UNESCO Akui Geopark Ciletuh, Sejarah Baru Wisata Jawa Barat

spirit

Mod
1_travel.jpeg

Panorama alam di Ciletuh (Irpan Rispandi/d'Traveler)​

Geopark Ciletuh-Palabuhanratu resmi menyandang status UNESCO Global Geopark (UGG). Ini adalah sejarah baru bagi dunia pariwisata Jawa Barat.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menilai penganugerahan jaringan UGG ini merupakan sejarah baru bagi dunia pariwisata di Jawa Barat. Aher, sapaan Heryawan, mengaku mendapatkan kabar penganugerahan tersebut dari Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi D. Budiman yang mengikuti sidang Executive Board UNESCO Ke-204 di Prancis, Kamis (12/4).

Menurut Aher, proses penetapan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi jaringan UGG terbilang cepat. Biasanya, sambung dia, proses yang ditempuh untuk penetapan UGG butuh sepuluh tahun setelah penetapan geopark nasional.

"Tiga tahun lalu kita (Geopark Ciletuh-Palabuhanratu) ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh Pemerintah Pusat dan langsung kita ajukan ke UNESCO sebagai UGG. Ternyata, Alhamdulillah diterima (UNESCO), ini sejarah baru bagi kami," kata Aher di Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (2/5/2018).

Penyerahan sertifikat Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai UGG akan dilakukan pada September 2018. "Keputusannya sudah ada, sertifikatnya akan diberikan secara bersama-sama di Portugal," ujar Aher mengungkapkan.

Ia meminta komitmen semua pihak baik itu pemerintah daerah, stakeholder, serta masyarakat agar memelihara destinasi wisata yang telah ada. Terlebih syarat utama sebuah geopark internasional, yaitu pelestarian geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity.

"Kita harus terus pelihara kebersihannya, kelestarian alamnya. Dipelihara juga peninggalan-peninggalan geologinya, juga culture-nya. Tentu infrastrukturnya terus diperbaiki, sarana-prasarana wisatanya terus dipenuhi," ucapnya.

Berbicara infrastruktur, jalan penghubung Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Pemprov Jabar sudah menggelontorkan anggaran Rp 96 Miliar pada 2016 untuk ruas jalan dari pintu masuk Kecamatan Waluran ke geopark. Selain itu, pada 2017, dibangun juga ruas jalan dari pintu masuk Loji ke geopark yang menelan anggaran Rp 217 Miliar.

"Tahun ini kita membuat kawasan jalan dari arah pintu masuk Paltiga sebesar 90 miliar rupiah. Termasuk pembangunan bandara di Sukabumi. Karena salah satu syarat geopark internasional itu, harus ada bandara dekat geopark, dengan jarak tempuh maksimal tiga jam perjalanan," tutur Aher.

Guna menata dan mengembangkan kawasan geopark ini, Aher berharap pemerintah pusat dapat memberikan anggaran. "Kawasan geopark ini akan semakin berkembang jika suntikan dananya cukup besar. Katakan saja satu triliun rupiah, berinvestasi lewat anggaran negara dengan uang sebesar itu tidak terlalu besar dibanding manfaat yang lebih besar dari itu," ujar Aher.



 
Last edited:
Back
Top