Flashback Thursday: Album Ke-4 Mocca "Colours"

digilive

New member
R8USKNg.png


Setelah lama hiatus karena sang vokalis, Arina yang kini tinggal bersama suaminya sejak 2011 di Amerika Serikat, namun Mocca tidak sepenuhnya hiatus, karena Arina kerap kembali ke Indonesia untuk menghibur penggemar-penggemar yang merindukan penampilan dari Mocca. Mocca kembali merilis album baru bertajuk "Home" pada pertengahan Januari 2015. Materi untuk album baru ini digarap sejak bulan Maret hingga Oktober 2014, dalam penggarapannya sendiri, Mocca memanfaatkan teknologi internet karena mereka terpisah jarak dengan sang vokalis yang berada di Amerika Serikat.

Namun, yang kini akan kita bahas adalah album terakhir Mocca sebelum album "Home", yaitu album "Colours" yang dirilis pada tahun 2008. Dengan format desain cover yang cukup menarik, dan mungkin akan terlihat paling 'standout' apabila dijajarkan dengan cover-cover album lain yang ada di toko musik, karena pada desain cover album ini mereka mengadaptasi desain bungkus kotak krayon yang seakan menunjukkan cita rasa musik Mocca yang menyenangkan dan berwarna dibalut dengan karakter vokalis yang suaranya kekanak-kanakan. Nuansa yang tergambar dari musik Mocca dalam album ini adalah hari-hari yang cerah dan menyenangkan, sehingga sangat tepat jika didengarkan untuk menemani aktifitas sehari-hari agar lebih ceria.

Pada track pertama, pendengar disambut dengan lagu cinta berjudul "I Love You Anyway" yang dibuka dengan instrumen tiup dengan kerangka ritme yang 'jazzy' namun dengan polesan sound gitar yang tipis. Tema percintaan dari lagu "I Love You Anyway" yaitu sudah seperti yang dijelaskan oleh judulnya sendiri, yaitu tentang 'unconditional love' dimana pada bait pertama ditunjukkan beberapa kelemahan yang dimiliki oleh orang yang dicintai, namun memasuki chorus yang dengan berulang-ulang menegaskan meskipun kesalahan yang dibuat dan kelemahan yang dimiliki, si orang pertama dalam lagu ini tetap mencintainya dengan tulus.

"You Don't Even Know Me" secara lirik kurang tersurat dibanding dengan lagu-lagu lainnya, yang menurut penafsiran kami adalah mengenai memilih jalur dalam bermusik, major label atau independen.

Tabuhan drum penuh semangat dengan kecepatan tinggi menunjukkan emosi dari lagu "You Cheated on Me" yang sinis, dipertegas dengan pantun berisi ancaman untuk kekasih yang mencoba selingkuh. Mocca memainkan musik rockabilly? ya, mereka memainkan rockabully di lagu ini, mungkin mereka memilih musik ini untuk menyesuaikan dengan tema lagu yang menggebu-gebu.

"Dear Diary" menceritakan mengenai menumpahkan segala perasaan yang tersimpan ke dalam sebuah diary, dibawakan dalam bentuk balada melankolis diiringi dengan petikan gitar klasik dan orkestrasi instrumen gesek. Harapan yang kuat dalam lagu ini tersurat dari lirik pada bagian chorus "All i want is everything in the right place, so everyone is happy."

Puja-puji kepada seorang yang dicinta tercurah lewat lagu "You" yang secara musik menenangkan dan membuai, lagu dengan tema yang serupa juga terdapat pada track terakhir berjudul "Ode For The Love Ones."

"Do What You Wanna Do" mengajak pendengar untuk menjalani hidup dengan apa adanya, dengan menjadi diri sendiri, lakukan segala hal yang diinginkan selama tidak merugikan orang lain. Pada lagu ini juga terdapat kolaborasi dengan musisi-musisi diluar Mocca sebagai pengisi bagian dimana lirik "Do What You Gonna Do" dan "Say What You Wanna Say" dinyanyikan oleh beberapa orang, mereka adalah Ariel Williams dari Vincent Vega, Anto Arief dari 70s Orgasm Club, Ramdan dari Burgerkill, Elang Eby dari Polyester Embassy, Bez dari Olive Tree, Dewi Lestari (kakak dari Arina), dan Rektivianto Yoewono dari The S.I.G.I.T.

Tema cerita dari lagu "Seven Days Ago" bisa dibilang mengenai "emotional roller coaster" dimana tujuh hari sebelumnya seseorang yang dikagumi si orang pertama dalam lagu ini menyatakan cinta padanya sehingga ia merasa sangat bahagia, namun tujuh hari kemudian orang yang dikagumi itu bersikap dingin padanya sehingga ia sekarang membencinya. Lagu ini bersama dengan "You Cheated on Me" adalah lagu yang memiliki semangat tinggi yang sama dalam album ini.

Kesederhanaan dan sifatnya yang easy listening membuat lagu "The Best Thing" pantas untuk mendapatkan sebuah penghargaan pada tahun 2008. Rangkaian nada yang catchy dan sangat ceria memperkuat alasan untuk memutar lagu ini berkali-kali.

Pada album ini juga terdapat 2 lagu yang Mocca cover, diantaranya adalah "Hyper-Ballad" (Bjork) dan "Sing" (Joe Rapozo). Proses aransemen ulang yang menurut kami benar-benar merombak total namun tanpa membuang esensi, membuat lagu-lagu tersebut menjadi terdengar "sangat Mocca."

Suasana kental era 60an sangat terasa di alunan melodi vokal dalam lagu "The Object of My Affection" yang bercerita mengenai perasaan mengagumi seseorang yang disini tergambar 'bertepuk sebelah tangan.'

Selain pada "Do What You Gonna Do", kolaborasi juga terjadi pada lagu "Let Me Go" dimana musisi asal Swedia bernama Pelle Carlberg mengisi bagian vokal yang dinyanyikan dengan cara "call and response" pada bagian pre-chorus dan chorus.

Kini, album-album Mocca juga tersedia dalam format digital streaming, dimana kalian bisa menikmati album-album Mocca dimana dan kapan saja, kalian bisa melakukan streaming dengan aplikasi Digibeat yang bisa didownload secara gratis disini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.digibeat&hl=en. Untuk info lebih lanjut mengenai Digibeat kalian bisa follow @Digibeat_ID dan kunjungi website kita di http://www.digibeat.co.id
 
Back
Top