Suatu aplikasi sepertinya tidak ada yang sempurna. Meskipun sebenarnya WhatsApp sebelumnya sudah pernah mengatakan bahwa mereka telah menggunakan sebuah sistem yang bernama end-to-end. Sistem ini sendiri dipercaya akan lebih aman dan akan sulit ditembus oleh siapa pun, bahkan termasuk perusahaan WhatsApp sendiri.
Namun ternyata hal ini bisa dibantah. Menurut Wikileaks, ada sebuah celah keamanan yang ada di sistem end-to-end sekali pun. Hal ini bisa diterapkan oleh sebuah badan intelijen di Amerika yang bernama CIA. Wikileaks mengatakan bahwa CIA bisa meretas aplikasi chatting tersebut hanya dengan mengirimkan sebuah foto saja.
Sistem kerja dari peretasan ini sendiri yaitu dengan menggunakan sebuah gambar yang ternyata telah disisipi sebuah kode berbahaya di dalamnya. Jadi jika target yang dikirimi gambar tersebut mengunduh dan membuka gambar tersebut, maka kode berbahaya tersebut akan melakukan eksekusi dan mengalihkan halaman ke sebuah laman HTML yang telah berisi malware.
Seperti yang dilansir dari laman The Verge, (16/3/2017), Dari malware inilah yang nantinya akan dapat dimanfaatkan oleh hacker untuk bisa mengakses data yang disimpan secara lokal di komputer. Bukan hanya itu saja, hacker juga bisa mengakses ke history pesan, semua foto yang pernah dibagikan di aplikasi ini, dan bahkan yang paling parah adalah hacker tersebut bisa menggunakan WhatsApp pengguna dan mengirim pesan atas nama pengguna tersebut.
Sumber
Namun ternyata hal ini bisa dibantah. Menurut Wikileaks, ada sebuah celah keamanan yang ada di sistem end-to-end sekali pun. Hal ini bisa diterapkan oleh sebuah badan intelijen di Amerika yang bernama CIA. Wikileaks mengatakan bahwa CIA bisa meretas aplikasi chatting tersebut hanya dengan mengirimkan sebuah foto saja.
Sistem kerja dari peretasan ini sendiri yaitu dengan menggunakan sebuah gambar yang ternyata telah disisipi sebuah kode berbahaya di dalamnya. Jadi jika target yang dikirimi gambar tersebut mengunduh dan membuka gambar tersebut, maka kode berbahaya tersebut akan melakukan eksekusi dan mengalihkan halaman ke sebuah laman HTML yang telah berisi malware.
Seperti yang dilansir dari laman The Verge, (16/3/2017), Dari malware inilah yang nantinya akan dapat dimanfaatkan oleh hacker untuk bisa mengakses data yang disimpan secara lokal di komputer. Bukan hanya itu saja, hacker juga bisa mengakses ke history pesan, semua foto yang pernah dibagikan di aplikasi ini, dan bahkan yang paling parah adalah hacker tersebut bisa menggunakan WhatsApp pengguna dan mengirim pesan atas nama pengguna tersebut.
Sumber