Berita dan Fundamental

Minyak Dihantui Oleh Melimpahnya Persediaan di AS

C0SHRvNUAAEL36e.jpg:large

Minyak Dihantui Oleh Melimpahnya Persediaan di AS

Stok minyak mentah AS bertambah sebanyak 2,3 juta barel hingga pekan 16 Desember, berlawanan dengan pasar yang berekspektasi persediaan di AS berkurang. Minyak mentah berjangka tergelincir di sesi Kamis setelah persediaan minyak mentah AS yang melimpah ruah di pekan lalu, namun kerugian pasar dibatasi oleh melemahnya dolar AS.


Kenyataannya, sebelum turun, harga minyak mentah sedikit menguat di sesi Kamis pagi. Pada perdagangan di New York Mercantile Exchange, minyak mentah light sweet kontrak pengiriman Februari yang saat ini turun 0,61% sempat berada di level $52,23 per barel atau turun 26 sen, atau 0,5%, di sesi perdagangan elektronik Globex. Sementara minyak Brent yang saat ini turun 0,57% di bursa ICE Futures London, sebelumnya tergelincir 26 sen, atau 0,5%, ke level $ 54,19 per barel.

Dolar terakhir turun 0,5% di level 93,19, menurut Wall Street Journal Indeks Dollar. Terhubung bisnis minyak dilakukan dalam mata uang dolar, sehingga mata uang AS yang lemah berarti minyak lebih murah bagi pedagang asing.

Tren hrga minyak sedikit bearish setelah Administrasi Informasi Energi melaporkan persediaan minyak mentah AS bertambah 2,3 juta barel di pekan hingga 16 Desember, meruntuhkan ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan. Para analis menduga, tingginya impor minyak AS menjadi penyebab di balik kenaikan persediaan yang tak terduga ini. Impor bersih tumbuh sebesar 1 juta barel menjadi 7,9 juta barel pada periode tersebut.

Harga minyak juga mengalami tekanan setelah Libya National Oil Co mengatakan jaringan pipa yang yang lama ditutup telah dibuka kembali di bagian barat negara itu. Jika berkelanjutan, produksi minyak baru, bisa memasok minyak mentah 270.000 barel per hari dalam tiga bulan ke depan.
 
Secara fundamental dollar AS masih sangat kuat setelah pekan lalu menerima tenaga yang besar dari kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 bp dan proyeksi kenaikan selanjutnya di tahun 2017 sebanyak 3 kali. Sehingga retreat yang terjadi pada dollar cenderung teknikal apalagi rilis data ekonomi semalam yaitu data existing home sales menunjukkan angka yang cukup menggembirakan ekonomi AS.

Terpantau dollar AS hanya kuat terhadap kurs poundsterling dan kurs komoditas oleh karena buruknya fundamental mata uang tersebut. Terhadap kurs komoditas (aussie, loonie, kiwi dollar), dollar menguat dikarenakan anjloknya harga minyak mentah karena data pasokan minyak mentah AS yang meningkat. Sedangkan kurs pound Inggris tertekan oleh sentimen Brexitnya, pasar melihat belum ada kepastian untuk meringankan tekanan dari aksi keluar Inggris dari UE.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama pada akhir perdagangan sesi Amerika anjlok 0,27% dan berada di posisi 103.04, setelah sempat mencapai posisi tertinggi pada posisi 103.38.
 
Secara fundamental dollar AS masih sangat kuat setelah pekan lalu menerima tenaga yang besar dari kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 bp dan proyeksi kenaikan selanjutnya di tahun 2017 sebanyak 3 kali. Sehingga retreat yang terjadi pada dollar cenderung teknikal apalagi rilis data ekonomi semalam yaitu data existing home sales menunjukkan angka yang cukup menggembirakan ekonomi AS.

Terpantau dollar AS hanya kuat terhadap kurs poundsterling dan kurs komoditas oleh karena buruknya fundamental mata uang tersebut. Terhadap kurs komoditas (aussie, loonie, kiwi dollar), dollar menguat dikarenakan anjloknya harga minyak mentah karena data pasokan minyak mentah AS yang meningkat. Sedangkan kurs pound Inggris tertekan oleh sentimen Brexitnya, pasar melihat belum ada kepastian untuk meringankan tekanan dari aksi keluar Inggris dari UE.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama pada akhir perdagangan sesi Amerika anjlok 0,27% dan berada di posisi 103.04, setelah sempat mencapai posisi tertinggi pada posisi 103.38.

