Trademark fashion ala raja lantai dansa diterapkan oleh Jimi Multhazam untuk membentuk image The Upstairs di kalangan para pendengar musik. Dirasa cara itu berhasil dilihat dari dikenalnya The Upstairs dengan istilah band pensi, akibat dari banyaknya pensi yang diheadline oleh The Upstairs. Dengan album "Energi" The Upstairs lebih dikenal lewat video klipnya yang kerap diputar di acara musik TV. Pada tahun 2012 mereka merilis "Katalika" setelah beberapa tahun tidak merilis album.
Mereka memutuskan untuk merilis track pertama sebagai single sebelum album ini keluar, track ini berjudul "Sekelebat Menghilang," keputusan ini mungkin diambil dari pertimbangan bahwa lagu ini memiliki bagian chorus super asik. Pada "Layak Dikenang" The Upstairs menyajikan musik new wave mereka ke dalam bentuk yang agak lebih menghentak atau berevolusi kembali menjadi punk. Romantisme aneh terdapat dalam "Pergi di Kala Mimpi" yaitu kombinasi antara lirik yang syahdu dan keriaan musik yang mengiringi. Tetap dengan irama energetik di setiap lagunya "Menaralara" menceritakan mengenai kesendirian seseorang yang digambarkan sedang bersedih hati di sebuah menara. Agak sedikit santai pada "Berbanggalah Sejenak," kesyahduan terasa disaat lapisan vokal harmoni mengiringi vokal utama, sehingga terdengar sangat manis. Track berikutnya "Rona Merah Tembaga," bisa disebut sebagai pertunjukan kerja instrumen karena porsi instrumen pada lagu ini lebih mendominasi dibandingkan dengan bagian vokal. "Selamat Datang di Tubuh Kami" berisi lirik istilah kimia dari bahan-bahan penyusun hal-hal yang biasa dikonsumsi oleh kebanyakan orang, misalnya: Aspartan, MSG, dan Nikotin. Sedangkan "Percakapan" dan "Matraman" adalah track-track yang sudah pernah dirilis di album-album sebelumnya.
Kini The Upstairs juga mendistribusikan katalog albumnya dalam bentuk digital streaming melalui Digibeat, dimana aplikasi ini bisa didownload secara gratis di Google Play Store.