askom
New member
Mario Balotelli langsung tampil memikat bersama AC Milan. Hanya dalam tiga pertandingan, striker timnas Italia itu sudah mengoleksi empat gol bersama I Rossoneri.
Sinar Balotelli itu seolah menutup kegemilangan pemain lain yang punya rekor serupa. Ya, bukan hanya Balotelli yang bisa mencetak empat gol hanya dalam empat pertandingan.
Sosok lain yang bisa mencatat prestasi serupa adalah Innocent Emeghara. Pemain kelahiran Nigeria 23 tahun lalu itu memang tak mendapatkan sorotan sebanyak Balotelli lantaran hanya bermain di klub medioker, Siena.
Setelah menjalani debut 30 menit melawan Udinese, ketajaman Emeghara terlihat pada laga kedua melawan Inter. Dialah yang membuka gol Siena pada laga yang dimenangi timnya 3-1.
Satu gol Emeghara sudah cukup membawa Siena membawa pulang satu poin dari kandang Bologna. Teranyar, Emeghara menjebol gawang Federico Marchetti dua kali untuk membawa Siena menang 3-0 atas Lazio (18/2).
"Aku tengah merasakan momen yang luar biasa. Aku selalu berupaya menunjukkan performa terbaik sebab hal fantastis bagi seorang striker adalah mencetak gol," aku Emeghara.
Hal unik dari Emeghara adalah kebiasaan memakai sepatu dengan dua merek berbeda. "Mengapa aku memakai dua sepatu berbeda? Sebab, aku memiliki dua sponsor. Terpenting buatku adalah nyaman ketika dipakai," jawab pemakai Nike Mercurial Vapor dan adidas f50 adizero ini.
Emeghara dipinjam Siena dari klub Ligue 1, FC Lorient, dengan opsi pembelian permanen pada akhir musim. Keengganan membeli secara permanen tak lepas dari sikap membangkang sang pemain. Pemain yang akrab disapa Inno itu sempat melawan kehendak klub ketika memilih membela tim Olimpiade Swiss dibandingkan mengikuti pemusatan latihan bersama Lorient.
Pelatih Siena, Beppe Iachini, dengan cerdik memanfaatkan kelebihan Emeghara, kecepatan. Pemain kelahiran 23 Mei 1989 itu hanya butuh 1,68 detik untuk bisa berlari sejauh 10 meter. Catatan itu bahkan lebih baik dari statistik manusia tercepat di dunia, Usain Bolt, yang pada 2008 "hanya" bisa menempuh 10 meter dalam 1,85 detik.
"Keceparan Inno menjadi senjata yang mematikan," sanjung Ottmar Hitzfeld, pelatih timnas Swiss. Julukan "Lalat Atom" pun disematkan kepadanya...
sumber Lengkap