Benar om.
Dolar masih cukup kuat. Meski hari ini sedikit lemah, tp gk signifikan. Hanya jenuh aja, lagian pasar mulai siap siap liburan.
 
Emas Masih Menuju Penurunan Mingguan Ketujuh

15665679_1835365726679617_5508325509210225684_n.jpg

Emas Masih Menuju Penurunan Mingguan Ketujuh

Harga emas beringsut naik di sesi Jumat, dan berada pada lajur untuk mengakhiri penurunan dalam tiga sesi terakhir, namun tetap saja logam mulia itu masih berpeluang besar mencatat penurunan mingguan ketujuhnya.


Pada awal perdagangan, emas pengiriman Februari naik $1,50, atau 0,1%, di harga $1.132,20 per ons. Untuk minggu ini, emas turun sekitar 0,5%. Emas berhasil menguat karena indeks dolar jeda menguat setelah mencapai level atas 14 tahun di awal pekan ini. Namun logam mulia ini sudah mencatat penurunan 3,7% sepanjang Desember ini, akibat keputusan kenaikan suku bunga dan dollar yang menguat.

Indeks ICE Dollar turun 0,1% pada 102,99. Indek dollar, pada perdagangan hari Selasa, ditutup di angka 103,25, menjadikannya level tertinggi sejak Desember 2002, menurut data FactSet.

Penurunan dolar di sesi Jumat ini terjadi karena gelombang baru di pasar saham AS karena menjelang musim liburan Desember.

Analis mengatakan, baik emas maupun ekuitas diperdagangkan lebih rendah selama dua hari terakhir, karena dolar AS terus bertahan dan mendapatkan nilai. Dan yang mendasari, pengaruh yang dominan terus menjadi penguat posisi karena para pelaku pasar mempersiapkan diri untuk musim liburan mendatang.
https://id.grandcapital.net/forum/topic/9804/?page=3#post-54674
 
Kekhawatiran Pasar Gelincirkan Dolar

15193619_1836612876554902_1328141993811137430_n.png

Kekhawatiran Pasar Gelincirkan Dolar

Dolar turun di perdagangan Senin karena pelaku pasar mencemaskan apakah administrasi Presiden terpilih AS Donald Trump dapat memberikan kebijakan ekonomi pro-pertumbuhan baru di tahun depan.


Perdagangan hari ini tipis karena banyak pelaku di berbagai negara menghabiskan masa libur umum. Beberapa profit taking atas penguatan dolar sebelumnya membebani mata uang AS itu.

Pelaku pasar kini enggan untuk mengambil posisi buy pada dolar setelah penguatannya sejak pemilihan presiden AS pada awal November. Pendakian itu didorong oleh spekulasi bahwa Presiden terpilih Donald Trump akan meningkatkan belanja fiskal dan memperkenalkan pemotongan pajak, termasuk kemungkinan keringanan pajak bagi perusahaan AS memulangkan laba yang dihasilkan di luar negeri.

Pelaku pasar sekarang ini justru tengah memantau untuk mengetahui apakah Trump memang akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan perekonomian AS.

Jika Trump mampu bekerja secara baik dengan Kongres, aksi beli dolar mungkin terjadi. Jika itu terjadi, euro mau tidakmau harus menguji paritasnya terhadap dolar di tahun depan, seorang analis meramalkan.
 
Pair AUDUSD anjlok cukup signfikan hingga turun 1,7 persen ke posisi 0.7175 setelah awal pekan dibuka di posisi 1.7285 dan akhir pekan sebelumnya di posisi 1.7298. Sepanjang pekan lalu sempat mencapai posisi tertinggi di posisi 0.7313 dan terendah di posisi 0.7160.
 
