Will You Keep Your Faith In Him, If Jesus Never Raised Frm The Death ?

alanlejac

New member
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh Baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya
Roma 6 : 4-5

Minggu ini, kita selaku umat Kristen di seluruh dunia akan mengenang kematian Tuhan kita, Yesus Kristus di atas kayu salib pada hari Jumat Agung dan pada hari Minggunya kita akan memperingati Paskah yang merayakan kebangkitan-Nya dari kematian. Hampir 2000 tahun telah berlalu dari semua peristiwa yang menyangkut peristiwa penting dalam kehidupan pribadi Yesus yang kita kenal dalam kitab-kitab injil, dan sampai hari ini semua aspek yang menyangkut kehidupan Yesus Kristus selalu menjadi topik yang hangat sepanjang abad yang sering diperdebatkan sepanjang sejarah gereja itu sendiri sampai dengan hari ini.

Kelahiran, pelayanan, kematian dan kebangkitan serta kenaikan Yesus ke Sorga yang bersifat ilahi, merupakan inti dogma kepercayaan umat Kristen yang selalu digoyang dan diguncang dan menjadi bahan perdebatan yang controversial, entah dari kalangan Kristen sendiri maupun dari kalangan diluar Kekristenan yang menolak sifat keilahian dan “supranatural” dalam diri Yesus.

Jangankan setiap peristiwa yang menyangkut kelahiran, kematian dan kebangkitanNya, perkataan-perkataan Yesus sendiri, sampai hari ini masih menjadi bahan perdebatan dan terus diteliti, terutama oleh kalangan yang menamakan diri mereka “ The Jesus Seminar”, yang secara rutin mengadakan pertemuan untuk menentukan apakah perkataan-perkataan Yesus yang terdapat dalam kitab-kitab Injil adalah otentik, disamping juga semua perbuatan dan tindakan Yesus yang dicatat dalam kitab-kitab Injil.

Sampai hari kontroversi dari Tokoh yang bernama Yesus Kristus tidaklah menyurut tetapi bahkan terus berkembang, dengan berbagai topik, yang kalau kita cermati apa yang diperdebatkan adalah “barang lama” tetapi dengan “kemasan” baru. Kita sebagai umat Kristen yang hidup di Indonesia sebagai golongan minoritas dalam keberagaman kepercayaan dan etnis yang plural dalam menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama sering mendengar pernyataan seperti, “ Setiap agama adalah sama, hanya jalanya yang berbeda, karena semua agama menuju tempat yang sama dan menyembah Tuhan yang sama. “

Apakah Kekristenan sama dengan agama-agama lain yang di anut oleh masyarakat Indonesia ?

Apakah umat Kristen , umat Islam, Umat Hindu dan Budha menyembah Tuhan atau Allah yang sama dan menuju surga yang sama ?Apakah karena menganggap bahwa orang Kristen menyembah Allah yang sama, maka golongan tertentu dari salah satu agama meminta pemerintah untuk melarang kekristenan karena tidak sesuai dengan sila pertama Pancasila, “ KeTuhanan Yang Maha Esa” dengan mengatakan bahwa doktrin trinitas dalam kekristenan tidak sesuai dengan sila pertama dari Pancasila, dan bahkan justru membenarkan saksi Yehova yang jelas-jelas merupakan bidat dan ditolak oleh gereja-gereja yang berdiri teguh diatas pernyataan Alkitab. [ Lihat “Analisa Doktrin Trinitas “ oleh Armansyah dalam situs www.swaramuslim.com tgl. 19 Juni 2006 ]

Apakah satu kebenaran agama dapat diterapkan dalam agama yang lain dengan mengandalkan akal sehat dan logika berpikir ? adalah benar seperti yang dikatakan oleh Ravi Zacharias, “ Semua agama tidak sama. Semua agama tidak mengacu kepada Allah ( dalam Alkitab-tambahan penulis ). Semua agama tidak mengatakan bahwa semua agama sama. Di jantung setiap agama terdapat suatu komitmen tanpa kompromi terhadap suatu cara yang spesifik untuk mendefinisikan indentitas ( masing-masing-tambahan penulis ) Allah mereka, dan sebagai hasilnya, mendefinisikan tujuan hidup. Siapapun yang mengklaim bahwa semua agama sama bukan hanya menunjukkan bahwa ia tidak mengenal semua agama, melainkan bahwa ia memiliki pandangan yang tidak utuh tentang agama-agama yang paling dikenal sekalipun. Setiap agama pada intinya, bersifat eksklusif “ [ Ravi Zacharias dalam bukunya yang berjudul “ Jesus Among Others Gods” yang diterjemahkan oleh Pionir Jaya, tahun 2006, hal 21. ]

