majalahberita855
New member
Bercerita mengenai Keindahan Wisata di Indonesia tentunya tidak akan habis, Barangkali keindahan dari lembah atau ngarai masih kalah jauh dengan pantai atau pun pegunungan yang sejuk. Padahal, lembah memiliki banyak sekali keunikan dari segi keragaman tumbuhan, hewan, hingga pemandangan yang memukau. Beruntungnya, Indonesia memiliki banyak sekali lembah yang bisa dikunjungi dan jelajahi.
Berikut akan kita bahas Lembah-lembah yang menjorok di dataran Indonesia ini sebagian sudah dikembangkan menjadi objek wisata. Sebagian lagi dibiarkan alami untuk menghormati suku-suku lokal yang hidup di sana. Berikut ulasan selengkapnya tentang lembah terindah yang ada di Indonesia itu.
1. Lembah Baliem
Lembah Baliem adalah kawasan dataran yang dikelilingi oleh pegunungan Jayawijaya. Kawasan lembah ini masih sangat alami sejak pertama kali ditemukan dahulu. Suku-suku lokal seperti Suku Dani yang mendiami kawasan ini terus menjaga Lembah Baliem agar terus alami dan tidak mengizinkan adanya modernisasi yang dianggap merusak alam secara menyeluruh.
Sejarah Lembah Baliem
Lembah Baliem merupakan lembah di pegunungan Jayawijaya. Lembah Baliem berada di ketinggian 1600 meter dari permukaan laut yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Suhu bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam.
Lembah ini dikenal juga sebagai grand baliem valley merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 km dari Wamena, Papua. Selain Suku Dani beberapa suku lainnya hidup bertetangga di lembah ini yakni Suku Yali dan suku Lani.
Lembah adalah sekitar 80 km panjang sebesar 20 km dengan lebar dan terletak di ketinggian sekitar 1,600-1,700 m, dengan populasi sekitar 100.000 jiwa.
Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar pertaniannya ditemukan oleh ekspedisi ketiga zoologi Richard Archbold untuk New Guinea pada tahun 1938. Pada tanggal 21 Juni sebuah selatan penerbangan udara Reconnaissance dari Hollandia (sekarang Jayapura) menemukan apa ekspedisi disebut 'Grand Valley'. Secara bertahap kemudian lembah sejak itu telah dibuka terbatas untuk pariwisata yaitu dengan adanya Festival Lembah Baliem.
2. Lembah Bada
Lembah Bada adalah salah satu lembah degan keunikan yang tak bisa ditemukan di seluruh Indonesia bahkan dunia. Lembah ini terletak di kawasan Taman Nasional Lore Rindu di sulawesi Tengah. Berbeda dengan lembah lain yang menampilkan keindahan alamnya saja, Lembah Bada juga memberikan sajian lain berupa patung-patung Megalitikum yang mirip sekali dengan yang ada di Pulau Paskah.
Patung-patung megalitilum yang ada di kawasan ini berasal dari abad ke-14. Suku-suku lokal yang ada di kawasan ini dipercaya sebagai pembuatnya. Meski demikian, maksud dari pembuatan patung yang menyerupai manusia ini masih menjadi misteri yang sangat besar. Mengunjungi lembah Bada akan membuat Anda merasakan sensasi masuk ke alam sekaligus menikmati mahakarya masa lalu.
Sejarah Lembah Bada
Lembah Bada atau Lembah Napu adalah lembah yang terletak di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Lembah ini adalah bagian dari Taman Nasional Lore Lindu.
Di lembah tersebut terdapat puluhan patung megalitik yang diperkirakan didirikan pada abad ke-14. Belum diketahui tujuan patung tersebut.
3. Lembah Anai
Sumatra Barat sepertinya tidak mau kalah dengan daerah lain untuk masalah wisata lembah. Salah satu yang terkenal adalah lembah Anai yang masuk dalam Kawasan Taman Nasional Lembah Anai. Berbeda dua lembah yang telah disebutkan di atas. Lembah Anai memiliki pesona lain berupa air terjun yang salah satunya memiliki tinggi hingga 35 meter dan terletak di jalan trans Sumatra yang padat.
