Benarkah kekurangan yodium bisa membuat anak bodoh atau tidak cerdas? Mungkin sulit dipercaya.
Kenyataannya, pengaruh zat yang satu ini bagi kecerdasan adalah bagaikan garam dalam sayur. Walaupun sedikit, tapi sangat diperlukan. Akibat kekurangan yodium, bangsa kita dilaporkan telah kehilangan 140 juta angka IQ (Intelligence Quotient point), yakni angka yang menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang. Hal ini berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya generasi penerus bangsa kita.
POLA MAKAN SEIMBANG
Perkembangan kesehatan dan kecerdasan anak sudah dimulai sejak dalam kandungan. Bila selama hamil pola makan ibu cukup baik dan seimbang, maka beragam jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh, termasuk yodium akan terpenuhi.
Yodium termasuk zat gizi mikro esensial. Artinya, hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit oleh tubuh. Meskipun demikian, apabila zat ini tidak terdapat dalam tubuh, banyak proses metabolisme yang akan terganggu. Satu di antara sejumlah proses metabolisme yang membutuhkan unsur yodium adalah pembentukan hormon tiroid.
Hormon tiroid dibentuk oleh kelenjar tiroid atau kelenjar gondok yang terletak pada leher bagian depan, dekat jakun. Hormon ini berfungsi membantu proses perkembangan dan pematangan otak, yang berlangsung sejak janin masih berada di dalam kandungan, hingga lahir dan tumbuh dewasa. Pada keadaan normal, janin mulai memproduksi hormon tiroid ketika kehamilan mencapai umur antara 10-12 minggu.
Kualitas bayi memang sangat dipengaruhi oleh keadaan gizi calon ibu selama hamil. Bila kekurangan satu unsur saja, misalnya yodium, maka proses tumbuh kembang janin menjadi terganggu. Produksi hormon tiroid pun akan terganggu, sehingga jumlahnya berkurang. Timbullah keadaan yang disebut hipotiroidisme. Kalau definisi yodium ini terjadi pada saat usia kehamilan memasuki bulan ke tujuh, maka janin bisa mengalami kekerdilan (kretinisme). Anak-anak yang menderita kelainan fisik seperti itu, pada umumnya tidak dapat mencapai perkembangan mental yang optimal. Hal ini terjadi karena bagian otak yang disebut korteks serebral (selaput otak besar) tidak berkembang dengan baik. Terhambatnya perkembangan bagian otak tersebut mengakibatkan jumlah dan besarnya sel-sel neuron (sel saraf) yang terbentuk di otak menjadi berkurang. Selain itu, sel saraf yang disebut akson maupun dendrit juga tidak berkembang dengan sempurna.
GANGGUAN LAIN
Selain akan mmempengaruhi tingkat kecerdasan anak, yang kita tahu selama ini, kekurangan yodium akan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok. Padahal, banyak gangguan lain yang juga bisa muncul. Misalnya saja, kekurangan yodium yang dialami janin akan mengakibatkan keguguran maupun bayi lahir meninggal, atau meninggal beberapa saat setelah dilahirkan. Bahkan, tidak sedikit bayi yang terganggu perkembangan sistem sarafnya sehingga mempengaruhi kemampuan psikomotoriknya.
Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, kebutuhan tubuh akan yodium memang harus selalu dipenuhi. Karena kalau tidak, hipotiroidisme akan terus 'mengancam'. Baik bayi, anak, remaja, bahkan dewasa muda tetap mempunyai peluang terserang penyakit gondok, gangguan fungsi mental dan fisik, maupun kelainan pada sistem saraf. Semua penyakit dan berbagai kelainan lainnya yang disebabkan oleh defisiensi unsur kimia berlambang "I" ini , kini disebut dengan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium).
