emansipasi
New member
Berlian ini ditemukan di tanah gersang Afsel, mungkin faktor inilah Afsel terpilih sebagai negara terhormat yang didaulat untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010.
Ukurannya tak tanggung-tanggung 3.106 karat atau sekitar 621,2 gram, kira-kira segenggaman kepalan tangan anak kecil.
Wells berada di kedalaman enam meter di bawah permukaan tanah saat itu, sementara onggokan berlian bertengger beberapa meter di atasnya.
Berlian itu lantas diberi nama Cullinan, sesuai dengan nama sang pemilik pertambangan, Sir Thomas Cullinan.
Begitu besarnya berlian itu membuat para ahli berlian menduga ia adalah bagian dari pecahan berlian yang lebih besar lagi yang masih mendekam di sekitarnya.
Kisah berikutnya, berlian Cullinan berukuran 3.106 karat itu kemudian dijual kepada pemerintahan Transvaal (Afrika Selatan), yang kemudian menghadiahkannya kepada Raja Edward VII pada ulang tahunnya yang ke-66, 9 November 1907. Untuk membawanya ke Inggris saja, berlian itu diasuransikan sebesar 1.250.000 dollar AS.
Sebuah perusahaan pengasah berlian yang terkenal di Amsterdam, Belanda, Asscher’s Diamond Co, dipercaya Raja Edward VII untuk menangani berlian Cullinan. Butuh waktu berbulan-bulan untuk mempelajari cara terbaik mengasahnya.
Pada 10 Februari 1908, sang pemiik perusahaan, Joseph Asscher, beraksi. Ternyata tidak mudah. Upaya pertama untuk mengasah membuat sebuah baja pemotong patah. Upaya kedua berhasil, tetapi begitu sulitnya sampai Asscher sendiri pingsan.
Hasil terakhir, berlian mentah itu berhasil dipecah jadi sembilan berlian utama, 96 berlian yang lebih kecil, dan sejumlah potongan berukuran 9,50 karat Kesembilan berlian utama itu kini menjadi bagian mahkota kerajaan Inggris atau dikenakan sebagai perhiasan keluarga kerajaan.
Yang paling besar dan terkenal dari kesembilan potongan berlian itu adalah Cullinan I yang juga dikenal sebagai Bintang Afrika (The Star of Africa). Ukurannya 530,20 karat dan menjadi bagian dari Crown Jewels yang dipajang di Tower of London.
Sumber : Warkot
Ukurannya tak tanggung-tanggung 3.106 karat atau sekitar 621,2 gram, kira-kira segenggaman kepalan tangan anak kecil.
Wells berada di kedalaman enam meter di bawah permukaan tanah saat itu, sementara onggokan berlian bertengger beberapa meter di atasnya.
Berlian itu lantas diberi nama Cullinan, sesuai dengan nama sang pemilik pertambangan, Sir Thomas Cullinan.
Begitu besarnya berlian itu membuat para ahli berlian menduga ia adalah bagian dari pecahan berlian yang lebih besar lagi yang masih mendekam di sekitarnya.
Kisah berikutnya, berlian Cullinan berukuran 3.106 karat itu kemudian dijual kepada pemerintahan Transvaal (Afrika Selatan), yang kemudian menghadiahkannya kepada Raja Edward VII pada ulang tahunnya yang ke-66, 9 November 1907. Untuk membawanya ke Inggris saja, berlian itu diasuransikan sebesar 1.250.000 dollar AS.
Sebuah perusahaan pengasah berlian yang terkenal di Amsterdam, Belanda, Asscher’s Diamond Co, dipercaya Raja Edward VII untuk menangani berlian Cullinan. Butuh waktu berbulan-bulan untuk mempelajari cara terbaik mengasahnya.
Pada 10 Februari 1908, sang pemiik perusahaan, Joseph Asscher, beraksi. Ternyata tidak mudah. Upaya pertama untuk mengasah membuat sebuah baja pemotong patah. Upaya kedua berhasil, tetapi begitu sulitnya sampai Asscher sendiri pingsan.
Hasil terakhir, berlian mentah itu berhasil dipecah jadi sembilan berlian utama, 96 berlian yang lebih kecil, dan sejumlah potongan berukuran 9,50 karat Kesembilan berlian utama itu kini menjadi bagian mahkota kerajaan Inggris atau dikenakan sebagai perhiasan keluarga kerajaan.
Yang paling besar dan terkenal dari kesembilan potongan berlian itu adalah Cullinan I yang juga dikenal sebagai Bintang Afrika (The Star of Africa). Ukurannya 530,20 karat dan menjadi bagian dari Crown Jewels yang dipajang di Tower of London.
Sumber : Warkot
