komunitasjalan
New member
Dibandingkan dengan moda transportasi darat lain, bepergian menggunakan kereta bagi saya adalah cara yang paling nyaman. Terlebih lagi pada saat naik kereta, bebas mabuk kendaraan. Entah bagaimana dengan pengalaman orang lain sih, namun selama ini pada saat bepergian dengan kereta, saya tidak pernah merasakan yang namanya mabuk kendaraan. Berbeda pada saat traveling menggunakan bus atau mobil. Terkadang masih terasa mabuk pada kondisi-kondisi tertentu.
Terlepas dari hal tersebut, ada pengalaman tersendiri yang bisa dirasakan pada saat naik kereta. Pengalaman yang dimaksud itu adalah menengok suasana di dalam stasiun kereta. Terlebih tak jarang sebuah stasiun kereta mempunyai keunikannya masing-masing. Kalau di Indonesia sih, sepertinya yang cukup unik adalah pada saat berada di Stasiun Jakarta Kota mungkin ya.
Nah di negara lain, ada berbagai stasiun kereta yang dikenal mempunyai suasana yang spektakuler. Suasana yang dimaksud pun cukup beragam, bisa dilihat dari keunikan bangunannya, ataupun tingkah laku mereka yang lalu-lalang di dalam stasiun kereta tersebut. Penasaran dengan stasiun-stasiun kereta yang spektakuler tersebut kan?
Fin del Mundo Station
Stasiun kereta pertama yang menyuguhkan keunikannya adalah Fin del Mundo Station yang ada di Provinsi Tierra del Fuego, Argentina. Stasiun kereta ini pun jadi bagian dari jalur kereta yang disebut dengan nama Southern Fuegian Railway atau juga kerap dikenal dengan nama Train of the End of the World.
Fin del Mundo Station (Kredit: Alamy)
Sebutan Train of the End of the World memang cukup beralasan. Terlebih jalur kereta ini dikenal sebagai jalur kereta yang berlokasi di wilayah bumi paling selatan dan hingga kini masih berfungsi. Meskipun memang, jalur kereta ini dipakai untuk sarana heritage railway menuju ke Tierra del Fuego National Park.
Ceritanya, jalur kereta ini dulunya dibangun untuk sarana pendukung penjara Ushuaia. Namun penjara tersebut kemudian ditutup pada tahun 1947. Dan pada tahun 1994, jalur kereta ini pun dibangun kembali. Sebagai tambahan, didatangkan pula lokomotif uap untuk melengkapi sarana heritage railway di jalur kereta ini.
Chhatrapati Shivaji Terminus
Kalau tengah berkunjung ke India, bisa pula menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke Chhatrapati Shivaji Terminus yang ada di kota Mumbai. Stasiun kereta yang satu ini tak hanya dikenal karena bangunannya yang tua dan unik. Selain itu, bangunan dari stasiun ini juga ternyata dikenal sebagai salah satu bangunan stasiun tua yang memperoleh gelar World Heritage Site dari UNESCO.
Chhatrapati Shivaji Terminus di kota Mumbai, India (kredit: Wikipedia)
Bangunan dari stasiun kereta yang satu ini memang sangat unik. Dibangun pada tahun 1887, Chhatrapati Shivaji Terminus didesain oleh arsitek bernama Frederick William Stevens. Bangunan ini pun dibangun dengan desain bergaha Victorian Gothic yang dipadukan dengan arsitektur tradisional India.
Shinjuku Station
Nah kalau stasiun yang satu ini mempunyai keunikan bukan pada desain bangunannya. Faktor spektakuler dari Shinjuku Station ini adalah karena Shinjuku Station dikenal sebagai stasiun kereta paling sibuk sedunia. Dan gelar tersebut pun sudah memperoleh pengakuan dari Guinnes World Records.
Keramaian di Stasiun Shinjuku (kredit: Getty Images)
Sebagai stasiun kereta paling sibuk sedunia, seberapa banyak penumpang yang lalu lalang di tempat ini setiap harinya? Rata-rata setiap harinya stasiun ini menangani sebanyak 3,64 juta orang. Dan untuk menunjang orang sebanyak itu, stasiun ini memiliki 36 platform serta pintu keluar sebanyak 200 pintu.