Jadi seperti yang dikatakan oleh Ravi Zacharias, bahwa setiap agama mempunyai cara yang spesifik untuk mendefinisikan identitas Allah yang mereka sembah dan setiap agama pada intinya bersifat ekslusif, maka dapat disimpulkan bahwa Pribadi Yesus merupakan cara yang spesifik bagi umat Kristen dalam mendefinisikan identitas Allah serta mengenal Allah sesuai dengan penjelasan Alkitab, oleh karena itu Pribadi Yesus merupakan sesuatu yang bersifat “eksklusif” bagi kekristenan yang tidak dapat disamakan dengan agama-agama lain atau orang atau golongan diluar kekristenan dalam memandang dan menilai Pribadi Yesus.

Kelahiran, pelayanan, kematian dan kebangkitan serta Kenaikan Yesus ke Sorga serta nature keilahian dan kemanusian diri-Nya, yang berada dalam ranah “supranatural” yang tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran dan logika manusia yang rasional yang menganalisa segala sesuatu berdasarkan hukum sebab akibat, merupakan sesuatu yang “spesifik” dan “eksklusif” dalam iman Kristen, yang akan ditolak oleh mereka yang beragama dan menganut keyakinan yang berbeda, walaupun seberapa besarpun penghormatan mereka kepada pribadi Yesus itu sendiri.
Adalah benar ayat yang ditulis dalam Ibrani 11:1, “ Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. “ Jadi , so what ? adalah sangat sederhana bagi kita umat Kristen yang sangat mengasihi Tuhan Yesus sebagai juruselamat kita untuk menerima kebenaran apa yang diajarkan Alkitab mengenai Pribadi Yesus, karena iman berada diatas logika dan akal sehat, tetapi bukan berarti menyepelekan akal sehat dan logika berpikir yang merupakan salah satu karunia Allah bagi umat manusia dalam mengarungi kehidupan di bumi sejak Adam diciptakan. Adalah Allah sendiri dalam kitab Yesaya 55 : 8-9 mengatakan ( dikutip dari KJV Bible ) :
For My thoughts are not your thoughts, nor are you ways My ways, “ says the Lord. For as the heaven are higher than the earth, So are My ways higher than your ways, and My thoughts than your thoughts. “ [ Disini saya kutip dari KJV karena Alkitab LAI menterjemahkan thoughts dengan rancangan sehingga menjadi rancu, sedangkan thoughts sendiri berarti pikiran ]

Dengan demikian sehebat apapun logika dan akal sehat manusia, harus selalu diletakkan dan tunduk kepada otoritas yang lebih tinggi yaitu otoritas Allah sendiri, karena apa yang menjadi pemikiran dari Allah dalam Alkitab tidak dapat dijangkau dengan akal pikiran manusia yang sangat terbatas. Logika dan kebenaran berpikir manusia adalah berbeda dengan logika dan kebenaran berpikir dari Allah dalam Alkitab. Oleh karena keunikan Pribadi Yesus yang tidak bisa dibuktikan dan diterima oleh rasionalitas cara berpikir manusia harus diterima dengan iman ! Inilah yang “spesifik” dan “eksklusif” dari Kekristenan yang tidak dimiliki oleh agama-agama lain, termasuk oleh agama Yudaisme yang dianut oleh orang-orang Yahudi yang “nota bene “ menyembah Allah yang sama dengan yang disembah dengan umat Kristen.

