Kalina
Moderator


Sebagai penggemar junk food dan makanan manis, tak mengherankan bila bobot tubuh Helen mencapai angka 90 kg. Tapi setelah melihat sendiri sang ayah meninggal di depan matanya, Helen bertekad untuk hidup sehat dan berhasil memangkas 37 kg berat badannya.
Helen M. Ryan (47) merupakan vegetarian yang tidak suka makan buah dan sayur. Untuk mendapatkan energi secara instan, ia lebih suka menyantap junk food. Terjebak dengan pernikahan yang tidak bahagia, Helen pun mencari cara yang membuatnya nyaman, yaitu makan.
"Gula, lemak dan karbohidrat membuatku merasa bahagia dan memberiku momen spesial. Aku akan duduk di malam hari, setelah keluargaku pergi ke tempat tidur, dan makan untuk mengisi kekosongan. Makan merupakan 'me time' pada hari yang sibuk, meski itu merusak diri sendiri," jelas Helen M. Ryan.
Makan banyak tapi Helen tak melakukan olahraga sama sekali. Ketika tidak mengurus anak atau membersihkan rumah, ia hanya duduk-duduk bersantai di rumah. Meski pernah menjadi instruktur kebugaran di awal usia 20-an, bergerak adalah sesuatu yang dihindarinya.
Helen mencapai bobot terberatnya pada musim panas 2003. Di saat yang sama, ayahnya diserang kanker paru agresif. Melakukan semua kegiatan mengurus dua anak, mengurus rumah, mengurus ayahnya dan bekerja, berat tubuh Helen membengkak hingga 90 kg.
Saat itu ia tidak peduli dengan tubuhnya yang terlihat tambun. Asal dia merasa nyaman, maka ia akan terus makan. Tapi 'mukjizat' datang kepadanya tepat setelah kematian sang ayah pada Agustus 2003.
"Aku duduk di sana memegang tangannya, melihatnya mengambil napas terakhirnya. Saat momen-momen menakutkan terakhir hidupnya, aku menyadari bahwa aku fana dan suatu hari nanti aku akan mati juga. Aku telah menghabiskan hidup dengan membuang-buang waktu, menunggu hari ketika aku secara ajaib bangun dengan tubuh lebih ramping dan lebih bugar, penuh kebahagiaan. Tapi hari itu tidak pernah datang, dan aku tidak melakukan apapun. Saat itulah aku memutuskan untuk mencoba sekali lagi untuk menjadi lebih sehat. Cobalah, atau mati," tuturnya.
Dengan tekad hidup sehat, Helen memulai dengan menurunkan berat badannya. Ia tidak mengatur target karena takut gagal. Ia juga tidak memberitahu siapa pun dan tidak melakukan diet ketat. Ia menjalani hari dan fokus hanya pada hidup sehat.
Sedikit demi sedikit berat badannya mulai turun. Ia akhirnya menambahkan lebih banyak sayuran dalam menu makanannya. Helen meningkatkan asupan protein, seperti keju dan yogurt, mengurangi konsumsi karbohidrat olahan, dan menambah menu buah sebagai ganti makanan manis.
Ia makan tiga kali sehari makanan utama dan tiga kali snack. Makanan utama sebagian besar berupa protein dan buah, atau protein dan sayuran, dengan protein dan buah sebagai snack.
"Aku memotong kalori secara perlahan jadi aku tidak akan terlalu lapar, karena kelaparan bisa menjadi bencana ketika Anda mencoba untuk menurunkan berat badan," tambahnya.
Helen memilih jalan kaki saat mengantar anak-anaknya ke sekolah. Setelah beberapa minggu jalan kaki, ia pun mulai latihan kekuatan di pagi hari dengan menggunakan DVD. Ia melakukan latihan tubuh bagian atas dan bagian bawah (perut), enam kali seminggu selama sekitar 15 sampai 20 menit setiap hari.
Setelah sekitar tiga bulan secara konsisten jalan kaki dan melakukan latihan kekuatan, Helen ikut kelas Spinning dan menjadi ketagihan. Setelah itu ia mulai menghadiri kelas secara teratur, latihan dua sampai tiga kali seminggu, dan berat badannya benar-benar turun.
"Sepuluh bulan setelah aku mulai menurunkan berat badan, bobotku menjadi 53 kg," tutupnya.
Sumber: Huffingtonpost
DetikHealth