Kolom Agama dalam KTP boleh di kosongkan

Kolom Agama dalam KTP boleh di kosongkan

  • Setuju (waterflow_rio)

    Votes: 3 30.0%
  • Tidak Setuju (KalinaMaryadi)

    Votes: 7 70.0%

  • Total voters
    10
@ Non Kalin

Hahaha, semuanya gak menjawab ya. Atau non nya aja mungkin yg gak nangkep maksudnya. Hehehe. Gini loh, I memperdebatkan ini bukan berdasarkan berita atau artikel. I memang dari dulu2 juga udah mempermasalahkan ini. Kalo sering apa gaknya, sering banget. Itu udah dijawab. Dimana kejadiannya, I langsung lihat di lingkungan sosial I sendiri. Di daerah Mandailing Natal, Sumatera Utara. Kalo detailnya, I gak ingat persis. Tapi garis besarnya udah I jelasin. Dan itu nyata, bkn karangan.
 
Non Kalin bilang, kalo yg agamanya tdk diakui keberatan harus mengisi kolom KTP dgn pilihan agama yg diakui, kosongkan saja. Nah, makanya kebijakan ini muncul. Agar kesempatan mereka (agama tdk diakui) dlm memilih ada. I juga gak mau lah ngisi kolom ID I dgn agama Kristen, krn I Islam, misalnya. Tp selama ini I dipaksa hrs mencantumkan agama Kristen di KTP. Itu lah yg terjadi, selama berpuluh tahun, di Indonesia. Udh dapet belum poinnya? Hehehe. Jd, UU ini membuka kebebasan memilih bagi mereka2 itu. :)
 
jd, tidak masalah kan, kalo kolom Agama tetap ada, dan kalo yang gak mau ngisi, ya gak usah diisi.. kosongkan aja. Apakah dispenduk melarang? :D

Yang jelas, Kalin pribadi belum pernah menemukan langsung ada orang cekcok dan kisruh perkara kolom agama di KTP ini, palingan cuman kata-kata "dasar, Islam KTP.." haha kalo kata-kata itu dialamatkan ke Kalin mah, malu.. :D

Seharusnya, Indonesia mengakui semua agama yang ada di dunia. Yaa terlepas dari Haq atau Bathilnya agama itu.. Sehingga tidak menimbulkan konflik seperti di Mandailing Natal. dan, alangkah piciknya, jika, suatu kaum/kelompok manusia, kisruh cuman gara-gara kolom Agama.

Kalin menanyakan bukti peristiwanya, ya karena Kalin pribadi di lingkungan sekitar Kalin gak ada yang mempermasalahkannya..
cuman, barusan search di google.. rupanya, Koh Ahok (WaguB DKI) membicarakan hal ini, ya?
 
sebenernya, dengan adanya kolom agama di KTP, terutama yang diisi, misal Islam.. kita jadi diingatkan oleh ktp itu, "Lo ini beragama Islam.. masa gak sholat?" :D kalo kolom agama itu gak ada, mau Islam apa kagak, misalnya pas lagi lupa diri, dan semua orang apatis terhadap kita, yaaaa makin ancur, lah.. :D
 
Kok ini rasanya mulai absurd ya? Non Kalinnya juga terkesan jadi condong ke tengah. Dari yg tadi mempermasalahkan ini, jadi bilang gak masalah. Tapi kan gak setuju.

Jadi gini, ini konteks permasalahannya adalah, "Kolom agama di KTP, 'BOLEH' di kosongkan, bukan 'HARUS' dikosongkan." Nah, menurut I itu gak masalah, karna memberi kesempatan bagi agama lain utk tidk memilih agama yg hanya diakui.

Tapi byk yg gak setuju, kenapa? Itu yg pengen I korek dari debat ini. Karna menurut I, org2 Islam ini udh pada...
 
...kelewat songong. Orang gak mau ngikut agamanya Anda, kok malah maksa!!! Itu.

Sukur2 lah kalian yg tgl di daerah yg majemuk, sehingga konflik ini gak begitu terlihat. Tapi kalian gak hidup sendiri. Indonesia ini luas. Sekali2 jalan2 keluar atau kedaerah, perhatikan org2 sebangsa, setanah air kalian. Tuh ada LSM kok.

