Penyerangan Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang

Statement ini sudah sangat tepat untuk kondisi bagaimanapun dan tidak ada istilah berubah haluan. Non DP silahkan pelajari lagi ke sumbernya agar dapat menilai lebih obyektif ketimbang berdasarkan opini masyarakat yang sudah tertular virus kebencian. Aku bukan Ahmadiyah, tapi pernah dekat dengan anak-anak Ahmadiyah sejak usia 11 tahun. Dan aku tidak dipaksa untuk meyakini kepercayaan mereka, yang penting mereka masih menyembah Tuhan yang sama kita sembah, enough.
Dipostingan saya sudah saya sebutkan, saya tidak akan pernah menelan mentah2 suatu hal tanpa terlebih dahulu saya pelajari dengan detail, apalagi hanya sekedar dari sebuah opini masyarakat....

Dan yang perlu digarisbawahi, tidak ada kebencian dari diri saya terhadap kelompok manapun. Jangan ketika kontra dianggap benci, itu cara pikir yang nggak dewasa. Saya punya puluhan teman yang tergabung dalam AKKBB, yang ketika saya berdiskusi dengan mereka saya dalam posisi kontra, tapi itu bukanlah bentuk kebencian, karena sayapun masih berteman dengan2 teman2 saya itu.


-dipi-
 
Mereka memang tidak menolak keberadaan Nabi Muhammad, tapi ingat mereka juga mengakui keberadaan Mirza Gulam Ahmad sebagai pembawa kitab Takzirah sebagai wahyu suci bagi ajaran mereka

Anda dapat sumber dari mannaaaa? Tazkirah itu sudah dijelaskan sampai berbusa-busa bukan kitab suci Nooooon.... Mungkin kalau boleh disamakan yaitu dengan Al-Hadits, karena hanya berisi wejangan Mirza yang dibukukan setelah lama wafatnya Mirza. Tapi ingat! Nabi Muhammad adalah puncak segala anbiyaa bagi yang awal maupun yang kemudian.

Coba baca kembali rukun iman yang 6:

1. Iman kepada Allah;
2. Iman kepada para malaikat;
3. Iman kepada kutub (kitab-kitab suci)
4. Iman kepada rusul (jamak dari kata rosul, artinya para utusan)
dst.
 
Saya baca semua pendapat, tuduhan dan dalail Non DP merupakan dalail usang yang sudah menjadi (maaf) sampah oleh anak2 Ahmadiyah, karena semua itu sudah terjawab sejak zaman Belanda (Baca buku Debat Verslag). Tapi syukurlah kita tidak tergolong orang yang mengedepankan ego untuk mempertahankan keyakinan. Semoga perbedaan pendapat ini menjadi rahmat bagi kita semua. Amin.

Saya secara pribadi juga keberatan dengan keberadaan organisasi Islam, baik Ahmadiyah, FPI maupun ormas agama lainnya. Karena dalam Al-Quraan sudah dijelaskan "kullu hizbin 'alaa ladayhim farihuun," Masing-masing golongan hanya bergembira dengan kelompoknya sendiri.
 
Anda dapat sumber dari mannaaaa? Tazkirah itu sudah dijelaskan sampai berbusa-busa bukan kitab suci Nooooon.... Mungkin kalau boleh disamakan yaitu dengan Al-Hadits, karena hanya berisi wejangan Mirza yang dibukukan setelah lama wafatnya Mirza. Tapi ingat! Nabi Muhammad adalah puncak segala anbiyaa bagi yang awal maupun yang kemudian.

Coba baca kembali rukun iman yang 6:

1. Iman kepada Allah;
2. Iman kepada para malaikat;
3. Iman kepada kutub (kitab-kitab suci)
4. Iman kepada rusul (jamak dari kata rosul, artinya para utusan)
dst.
bukannya (sebagian besar) jama'ah ahmadiyah mengakui Mirza sebagai Nabi? walau dengan embel2 bahwa Nabi terakhir yang membawa syariat tetap nabi Muhammad SAW (menurut mereka).

Masalah tadzikirah, jjikalau memang tidak disebut kitab oleh mereka, kenapa dalam beberapa isinya cenderung "merevisi" Al Qur'an?
 
