Wanita Pemakan Ayam hidup hidup

Miki_Miki

New member



TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Miskaulah, 38 tahun, warga Dusun Jangan Asem, Desa Trompoasri, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Daerah Sidoarjo, Selasa 21 Juni 2011. Ibu yang gemar memakan ayam hidup-hidup ini menjalani terapi untuk menghilangkan kebiasaannya tersebut. "Saya ingin hidup normal," katanya.

Sejak usia 10 tahun, Miskaulah terbiasa memakan ayam hidup. Setiap hari, ia menyantap hingga dua ekor ayam. Sebelum makan ayam hidup, dia juga suka menyantap yuyu atau kepiting kali yang masih hidup. Kemudian ia ketagihan dan tak bisa melepas kebiasaannya memakan binatang yang masih hidup.

Bahkan, ia tak menyukai makan nasi dan makanan lainnya. Kebiasaan memakan binatang hidup juga pernah mencelakakan dirinya. Saat itu, ia mengonsumsi ular hidup. Tak berapa lama, wajahnya bengkak keracunan ular berbisa. Sejak itu, ia kapok dan tak tertarik memakan binatang berbisa. "Lebih enak daging ayam," ujar Mama Pretty, sapaan akrabnya di radio komunitas.

Dokter spesialis syaraf, Syamsul Rahmadi, menjelaskan jika kebiasaan Miskaulah bukan gangguan, tapi terjadi akibat pola makan sejak kecil. Memakan binatang hidup dan minum darahnya, katanya, tak steril. "Darah mengandung bakteri dan berbahaya," ujarnya.

Miskaulah juga menjalani terapi kejiwaan untuk mengakhiri kebiasaannya tersebut. Selama menjalani terapi, ia dilarang menyantap binatang hidup. Adapun pola makannya diubah seperti semula. Miskaulah berharap bisa menghentikan memakan ayam hidup.

sumber
 
Last edited by a moderator:
iih serem amat tuh cewe, apa enaknya makan mentah-mentah... berkerudung lagi, menurut islam ga boleh tuh makan binatang hidup2
 
salahs atu manusia kanibal

buat para warga disana jangan dekati itu ibu ibu kalau ngak mau di makan sama dia

buat anak anak kecil di sana jangan dekati itu ibu ibu kalau ngak mau di makan nya mentah mentah
 



TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Miskaulah, 38 tahun, warga Dusun Jangan Asem, Desa Trompoasri, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Daerah Sidoarjo, Selasa 21 Juni 2011. Ibu yang gemar memakan ayam hidup-hidup ini menjalani terapi untuk menghilangkan kebiasaannya tersebut. "Saya ingin hidup normal," katanya.

Sejak usia 10 tahun, Miskaulah terbiasa memakan ayam hidup. Setiap hari, ia menyantap hingga dua ekor ayam. Sebelum makan ayam hidup, dia juga suka menyantap yuyu atau kepiting kali yang masih hidup. Kemudian ia ketagihan dan tak bisa melepas kebiasaannya memakan binatang yang masih hidup.

Bahkan, ia tak menyukai makan nasi dan makanan lainnya. Kebiasaan memakan binatang hidup juga pernah mencelakakan dirinya. Saat itu, ia mengonsumsi ular hidup. Tak berapa lama, wajahnya bengkak keracunan ular berbisa. Sejak itu, ia kapok dan tak tertarik memakan binatang berbisa. "Lebih enak daging ayam," ujar Mama Pretty, sapaan akrabnya di radio komunitas.

Dokter spesialis syaraf, Syamsul Rahmadi, menjelaskan jika kebiasaan Miskaulah bukan gangguan, tapi terjadi akibat pola makan sejak kecil. Memakan binatang hidup dan minum darahnya, katanya, tak steril. "Darah mengandung bakteri dan berbahaya," ujarnya.

Miskaulah juga menjalani terapi kejiwaan untuk mengakhiri kebiasaannya tersebut. Selama menjalani terapi, ia dilarang menyantap binatang hidup. Adapun pola makannya diubah seperti semula. Miskaulah berharap bisa menghentikan memakan ayam hidup.

sumber
ini lebih tepatnya, ketika hewannya dimakan,

dalam keadaan masih hidup
atau
sudah mati, hanya tidak dimasak ya?

kalau dalam keadaan masih hidup, seperti cara makan binatang lain saja, seperti ular, yang memakan mangsanya hidup2
 
Last edited by a moderator:
Back
Top