs. ?Peluang bagi kami untuk membawa kasus (diskualifikasi) ini ke CAS sangat besar. Hal ini berdasarkan keyakinan kami bahwa kami tidak sepantasnya mendapat hukuman tersebut. Kami pikir apa yang diputuskan UEFA itu benar-benar tidak dapat dipertanggungjawabkan,? tegas Jacobs.
Sesuai dengan jadwal dan hasil undian yang dilakukan UEFA di Nyon, Swiss pada Jum?at, 15 Desember 2006 lalu, di babak perdelapan final UEFA Cup, Spurs akan bertanding melawan pemenang partai antara SC Braga (Portugal) dengan FC Parma (Italia) pada 8 dan 15 Maret 2007 mendatang.
Manajer berkebangsaan Belanda itu agar timnya mendapat status bye alias otomatis maju ke babak selanjutnya di ajang kompetisi UEFA Cup mendapat respon positif dari lembaga sepakbola tertinggi di Eropa itu.
Seperti yang dilansir dalam situs resminya, terkait didiskualifikasinya Feyenoord Rotterdam dari ajang kompetisi tersebut, UEFA menetapkan Spurs mendapat bye di babak 32 besar dan langsung otomatis lolos ke babak selanjutnya, 16 besar.
Sebelumnya, seperti diketahui, dalam babak 32 besar, pada first-leg Spurs akan bertandang ke markas Feyenoord, De Kuip Stadion, Rotterdam, 15 Februari 2007. Namun, karena kerusuhan yang dilakukan fans Feyenoord saat timnya bertanding melawan AS Nancy-Lorraine (Prancis) di babak penyisihan Grup E UEFA Cup, 30 November 2006 lalu, klub anggota Eredivisie itu mendapat sanksi berat dari UEFA: dikeluarkan dari ajang kompetisi tersebut dan mendapat denda 100 ribu Franc Swiss atau sekitar Rp 725 juta.
Keputusan ?pengusiran? Feyenoord dari turnamen setingkat di bawah Liga Champions itu mendapat reaksi keras dari klub yang berjuluk De club aan de Maas itu. Seperti yang dilansir media massa Inggris, Feyenoord akan melakukan upaya banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport, CAS).
Kepastian langkah ?mencari kebenaran? itu diungkapkan Direktur Keuangan The Rotterdammers, Onno Jacobs. ?Peluang bagi kami untuk membawa kasus (diskualifikasi) ini ke CAS sangat besar. Hal ini berdasarkan keyakinan kami bahwa kami tidak sepantasnya mendapat hukuman tersebut. Kami pikir apa yang diputuskan UEFA itu benar-benar tidak dapat dipertanggungjawabkan,? tegas Jacobs.