Anda dapat sumber dari mannaaaa? Tazkirah itu sudah dijelaskan sampai berbusa-busa bukan kitab suci Nooooon.... Mungkin kalau boleh disamakan yaitu dengan Al-Hadits, karena hanya berisi wejangan Mirza yang dibukukan setelah lama wafatnya Mirza. Tapi ingat! Nabi Muhammad adalah puncak segala anbiyaa bagi yang awal maupun yang kemudian.

Coba baca kembali rukun iman yang 6:

1. Iman kepada Allah;
2. Iman kepada para malaikat;
3. Iman kepada kutub (kitab-kitab suci)
4. Iman kepada rusul (jamak dari kata rosul, artinya para utusan)
dst.
Apakah ada dipostingan saya yang menyebutkan itu adalah Kitab Suci??
Lalu salahkah saya ketika mengatakan itu adalah wahyu, sebagaimana teman2 Ahmadiyah saya yang tergabung dalam AKKBB mengatakan demikian?
Lalu ketika disebutkan itu semacam hadist, yang berarti "menambah" sumber hukum, apakah ini bisa disebut sudah sesuai dengan ajaran Islam?

OK...saya sudah tau kok jawabannya bakal seperti apa, karena sayapun sudah sering mendengar langsung dari teman2 saya yang Ahmadiyah soal ini. Dan sayangnya jawabannya tidak terlalu memuaskan pola pikir saya dan cenderung sekedar bermain2 dengan kata dan berputar putar dengan logika.


-dipi-
 
bukannya (sebagian besar) jama'ah ahmadiyah mengakui Mirza sebagai Nabi? walau dengan embel2 bahwa Nabi terakhir yang membawa syariat tetap nabi Muhammad SAW (menurut mereka).

Masalah tadzikirah, jjikalau memang tidak disebut kitab oleh mereka, kenapa dalam beberapa isinya cenderung "merevisi" Al Qur'an?

Dari segi penggunaan bahasa kiayi manapun sudah telak kalah logis.

Kata khotam dalam Al-Baqarah (khatamallah 'alaa quluubihim= Allah telah menutup hati mereka) susunan hurufnya kho, ta, dan miim

Sedangkan ayat yang menyatakan Khotaman Nabiyyin terdiri dari kho, alif, ta dan miim. Dan khotam ini selalu dirangkaikan dengan kata yang artinya jamak (annabiyyin=para nabi sekalian). Jika Hazrat Sayyidina Ali ra. dipredikatkan oleh rasulullah Saw. sebagai Khotamul Auliyaa, apakah Anda akan menolak wali songo yang di tanah Jawa sebagai waliullah? Jadi, komparasinya adalah, khootam yang dimaksud khootamunnabiyyiin dalam ayat tsb. adalah Nabi yang paling sempurna diantara para nabi-nabi yang awal maupun yang akan datang sampai kiamat, Nabi Muhammad adalah nabi sempurna yang terakhir.
 
Lalu ketika disebutkan itu semacam hadist, yang berarti "menambah" sumber hukum, apakah ini bisa disebut sudah sesuai dengan ajaran Islam?
Dari penggunaan bahasa, tazkirah hanyalah hadits belaka (ucapan yang tertulis). Hadatsa, yuhadditsu,.....

Bukan berarti memiliki tingkat derajat yang sama dengan Al-Hadits Nabi Muhammad.
 
Masalah tadzikirah, jjikalau memang tidak disebut kitab oleh mereka, kenapa dalam beberapa isinya cenderung "merevisi" Al Qur'an?
Mungkin Anda kurang membaca buku para Ulama besar seperti Syeh Abdul Qodir Jaelani. Anda bisa bandingkan tazkirah dengan buku2 tsb. apa yang berbeda?
 
Ahmadiyah
Polri Bantah Saksi Kunci Terancam
Penulis: Sandro Gatra | Editor: Pepih Nugraha
Jumat, 11 Februari 2011 | 19:40 WIB

1602034620X310.JPG


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bareskrim Polri Komjen Ito Sumardi membantah bahwa A, salah satu saksi kunci terkait penyerangan di Cikeusik, Pandeglang, Banten, dijadikan target pembunuhan. Menurut Ito, ada kesalahan persepsi pernyataannya oleh pihak Komnas HAM.

Ito mengatakan, ia hanya menyarankan agar membatalkan rencana A tampil di media. "'Kan tadinya si A mau disuruh ngomong di media. Saya sarankan lebih baik tidak usah karena dari pertimbangan aspek intelijen akan berbahaya buat dia," kata Ito melalui pesan singkat, Jumat (11/2/2011 ).