Harga Rumah di AS Meningkat Tiap Tahun

homeprices-rising.jpg

Harga Rumah di AS Meningkat Tiap Tahun

Harga rumah mencatat kenaikan di AS pada bulan Oktober. Kenaikan ini tergolong tidak drastis, dan sesuai dengan perkiraan, namun kenaikan suku bunga KPR dalam beberapa pekan terakhir diperkirakan bisa menahan kenaikan harga, survei menunjukkan pada hari Selasa.


Indeks komposit S&P CoreLogic Case-Shiller di 20 daerah metropolitan naik 5,1 persen pada bulan Oktober pada basis tahunan, meningkat naik dari hasil revisi penurunan 5,0 persen pada bulan September. Angka indeks pada bulan Oktober sesuai dengan perkiraan 5,1 persen, berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Reuters.

David M. Blitzer mengatakan, bahwa harga rumah dan ekonomi keduanya menikmati angka yang cukup kuat tersebut. Namun, managing director dan juga ketua komite indeks S&P Dow Jones Indices juga mengatakan, kenaikan suku bunga KPR di November dan diperkirakan akan terus meningkat ini karena harga rumah terus melampaui kenaikan upah dan pendapatan pribadi.

Dengan angka kepercayaan konsumen yang saat ini tinggi dan tingkat pengangguran yang rendah, tren keterjangkauan tidak menyarankan pembalikan langsung pada tren harga rumah. Namun demikian, harga rumah tidak akan naik lebih cepat dari pendapatan dan inflasi, Blitzer menambahkan

Harga rumah di 20 kota naik 0,6 persen di Oktober dari angka 0,5 persen pada September yang telah mengalami revisi melampaui ekspektasi untuk kenaikan 0,5 persen. Hasil survei menunjukkan. Harga rumah non-penyesuaian musiman hanya meningkat 0,1 persen dari September.
 
Asia flat, Australia menguat

551028-stocks-fall.jpg

Asia flat, Australia menguat

Bursa Asia diperdagangkan bervariasi Rabu ini dimana penguatan Wall Street menjadi pemicu naiknya saham-saham Australia.
Sementara itu Nikkei diperdagangkan flat menyusul rilisnya beberapa data dari dalam negeri.

Indeks acuan Australia S&P/ASX 200 diperdagangkan naik 1,1%, penguatan dipimpin sektor komoditas. Terus membaiknya kondisi ekonomi AS memberi dorongan kepada aksi beli tembaga, biji besi dan naiknya harga minyak.

Tadi malam, Nasdaq Composite membukukan rekor tertinggi baru, naik 0,5%. Dow Jones Industrial Average ditutup mendekati level kunci 20.000 berkat positifnya data ekonomi dan harapan kebijakan pemotongan pajak korporat dan stimulus ekonomi oleh pemerintahan Trump dapat mendongrak perekonomian nasional.

Dari Asia dilaporan, lemahnya data makroekonomi Jepang membebani saham-saham lokal meski lemahnya nilai tukar yen justru membuat ekspor Jepang lebih bersaing dengan negara lain. Indeks Nikkei dilaporkan flat setelah data harga konsumen turun selama sembilan bulan berturut-turut di November. Diikuti data yang rilis pagi ini dimana produksi industri naik 1,5% di November tapi angka tersebut sedikit dibawah perkiraan ekonom.

Saham Toshiba jatuh 20,4% setelah perusahaan mengungkap biaya keseluruhan konstruksi reaktor nuklirnya berpotensi menyebabkan penurunan nilai aset beberapa miliar dolar. Wilayah Asia lainnya seperti Kospi diperdagangan melemah 0,8%, Shanghai Composite melemah 0,1% dan Indeks Hang Seng melemah 0,2% setelah libur Natal.

Dari pasar komoditas dilaporkan minyak mentah terus naik setelah sebagian besar anggota OPEC dan non OPEC sepakat memangkas produksi minyak global nyari 1,8 juta barrel yang dimulai Januari nanti. Minyak Brent naik 1,7%.
 
Ibarat Perawan, Dollar Masih Cukup Menawan

15781678_1837846819764841_4619780713959602868_n.jpg

Ibarat Perawan, Dollar Masih Cukup Menawan

Dolar AS merosot terhadap mata uang utama pada sesi Kamis, meski turun di sesi perdagangan tipis karena investor mengambil keuntungan pasca berhasil mencatat rally yang membuat mata uang paman sam tersebut ke tertinggi multi tahun.