Apakah yang “Kontroversial” dari Pribadi Yesus ? dibawah ini saya kutip beberapa pernyataan dari mereka yang menolak “keunikan” pribadi Yesus :

“Well, I’m here to give the reality point of view, I guess,” declared Ellen Johnson, president of American Atheists. “Because the reality is, there is not one shred of secular evidence there ever was a Jesus Christ. Jesus Christ and Christianity is a modern religion. And Jesus Christ is a compilation from other gods: Horas [sic], Mithras, who had the same origins, the same death as the mythological Jesus Christ.”
Johnson and a blue-ribbon panel of religious leaders were discussing the question, “What happens after we die?” on a Larry King Live CNN broadcast. The usually unflappable King paused reflectively and then replied, “So you don’t believe there was a Jesus Christ?”
With an air of certainty, Johnson responded, “There was not. It is not what I believe; there is no secular evidence that JC, Jesus Christ, ever existed.”
[ Ellen Johnson and Larry King, “What Happens After We Die?” Larry King Live, CNN, April 14, 2005. ]

Fifty years earlier, in his book Why I Am Not a Christian, atheist Bertrand Russell shocked his generation by questioning Jesus’ existence. He wrote: “Historically it is quite doubtful whether Christ ever existed at all, and if He did we do not know anything about Him, so that I am not concerned with the historical question, which is a very difficult one.”2
[ Bertrand Russell, Why I Am Not a Christian (New York: Simon & Schuster, 1957), 16.]


Lee Strobel dalam bagian introduction bukunya yang berjudul “ The case for The Real Jesus : a journalist investigates current attacks on the identity of Christ.“ menulis sbb. :

WHO IS JESUS?
Search for Jesus at Amazon.com and you’ll find 175,986 books and, yes, now one more. Google his name and in a blink of the eye you’ll get 165 million references. Invite people to tell you who they think the real Jesus is — as Jon Meacham and Sally Quinn did at Newsweek’s website “On Faith” just before Christmas in 2006 and you’ll soon be buried in an avalanche of wildly disparate opinions, as these eye-opening excerpts demonstrate:

• “We don’t know many historical facts concerning Jesus, but apparently he was a rabbi who was an example of compassion. Since then he has been exploited by Chris tians, particularly Americans.”

• “Jesus is real, in the sense that he exists for those who want him to exist.”

• “By today’s standards, Jesus was a liberal.”

• “Jesus was one of a thousand Jews murdered by the Romans for threatening Roman rule.”

• “Jesus is my personal Higher Power. He helps me stay sober one day at a time.”

• “Jesus was Everyman. His name could have as well been Morris. Too bad he was in male form this time around. Better luck next time.”

• “I believe Jesus is the Son of God. I believe I am a Son of God.”

• “Even strict Chris tians consider Jesus the Son of God only in a symbolic way.”

• “Jesus was an enlightened being.”

• “Jesus is the Son of God who was born, died, and rose from the dead to save us from our sins. He lives today, and he will come to earth again.”

• “It’s not even obvious that Jesus was a historical figure. If he was, the legends around him a Son of God who was born of a virgin, worked miracles, and rose from the dead were common stories in the ancient Near East. The myths about Jesus
are not even original.”

• “Jesus is about as ‘real’ as Santa Claus, the Tooth Fairy, or King Arthur.”

• “Jesus was a man who was nailed to a tree for saying how great it would be to be nice to people for a change.”

• “So who was Jesus? A highly moral person, much like Teresa of Calcutta. No less, but no more.”

• “Jesus was an apocalyptic preacher who thought God would intervene to save Israel from Roman rule and himself from death. God didn’t do either. Jesus died disappointed, and that’s that. Anything more is fantasy.”

• “Honestly — I don’t care about Jesus. Who or what he was, is, or isn’t doesn’t affect me.”
• “There is no separation or distinction between where God leaves off and where we begin. We are all One, all Divine, just ike Jesus.”

• “Jesus was a man we should pity more than revile or worship. He suffered from what contemporary psychologists now know to be delusions of grandeur, bipolar disorder, and probably acute schizophrenia.”

• “Jesus is a fairy tale for grown-ups. Unfortunately, he’s a fairy tale that leads people to bomb clinics, despise women, denigrate reason, and embrace greed. Any behavior can be justified when you have Jesus as your eternal ‘Get out of Jail’ card.”

• “Who was Jesus? An apocalyptic prophet who bet wrong and died as a result. He should be ignored, not celebrated.”