Ito menjelaskan, tampilnya A akan membahayakan dirinya sendiri jika ada pihak-pihak yang tidak senang. "'Kan, dia yang berangkat dengan Deden, dan dia yang ambil video di lokasi," kata Ito. Deden adalah salah satu dari 17 warga Ahmadiyah asal Jakarta dan Serang yang datang ke rumah Suparman.

Sebelumnya, Josep Adi Prasetyo, wakil ketua bidang internal Komnas HAM, menyebut adanya ancaman terhadap A berdasarkan informasi dari intelijen Polri. "Ada peringatan dari Kabareskrim, mengingat keselamatan saudara A ini. Info ini dari intelijen Polri. Bisa kehilangan nyawa juga akibatnya," kata Josep di Mabes Polri.

Josep datang bersama perwakilan dari Human Right Working Grup (HRWG) dan LBH Jakarta untuk mendampingi A diperiksa penyidik. A diperiksa setelah merekam dengan kamera video setiap peristiwa penyerangan, baik sebelum massa datang hingga akhir penyerangan.

A adalah warga Ahmadiyah asal Serang. Dia dapat lolos dari penyerangan kemungkinan karena massa mengira dia wartawan.

==============================

Penyerangan terhadap Ahmadiyah
Saksi Penyerangan, A Diancam Dibunuh
Penulis: Sandro Gatra | Editor: A. Wisnubrata
Jumat, 11 Februari 2011 | 14:55 WIB

0911123620X310.jpg


JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan informasi dari intelijen kepolisian, pria berinisial A, salah satu saksi kunci dalam penyerangan di Cikeusik, Pandeglang, Banten, dijadikan target pembunuhan oleh pihak-pihak tertentu. A dianggap mengetahui setiap peristiwa yang menewaskan tiga warga Ahmadiyah.

Josep Adi Prasetyo, Wakil Ketua Bidang Internal Komnas HAM, mengatakan, informasi itu diterima pihaknya dari Kepala Bareskrim Polri Komjen Ito Sumardi. "Itu info dari intelijen Polri. Bisa kehilangan nyawa juga akibatnya," kata dia di Bareskrim Polri, Jumat (11/2/2011).

Josep datang bersama perwakilan tim pengacara dari Human Right Working Group (HRWG) dan LBH Jakarta untuk mendampingi saat A diperiksa penyidik Bareskrim Polri.

Akibat ancaman itu, kata Josep, rencana A muncul ke publik untuk menjelaskan kronologis peristiwa dibatalkan sesuai arahan dari berbagai pihak, seperti kepolisian dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). "Sekarang, dia di bawah perlindungan LPSK selama 24 jam," ucapnya.

Dijelaskan Josep, A tercatat warga Serang, Banten. Dia adalah salah satu dari 17 warga Ahmadiyah asal Jakarta dan Serang yang datang ke rumah Suparman. A merekam dengan kamera video mulai dari negosiasi antara Kanit Reskrim Polsek Cikeusik dengan salah seorang jemaah, perusakan rumah dan mobil, hingga penganiayaan.

"Dia bekerja di suatu lembaga pemerintah sebagai pegawai negeri sipil. Sampingannya kamerawan. Kerja di mana tidak bisa disebutkan, berbahaya juga untuk institusinya," kata dia.

Ketika ditanya mengapa A bisa lolos dari penyerangan seribuan orang, Josep menjawab, "orang menduga dia wartawan."


sumber: kompas


-dipi-
 
Kesimpulan bagi saya adalah, ajaran Ahmadiyah 100% tidak menyimpang dari Al-Quraan dan Al-Hadits. Namun yang saya tidak sreg, seharusnya Ahmadiyah tidak perlu didirikan sebagai organisasi, karena iman tidak dapat dibangun melalui organisasi. Kedatangan setiap utusan/nabi hanya untuk mengajarkan cara beribadah agar umat lebih mengenal Tuhannya.

Saya sangat menghormati dan memaafkan setiap pengkritik dan yang telah saling menyerang. Allaahummahdi qaumi fainnahum laa ya'lamuun.

Wassalaam.
 
Dari segi penggunaan bahasa kiayi manapun sudah telak kalah logis.