Greenback telah mencatat kenaikan sejak Agustus, menguat hampir 10% selama periode tersebut. Penguatan dolar ini semakin menjadi-jadi sejak pemilihan presiden AS bulan lalu, dengan optimisme atas kebijakan Presiden terpilih Donald Trump diharapkan menjadi penopang penguatan dolar ke level yang terakhir kali disentuh pada 2002 silam.

Penguatan dolar yang sangat drastis ini menimbulkan beberapa khawatiran tentang valuasinya, terutama nilai tukar dolar di level tertinggi multi-bulan terhadap yen dan euro yang sangat mencolok dan membuat jarak paritas untuk pertama kalinya di lebih dari satu decade terakhir. Hal itu dapat menyebabkan beberapa konsolidasi jangka pendek, bahkan dis aat uptrend jangka panjang mata uang itu dipandang memiliki kekuatan.

Bahkan pasar menilai sentimen bullish terhadap dolar cukup tinggi dengan serangkaian data domestic AS yang positif, komentar hawkish Fed dan besarnya harapan akan peningkatan pertumbuhan ekonomi AS sehingga dengan sendiri nya menarik minat pasar untuk mata uang AS tersebut. Hal ini ditambahkan dengan tingginya spekulasi bahwa the Fed diyakini akan kembali menaikkan suku bunga pada 2017, sehingga dolar seharususnya masih menjadi raja di awal 2017."

Padahal sebelumnya, pekan terakhir tahun biasanya pergerakan mata uang tergolong senyap, dengan volume perdagangan yang tipis. Namun, likuiditas rendah dapat menyebabkan tingkat volatilitas yang lebih tinggi juga.
 
Bursa Asia kurang bergairah jelang Tahun Baru

stock-market-down-800x445.png

Bursa Asia kurang bergairah jelang Tahun Baru

Bursa Asia diperdagangkan bervariasi Jumat ini sekaligus merupakan sesi terakhir di 2016. Melemahnya dolar memukul saham-saham eksportir dan jatuhnya harga minyak membuat saham sektor energi terjungkal.


Penguatan dolar mulai melambat beberapa hari terakhir ini karena pasar semakin ragu apakah the Fed benar akan menaikkan suku bunga beberapa kali ditahun depan. Minggu ini data National Association of Realtors menunjukkan pending hole sales drop di November, sinyal melemahnya pasar perumahan AS.

Akhir pelemahan dolar, yen berhasil melonjak 0,3% dan membuat produk ekspor Jepang mahal.

Nikkei diperdagangkan melemah 0,5% dan ekspotir kunci seperti Honda Motor drop 1,2%, Nissan melemah 0,5% dan Sony jatuh 0,9%. Sebaliknya, Toshiba menguat 9,2%.

Dari sektor energi dilapokan minyak Brent untuk kontrak Maret jatuh 0,2% dan berhasil naik sedikit disesi Asia pada $56,92 per barrel.

Euro diperdagangkan menguat terhadap dolar pada posisi $1,070. Penguatan yang berlangsung singkat itu juga berhasil mengangkat pound, aussie dan kiwi. Posisi terakhir euro pada $1,0548 terhadap dolar.

Tipisnya perdagangan hari ini juga disebabkan jelang libur Tahun Baru, menyebabkan ada volatilitas dan memicu stop loss akibat aksi beli euro-dolar diatas level 1,05.

Melemahnya dolar juga membantu menekan pelemahan yuan dan berujung kepada menahan derasnya aliran modal keluar dari China. Investor di China melakukan aksi beli aset-aset asing untuk melakukan hedging terhadap mata uang lokal yang melemah.
 
Dollar Pulih di Sepinya Pasar

644929_dolar.jpg

Dollar Pulih di Sepinya Pasar

Dolar pulih dari level terendah dua minggu terhadap sejumlah enam mata uang utama pada hari Senin, meskipun perdagangan tipis karena banyak pasar tutup liburan Tahun Baru.


