jmw01
New member
BRUSSEL - Seorang anggota parlemen Uni Eropa mendesak pemerintah lembaga dari negara-negara terkait agar membuka data rahasia UFO.
Ilustrasi
Obyek itu seharusnya diinformasikan ke publik dan tidak menyembunyikan secara sistematik.
Anggota parlemen yang bernama Mario Borghezio itu memberikan alasan jika masyarakat berhak mengetahui tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan benda yang keberadaannya masih menjadi pro-kontra.
"Uni Eropa membutuhkan dokumen 'X File' sendiri, dimana semua orang dapat mengakses informasi mengenai segala sesuatu tentang UFO, termasuk data yang dimiliki oleh pihak militer," ujar Borghezio, seperti diberitakan Straits Times, Kamis (8/7/2010).
Menurut Borghezio, semua pemerintahan di negara Eropa harus membeberkan informasi yang ada, dan menghentikan apa yang disebutnya dengan 'pembungkaman sistematis'.
Membuka data soal ini bukanlah hal yang tidak diprediksikan sebelumnya.
Seperti diberitakan Telegraph, tahun lalu Inggris telah mempublikasikan 4 ribu halaman secara online soal 800 kemungkinan pertemuan dengan alien sejak tahun 1980 hingga 1990.
Selama 3 tahun, Departemen Pertahanan Inggris telah merilis secara rutin dokumen rahasia UFO yang menghadapi tuntutan Kebebasan Informasi.
Borghezio juga mengatakan bahwa sangat penting untuk memiliki pusat ilmiah penelitian obyek terbang yang tidak dikenal. Penyelidikan tersebut dapat memberikan perubahan bagi ilmu alam utama dan teknologi, ujarnya.
“Saya rasa di bawah prinsip transparansi, setiap negara anggota Uni Eropa memiliki kewajiban untuk menyebutkan detail ke publik agar dapat diakses oleh seluruh ilmuwan mengenai data UFO di mana saat ini sebagian, bahkan seluruhnya telah ditutup-tutupi,” kata Borghezio.
Ia saat ini sedang mencari dukungan 736 anggota untuk meminta tindakan pemerintah. Sejauh ini dia berhasil mengumpulkan 18 pihak yang mendukung di parlemen. (ar/inl/ok)
Sumber: suaramedia
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=f0MtExhjl2A"]YouTube- NASA UFO Sighting, 2010[/ame]
Ilustrasi
Obyek itu seharusnya diinformasikan ke publik dan tidak menyembunyikan secara sistematik.
Anggota parlemen yang bernama Mario Borghezio itu memberikan alasan jika masyarakat berhak mengetahui tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan benda yang keberadaannya masih menjadi pro-kontra.
"Uni Eropa membutuhkan dokumen 'X File' sendiri, dimana semua orang dapat mengakses informasi mengenai segala sesuatu tentang UFO, termasuk data yang dimiliki oleh pihak militer," ujar Borghezio, seperti diberitakan Straits Times, Kamis (8/7/2010).
Menurut Borghezio, semua pemerintahan di negara Eropa harus membeberkan informasi yang ada, dan menghentikan apa yang disebutnya dengan 'pembungkaman sistematis'.
Membuka data soal ini bukanlah hal yang tidak diprediksikan sebelumnya.
Seperti diberitakan Telegraph, tahun lalu Inggris telah mempublikasikan 4 ribu halaman secara online soal 800 kemungkinan pertemuan dengan alien sejak tahun 1980 hingga 1990.
Selama 3 tahun, Departemen Pertahanan Inggris telah merilis secara rutin dokumen rahasia UFO yang menghadapi tuntutan Kebebasan Informasi.
Borghezio juga mengatakan bahwa sangat penting untuk memiliki pusat ilmiah penelitian obyek terbang yang tidak dikenal. Penyelidikan tersebut dapat memberikan perubahan bagi ilmu alam utama dan teknologi, ujarnya.
“Saya rasa di bawah prinsip transparansi, setiap negara anggota Uni Eropa memiliki kewajiban untuk menyebutkan detail ke publik agar dapat diakses oleh seluruh ilmuwan mengenai data UFO di mana saat ini sebagian, bahkan seluruhnya telah ditutup-tutupi,” kata Borghezio.
Ia saat ini sedang mencari dukungan 736 anggota untuk meminta tindakan pemerintah. Sejauh ini dia berhasil mengumpulkan 18 pihak yang mendukung di parlemen. (ar/inl/ok)
Sumber: suaramedia
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=f0MtExhjl2A"]YouTube- NASA UFO Sighting, 2010[/ame]