spirit
Mod
Jason Lim, Co-Founder Yogrt (kiri). Foto: detikINET/Josina
Meski masih berumur jagung, Yogrt sebagai layanan jejaring sosial berbasis lokasi yang telah diluncurkan sejak tahun 2014 ini pede bisa bersaing dengan perusaahaan kelas dunia seperti Facebook, Twitter dan Instagram.
Pasalnya menurut Jason Lim selaku Co-Founder Yogrt, mengatakan bahwa tidak banyak produk 100% fokus di pasar Indonesia. Yogrt sendiri memang hanya fokus untuk Indonesia dikarenakan pasar Indonesia yang begitu besar, terutama di Asia Tenggara.
Menurutnya ada tiga pertimbangan saat menentukan market pasar dalam suatu produk, diantaranya jumlah populasi di satu negara, banyaknya jumlah generasi dibawah usia 30 tahun dan kelompok kelas menengah yang sedang meningkat pesat.
"Kalau saya buat di Singpura akan mati, karena jumlah penduduk yang sedikit. Berbeda dengan Indonesia yang merupakan urutan ke 4 dengan penduduk terbanyak di dunia," ujar Jason.
Sementara ketika dibandingkan dengan aplikasi jejaring sosial buatan lokal Koprol yang tak mampu bertahan, Jason menyebut layanan media sosial tersebut tumbang lantaran diakuisisi oleh Yahoo.
"Saya rasa Koprol mati setelah diakusisi Yahoo mungkin dengan adanya perubahaan strategi," tebaknya.
Saat ini Yogrt telah di download sebesar 6 juta pengguna, dengan rata-rata pengguna aktif 300.000 per-harinya. Jason menargetkan di tahun ini Yogrt bisa mendapatkan 10 juta pengguna. Yogrt fokus hanya untuk pasar Indonesia, sehingga semua fitur dikhususkan dan disesuaikan dengan minat pasar Indonesia.
"industri digital teknologi itu pasti akan terus berkembang apalagi ada 3 hal tadi, dan kita juga sedang membentuk brand Yogrt menjadi ekosistem. Jadi kita percaya diri, kita bentuk untuk Indonesia sesuai dengan pasar Indonesia," pungkas Jason.
sumber