Greenback melonjak ke level tertinggi 14 tahun pada bulan Desember, didorong oleh ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku sebanyak tiga kali tahun ini, dan bahwa Presiden terpilih Donald Trump akan memicu pertumbuhan dan inflasi dengan program ekspansi fiskal. Dolar mengakhiri tahun dengan kenaikan tahunan hampir 4 persen, kenaikan tahun keempat berturut-turut.

Tetapi indeks dolar turun lebih dari 1 persen selama tiga hari terakhir pekan lalu, penurunan ini diperburuk di sesi Jumat akibat lonjakan singkat untuk euro dengan volume perdagangan yang rendah di Asia.

Mata uang tunggal itu melonjak dua sen ke level $1,07, sebelum dengan cepat kembali mundur. Euro turun tipis pada hari Senin ke level $1,0513, sementara indeks dolar naik seperempat persen ke level 102,43, masih di dekat level puncak 14 tahun 103,65 yang disentuh pada 30 Desember.
 
Prospek dolar AS di tahun baru

arton40279.jpg

Prospek dolar AS di tahun baru

Membuka lembar 2017, mata uang dolar terus mengalami apresiasi dan kondisi ini bisa baik atau buruk tergantung apakah pemerintahan yang baru mampu mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi.


Sejak Donald Trump berhasil memenangi pilpres AS, yaitu pada 8 November lalu, mata uang dolar terdongkrak besar-besaran berkat ekspektasi positif pasar terhadap janji-janji politik Trump, diantaranya penurunan pajak, peningkatan belanja negara dan regulasi yang lebih longgar.

Semua kebijakan tersebut berpotensi menganggu pertumbuhan ekonomi karena pengangguran saat ini sudah berada pada level terendahnya pasca resesi yaitu 4,6 persen dan inflasi mulai bergerak mendekati target the Fed, 2 persen. Jadi tanpa menghitung rencana fiskal Trump diatas, bank sentral atau the Fed pada Desember lalu sudah memperhitungkan jumlah kenaikan suku bunga di 2017 nanti, karena the Fed sendiri cukup yakin dengan performa ekonomi nasional.

Ketua the Fed Janet Yellen sempat melontarkan peringatan kepada Kongres pada 17 November lalu bahwa kebijakan stimulus baru bisa membawa dampak inflasi. Dalam situasi seperti ini penguatan dolar dapat membantu the Fed menjaga perekonomian agar tidak "overheating" dengan cara meredam ekspor dan inflasi seandainya Trump menggenjot rencana pertumbuhan ekonominya.

Sebaliknya, jika efek dari kebijakan Trump tidak menunjukkan hasil atau butuh waktu lama agar berdampak kepada perekonomian, maka penguatan dolar bisa jadi prematur dan problematik.

Menguatnya dolar sejak akhir tahun lalu disebabkan oleh besarnya harapan pasar akan baiknya ekonomi paman Sam di 2017 ini. Jadi kalau eksekusi kebijakan fiskal tertunda atau melempem atau sampai sekali tidak ada dampak kepada pertumbuhan ekonomi sesuai harapan banyak pihak maka prospek pertumbuhan ekonomi akan terganggu, dolar berpotensi melemah dan prospek penyesuaian suku bunga harus direvisi.

Pertumbuhan ekonomi dan suku bunga yang relatif tinggi dibanding ekonomi maju lainnya bisa meningkatkan serapan dolar karena perusahaan asing tumbuh di Amerika dan investor memborong sekuritas denominasi dolar. Ketika dolar menguat maka pertumbuhan akan terdampak akibat barang ekspor AS tidak bersaing dan inflasi tertekan karena impor murah.

Dolar otomatis melemah jika Trump tidak bisa melaksanakan kebijakan stimulusnya. Sementara Partai Republikan yang saat ini mengontrol Kongres dan Senat enggan mendukung kebijakan yang bisa membuat kantong negara cekak. Sekali lagi kondisi ini membuat kepala the Fed pening, karena untuk kesekian kalinya mereka harus mencari jalan keluar dari resiko naik baik pertumbuhan ekonomi dan inflasi seandainya kebijakan stimulus jadi diluncurkan secara penuh termasuk resiko penurunan terhadap perekonomian seandainya kebijakan stimulus terhambat.