Haydarpasa Terminal
Di negara Turki, ada pula sebuah stasiun kereta yang spektakuler, tepatnya adalah Haydarpasa Terminal yang berada di Istanbul. Stasiun kereta yang satu ini dibangun pada masa pemerintahan Ottoman, tepatnya dibuka pada tahun 1872. Dan stasiun ini pun merupakan stasiun kereta pertama yang ada di kota Istanbul.
Haydarpasa Terminal (kredit: Wikipedia)
Dibandingkan dengan Stasiun Shinjuku, Haydarpasa Terminal memang sangat jauh ya. Meskipun begitu, Haydarpasa Terminal sempat dikenal sebagai stasiun kereta paling sibuk di benua Eropa bagian timur. Sayangnya, mulai tahun 2013 Pemerintah Turki tak lagi beroperasi hingga batas yang tidak ditentukan.
Tanggula Mountain Railway Station
Nah stasiun berikutnya adalah Tanggula Mountain Railway Station yang terletak di jalur kereta Qinghai-Tibet yang beberapa waktu lalu telah saya tulis. Tanggula Mountain Railway Station ini dikenal sebagai stasiun kereta tertinggi dunia, berada di ketinggian 5.068 meter di atas permukaan laut.
Suasana di area sekitar Tanggula Mountain Railway Station (Kredit: Getty Images)
Lokasi ketinggian dari stasiun ini pun mengalahkan stasiun lain yang juga berada di dataran tinggi. Sebut saja Stasiun Ticlio di Peru yang berada di ketinggian 4.829 meter, Condor Station di Bolivia yang berada di ketinggian 4.786 meter, La Galera station di Peru dengan ketinggian 4.781 meter di atas permukaan laut.
Lokasi dari Tanggula Mountain Railway Station ini memang sangat mengagumkan. Selain itu, stasiun kereta ini lokasinya juga berjarak hanya 1 kilometer dari jalur kereta tertinggi dunia, yakni Tanggula Pass yang mempunyai ketinggian mencapai 5.072 meter di atas permukaan laut. Stasiun ini sendiri mempunyai luas mencapai 77.002 meter persegi dengan panjang sejauh 1,25 kilometer.
SUMBER
Terlepas dari hal tersebut, ada pengalaman tersendiri yang bisa dirasakan pada saat naik kereta. Pengalaman yang dimaksud itu adalah menengok suasana di dalam stasiun kereta. Terlebih tak jarang sebuah stasiun kereta mempunyai keunikannya masing-masing. Kalau di Indonesia sih, sepertinya yang cukup unik adalah pada saat berada di Stasiun Jakarta Kota mungkin ya.
Nah di negara lain, ada berbagai stasiun kereta yang dikenal mempunyai suasana yang spektakuler. Suasana yang dimaksud pun cukup beragam, bisa dilihat dari keunikan bangunannya, ataupun tingkah laku mereka yang lalu-lalang di dalam stasiun kereta tersebut. Penasaran dengan stasiun-stasiun kereta yang spektakuler tersebut kan?
Fin del Mundo Station
Stasiun kereta pertama yang menyuguhkan keunikannya adalah Fin del Mundo Station yang ada di Provinsi Tierra del Fuego, Argentina. Stasiun kereta ini pun jadi bagian dari jalur kereta yang disebut dengan nama Southern Fuegian Railway atau juga kerap dikenal dengan nama Train of the End of the World.
Fin del Mundo Station (Kredit: Alamy)
Sebutan Train of the End of the World memang cukup beralasan. Terlebih jalur kereta ini dikenal sebagai jalur kereta yang berlokasi di wilayah bumi paling selatan dan hingga kini masih berfungsi. Meskipun memang, jalur kereta ini dipakai untuk sarana heritage railway menuju ke Tierra del Fuego National Park.
