Yesus Menolak Disebut Baik?

kimparnis

New member
Lukas 18:18-27. Dikisahkan ada seorang Kaya bertanya kepada Yesus dengan keyakinannya bahwa dia adalah orang yang baik karena sudah menuruti semua hukum-hukum Taurat dan perintah agama, demikian : "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" . Kemudian jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja”

Jawaban Yesus ini merupakan jawaban yang sulit untuk dicerna, seolah-olah Yesus menolak diriNya disebut baik. Siapapun akan tahu lawan kata baik adalah buruk/jahat. Apakah benar demikian?

Mari kita coba pahami apa maksud pertanyaan orang kaya tadi kepada Yesus. Bahwa Ketika dia melihat Yesus, dia tidak mengerti bahwa Yesus adalah Allah, tapi dia hanya melihat Yesus sebagai “guru”, dan oleh sebab itu, dia mengira Yesus adalah juga seorang yang baik (Baca ayat 18) seperti pemahamannya terhadap dirinya sendiri yang sudah berusaha menjadi orang baik.

Kemudian kita perhatikan jawaban Yesus yang juga merupakan pertanyaan balik di ayat 19 ; “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja”. Pertanyaan ini dilontarkan kepada orang itu sebab Yesus tahu bahwa orang ini tidak melihat-Nya sebagai Allah. Orang kaya itu tahu betul bahwa Yesus itu baik, tapi dia menyebut Yesus baik untuk alasan yang keliru. Orang kaya itu mengira Yesus itu juga baik sebagaimana dia baik karena menuruti hukum-hukum Allah.

Disini Yesus Kristus mengajarkan bahwa percaya pada kehidupan yang baik; atau melakukan perbuatan yang baik tidak akan memberikan kehidupan kekal. Dalam Yesaya 64:6 tertulis “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin”. Sebab apabila untuk mendapat keselamatan didasarkan dengan perbuatan baik, untuk apa Tuhan Yesus datang?. Sejauh mana kebaikan manusia bisa meraih kehidupan kekal itu, jika kutuk dosa masih mencengkeram manusia.Sebab manusia akan tetap berada dibawah murka Allah (akibat dosa manusia pertama). Hal ini memang tidak semuanya diterangkan dalam satu perikop tersebut, tetapi kita tahu dari bagian-bagian lain dari Alkitab banyak menjelaskan; walaupun kita berusaha menjalani kehidupan sesempurna mungkin, namun satu dosa saja sudah cukup untuk membawa manusia ke dalam neraka selamanya. Jadi manusia itu benar-benar membutuhkan seorang Penebus. Yesus Kristus datang untuk menebus dosa-dosa manusia. Dia datang untuk menyelamatkan manusia dari kutuk dosa.

Yesus adalah satu-satunya cara pemecahan masalah dosa-dosa kita dan memungkinkan kita untuk mendapat kehidupan yang kekal seperti yang diharapkan oleh orang kaya itu.
 
Lukas 18:18-27. Dikisahkan ada seorang Kaya bertanya kepada Yesus dengan keyakinannya bahwa dia adalah orang yang baik karena sudah menuruti semua hukum-hukum Taurat dan perintah agama, demikian : "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" . Kemudian jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja”

Jawaban Yesus ini merupakan jawaban yang sulit untuk dicerna, seolah-olah Yesus menolak diriNya disebut baik. Siapapun akan tahu lawan kata baik adalah buruk/jahat. Apakah benar demikian?

Mari kita coba pahami apa maksud pertanyaan orang kaya tadi kepada Yesus. Bahwa Ketika dia melihat Yesus, dia tidak mengerti bahwa Yesus adalah Allah, tapi dia hanya melihat Yesus sebagai “guru”, dan oleh sebab itu, dia mengira Yesus adalah juga seorang yang baik (Baca ayat 18) seperti pemahamannya terhadap dirinya sendiri yang sudah berusaha menjadi orang baik.

Kemudian kita perhatikan jawaban Yesus yang juga merupakan pertanyaan balik di ayat 19 ; “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja”. Pertanyaan ini dilontarkan kepada orang itu sebab Yesus tahu bahwa orang ini tidak melihat-Nya sebagai Allah. Orang kaya itu tahu betul bahwa Yesus itu baik, tapi dia menyebut Yesus baik untuk alasan yang keliru. Orang kaya itu mengira Yesus itu juga baik sebagaimana dia baik karena menuruti hukum-hukum Allah.

Disini Yesus Kristus mengajarkan bahwa percaya pada kehidupan yang baik; atau melakukan perbuatan yang baik tidak akan memberikan kehidupan kekal. Dalam Yesaya 64:6 tertulis “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin”. Sebab apabila untuk mendapat keselamatan didasarkan dengan perbuatan baik, untuk apa Tuhan Yesus datang?. Sejauh mana kebaikan manusia bisa meraih kehidupan kekal itu, jika kutuk dosa masih mencengkeram manusia.Sebab manusia akan tetap berada dibawah murka Allah (akibat dosa manusia pertama). Hal ini memang tidak semuanya diterangkan dalam satu perikop tersebut, tetapi kita tahu dari bagian-bagian lain dari Alkitab banyak menjelaskan; walaupun kita berusaha menjalani kehidupan sesempurna mungkin, namun satu dosa saja sudah cukup untuk membawa manusia ke dalam neraka selamanya. Jadi manusia itu benar-benar membutuhkan seorang Penebus. Yesus Kristus datang untuk menebus dosa-dosa manusia. Dia datang untuk menyelamatkan manusia dari kutuk dosa.

Yesus adalah satu-satunya cara pemecahan masalah dosa-dosa kita dan memungkinkan kita untuk mendapat kehidupan yang kekal seperti yang diharapkan oleh orang kaya itu.

Well...
tambahan >>> "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" . Kemudian jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja”
... saat Yesus menjawab pertanyaan tersebut Dia memposisisikan diriNya sebagai manusia bukan sebagai Tuhan.
 
Back
Top