Yunus Yosfiah Anti Halalkan Segala Cara Raih Ketum PPP

nurcahyo

New member
Yunus Yosfiah Anti Halalkan Segala Cara Raih Ketum PPP

Kapanlagi.com - Sekretaris Umum Pengurus Harian Pusat (PHP) PPP Yunus Yosfiah berjanji tidak akan menghalalkan segala cara untuk meraih posisi Ketua Umum PPP.

Saat berbicara dalam acara ta`aruf bersama sekitar 20-an DPC PPP se-Jatim di Malang, Senin, Yunus mengatakan dirinya anti dengan cara-cara yang tidak halal untuk meraih jabatan ketum PPP karena agama Islam melarang umatnya memilih pemimpin yang terlalu ambisius mengejar jabatan.

Untuk itu, Yunus mempersilahkan siapa saja untuk mencek sejarah hidup dan perjalanan kariernya, apakah dia pernah meminta-minta suatu jabatan.

"Jadi segera ingatkan saya kalau saya tampak berambisi mengejar suatu posisi," kata Yunus yang juga mantan Menpen diera pemerintahan Habibie itu.

Dalam penjelasan visinya apabila dipercaya menggantikan Hamzah Haz memimpin PPP dalam Muktamar Januari 2007 nanti, Yunus mengatakan bahwa dirinya menjanjikan perubahan pola pengelolaan partai ditingkat pusat dan membuka akses yang sama untuk semua kader menjadi fungsionaris.

Saat ini, menurut Yunus, PHP PPP lebih banyak didominasi oleh kader-kader yang dipilih berdasarkan pertemanan saja, sehingga manajemen partai menjadi tidak efektif dan efisien.

"Kedepan tidak boleh lagi demikian. Siapa yang terbaik maka dialah yang muncul kepermukaan. Jadi semua kader termotivasi untuk menjadi yang terbaik," katanya.

Pada bagian lain, Yunus menyatakan keyakinannya bahwa PPP masih berpotensi menjadi partai yang lebih besar lagi dimasa mendatang.

Keyakinan Yunus tersebut didasarkan pada suksesnya konsolidasi PPP diseluruh Indonesia menjelang Muktamar ke-6 PPP pada akhir Januari 2007 dan hal itu bisa memberikan sumbangan darah segar untuk memenuhi target membuat 30 juta kartu tanda anggota (KTA) PPP.

Ditempat yang sama, Bendahara DPP PPP Habil Marati mengatakan bahwa figur Yunus Yosfiah sangat diperlukan untuk memimpin PPP kedepan.

"PPP baru bisa menjadi besar jika dipimpin oleh orang-orang yang punya karakter dan jiwa kepemimpinan yang telah teruji," katanya.

Senada dengan Yunus, Habil mengungkapkan bahwa partai berlambang Kabah itu membutuhkan pembenahan manajemen partai, diantaranya harus mengadopsi pola "bottom-up" yang lebih demokratis.

Dengan pola tersebut, maka setiap keputusan partai ditingkat DPC tidak bisa dimentahkan lagi oleh DPP.

Selain itu, Habil mengatakan, PPP kedepan juga harus membuka akses yang sama kepada seluruh kader untuk muncul kepermukaan berdasarkan prestasi dan bukan nepotisme.
 
Back
Top