Selanjutnya Lee Strobel mengatakan bahwa, “ Seperti yang kita lihat dari apa pendapat tersebut diatas, setelah hampi 2000 tahun, tidak ada konsensus yang tepat mengenai Yesus. “

Berbeda dengan para pendiri agama-agama lain, pribadi Yesus selalu menjadi kontroversi dalam masalah :
1. Masalah eksistensiNya, apakah Dia memang benar-benar pernah ada atau hanya mitos yang dibuat oleh orang-orang kristen.
2. Kalau memang benar Dia pernah ada, yang kemudian menjadi kontroversi adalah kelahiran-Nya dari seorang anak perawan, kebangkitan-Nya dari kematian dan kenaikan-Nya ke Sorga.
3. Perkataan-perkataan Yesus sendiri yang menyatakan diri sebagai “Allah” dan jalan keselamatan dan Hidup.
4. Tindakan dan perbuatan yang dilakukan selama masa pelayananNya yang singkat yang “seolah-olah” bertindak sama seperti Allah, dan pernyataan diri-Nya bahwa Ia adalah Allah.

Oleh karena itu merupakan suatu topik yang hangat dan menjadi suatu berita yang dipakai untuk menyerang kesepesifikan dan ekslusifitas dari iman Kristen yang menyangkut pribadi Yesus beberapa masalah sbb. :
1. Beberapa tahun yang lalu kita digegerkan dengan novel yang kemudian dibuatkan film yang ditulis oleh Dan Brown, “ Da Vinci Code “ yang menyatakan bahwa Yesus menikah dengan Maria Magdalena dan memiliki keturunan yang masih ada sampai sekarang.
2. Penemuan injil Yudas, Injil Thomas dan injil Maria Magdalena yang berbeda dan menolak apa yang diajarkan oleh kitab-kitab injil dalam Alkitab, yang anehnya dinyatakan oleh beberapa sarjana dan kalangan tertentu non Kristen sebagai injil yang otentik ?
3. Terbitnya buku “Jesus Dynasty” karya James Tabor yang menelusuri jejak kehidupan Yesus Kristus berdasarkan penggalian arkeologis dan catatan sejarah yang kemudian membuat kesimpulan bahwa Maria, ibu Yesus mengandung Yesus bukan karena Roh Kudus tetapi akibat diperkosa oleh seorang prajurit Romawi yang bertugas di Judea yang bernama Panthera dan menyatakan bahwa tokoh Yusuf dalam kitab-kitab injil kanonik merupakan fiktif dan rekaan para murid Yesus, dengan inti dari isi buku tersebut bahwa Yesus tidak pernah bangkit.
4. Ditemukan makam Talpiot yang diduga sebagai kuburan Yesus dan keluarganya yang lain.
5. Kontoversi mengenai “the lost year “ dalam kehidupan Yesus yang tidak diceritakan dalam kitab-kitab Injil dimana Yesus diduga melakukan perjalanan sampai ke Asia yaitu India dan Tibet, dimana informasi ini diperoleh dari seorang wartawan Rusia yang bernama Nicolas Notovitch yang pada tahun 1894 menulis sebuah buku yang berjudul “ The Life of the Holy Issa “
6. Kontroversi mengenai Keilahian dan Ketuhan Yesus merupakan rekayasa Kekaisaran Romawi di bawah Kaisar konstantinus Agung dengan pemimpin gereja di tahun 324, seperti yang ditulis dalam satu buku “ Kala Yesus Jadi Tuhan “ yang dikarang oleh Richard E. Rubenstain dan telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit serambi tahun 2006. Disamping buku lain yang berjudul “Caesar’s Mesiah , The Roman Conspiracy to Invent Jesus “ karya Joseph Atwill yang bisa dilihat pada www.caesarsmessiah.com.
7. Berbagai macam serangan yang mendiskreditkan Yesus yang dilakukan oleh sarjana-sarjana agama lain seperti Ahmad Deedat yang menolak inti Iman Kristen dan mengklaim apa yang diajarkan oleh kitab suci agamanya sebagai yang paling benar.
8. Gugatan dari para pengikut Jesus Seminar yang telah sampai pada tahap keempat sejak tahun 2006 yang menghadirkan sejarah baru kekristenan awal yang berbeda dengan apa yang diajarkan oleh bapak-bapak gereja mula-mula, setelah sebelumnya pada gugatan ketiga di tahun 1999 mengevaluasi keotentikan sifat sejarah dari kitab Para Rasul, dan pada tahap kedua menggugat keotentikan perbuatan-perbuatan Yesus, mana yang benar dan mana yang tidak, dan pada gugatan pertama pada tahun 1993, mereka meneliti keotentikan mana ucapan Yesus yang benar dalam injil termasuk juga dalam injil Thomas yang oleh mereka dianggap sebagai injil kelima.