HASIL LAUT BANYAK MENGANDUNG YODIUM
Dengan mengkonsumsi yodium dalam porsi yang cukup, maka berbagai gangguan yang diesbutkan di atas bisa dihindari. Di dalam tubuh kita, sebenarnya kandungan yodium relatif sedikit, biasanya hanya 15 hingga 20 miligram. Sementara itu, untuk proses pertumbuhan dan perkembangan , tubuh kita membutuhkan sekitar 150 mg per hari (0,10-0,15 gram). Kalau kebutuhan ini tidak ditambah terus secara rutin melalui makanan, lama kelamaan yodium yang tersedia di dalam tubuh akan terus berkurang.
Bahan makanan yang cukup banyak mengandung yodium adalah yang berasal dari laut. Dalam ikan laut bisa mencapai 830 mg/kg. Bandingkan dengan daging yang kandungan yodiumnya hanya 50 mg/kg, dan telur hanya 93 mg/kg. Selain ikan laut, cumi-cumi juga mengandung yodium cukup tinggi, yaitu sekitar 800 mg/kg. Yang paling tinggi kandungan yodiumnya adalah rumput laut (ganggang laut), khususnya yang berwarna coklat.*
Banyaknya yodium yang dibutuhkan tubuh kita per hari, minimal sekitar 100 mg. Karena itu, kalau kita mengkonsumsi ikan laut basah sebanyak 100 g/hari**, artinya sudah mencukupi. Atau, kalau rumput laut coklat diolah menjadi hidangan yang lezat, dengan 2-5 gr/hari/orang, kebutuhan yodium sekeluarga sudah dapat terpenuhi.
Sumber yodium lain yang mudah kita temui adalah garam. Yang dimaksud di sini adalah garam beryodium dengan kadar yodium antara 30-80 ppm (part per million). Kadar ini sesuai dengan Keppres RI no 69 th 1995 tentang kadar KIO (kalium yodat) di dalam garam dapur yang memenuhi standar industri Indonesia.
Sumber: Majalah NIKAH Vol 3, No.11 Februari 2005 dengan diedit.
* Kalimat "Kandungan yodiumnya bisa mencapai 70.000-4.500.000 mg/kg." dihilangkan (dengan izin redaktur) karena rancu.
**Di sumber disebut 100 mg/kg, diedit menjadi 100 g/kg.
Kenyataannya, pengaruh zat yang satu ini bagi kecerdasan adalah bagaikan garam dalam sayur. Walaupun sedikit, tapi sangat diperlukan. Akibat kekurangan yodium, bangsa kita dilaporkan telah kehilangan 140 juta angka IQ (Intelligence Quotient point), yakni angka yang menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang. Hal ini berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya generasi penerus bangsa kita.
POLA MAKAN SEIMBANG
Perkembangan kesehatan dan kecerdasan anak sudah dimulai sejak dalam kandungan. Bila selama hamil pola makan ibu cukup baik dan seimbang, maka beragam jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh, termasuk yodium akan terpenuhi.
Yodium termasuk zat gizi mikro esensial. Artinya, hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit oleh tubuh. Meskipun demikian, apabila zat ini tidak terdapat dalam tubuh, banyak proses metabolisme yang akan terganggu. Satu di antara sejumlah proses metabolisme yang membutuhkan unsur yodium adalah pembentukan hormon tiroid.
Hormon tiroid dibentuk oleh kelenjar tiroid atau kelenjar gondok yang terletak pada leher bagian depan, dekat jakun. Hormon ini berfungsi membantu proses perkembangan dan pematangan otak, yang berlangsung sejak janin masih berada di dalam kandungan, hingga lahir dan tumbuh dewasa. Pada keadaan normal, janin mulai memproduksi hormon tiroid ketika kehamilan mencapai umur antara 10-12 minggu.