Sejarah Lembah Anai
Lembah Anai adalah salah satu air terjun yang terkenal dan menjadi maskot pariwisata di Sumatera Barat. Orang Padang biasa memanggilnya dengan Aia Tajun atau Aia Mancua Lembah Anai. Air terjun ini berketinggian sekitar 35 meter ini merupakan bagian dari aliran Sungai Batang Lurah Dalam dari Gunung Singgalang yang menuju daerah patahan Anai. Air terjun ini berada di bagian barat Cagar Alam Lembah Anai,
Ada 3 air terjun di lokasi ini, salah satunya di antaranya terletak di pinggir jalan yang sering dikenal dengan Air Terjun Lembah Anai. Sementara dua air terjun lainnya tertutup oleh lebatnya hutan, sehingga belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Wisatawan yang ingin menyaksikan dua air terjun tersebut dapat menempuh perjalanan sekitar 15 menit dari lokasi Air Terjun Lembah Anai.
Tak jauh dari lokasi air terjun ini terdapat aliran sungai besar berbatu yg mengalir air yang jernih. Di atas sungai tersebut melintas jembatan rel kereta api peninggalan Belanda.
4. Ngarai Sianok
Ngarai Sianok adalah sebuah lembah besar yang ada di kawasan Sumatra. Lembah ini merupakan patahan dengan dalam 100 meter. Cekungan besar yang membelah Sumatra ini memiliki panjang sekitar 15 meter dan lebar di 200 meter. Di tengah-tengah ngarai terdapat banyak sekali sawah dan sungai Sianok yang memiliki aliran sangat deras.
Ngarai Sianok banyak sekali dimanfaatkan sebagai objek wisata yang memiliki pemandangan indah. Saat Belanda melakukan kolonialisasi, lembah ini banyak disebut sebagai ngarai kerbau. Setiap hari ada ratusan kerbau dilepas di sawah oleh penduduk lokal. Saat ini keindahan dari Ngarai Sianok masih tersisa meski telah terkena modernisasi.
Sejarah Lembah Ngarai Sianok
Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam (jurang) yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi, di kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan ngarai Koto Gadang sampai ke nagari Sianok Anam Suku, dan berakhir di kecamatan Palupuh. Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang sangat indah dan juga menjadi salah satu objek wisata andalan provinsi.
Ngarai Sianok yang dalam jurangnya sekitar 100 m ini, membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m, dan merupakan bagian dari patahan yang memisahkan pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang (patahan Semangko). Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau—hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal)—yang dialiri Batang Sianok (batang berarti sungai, dalam bahasa Minangkabau) yang airnya jernih. Di zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai karbouwengat atau kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai ini.
Batang Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano dan kayak yang disaranai oleh suatu organisasi olahraga air "Qurays". Rute yang ditempuh adalah dari nagari Lambah sampai jorong Sitingkai nagari Palupuh selama kira-kira 3,5 jam. Di tepiannya masih banyak dijumpai tumbuhan langka seperti rafflesia dan tumbuhan obat-obatan. Fauna yang dijumpai misalnya monyet ekor panjang, siamang, simpai, rusa, babi hutan, macan tutul, dan juga tapir.
5. Lembah Harau
Lembah Harau yang terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat ini menyimpan keindahan yang tiada tara. Bahkan, lembah ini dijuluki sebagai lembah Yosemite ala Indonesia yang sangat memukau. Di kawasan ini, Anda akan menemukan banyak sekali hamparan sawah disertai dengan aliran-aliran sungai yang sangat memikat.
Kawasan lembah Harau juga memiliki air terjun dengan ketinggian 100 meter, nama air terjun itu adalah Bunta. Oh ya, kawasan ini juga memiliki 200 spot pendakian yang siap dijelajahi oleh mereka yang menyukai olahraga ekstrem. Saat ini Lembah Harau dikelola oleh 3 resort besar yang akan menambah keseruan eksplorasi Anda
Inilah lima lembah terindah di Indonesia yang layak Anda kunjungi saat ini juga. Sebagai alternatif wisata yang unik tak ada salahnya mengunjungi lembah-lembah yang indah ini.