Kalo ditanya picik ato gimananya, jujur, org2 Indonesia masih kental picik. Egosentrisme yg kuat, skeptisme yg mengakar. Menurut beberapa penelitian antropologi yg pernah disampein dosen I,
 
...banyak kebudayaan di Indonesia yg tdk siap akan datangnya perubahan. Banyak dari kebudayaan lokal di Indonesia yg menolak modernisasi, kemajemukan, perbedaan agama, secara teknis. Tapi secara harafiah, mereka blg mereka setuju.

Contohnya, di Padang. Di kota ini org2 Tiong Hoa didiskriminasi dr dulu2 sampai sekarang. Economic trading mereka dibatasi sedemikian rupa, akhirnya mereka tdk berkembang. Dasar pemicunya apa? Agama. Its real. I kuliah di Padang sampai sekarang ini.

Hal2 demikian juga...
 
...berlaku terhadap org2 luar yg baru masuk ke daerah ini. Jangan heran jika Anda datang ke daerah Sumbar, mereka akan menanyakan agama Anda. Jujur, kalau saya, risih. Lalu, apakah akhlaknya org2 Padang tinggi? Wallahu a'lam. Menurut I, sejauh ini, nonsense.

Ahok cuma salah satu contoh, yg setiap org bisa cari tau kebenarannya. Bahwa, ada org Indonesia, yg rela 'mati' bagi negerinya, ingin membasmi birokrat2 KOTOR di negara ini. Tapi apa, karena di KTP nya tercantum kata 'Kristen', dia malah di remehkan...
 
...bahkan dihina. Itu terjadi semenjak dia berkecimpung di dunia politik, di Bangka Belitung Selatan, sampai saat ia mencalon jd wakil calon gubernur DKI. Ini masalah kecil lah, cuma secuil contoh. Yang lebih ekstrim lebih byk lagi. Kenapa gak publish? Islam lebih banyak, jd udah bener2 aja kelakuannya. APA INI!!!

Makanya, KTP ini menjadi faktor pemecah, bukan omong2an kosong belaka. I berangkat dari realitas sosial yg I lihat langsung. Bukan dari media doang, atau cerita org doang.

Masalah ibadahnya...
 
...seseorang mah dari hati non. Sory I bahas dikit. Makna 'LILLAHI TA'ALA' dalam setiap nawaitu Anda itu apa? Itu ilmu ikhlas yg sebenarnya. Bahwa tinggat keimanan Anda, bukan dari intervensi luar diri Anda. Melainkan dari dalam, yaitu hati. Kalo Anda sendiri untuk ibadah masih diingatkan sama org lain atau benda, berarti masalahnya bukan KTP nya ada kolom agama atau tidak, tetapi karna Andanya belum benar2 butuh agama itu. Agama itu kebutuhan, seperti makan, bahkan lbh dari itu. Apakah makan pun Anda lupa?
 
...Itu sebenarnya yg terjadi di kita. Semua org pengen diutamakan, tapi gak mau mengutamakan org lain. Semua pengen didepan, semua pengen kaya, tapi gak mau bareng2. Indonesia ini orgnya banyak yg picik, wawasan sempit, baca buku aja masih tabu. Padahal Islam mengajarkan utk belajar semua hal, termasuk agama2 lain (dengan ketentuannya). Jadi gak heran hampir semua org2 di Indonesia konflik karna agama, suku, ras, kedaerahan, kelompok, geng, dsb. Semuanya merasa benar. Harus ada jalan tengah, salah satunya..
 
...dengan menyamarkan pemicu konflik, yaitu identitas agama. Dan semoga, setelah kebijakan ini berjalan, tdk ada lagi pertanyaan gak penting 'agamamu apa?' ketika pertama kenalan. Semoga, pelayan publik itu tahu diri, bahwa ia adalah pelayan publik, bukan pelayan muslim, kristen, dsb. Semoga, bangsa ini paham makna Bhineka Tunggal Ika, bukan cuma hapal. Dan semoga, org2 muslim (saudara2 I), jadilah muslim yg sebenarnya. Muslim yg tdk sungkan berdampingan hidup bersama org2 yg berbeda dgnnya. Contoh lah...
 
...Muhammad S.A.W, beliau contoh muslim terbaik. Jangan melampaui praktek hidup beliau, bahwa setiap yg ia lakukan adalah beralasan dan kondisional. Beliau menganggap org yg belum beragama Islam, setara dengan warga Islam. Gak percaya? Lihat Piagam Madinah. Gak ada itu pajak2 lbh gede dijatohin ke org2 non-muslim. Pelajarin lagi, semuanya adil, datar.

I berharap, kalo jadi muslim itu harus pinter2. Jangan langsung percaya sama satu sumber kajian saja. Apalagi sama manusia/ustad, gak sedikit dr mereka yg...
 