Apakah kemudian berbagai serangan dan kontoversi mengenai pribadi Yesus yang sangat dicintai, disembah dan dihormati oleh umat Kristen yang taat dan percaya kepada apa yang ditulis dalam Alkitab akan berhenti sampai disini ? Kalau bisa disimpulkan adalah tidak, karena berbagai serangan akan selalu muncul di kemudian hari. Mengapa ?

Jawabannya hanya satu yaitu peperangan spiritual di alam roh antara Kerajaan Allah dalam Alkitab dengan Kerajaan Iblis yang diwakili oleh berbagai macam bentuk agama lain, idealisme dan pemikiran yang berbeda dan menentang apa yang dinyatakan oleh Alkitab. Oleh karena itu bisa dikatakan, sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, serangan – serangan yang menggugat Pribadi Yesus akan semakin menjadi-jadi dan bahkan dengan berbagai bukti-bukti yang bisa dikatakan sahih dan valid secara ilmiah yang menyerang langsung kepada inti kepercayaan iman Kristen yang menyangkut pribadi Yesus.

Oleh karena itu jangan heran, seandainya apabila suatu saat nanti ditemukan kuburan dari Yesus yang sebenarnya yang kita kenal dalam kitab-kitab injil kanonik dan bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Berdasarkan ini ada satu pertanyaan yang patut kita renungkan bersama, “ Will you Keep Your faith in Him, if someday the world have found the tomb of the real Jesus in gospel that can be prove there no raised from the death ? “

Apakah kita siap ? apakah kita akan tetap percaya kepada keselamatan dalam Kristus dan tetap menyatakan Dia sebagai Tuhan ? atau kita kemudian akan memberikan citra baru dan wajah baru dari Kekristenan yang berbeda dengan apa yang dinyatakan Alkitab ? atau apakah kita akan meninggalkan kekristenan dan mencari agama-agama lain yang lebih logis dan masuk akal ?

Hanya kita sendiri sebagai masing-masing pribadi yang bisa menjawab semua pertanyaan tersebut berdasarkan ketulusan Iman Kita dan hubungan yang intim kepada Tuhan Yesus dan kedalaman pengenalan terhadap Allah yang dikenal dalam Alkitab.

Amin.

SELAMAT HARI PASKAH 2009 !


Jakarta, 07 April 2009
ALANLEJAC...


Catatan :
Untuk menjawab berbagai pernyataan dan serangan yang kontroversial mengenai Pribadi Yesus seperti yang dijelaskan diatas, ada beberapa buku yang bisa menjadi referensi bagi kita selaku umat Kristen, yaitu :
1. MENGGUGAT YESUS Karangan Ir. Herlianto M.Th, diterbitkan oleh Yayasan Kalam Hidup, Bandung, Januari 2008.
2. MEREKAYASA YESUS, Membongkar Pemutarbalikkan Injil Oleh ilmuwan Modern, karangan Craigh A. Evans, diterbitkan oleh Penerbit Andi, Yogyakarta, 2007.
3. YESUS TIDAK BANGKIT ? Menyingkap Rekayasa Yesus Historis dan makan Talpiot, karangan Adji A. Sutama, diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2007.
4. APA YANG TELAH MEREKA LAKUKAN PADA YESUS ? – Bantahan terhadap teori-teori Aneh dan Sejarah “Ngawur” tentang Yesus, karangan Ben Whiterington III, diterbitkan oleh penerbit Gramedia, Jakarta, 2006.
 
Last edited:
Re: Will You Keep Your Faith In Him, If Jesus Never Raised Frm The Dea

pertanyaannya memang

Will You Keep Your Faith In Him, If It was True that Jesus Never Raised From The Death?
 
Re: Will You Keep Your Faith In Him, If Jesus Never Raised Frm The Dea

pertanyaannya memang

Will You Keep Your Faith In Him, If It was True that Jesus Never Raised From The Death?

Jangan sok tau aaahhhh :D
 
Re: Will You Keep Your Faith In Him, If Jesus Never Raised Frm The Dea

hati-hati kali jalannya biar gak cidera
 
Back
Top