zackysetya
New member
Koransindo | Jumat 6 juni 2014
LONDON– Kota Mengapung di atas laut yang futuristik ini sudah lama muncul dalam berbagai film sains fiksi ala Hollywood. Kini desain kota mengapung yang dirancang perusahaan arsitektur AT Design Office ini segera menjadi kenyataan di China.
Menurut para desainer di perusahaan arsitektur yang berbasis di London itu, para pendukung proyek sudah berunding dengan grup investasi asal China untuk membahas kemungkinan pembangunannya. “China Transport Investment Co sedang meninjau proposal itu dan tampaknya akan mulai menguji proyek ambisius ini dari skala terkecil tahun depan,” ungkap arsitek proyek Slavomir Siska dalam rilisnya, dikutip Business Insider. Tim desain kota ini terdiri atas Anthony Phan, Siska Slavomir, Anna Kowal, Zhu Jingxiang, Wang Rukai, Feng Yinhui, Liu Kun. Adapun Co Designer-nya ialah CCCC EHDI Engineering Co Ltd.
Perusahaan konstruksi China, CCCC, menjelaskan, Kota Mengapung itu mengusulkan struktur mengapung seluas empat mil persegi, terdiri atas berbagai modul segi enam yang dihubungkan dengan terowongan-terowongan bawah air yang menciptakan jaringan jalan raya dan jalur pejalan kaki. “Proyek ramah lingkungan ini diperkirakan akan mampu mencukupi kebutuhannya sendiri, dilengkapi dengan produksi makanan di atas pulau, pembangkit listrik dan sistem manajemen sampah.”
”Gerakan melalui kota itu diperkirakan terpenuhi dengan mobil listrik atau bentuk transportasi zero karbon lainnya,” ungkap pernyataan Siska. Secara logistik, pergerakan barang ke dalam dan keluar Kota Mengapung mungkin akan menjadi tantangan. Meski demikian, para desainer berharap jaringan di atas, seperti saluran transportasi bawah laut dengan armada transportasi kapal pesiar dan kapal selam, akan memudahkannya. Faktanya, pusat pelabuhan di Kota Mengapung itu yang memiliki akses ke distrik perbelanjaan dan hiburan, dapat digunakan sebagai lokasi parkir dari kapal selam komersial.
“Kota Mengapung akan terdiri atas segmen atas air dan bawah air, serta akan memiliki semua kebutuhan pemukiman, komersial, dan hiburan layaknya sebuah kota besar,” papar Siska. Para desainer telah merancang kota itu lengkap dengan hotel mewah, restoran, pusat perbelanjaan, dan pilihan rekreasi lainnya. Kota Mengapung akan memiliki perlengkapan dengan fasilitas berlabuh untuk kapal-kapal pesiar untuk mendorong pariwisata. Para arsitek di AT Design Office juga telah membuat sejumlah ruang hijau dalam desainnya, baik di atas ataupun di bawah air.
Sabuk hijau di atas air didesain untuk menyediakan penduduknya ruang rekreasi, adapun bagian hijau di bawah air akan menyediakan udara bersih dan ruang relaksasi tambahan. Meskipun Kota Mengapung inimasihdalamtahapperencanaan, berbagai teknik konstruksi yangdiperlukanuntukmewujudkan proyek ini sudah ada. Para pendukung Kota Mengapung ini memperkirakan konstruksi kota menggunakan beberapa blok berukuran500x100kaki itudibuatdi pabrik menggunakan berbagai teknik yang saat ini digunakan CCCC untuk membangun jembatan sepanjang 31 mil yang menghubungkan Hong Kong, Makau, dan Zhuhai.
“Bagian dari jembatan itu ialah terowongan bawah tanah yang terbuat dari boks beton sepanjang150meter. Boks besaritu diletakkandidekatpulaudanmengapung ke posisi sebelum dihubungkan. Kami bekerja sama dengan para insinyur membuat masterplan untuk pulau mengapungseluas10kilometerpersegi ini yang dapat dibuat dengan teknologi yang sama,” kata Siska. Menurut Siska, proyek ini menawarkan peluang untuk mengembangkan titik perkotaan baru pemukiman kelas dunia, fasilitas budaya dan komersial, serta mempromosikan zero karbon, hemat energi, dan kota yang mampu menopang dirinya sendiri.
Modul-modul yang digunakan untuk membangun pulau itu akan dibuat terlebih dulu di sebuah pabrik, kemudian dibawa menuju lokasi konstruksi. Pelabuhan kapal pesiar akan dibangun menjadi fitur yang menyatu dengan kota itu, sehingga akan memudahkan pengiriman barang kebutuhan. AT Design Office merilis konsep Kota Mengapung itu diilhami dengan semakin menipisnya lahan di daratan yang mampu dihuni manusia. Sementara itu, jumlah manusia terus bertambah dan membutuhkan lebih banyak hunian yang sangat terbatas di daratan.
Beberapa bagian rancangan yang menarik ialah adanya taman- taman vertikal yang saling terhubung dengan sistem hijau yang dapat diakses warga di bagian atas air dan bawah air. Bagian kota yang berfungsi sebagai pusat hiburan akan dihubungkan di bawah air dengan jembatan-jembatan yang mudah diakses publik. Dengan melintasi jembatan-jembatan bawah air itu, pengunjung dapat melalui hotel bawah air dan menuju pelabuhan di Kota Mengapung tersebut. Pembangkit listrik dengan tenaga arus air laut akan dipasang di bagian bawah dari kota tersebut. Kota itu juga memiliki bagian produksi dan pabrik manufaktur yang berada di bagian atas.
Selain itu, lahan pertanian akan mampu menyuplai kebutuhan makanan untuk warganya. Dengan beragam fasilitas itu, rantai makanan dan energi terus tersedia untuk seluruh warga Kota Mengapung. Polusi suara, sampah, dan dampak lingkungan lain dikelola melalui cara-cara paling strategis dan modern yang ada saat ini. “Proyek ini akan memberi perubahan positif bagi masyarakat dan perekonomiannya. Desain ini akan memenuhi kebutuhan pengembangan infrastruktur dan memberi peluang baru untuk pendidikan, rekreasi, tenaga kerja, dan aktivitas bisnis. Peluang semacam ini akan menciptakan platform ekonomi dan sosial yang berkelanjutan,” papar AT Design Office. ?syarifudin
sumber