rocksteadyska
New member
18 Agustus 2011
Pasar dunia telah memasuki “zona bahaya baru”, Presiden Bank Dunia – Robert Zoellick memperingatkan. Zoellick mengatakan bahwa investor telah kehilangan kepercayaan pada kepemimpinan ekonomi negara-negara utama.
Dalam 2 minggu terakhir, pasar saham global mengalami kemerosotan besar-besaran di tengah kekhawatiran tentang keadaan ekonomi terkemuka. Peringkat AAA pada utang AS dipotong untuk pertama kalinya dalam sejarah oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor’s (S&P).
Di Eropa, muncul rumor bahwa Perancis yang memiliki rating tertinggi akan diturunkan, meskipun hal ini secara luas ditolak. Sementara itu, Italia mengumumkan rencana penghematan ke-2 dalam beberapa bulan.
“Apa yang terjadi pada beberapa minggu terakhir adalah konvergensi dari beberapa peristiwa di Eropa, dan AS yang telah menyebabkan banyak pelaku pasar kehilangan kepercayaan dalam kepemimpinan ekonomi dari beberapa negara-negara utama,” kata Zoellick.
“Saya pikir peristiwa yang dikombinasikan dengan beberapa kerapuhan lain dalam sifat pemulihan telah mendorong kita ke zona bahaya yang baru. Saya tidak mengatakan kata-kata tersebut secara ringan saja,” lanjutnya.
Di AS, ia mengatakan pasar tidak takut bahwa ekonomi terbesar dunia yang menghadapi masalah-masalah seperti saat ini, dan mereka juga telah terbiasa dengan AS yang sering “mempermainkan peran kunci dalam sistem ekonomi dan kepemimpinan”.
Zona Eropa menghadapi masalah yang lebih serius kata Zoellick, dengan banyaknya negara yang berubah dari drama menjadi trauma. Namun ia mengatakan, Australia berada dalam posisi yang jauh lebih baik daripada negara maju lainnya karena reformasi struktural itu sudah dilakukan.
Di China, Zoellick berkata bahwa apresiasi Yuan akan membantu mengurangi tekanan inflasi di dalam negeri.
Pasar dunia telah memasuki “zona bahaya baru”, Presiden Bank Dunia – Robert Zoellick memperingatkan. Zoellick mengatakan bahwa investor telah kehilangan kepercayaan pada kepemimpinan ekonomi negara-negara utama.
Dalam 2 minggu terakhir, pasar saham global mengalami kemerosotan besar-besaran di tengah kekhawatiran tentang keadaan ekonomi terkemuka. Peringkat AAA pada utang AS dipotong untuk pertama kalinya dalam sejarah oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor’s (S&P).
Di Eropa, muncul rumor bahwa Perancis yang memiliki rating tertinggi akan diturunkan, meskipun hal ini secara luas ditolak. Sementara itu, Italia mengumumkan rencana penghematan ke-2 dalam beberapa bulan.
“Apa yang terjadi pada beberapa minggu terakhir adalah konvergensi dari beberapa peristiwa di Eropa, dan AS yang telah menyebabkan banyak pelaku pasar kehilangan kepercayaan dalam kepemimpinan ekonomi dari beberapa negara-negara utama,” kata Zoellick.
“Saya pikir peristiwa yang dikombinasikan dengan beberapa kerapuhan lain dalam sifat pemulihan telah mendorong kita ke zona bahaya yang baru. Saya tidak mengatakan kata-kata tersebut secara ringan saja,” lanjutnya.
Di AS, ia mengatakan pasar tidak takut bahwa ekonomi terbesar dunia yang menghadapi masalah-masalah seperti saat ini, dan mereka juga telah terbiasa dengan AS yang sering “mempermainkan peran kunci dalam sistem ekonomi dan kepemimpinan”.
Zona Eropa menghadapi masalah yang lebih serius kata Zoellick, dengan banyaknya negara yang berubah dari drama menjadi trauma. Namun ia mengatakan, Australia berada dalam posisi yang jauh lebih baik daripada negara maju lainnya karena reformasi struktural itu sudah dilakukan.
Di China, Zoellick berkata bahwa apresiasi Yuan akan membantu mengurangi tekanan inflasi di dalam negeri.