Sejarah Lembah Harau
Lembah Harau adalah sebuah ngarai dekat kota Payakumbuh di kabupaten Limapuluh Koto, provinsi Sumatera Barat. Lembah Harau diapit dua bukit cadas terjal dengan ketinggian mencapai 150 meter.
Lembah Harau .dilingkungi batu pasir yang terjal berwarna-warni, dengan ketinggian 100 sampai 500 meter. Topografi Cagar Alam Harau adalah berbukit-bukit dan bergelombang. Tinggi dari permukaan laut adalah 500 sampai 850 meter, bukit tersebut antara lain adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak dan Bukit Tarantang. Berjalan menuju Lembah Harau amat menyenangkan.
Dengan udara yang masih segar, Anda bisa melihat keindahan alam sekitarnya. Tebing-tebing granit yang menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi lembah. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80 m hingga 300 m. Dari mulai saat memasuki Lembah Harau , kita akan menemukan banyak keindahan yang memukau sepanjang jalan . Sangatlah cocok kalau sebagian pemanjat yang telah mengunjungi tempat ini memberi julukan Yosemite nya Indonesia.
Tempat ini sudah lama menarik perhatian orang. Sebuah monumen peninggalan Belanda yang terletak di kaki air terjun Sarasah Bunta merupakan bukti bahwa Lembah Harau sudah sering dikunjungi orang sejak 1926. Menyaksikan hamparan sawah yang indah, itu hal yang sudah biasa.
Namun, jika hamparan sawah itu diapit oleh tebing tebing tegak lurus menjulang setinggi sekitar 150 meter hingga 200 meter, orang pasti akan berdecak kagum. Pemandangan itu bisa dilihat di Lembah Harau, Keindahan masih bertebaran di dataran tingginya. Di sana ada cagar alam dan suaka margasatwa. Lembah Harau seluas 270,5 hektare/2.705km² .
Tempat ini ditetapkan sebagai cagar alam sejak 10 Januari 1993. Di cagar alam dan suaka margasatwa Lembah Harau ter terdapat berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi yang dilindungi, plus sejumlah binatang langka asli Sumatera. Monyet ekor panjang (Macaca fascirulatis) merupakan hewan yang acap terlihat di kawasan ini. Kawasan Obyek wisata Lembah Harau ini terdiri dari 3 (tiga) kawasan : Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang . Pada resort Aka Barayun yang memiliki keindahan air terjun yang mempunyai kolam renang, yang memberikan nuansa alam yang asli juga berpotensi untuk pengembangan olah raga panjat tebing karena memiliki bukit batu yang terjal dan juga mempunyai lokasi yang bisa memantulkan suara (echo).
Disini juga terdapat fasiltas penginapan berupa homestay yang bisa dimanfaatkan wisatawan yang ingin menginap lengkap dengan fasilitasnya. Resort Sarasah Bunta terletak disebelah timur Aka Barayun, memeliki 4( empat) air terjun (sarasah Aie Luluih, Sarasah Bunta, Sarasah Murai dan sarasah Aie Angek ) dengan telaga dan pemandangan yang indah seperti ; Sarasah Aie Luluih, dimana pada sarasah ini air yang mengalir melewati dinding batu dan dibawahnya mempunyai kolam tempat mandi alami yang asri. Sarasah Bunta dimana sarasah ini mempunyai air terjunnya yang berunta-unta indah seperti bidadari yang sedang mandi apabila terpancar sinar matahari siang sehingga dinamakan “Sarasah Bunta”. Sarasah Murai , pada sarasah ini sering pada siangnya burung murai mandi sambil memadu kasih sehingga masyarakat menamakan “Sarasah Murai “. Pada Sarasah Aie Angek belum banyak dikunjungi wisatawan, airnya agak panas berada arah keutara dari “Sarasah Murai”.Pada Resort Rimbo Piobang sampai akhir tahun 2009 belum berkembang karena direncanakan untuk Taman Safari.
