Waspadai Musim Apa Sekarang? Awas Penculikan Anak di Lingkungan Anda

Administrator

Administrator
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat kasus penculikan anak di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu.


Peningkatan bukan hanya secara kuantitas namun juga kualitas modus dan motif. Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait menjelaskan, dari Januari 2010 hingga sekarang kasus penculikan mencapai 67 kasus. “Sebanyak 40 diantaranya tidak kembali hingga saat ini, hanya 27 saja yang kembali,” ungkap Arist kemarin.

Angka ini jauh lebih tinggi untuk periode yang sama pada 2009 lalu. Sepanjang 2009 terdapat 102 kasus penculikan. Menurut Arist, tidak ditemukannya anak yang diculik karena kurangnya informasi yang didapat petugas.

Arist menilai,kurangnya reaksi dari petugas berwenang mengungkap kasus penculikan merupakan lemahnya penghimpunan data awal. Akibatnya, pelacakan terhadap pelaku menjadi sulit dan akhirnya kasus pun tidak terungkap. Padahal, Anist mencatat kasus penculikan biasanya dilakukan oleh seseorang yang mengenal dekat korbannya. “Seperti kasus yang terjadi di Kembangan, pelakunya jelas dan orang yang kenal dekat dengan korbannya,’? terangnya.

Soal modus penculikan, Anist juga melihat ada peningkatan modus sepeti penculikan di rumah sakit atau mendatangi sekolah, Termasuk yang tercanggih adalah melakukan adopsi ilegal dan mengeksploitasi mereka sebagai pekerja ataupun pekerja seks.

Anist berpendapat, maraknya kasus penculikan belakangan ini sebagai bukti minimnya pemerintah menciptakan rasa aman bagi anak-anak. “Tidak ada rasa aman, hak anak pun tidak terjaga, ”pungkas pria berjenggot lebat yang baru diangkat jadi Ketua Komnas PA itu.

Menurut Anist, ada tiga alasan mengapa terjadi kasus penculikan anak, Ketiganya adalah ekonomi, perdagangan anak, dan balas dendam Dia mencontohkan, motif balas dendam dilakukan, misalnya, oleh pembantu rumah tangga atau karyawan dan orang tua si anak karena mendapat perlakuan tidak baik. Para pelaku kemudian meminta uang tebusan.

“Biasa pelaku sudah kenal betul korbannya, mulai dan kebiasaan dan kesukaan korhan, sehingga dapat dengan mudah menculiknya,” ungkapnya.

Salah satu modus pelaku adalah menculik korban usai pulang sekolah. “Modusnya kian beragam, jadi orang tua juga harus lebih ketat melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya,” ujarnya.

Menyikapi maraknya kasus penculikan, Kepala Polda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono mengimbau para orang tua agar memberikan pengawasan lebih ketat terhadap anak-anaknya. “ Kita harapkan agar para orang tua tetap memberikan pengawasan dan perhatian pada anak-anaknya karena mereka masih rentan,”jelasnya.

Menurutnya, kesadaran masyarakat akan kemungkinan kriminalitas sangat diperlukan. Untuk itu, para orang tua diimbau untuk senantiasa menjaga anaknya.

Sementara terkait kasus penculikan yang tengah ditangani polisi, orang tua korban diminta bersabar dan tabah dalam kasus ini. “Memang hingga saat ini perkembangannya baru beberapa yang tertangkap. Kalau sudah tertangkap pelakunya, nanti kita sampaikan,” jelasnya.

Selain itu, Wahyono meminta agar masyarakat turut aktif dalam mencegah tindak pidana penculikan. Jika mengetahui atau melihat orang yang mencurigakan, masyarakat diharapkan segera melapor ke kepolisian. “Laporkan jika melihat gerak-gerik yang mencurigakan,” tukasnya.


Sumber : Sindo
 
Bls: Waspadai Musim Apa Sekarang? Awas Penculikan Anak di Lingkungan Anda

wah sangat berbahaya sekali

masih mending di culik oleh alien dan ufo

dari pada di culik manusia
 
Back
Top