askom
New member
Tim kasta keempat Inggris, Bradford City, membuat kejutan dengan memastikan diri melaju ke final Piala Liga musim ini. Meski kalah 1-2 dari Aston Villa pada laga Selasa (22/1), Bradford unggul agregat 4-3 untuk mendapatkan tiket ke final. Bradford sukses mengulangi catatan Rochdale kala menjadi tim kasta keempat yang sukses melangkah ke final pada 1961-62.
Ketertinggalan 1-3 dari laga leg pertama di Coral Windows membuat Aston Villa yang balik menjamu Bradford sudah menekan sejak menit awal. Baru empat menit berjalan, umpan silang Charles N'Zogbia sudah membuahkan peluang gol bagi The Villans, sayang bola yang disundul Christian Benteke masih melambung di atas mistar gawang kiper Bradford, Matt Duke.
Satu menit berselang, Villa kembali menciptakan peluang, lagi-lagi melalui umpan N'Zogbia. Christian Benteke menyundul bola ke arah gawang yang diteruskan dengan sundulan Matthew Lowton. Sayang, sundulannya belum menemui sasaran.
Villa pun terus menguasai bola dan melakukan penyerangan. Permainan nan hidup kembali ditunjukkan tim asuhan Paul Lambert. Kali ini lewat terobosan Gabby Agbonlahor dari tengah lapangan. Sayang, Charles N'Zogbia masih belum juga bisa menjebol gawang Bradford.
Sementara, Bradford juga mencoba menciptakan peluang dari set-piece. Jim Hanson memenangi sundulan, tapi bola masih melebar.
Tempo pertandingan pun berlangsung tinggi, dengan kedua kubu terlihat ngotot menciptakan gol. Hanya saja, gol yang dinanti-nantikan Aston Villa baru datang pada menit ke-24. Bek Joe Bennett memberikan umpan lambung kepada Christian Benteke, bola langsung diceploskan ke gawang. 1-0 untuk The Villans.
Menipiskan agregat menjadi 2-3, momentum pertandingan kini menjadi milik Villa. Bahkan, empat menit berselang peluang untuk menyamakan kedudukan itu tiba. Stephen Ireland berhasil menembakkan bola masuk masuk ke gawang Bradford, tapi sayang dia sudah berada di posisi offside terlebih dulu. Skor pun tetap 1-0.
Penampilan gemilang ditunjukkan kiper Bradford, Matt Duke. Penyelamatan demi penyelamatan dilakukannya demi mengadang tembakan-tembakan dari para pemain Villa seperti Ireland, N'Zogbia, dan Benteke. Dan, meski serangan Villa datang bertubi-tubi, hingga turun minum skor tak kunjung berubah
sumber lengkap