...menyampaikan dakwah dibarengin emosi dan idealisme. Gak ada jaminan ajaran mereka netral. Jadi, kuncinya di Anda, belajar dari semua kitab. Berbagai hadits yg ditulis org2 yg berbeda, bandingkan. Agar Anda ngerti, bahwa Islam itu benar2 rahmatin 'alamin. Jangan ngomongnya doang yg bisa. Maka, Anda secara otomatis, akan setuju dgn kebijakan ini.



That's it!

:)
 
weii bukan cendong ke tengah, ya..
Masalah gak setuju, kalin tetep gak setuju, lah.. Alasannya udah kalin tulis, kan?

Agama itu bagian dari identitas diri kita yang tercantum di ktp.
 
...bahkan dihina. Itu terjadi semenjak dia berkecimpung di dunia politik, di Bangka Belitung Selatan, sampai saat ia mencalon jd wakil calon gubernur DKI. Ini masalah kecil lah, cuma secuil contoh. Yang lebih ekstrim lebih byk lagi. Kenapa gak publish? Islam lebih banyak, jd udah bener2 aja kelakuannya. APA INI!!!

Makanya, KTP ini menjadi faktor pemecah, bukan omong2an kosong belaka. I berangkat dari realitas sosial yg I lihat langsung. Bukan dari media doang, atau cerita org doang.

Masalah ibadahnya...

Woo woo...
Kok bisa ktp nya yang dituduh jadi pemecah? Justru yang jadi pemecah itu manusianya sendiri.
Kolom Agama di KTP bukan pemicu perpecahan, ya..

Seandainya ada sekelompok orang kisruh tentang agama, tanyain, "Kenapa kok bisa kisruh?"
Apakah masalah kolom agama atau emang dasar orang-orangnya aja yang kurang bisa toleransi terhadap agama lain?


Ada ya.. sebuah (apa sih namanya?)

Ceritanya..

"jika orang non muslim masuk universitas besar, tidak ada yang mempermasalahkannya. Namun, jika yang masuk ke universitas tsb adalah seorang muslimah berjilbab, orang akan memandangnya dengan aneh. Bahkan setelah tragedi WTC, umat muslim dimusuhi, karena pelaku teroris "sempat" disinyalir beragama Islam."

Nah, analoginya..
Apakah suatu perpecahan atau kisruh tentang agama, orang harus atau akan lihat dulu isi kolom agama di ktp nya? Engga, kan?
Peristiwa di Mandailing Natal itu, coba pikirkan lagi.. Benarkah pemicu sebenar-benarnya adalah kolom KTP, atau emang orangnya yang sinis terhadap agama lain.. That's It!
 
Nawaitu, bagi kalin adalah: Innamal a' malu binniat..
Yang mana, sebuah niat yang baik harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar pula.

Seandainya Agama Islam tidak diakui di Indonesia, kemudian tidak boleh dicantumkan di kolom agama dalam ktp, apakah lantas kita mau kisruh & gak terima? Apakah trus mau mogok ibadah? Apa mau demo ke pemerintah, minta agama ini diakui? Engga, kan? Atau mau pindah agama ke agama yang diakui? Engga juga kan?

Anda bilang, Agama itu kebutuhan.. Artinya, meski ia tidak diakui oleh negeri ini, tidak masalah kan, selama kita bisa bebas menjalankan kebutuhan tsb dengan aman.

Jadi, kalo kolom agama di ktp dihapus hanya karena masalah karena ada agama yang gak diakui, lalu menuduh kolom agama di ktp itu jadi pemecah, rasanya kok kurang bijaksana, ya..
 
...Muhammad S.A.W, beliau contoh muslim terbaik. Jangan melampaui praktek hidup beliau, bahwa setiap yg ia lakukan adalah beralasan dan kondisional. Beliau menganggap org yg belum beragama Islam, setara dengan warga Islam. Gak percaya? Lihat Piagam Madinah. Gak ada itu pajak2 lbh gede dijatohin ke org2 non-muslim. Pelajarin lagi, semuanya adil, datar.

I berharap, kalo jadi muslim itu harus pinter2. Jangan langsung percaya sama satu sumber kajian saja. Apalagi sama manusia/ustad, gak sedikit dr mereka yg...

Noh, tau..
Pake dong contoh dari Rasulullaah..
Janganlah ada yang kisruh cuman (katanya) gara-gara kolom agama di ktp..
 
Back
Top