Waspadai Demam Tifoid

jozz78

New member
Selama ini, gejala DBD (Demam Berdarah Dengue) dan demam tifoid banyak persamaannya, terutama dalam hal gejala, seperti demam. Sebagai perbandingan awal, demam DBD akan turun setelah mengonsumsi obat penurun panas, namun akan kembali panas saat reaksi obat tersebut hilang. Sedangkan demam tifoid tidak.

Untuk penelurusan lebih mendalam lagi tentang demam tifoid, berikut adalah ulasannya:

1.Apa itu demam tifoid?
Demam tifoid adalah penyakit yang mengancam jiwa yang disebabkan bakteri Salmonella Typhi.

2.Demam tinggi seperti apa yang bisa menjadi gejala?
Berbeda dari demam DBD yang berlangsung sepanjang hari, pada minggu pertama demam tinggi yang disebabkan tifoid berlangsung sore dan malam hari. Sedangkan pada pagi dan siang hari, demam cenderung menurun. Secara bertahap suhu tubuh akan naik dan bertahan pada suhu tinggi (39° – 40°C) pada minggu kedua.

3. Mengapa penyembuhannya memakan waktu lama?
Pemberian antibiotik adalah terapi efektif untuk demam tifoid dan paratifoid. Dengan antibiotik tepat, lebih dari 99% penderita dapat disembuhkan. Pada umumnya orang yang sakit tifoid, apabila diobati dengan tepat bisa sembuh. biasanya satu minggu.

Tetapi, kalau ada yang sampai bulanan, selain penanganannya terlambat, obat yang diberikan berarti tidak tepat. Perlu Anda juga sadari, resistensi antibiotiknbsp; terus meningkat dan mengurangi pilihan pengobatan yang efektif untuk penyakitnbsp; ini, juga meningkatkan biaya pengobatan dan meningkatkan risiko komplikasi dan kematian.

4. Bagaimana penularan demam tifoid?
Sumber penularan paling utama adalah air dan makanan yang terkontaminasi Bakteri Salmonella Typhi hanya hidup dalam tubuh manusia. Bakteri tersebut ditemukan dalam feses dan urine penderita. Penyebaran bakteri terjadi akibat aktivitas cuci tangan yang kurang bersih dari penderita setelah berkemih atau buang air besar.

Lalat juga bisa menyebarkan secara langsung dari feses ke makanan. Orang yang terinfeksi demam tifoid membawa bakteri tersebut dalam alirannbsp; darah mereka dan saluran usus, dan selanjutnya berkembang biak di hati dan limpa. Apabila tidak diobati dengan tepat, akan diikuti oleh peradangan usus halus dan usus besar.Pada kasus berat, yang bisa berakibat fatal karena terjadi terjadi perlubangan (perforasi) dan perdarahan usus.

5. Siapa saja yang perlu mendapat vaksin demam tifoid dan kapan?
Anak-anak usia dua tahun ke atas dan dewasa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 5 negara Asia, termasuk Indonesia, mengungkapkan bahwa angka kejadian demam tifoid tertinggi pada usia 2 – 4 tahun. Dan, selanjutnya usia 5-15 tahun. Bahkan, kasus cukup fatal banyak terjadi pada anak usia di bawah 4 tahun.

6. Apakah vaksin demam tifoid aman dan efektif?
Salah satu jenis vaksin yang tersedia saat ini adalah vaksin demam tifoid polisakarida inaktivasi. Beberapa keunggulan vaksin jenis ini di antaranya adalah efektivitas yang baik untuk mencegah penyakit ini. Vaksinasi diulang setiap 3 tahun. Sedangkan tingkat kenyamanan dan efek samping lokal tergolong relatif sedikit dan bersifat sementara.

7. Bagaimana mendapatkan vaksin demam tifoid?
Layanan vaksin tersebut dapat diperoleh pada layanan dokter Anak dan dokter keluarga Anda.


sumber : http://www.iyaa.com/gayahidup/keluarga/anak/2347265_1356.html
 
Back
Top