Kata khotam dalam Al-Baqarah (khatamallah 'alaa quluubihim= Allah telah menutup hati mereka) susunan hurufnya kho, ta, dan miim

Sedangkan ayat yang menyatakan Khotaman Nabiyyin terdiri dari kho, alif, ta dan miim. Dan khotam ini selalu dirangkaikan dengan kata yang artinya jamak (annabiyyin=para nabi sekalian). Jika Hazrat Sayyidina Ali ra. dipredikatkan oleh rasulullah Saw. sebagai Khotamul Auliyaa, apakah Anda akan menolak wali songo yang di tanah Jawa sebagai waliullah? Jadi, komparasinya adalah, khootam yang dimaksud khootamunnabiyyiin dalam ayat tsb. adalah Nabi yang paling sempurna diantara para nabi-nabi yang awal maupun yang akan datang sampai kiamat, Nabi Muhammad adalah nabi sempurna yang terakhir.
hehehe ...saia pernah membaca mengenai hal ini, tapi saia agak2 lupa ...:D
kayaknya penafsiran anda kurang tepat, bukannya Islam sudah sempurna (merujuk ke Al Maidah : 3)?

mengenai Khootamunnabiyyin, sepertinya sudah jelas bahwa Nabi Muhammad adalah nabi terakhir karena sudah sempurna. Dan kalu sudah sempurna, apakah mungkin bakal ada nabi lagi?

mengenai Ali ra, saia kurang tahu masalah itu, mungkin maksudnya adalah "wali" terakhir dalam "khulafaurrasyidin" ...wallahu a'alam ...


*ntar saia coba baca2 lagi tentang ahmadiyah ....:D
 
@wong_kedoya, saia memang blum pernah membaca buku sperti syeikh AQ Jailani, kira2 bagian mana yg sama/beda? Silahkan dijelaskan d mari ...
 
@wong_kedoya, saia memang blum pernah membaca buku sperti syeikh AQ Jailani, kira2 bagian mana yg sama/beda? Silahkan dijelaskan d mari ...

Sebelum saya jawab, dari mana Anda menyebutkan kalau Tazkirah merevisi Al-Quraan? Jika tuduhan itu benar, maka sangat kejilah orang yang merobah Al-Quraan. Kalau kita berbahas disini tentang penafsiran Al-Quraan, apakah akan disebut (na'udzubillaahi min dzaalik) merevisi Al-Quraan. Jika merujuk Al-Quraan, mungkin lebih tepat dikenakan pada Tazkirah. :)
 
Sebelum saya jawab, dari mana Anda menyebutkan kalau Tazkirah merevisi Al-Quraan? Jika tuduhan itu benar, maka sangat kejilah orang yang merobah Al-Quraan. Kalau kita berbahas disini tentang penafsiran Al-Quraan, apakah akan disebut (na'udzubillaahi min dzaalik) merevisi Al-Quraan. Jika merujuk Al-Quraan, mungkin lebih tepat dikenakan pada Tazkirah. :)

maap ne kalu oot lagi, usul saia sie mending bikin thread baru :D

mengenai tadzikrah, saia ada linknya ne ....:)
http://mujadied.wordpress.com/2010/12/28/kitab-tadzkirah%E2%80%A6-dan-kesesatan-di-dalamnya%E2%80%A6/

tambahan:
mengenai pernyataan saia tentang "merevisi", maksud saia adalah di tadzkirah ada hal2 yang bertentang dengan Al Qur'an, sepengetahuan saia ...kalu masalah tafsir, tentu tidak mengapa asal sesuai kaidah tafsir Al-Qur'an ...adakah kalimat saia yang salh? mohon dikoreksi :D
 
Last edited:
Makanya kalo jadi muslim ga usah bawa" panji/organisasi/aliran segala :)(
Di jaman Rosulullah cuma mengenal 2 kaum yaitu Anshor & Muhajirin, selebihnya ga ada :D
Jadilah muslim yg satu yaitu umat Rosulullah.. sesuai dgn hadist berikut:

Dari Abi Said Auf bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan. Satu golongan di surga dan 72 golongan di neraka. Ditanyakan, “Ya Rasulallah, siapakah mereka?” Beliau menjawab, “Al-Jamaah”. (HR Ibnu Majah)

Nah berharaplah.. kita termasuk di golongan yg masuk surga [<:)
 
Back
Top