Setelah anda membaca artikel kita kali ini apakah anda berniat ingin pergi ke Objek Wisata di Indonesia yang tentunya kaya akan pariwisata nya, setuju ?
Berikut akan kita bahas Lembah-lembah yang menjorok di dataran Indonesia ini sebagian sudah dikembangkan menjadi objek wisata. Sebagian lagi dibiarkan alami untuk menghormati suku-suku lokal yang hidup di sana. Berikut ulasan selengkapnya tentang lembah terindah yang ada di Indonesia itu.
1. Lembah Baliem
Lembah Baliem [sumber phinemo.com]
Lembah Baliem adalah kawasan dataran yang dikelilingi oleh pegunungan Jayawijaya. Kawasan lembah ini masih sangat alami sejak pertama kali ditemukan dahulu. Suku-suku lokal seperti Suku Dani yang mendiami kawasan ini terus menjaga Lembah Baliem agar terus alami dan tidak mengizinkan adanya modernisasi yang dianggap merusak alam secara menyeluruh.
Sejarah Lembah Baliem
Lembah Baliem merupakan lembah di pegunungan Jayawijaya. Lembah Baliem berada di ketinggian 1600 meter dari permukaan laut yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Suhu bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam.
Lembah ini dikenal juga sebagai grand baliem valley merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 km dari Wamena, Papua. Selain Suku Dani beberapa suku lainnya hidup bertetangga di lembah ini yakni Suku Yali dan suku Lani.
Lembah adalah sekitar 80 km panjang sebesar 20 km dengan lebar dan terletak di ketinggian sekitar 1,600-1,700 m, dengan populasi sekitar 100.000 jiwa.
Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar pertaniannya ditemukan oleh ekspedisi ketiga zoologi Richard Archbold untuk New Guinea pada tahun 1938. Pada tanggal 21 Juni sebuah selatan penerbangan udara Reconnaissance dari Hollandia (sekarang Jayapura) menemukan apa ekspedisi disebut 'Grand Valley'. Secara bertahap kemudian lembah sejak itu telah dibuka terbatas untuk pariwisata yaitu dengan adanya Festival Lembah Baliem.
2. Lembah Bada
Lembah Bada [sumber gocelebes.com]
Lembah Bada adalah salah satu lembah degan keunikan yang tak bisa ditemukan di seluruh Indonesia bahkan dunia. Lembah ini terletak di kawasan Taman Nasional Lore Rindu di sulawesi Tengah. Berbeda dengan lembah lain yang menampilkan keindahan alamnya saja, Lembah Bada juga memberikan sajian lain berupa patung-patung Megalitikum yang mirip sekali dengan yang ada di Pulau Paskah.
Patung-patung megalitilum yang ada di kawasan ini berasal dari abad ke-14. Suku-suku lokal yang ada di kawasan ini dipercaya sebagai pembuatnya. Meski demikian, maksud dari pembuatan patung yang menyerupai manusia ini masih menjadi misteri yang sangat besar. Mengunjungi lembah Bada akan membuat Anda merasakan sensasi masuk ke alam sekaligus menikmati mahakarya masa lalu.
Sejarah Lembah Bada
Lembah Bada atau Lembah Napu adalah lembah yang terletak di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Lembah ini adalah bagian dari Taman Nasional Lore Lindu.
Di lembah tersebut terdapat puluhan patung megalitik yang diperkirakan didirikan pada abad ke-14. Belum diketahui tujuan patung tersebut.
3. Lembah Anai
Lembah Anai [sumber mitraharapan.com]
Sumatra Barat sepertinya tidak mau kalah dengan daerah lain untuk masalah wisata lembah. Salah satu yang terkenal adalah lembah Anai yang masuk dalam Kawasan Taman Nasional Lembah Anai. Berbeda dua lembah yang telah disebutkan di atas. Lembah Anai memiliki pesona lain berupa air terjun yang salah satunya memiliki tinggi hingga 35 meter dan terletak di jalan trans Sumatra yang padat.
