Perjalanan Eet Sjahranie dengan EdanE

digilive

New member
NsPVkCB.png


Pada saat itu sebenarnya sudah ada yang 'mewakili' musik rock, tetapi kebanyakan dalam format musisi solo seperti Nikki Astria, Ikang Fauzi, Anggun C. Sasmi, Mel Shandy, Ahmad Albar, dll. Dan pada tahun 1987 God Bless dengan albumnya 'Semut Hitam' yang meledak di pasar mainstream merubah mindset format yang sudah ada yaitu kebanyakan dalam format solois mejadi format band, sehingga dengan dirilisnya album 'Semut Hitam' menginspirasi pemuda-pemuda pada masa itu untuk 'nge-rock' dalam format band.

Kemudian pada 1990 Cynomadeus yang notabene adalah proyek lama Eet dengan Iwan Madjid merilis album self-titled. Awal pertemuan Eet dengan Iwan Madjid adalah disaat keduanya terlibat di Operette dengan kisah perwayangan yang digabung unsur musik rock saat keduanya masih mengenyam pendidikan di SMA Perguruan Cikini. Perilisan album pertama Cynomadeus ditengah-tengah tour yang dilakukan Eet yang pada saat itu menjadi gitaris God Bless menggantikan Ian Antono.

Setelah itu Eet mendapat tawaran dari seorang produser bernama Jimmy Doto untuk melakukan projek pembuatan musik untuk penyanyi, setelah disuguhi list penyanyi oleh sang produser, lalu Eet memilih penyanyi bernama Ecky Lamoh yang akhirnya projek ini adalah cikal bakal dari EdanE. Wawancara ini juga menampilkan dengan terperinci mengenai projek musik pertamanya dengan Fariz RM, Culture shock yang dirasakan Eet saat ke Jakarta, pengaruh yang Eet tuangkan pada album pertama EdanE, dll. Kamu bisa menyaksikan video wawancara ini secara lengkap pada tautan ini.
 
Back
Top