hepcat
New member
Create a Trading System [Part III]
Step 1. Tentukan Tipe Tradingmu
Bahasan kali ini adalah untuk menentukan bagaimana tipemu (style) bertrading. Apakah seorang scalper atau seorang day trader atau seorang swing trader? Ini akan berkaitan erat dengan grafik forex yang kamu gunakan terutama perihal time frame.
Katakanlah kamu telah menentukan tujuan tradingmu sebesar 180 points sebulannya (kembali pada target motor bebek diatas, yang Honda Tiger silakan cari sendiri bagaimana caranya) maka kamu harus menentukan bagaimana pola tradingmu nanti.
Jika kamu seorang Swing yang belum tentu satu hari membuka posisi maka tentu saja target yang dibuat tidak bisa di break per hari. Adalah lebih bijak untuk mem-breaknya per minggu atau bahkan per bulan. Dengan perbulan maka target profit bersihmu menjadi 180 points. Untuk day trader apa lagi scalper rasanya dapat kamu mem-break-nya (susah ya bahasanya ) menjadi perhari seperti tabel sebelumnya diatas.
Nah apa yang diingin dibahas dalam tipe trading dan hubungannya dengan trading systemmu adalah perkara grafik yang akan kamu gunakan dalam analisa teknikal kelak.
Biasanya seorang trader menggunakan 2 buah time frame dalam grafik forexnya. Grafik pertama adalah untuk menentukan trend yang sedang terjadi (trend confirmator) dan biasanya grafik ini menggunakan time frame yang lumayan besar. Sedangkan grafik kedua adalah grafik untuk melakukan entry (entry confirmator) pada market sehingga digunakan time frame yang lebih kecil. Tentu saja definisi besar kecil dalam time frame disini berbeda-beda bergantung dengan tipe tradingmu.
Jika kamu seorang Swing Trader, maka kamu tidak dapat menggunakan grafik time frame per 15 menit atau 30 menit. Untuk menganalisa trend biasanya seorang swing trader menggunaka time frame 1D alias harian. Ini artinya satu candlestick mewakili pergerakan harga selama 1 hari. Kita sudah membahas apa itu time frame pada saat kita mempelajari candlestick jauh sebelumnya.
Untuk melakukan entry pada market biasanya seorang Swinger menggunakan time frame 1 jam dalam grafik forexnya. Pergerakan dibawah 1 jam digolongkan bagi “ whipsaw” bagi mereka. Whipsaw sendiri merupakan istilah di para trader forex yang kurang lebih merupakan pergerakan mata uang yang hanya menipu atau bukan menunjukkan trend sebenarnya.
Sekarang cek diatas gambar diatas. Bagian yang diberi lingkaran berwarna merah merupakan area yang dikatakan whipsaw (bergerigi seperti mata gergaji). Jika satu layar komputer kita hanya melihat area whipsaw tersebut maka seringkali hal ini mengecoh kita untuk melihat trend secara global. Mungkin saja whipsaw pada grafik menunjukkan arah turun sementara major graph menunjukkan arah naik. Nah bisa jadi ini menipu kita.
Perlu diketahui berapa pun time frame yang kamu gunakan, whipsaw selalu ada. Besarnya saja yang bisa berbeda-beda dari tiap-tiap time frame. Namun demikian semakin kecil time frame yang kamu gunakan, semakin banyak whipsaw yang muncul dalam grafik forexmu. So, watch out!
Bagi seorang scalper bisa jadi whipsaw pada day trader adalah major trend bagi mereka. Profit sebesar 30 points sangat berarti bagi mereka sedangkan bagi seorang swing trader 30 points hanyalah sebuah whipsaw dan tidak berarti.
Lalu bagaimana dengan day trader? Nah day trader biasanya menggunakan time frame 4h untuk menentukan major trend mereka. Untuk eksekusi mereka terbiasa menggunakan grafik 15M atau 30M ( M = minutes ). Dengan demikian mereka akan mengambil profit tidak sebanyak seorang swinger namun karena menggunakan time frame yang lebih kecil maka kesempatan untuk membuka posisi jauh lebih banyak dan profit pun jadi lebih sering.
Selanjutnya, terakhir seorang scalper. Pada umumnya seorang scalper menggunakan time frame 4h atau 1h untuk menentukan major trend mereka. Untuk eksekusi atau penentu entry, mereka biasa menggunakan time frame 10 atau 5 menit.
Nah, sesuaikan dengan pola tradingmu. Yang jelas besaran diatas bukanlah sesuatu yang mutlak untuk kamu ikuti. Jika kamu merasa menjadi seorang day trader juga bisa menggunakan time frame 1D untuk menentukan trend yang sedang terjadi ya sah-sah saja. Asal tentunya jangan menggunakan time frame 1W alias satu minggu.
Ok, coba kita cek dalam bentuk tabel :
Untuk mempermudah bahasannya, coba kita mengandaikan kita adalah seorang day trader yang mengincar motor bebek seharga 12 Juta dalam jangka waktu 8 bulan kedepan seperti telah dijelaskan diatas. Nah untuk itu kita akan menggunakan grafik 4h dan 15M untuk trading kita sehari-hari. Selanjutnya adalah kita harus menentukan indikator teknikal dan fundamental kita guna membuat mesin uang kita sendiri!