Ceritanya, jalur kereta ini dulunya dibangun untuk sarana pendukung penjara Ushuaia. Namun penjara tersebut kemudian ditutup pada tahun 1947. Dan pada tahun 1994, jalur kereta ini pun dibangun kembali. Sebagai tambahan, didatangkan pula lokomotif uap untuk melengkapi sarana heritage railway di jalur kereta ini.
Chhatrapati Shivaji Terminus
Kalau tengah berkunjung ke India, bisa pula menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke Chhatrapati Shivaji Terminus yang ada di kota Mumbai. Stasiun kereta yang satu ini tak hanya dikenal karena bangunannya yang tua dan unik. Selain itu, bangunan dari stasiun ini juga ternyata dikenal sebagai salah satu bangunan stasiun tua yang memperoleh gelar World Heritage Site dari UNESCO.
Chhatrapati Shivaji Terminus di kota Mumbai, India (kredit: Wikipedia)
Bangunan dari stasiun kereta yang satu ini memang sangat unik. Dibangun pada tahun 1887, Chhatrapati Shivaji Terminus didesain oleh arsitek bernama Frederick William Stevens. Bangunan ini pun dibangun dengan desain bergaha Victorian Gothic yang dipadukan dengan arsitektur tradisional India.
Shinjuku Station
Nah kalau stasiun yang satu ini mempunyai keunikan bukan pada desain bangunannya. Faktor spektakuler dari Shinjuku Station ini adalah karena Shinjuku Station dikenal sebagai stasiun kereta paling sibuk sedunia. Dan gelar tersebut pun sudah memperoleh pengakuan dari Guinnes World Records.
Keramaian di Stasiun Shinjuku (kredit: Getty Images)
Sebagai stasiun kereta paling sibuk sedunia, seberapa banyak penumpang yang lalu lalang di tempat ini setiap harinya? Rata-rata setiap harinya stasiun ini menangani sebanyak 3,64 juta orang. Dan untuk menunjang orang sebanyak itu, stasiun ini memiliki 36 platform serta pintu keluar sebanyak 200 pintu.
Haydarpasa Terminal
Di negara Turki, ada pula sebuah stasiun kereta yang spektakuler, tepatnya adalah Haydarpasa Terminal yang berada di Istanbul. Stasiun kereta yang satu ini dibangun pada masa pemerintahan Ottoman, tepatnya dibuka pada tahun 1872. Dan stasiun ini pun merupakan stasiun kereta pertama yang ada di kota Istanbul.
Haydarpasa Terminal (kredit: Wikipedia)
Dibandingkan dengan Stasiun Shinjuku, Haydarpasa Terminal memang sangat jauh ya. Meskipun begitu, Haydarpasa Terminal sempat dikenal sebagai stasiun kereta paling sibuk di benua Eropa bagian timur. Sayangnya, mulai tahun 2013 Pemerintah Turki tak lagi beroperasi hingga batas yang tidak ditentukan.
Tanggula Mountain Railway Station
Nah stasiun berikutnya adalah Tanggula Mountain Railway Station yang terletak di jalur kereta Qinghai-Tibet yang beberapa waktu lalu telah saya tulis. Tanggula Mountain Railway Station ini dikenal sebagai stasiun kereta tertinggi dunia, berada di ketinggian 5.068 meter di atas permukaan laut.
Suasana di area sekitar Tanggula Mountain Railway Station (Kredit: Getty Images)
Lokasi ketinggian dari stasiun ini pun mengalahkan stasiun lain yang juga berada di dataran tinggi. Sebut saja Stasiun Ticlio di Peru yang berada di ketinggian 4.829 meter, Condor Station di Bolivia yang berada di ketinggian 4.786 meter, La Galera station di Peru dengan ketinggian 4.781 meter di atas permukaan laut.
Lokasi dari Tanggula Mountain Railway Station ini memang sangat mengagumkan. Selain itu, stasiun kereta ini lokasinya juga berjarak hanya 1 kilometer dari jalur kereta tertinggi dunia, yakni Tanggula Pass yang mempunyai ketinggian mencapai 5.072 meter di atas permukaan laut. Stasiun ini sendiri mempunyai luas mencapai 77.002 meter persegi dengan panjang sejauh 1,25 kilometer.
SUMBER