Sejarah Lembah Anai
Lembah Anai adalah salah satu air terjun yang terkenal dan menjadi maskot pariwisata di Sumatera Barat. Orang Padang biasa memanggilnya dengan Aia Tajun atau Aia Mancua Lembah Anai. Air terjun ini berketinggian sekitar 35 meter ini merupakan bagian dari aliran Sungai Batang Lurah Dalam dari Gunung Singgalang yang menuju daerah patahan Anai. Air terjun ini berada di bagian barat Cagar Alam Lembah Anai,
Ada 3 air terjun di lokasi ini, salah satunya di antaranya terletak di pinggir jalan yang sering dikenal dengan Air Terjun Lembah Anai. Sementara dua air terjun lainnya tertutup oleh lebatnya hutan, sehingga belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Wisatawan yang ingin menyaksikan dua air terjun tersebut dapat menempuh perjalanan sekitar 15 menit dari lokasi Air Terjun Lembah Anai.
Tak jauh dari lokasi air terjun ini terdapat aliran sungai besar berbatu yg mengalir air yang jernih. Di atas sungai tersebut melintas jembatan rel kereta api peninggalan Belanda.
4. Ngarai Sianok
Ngarai Sianok [sumber boombastis.com]
Ngarai Sianok adalah sebuah lembah besar yang ada di kawasan Sumatra. Lembah ini merupakan patahan dengan dalam 100 meter. Cekungan besar yang membelah Sumatra ini memiliki panjang sekitar 15 meter dan lebar di 200 meter. Di tengah-tengah ngarai terdapat banyak sekali sawah dan sungai Sianok yang memiliki aliran sangat deras.
Ngarai Sianok banyak sekali dimanfaatkan sebagai objek wisata yang memiliki pemandangan indah. Saat Belanda melakukan kolonialisasi, lembah ini banyak disebut sebagai ngarai kerbau. Setiap hari ada ratusan kerbau dilepas di sawah oleh penduduk lokal. Saat ini keindahan dari Ngarai Sianok masih tersisa meski telah terkena modernisasi.
Sejarah Lembah Ngarai Sianok
Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam (jurang) yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi, di kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan ngarai Koto Gadang sampai ke nagari Sianok Anam Suku, dan berakhir di kecamatan Palupuh. Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang sangat indah dan juga menjadi salah satu objek wisata andalan provinsi.
Ngarai Sianok yang dalam jurangnya sekitar 100 m ini, membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m, dan merupakan bagian dari patahan yang memisahkan pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang (patahan Semangko). Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau—hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal)—yang dialiri Batang Sianok (batang berarti sungai, dalam bahasa Minangkabau) yang airnya jernih. Di zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai karbouwengat atau kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai ini.
Batang Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano dan kayak yang disaranai oleh suatu organisasi olahraga air "Qurays". Rute yang ditempuh adalah dari nagari Lambah sampai jorong Sitingkai nagari Palupuh selama kira-kira 3,5 jam. Di tepiannya masih banyak dijumpai tumbuhan langka seperti rafflesia dan tumbuhan obat-obatan. Fauna yang dijumpai misalnya monyet ekor panjang, siamang, simpai, rusa, babi hutan, macan tutul, dan juga tapir.
5. Lembah Harau
Lembah Harau [sumber panduanwisata.id]
Lembah Harau yang terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat ini menyimpan keindahan yang tiada tara. Bahkan, lembah ini dijuluki sebagai lembah Yosemite ala Indonesia yang sangat memukau. Di kawasan ini, Anda akan menemukan banyak sekali hamparan sawah disertai dengan aliran-aliran sungai yang sangat memikat.
Kawasan lembah Harau juga memiliki air terjun dengan ketinggian 100 meter, nama air terjun itu adalah Bunta. Oh ya, kawasan ini juga memiliki 200 spot pendakian yang siap dijelajahi oleh mereka yang menyukai olahraga ekstrem. Saat ini Lembah Harau dikelola oleh 3 resort besar yang akan menambah keseruan eksplorasi Anda
Inilah lima lembah terindah di Indonesia yang layak Anda kunjungi saat ini juga. Sebagai alternatif wisata yang unik tak ada salahnya mengunjungi lembah-lembah yang indah ini.
