Wacana, Penutup Pidato, dan Majas Perumpamaan

syanugabrilla93

New member
Wacana yakni semua sebuah hal yg bersifat tulisan, pengucapan, atau perkataan yg punyai pembawaan kontekstual. Wacana dapat pula diartikan menjadi kelompok

kalimat yg sama sama terangkai membuat sebuah kesatuan makna yg padu serta utuh. Dalam strata kebahasaan, wacana di letakkan pada urutan teratas, berkat wacana

menjadi grup gramatikal tertinggi serta terbesar didalam satu buah bhs.

Pemanfaatan pantun, perumpamaan, narasi lucu, atau kemungkinan dengan kalimat yg membakar semangat, kerap jadi pilihan dalam memberikan pidato. Demikianlah

perihalnya dalam mengakhiri pidato, beraneka ragam langkah di ambil utk mengakhiri penuturan. Pantun salah satunya, yg kerap dimanfaatkan dalam pidato non resmi.

Pemanfaatan pantun bikin pidato lebih terkesan juga menggembirakan.

Majas asosiasi disebut juga dengan dengan majas perumpamaan yg termasuk juga ke majas perbandingan. Ciri-khas perbandingan kata utk mengutarakan inspirasi atau

gagasan juga diketemukan pada majas ini. Akan tetapi menjadi pembeda pada majas asosiasi dengan majas perbandingan yg yang lain merupakan dalam majas

asosiasi memperbandingkan arah atau inspirasi atau gagasan dengan mengumpamakannya dengan kata beda dalam satu kalimat. Sampai dalam kalimat majas asosiasi

diketemukan dua hal yg amat tidak sama akan tetapi dikira sama. Perumpamaan-perumpamaan yg dimanfaatkan dalam kalimat majas asosiasi dapat bersifat kata benda

atau satu buah peribahasa yg dapat melukiskan makna dari inspirasi yg mau diutarakan oleh penutur.
 
Back
Top