Kualitas bayi memang sangat dipengaruhi oleh keadaan gizi calon ibu selama hamil. Bila kekurangan satu unsur saja, misalnya yodium, maka proses tumbuh kembang janin menjadi terganggu. Produksi hormon tiroid pun akan terganggu, sehingga jumlahnya berkurang. Timbullah keadaan yang disebut hipotiroidisme. Kalau definisi yodium ini terjadi pada saat usia kehamilan memasuki bulan ke tujuh, maka janin bisa mengalami kekerdilan (kretinisme). Anak-anak yang menderita kelainan fisik seperti itu, pada umumnya tidak dapat mencapai perkembangan mental yang optimal. Hal ini terjadi karena bagian otak yang disebut korteks serebral (selaput otak besar) tidak berkembang dengan baik. Terhambatnya perkembangan bagian otak tersebut mengakibatkan jumlah dan besarnya sel-sel neuron (sel saraf) yang terbentuk di otak menjadi berkurang. Selain itu, sel saraf yang disebut akson maupun dendrit juga tidak berkembang dengan sempurna.
GANGGUAN LAIN
Selain akan mmempengaruhi tingkat kecerdasan anak, yang kita tahu selama ini, kekurangan yodium akan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok. Padahal, banyak gangguan lain yang juga bisa muncul. Misalnya saja, kekurangan yodium yang dialami janin akan mengakibatkan keguguran maupun bayi lahir meninggal, atau meninggal beberapa saat setelah dilahirkan. Bahkan, tidak sedikit bayi yang terganggu perkembangan sistem sarafnya sehingga mempengaruhi kemampuan psikomotoriknya.
Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, kebutuhan tubuh akan yodium memang harus selalu dipenuhi. Karena kalau tidak, hipotiroidisme akan terus 'mengancam'. Baik bayi, anak, remaja, bahkan dewasa muda tetap mempunyai peluang terserang penyakit gondok, gangguan fungsi mental dan fisik, maupun kelainan pada sistem saraf. Semua penyakit dan berbagai kelainan lainnya yang disebabkan oleh defisiensi unsur kimia berlambang "I" ini , kini disebut dengan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium).
HASIL LAUT BANYAK MENGANDUNG YODIUM
Dengan mengkonsumsi yodium dalam porsi yang cukup, maka berbagai gangguan yang diesbutkan di atas bisa dihindari. Di dalam tubuh kita, sebenarnya kandungan yodium relatif sedikit, biasanya hanya 15 hingga 20 miligram. Sementara itu, untuk proses pertumbuhan dan perkembangan , tubuh kita membutuhkan sekitar 150 mg per hari (0,10-0,15 gram). Kalau kebutuhan ini tidak ditambah terus secara rutin melalui makanan, lama kelamaan yodium yang tersedia di dalam tubuh akan terus berkurang.
Bahan makanan yang cukup banyak mengandung yodium adalah yang berasal dari laut. Dalam ikan laut bisa mencapai 830 mg/kg. Bandingkan dengan daging yang kandungan yodiumnya hanya 50 mg/kg, dan telur hanya 93 mg/kg. Selain ikan laut, cumi-cumi juga mengandung yodium cukup tinggi, yaitu sekitar 800 mg/kg. Yang paling tinggi kandungan yodiumnya adalah rumput laut (ganggang laut), khususnya yang berwarna coklat.*
Banyaknya yodium yang dibutuhkan tubuh kita per hari, minimal sekitar 100 mg. Karena itu, kalau kita mengkonsumsi ikan laut basah sebanyak 100 g/hari**, artinya sudah mencukupi. Atau, kalau rumput laut coklat diolah menjadi hidangan yang lezat, dengan 2-5 gr/hari/orang, kebutuhan yodium sekeluarga sudah dapat terpenuhi.
Sumber yodium lain yang mudah kita temui adalah garam. Yang dimaksud di sini adalah garam beryodium dengan kadar yodium antara 30-80 ppm (part per million). Kadar ini sesuai dengan Keppres RI no 69 th 1995 tentang kadar KIO (kalium yodat) di dalam garam dapur yang memenuhi standar industri Indonesia.
Sumber: Majalah NIKAH Vol 3, No.11 Februari 2005 dengan diedit.
* Kalimat "Kandungan yodiumnya bisa mencapai 70.000-4.500.000 mg/kg." dihilangkan (dengan izin redaktur) karena rancu.
**Di sumber disebut 100 mg/kg, diedit menjadi 100 g/kg.