Sejarah Lembah Harau
Lembah Harau adalah sebuah ngarai dekat kota Payakumbuh di kabupaten Limapuluh Koto, provinsi Sumatera Barat. Lembah Harau diapit dua bukit cadas terjal dengan ketinggian mencapai 150 meter.
Lembah Harau .dilingkungi batu pasir yang terjal berwarna-warni, dengan ketinggian 100 sampai 500 meter. Topografi Cagar Alam Harau adalah berbukit-bukit dan bergelombang. Tinggi dari permukaan laut adalah 500 sampai 850 meter, bukit tersebut antara lain adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak dan Bukit Tarantang. Berjalan menuju Lembah Harau amat menyenangkan.
Dengan udara yang masih segar, Anda bisa melihat keindahan alam sekitarnya. Tebing-tebing granit yang menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi lembah. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80 m hingga 300 m. Dari mulai saat memasuki Lembah Harau , kita akan menemukan banyak keindahan yang memukau sepanjang jalan . Sangatlah cocok kalau sebagian pemanjat yang telah mengunjungi tempat ini memberi julukan Yosemite nya Indonesia.
Tempat ini sudah lama menarik perhatian orang. Sebuah monumen peninggalan Belanda yang terletak di kaki air terjun Sarasah Bunta merupakan bukti bahwa Lembah Harau sudah sering dikunjungi orang sejak 1926. Menyaksikan hamparan sawah yang indah, itu hal yang sudah biasa.
Namun, jika hamparan sawah itu diapit oleh tebing tebing tegak lurus menjulang setinggi sekitar 150 meter hingga 200 meter, orang pasti akan berdecak kagum. Pemandangan itu bisa dilihat di Lembah Harau, Keindahan masih bertebaran di dataran tingginya. Di sana ada cagar alam dan suaka margasatwa. Lembah Harau seluas 270,5 hektare/2.705km² .
Tempat ini ditetapkan sebagai cagar alam sejak 10 Januari 1993. Di cagar alam dan suaka margasatwa Lembah Harau ter terdapat berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi yang dilindungi, plus sejumlah binatang langka asli Sumatera. Monyet ekor panjang (Macaca fascirulatis) merupakan hewan yang acap terlihat di kawasan ini. Kawasan Obyek wisata Lembah Harau ini terdiri dari 3 (tiga) kawasan : Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang . Pada resort Aka Barayun yang memiliki keindahan air terjun yang mempunyai kolam renang, yang memberikan nuansa alam yang asli juga berpotensi untuk pengembangan olah raga panjat tebing karena memiliki bukit batu yang terjal dan juga mempunyai lokasi yang bisa memantulkan suara (echo).
Disini juga terdapat fasiltas penginapan berupa homestay yang bisa dimanfaatkan wisatawan yang ingin menginap lengkap dengan fasilitasnya. Resort Sarasah Bunta terletak disebelah timur Aka Barayun, memeliki 4( empat) air terjun (sarasah Aie Luluih, Sarasah Bunta, Sarasah Murai dan sarasah Aie Angek ) dengan telaga dan pemandangan yang indah seperti ; Sarasah Aie Luluih, dimana pada sarasah ini air yang mengalir melewati dinding batu dan dibawahnya mempunyai kolam tempat mandi alami yang asri. Sarasah Bunta dimana sarasah ini mempunyai air terjunnya yang berunta-unta indah seperti bidadari yang sedang mandi apabila terpancar sinar matahari siang sehingga dinamakan “Sarasah Bunta”. Sarasah Murai , pada sarasah ini sering pada siangnya burung murai mandi sambil memadu kasih sehingga masyarakat menamakan “Sarasah Murai “. Pada Sarasah Aie Angek belum banyak dikunjungi wisatawan, airnya agak panas berada arah keutara dari “Sarasah Murai”.Pada Resort Rimbo Piobang sampai akhir tahun 2009 belum berkembang karena direncanakan untuk Taman Safari.
Setelah anda membaca artikel kita kali ini apakah anda berniat ingin pergi ke Objek Wisata di Indonesia yang tentunya kaya akan pariwisata nya, setuju ?