Masih belum selesai, berlanjut di bawah lagi
Step 1. Tentukan Tipe Tradingmu
Bahasan kali ini adalah untuk menentukan bagaimana tipemu (style) bertrading. Apakah seorang scalper atau seorang day trader atau seorang swing trader? Ini akan berkaitan erat dengan grafik forex yang kamu gunakan terutama perihal time frame.
Katakanlah kamu telah menentukan tujuan tradingmu sebesar 180 points sebulannya (kembali pada target motor bebek diatas, yang Honda Tiger silakan cari sendiri bagaimana caranya) maka kamu harus menentukan bagaimana pola tradingmu nanti.
Jika kamu seorang Swing yang belum tentu satu hari membuka posisi maka tentu saja target yang dibuat tidak bisa di break per hari. Adalah lebih bijak untuk mem-breaknya per minggu atau bahkan per bulan. Dengan perbulan maka target profit bersihmu menjadi 180 points. Untuk day trader apa lagi scalper rasanya dapat kamu mem-break-nya (susah ya bahasanya ) menjadi perhari seperti tabel sebelumnya diatas.
Nah apa yang diingin dibahas dalam tipe trading dan hubungannya dengan trading systemmu adalah perkara grafik yang akan kamu gunakan dalam analisa teknikal kelak.
Biasanya seorang trader menggunakan 2 buah time frame dalam grafik forexnya. Grafik pertama adalah untuk menentukan trend yang sedang terjadi (trend confirmator) dan biasanya grafik ini menggunakan time frame yang lumayan besar. Sedangkan grafik kedua adalah grafik untuk melakukan entry (entry confirmator) pada market sehingga digunakan time frame yang lebih kecil. Tentu saja definisi besar kecil dalam time frame disini berbeda-beda bergantung dengan tipe tradingmu.
Jika kamu seorang Swing Trader, maka kamu tidak dapat menggunakan grafik time frame per 15 menit atau 30 menit. Untuk menganalisa trend biasanya seorang swing trader menggunaka time frame 1D alias harian. Ini artinya satu candlestick mewakili pergerakan harga selama 1 hari. Kita sudah membahas apa itu time frame pada saat kita mempelajari candlestick jauh sebelumnya.
Untuk melakukan entry pada market biasanya seorang Swinger menggunakan time frame 1 jam dalam grafik forexnya. Pergerakan dibawah 1 jam digolongkan bagi “ whipsaw” bagi mereka. Whipsaw sendiri merupakan istilah di para trader forex yang kurang lebih merupakan pergerakan mata uang yang hanya menipu atau bukan menunjukkan trend sebenarnya.
Sekarang cek diatas gambar diatas. Bagian yang diberi lingkaran berwarna merah merupakan area yang dikatakan whipsaw (bergerigi seperti mata gergaji). Jika satu layar komputer kita hanya melihat area whipsaw tersebut maka seringkali hal ini mengecoh kita untuk melihat trend secara global. Mungkin saja whipsaw pada grafik menunjukkan arah turun sementara major graph menunjukkan arah naik. Nah bisa jadi ini menipu kita.
Perlu diketahui berapa pun time frame yang kamu gunakan, whipsaw selalu ada. Besarnya saja yang bisa berbeda-beda dari tiap-tiap time frame. Namun demikian semakin kecil time frame yang kamu gunakan, semakin banyak whipsaw yang muncul dalam grafik forexmu. So, watch out!
Bagi seorang scalper bisa jadi whipsaw pada day trader adalah major trend bagi mereka. Profit sebesar 30 points sangat berarti bagi mereka sedangkan bagi seorang swing trader 30 points hanyalah sebuah whipsaw dan tidak berarti.
Lalu bagaimana dengan day trader? Nah day trader biasanya menggunakan time frame 4h untuk menentukan major trend mereka. Untuk eksekusi mereka terbiasa menggunakan grafik 15M atau 30M ( M = minutes ). Dengan demikian mereka akan mengambil profit tidak sebanyak seorang swinger namun karena menggunakan time frame yang lebih kecil maka kesempatan untuk membuka posisi jauh lebih banyak dan profit pun jadi lebih sering.
Selanjutnya, terakhir seorang scalper. Pada umumnya seorang scalper menggunakan time frame 4h atau 1h untuk menentukan major trend mereka. Untuk eksekusi atau penentu entry, mereka biasa menggunakan time frame 10 atau 5 menit.
Nah, sesuaikan dengan pola tradingmu. Yang jelas besaran diatas bukanlah sesuatu yang mutlak untuk kamu ikuti. Jika kamu merasa menjadi seorang day trader juga bisa menggunakan time frame 1D untuk menentukan trend yang sedang terjadi ya sah-sah saja. Asal tentunya jangan menggunakan time frame 1W alias satu minggu.
Ok, coba kita cek dalam bentuk tabel :
Untuk mempermudah bahasannya, coba kita mengandaikan kita adalah seorang day trader yang mengincar motor bebek seharga 12 Juta dalam jangka waktu 8 bulan kedepan seperti telah dijelaskan diatas. Nah untuk itu kita akan menggunakan grafik 4h dan 15M untuk trading kita sehari-hari. Selanjutnya adalah kita harus menentukan indikator teknikal dan fundamental kita guna membuat mesin uang kita sendiri!
Masih belum selesai, berlanjut di bawah lagi