Jika kebijakan stimulus tertunda atau tidak menunjukkan dampak apa-apa maka the Fed akan lebih hati-hati dan rencana kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali mungkin harus dikurangi. Jika kebijakan stimulus sukses mendongkrak perekonomian, maka the Fed harus bekerja keras untuk mencegah ekonomi agar tidak "overheat."

https://id.grandcapital.net/promo/personal_bonus/
 
Sinyalemen Anggota OPEC, Lambungkan Harga Minyak

oobe-e1479300841704.jpg


Sinyalemen Anggota OPEC, Lambungkan Harga Minyak

Minyak berjangka beringsut mnguat pada hari Rabu, rebound dari aksi jual tajam di hari sebelumnya atas tanda-tanda bahwa produsen minyak utama berpegang pada janji mereka untuk memotong output.


Minyak mentah West Texas Intermediate naik 14 sen, atau 0,3%, menjadi $52,47 per barel di New York Mercantile Exchange, sementara Brent kontrak Maret naik 16 sen, atau 0,3%, menjadi $55,63 per barel di bursa ICE Futures London.

Pada hari Selasa, harga minyak mentah WTI dan Brent mengalami pembalikan tajam dari harga tertinggi dalam waktu sekitar 18 bulan menandai pemukiman terendah dalam dua minggu. Aksi jual terjadi karena para pelaku pasar cemas terhadap apakah anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen minyak lainnya akan kembali mempertimbangkan output sebagai bagian dari kesepakatan yang disepakati pada akhir 2016. Kesepakatan itu berlaku pada 1 Januari

Namun pada hari Rabu, perusahaan milik negara Kuwait Petroleum Corp berupaya menghilangkan kecemasan itu, dan mengatakan akan berkomitmen untuk membatasi output dan telah memberitahukan klien bahwa pemotongan produksi akan berlaku dari awal Januari dan untuk seluruh kuartal pertama, seperti yang diberitakan Reuters.

Harga minyak mentah Brent naik sekitar 52% pada tahun 2016 dan mencatat kenaikan tahunan pertama nya dalam empat tahun terakhir. harga minyak WTI naik sekitar 45% tahun lalu dan kenaikan pertama dalam tiga tahun terakhir.
 
Pergerakan dollar AS di tengah perdagangan forex sesi Asia hari berusaha rally dari kekuatan yang didapat awal tahun merespon kenaikan signifikan data manufaktur yang dilaporkan oleh ISM. Selain oleh ISM survey dari Markit juga memberikan peningkatan data dari periode bulan sebelumnya.

Kekuatan dollar AS didapat dari sisa sentimen positif perdagangan sebelumnya setelah ISM melaporkan data manufaktur PMI bulan Desember meningkat melebihi ekspektasi kenaikan. Dan juga semakin membuat Fed dengan cepat merealisasikan kenaikan lanjutan suku bunganya tahun 2017.

Sentimen diatas juga akan dikonfirmasi oleh rilis risalah pertemuan FOMC bulan terakhir tahun lalu pada sesi malam yang menunjukkan kenaikan suku bunga sebanyak 3 kali di tahun 2017. Namun terpantau pagi ini aussie dollar AS masih menunjukkan kinerja mantap mengalahkan dollar.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama pada awal perdagangan sesi Asia dibuka lebih lemah dari sesi sebelumnya di posisi 103.24 dan kini bergerak pada posisi 103.30.
 
pasca fomc usd melemah,ane kurang begitu paham dengan fundamental,ada yang bisa bantu jelasin gak kenapa usd melemah pasca fomc semalam?
 
Indonesia tidak begitu rapuh jika dibandingkan 2013 lalu

indo-620x330.jpg

Indonesia tidak begitu rapuh jika dibandingkan 2013 lalu

Indonesia adalah tempat yang tepat untuk berlindung dari volatilitas mata uang dan aliran dana keluar yang dipicu oleh tingginya suku bunga AS jika dibandingkan 2013 silam, berdasarkan keterangan Goldman Sachs Group Inc. yang dikutip dari Bloomberg.


Rupiah yang merupakan mata uang Asia dengan performa terbaik setelah yen di tahun lalu, tidak mengalami depresiasi signifikan karena imbal balik yang ditawarkan obligasi pemerintah berhasil menutupi kerugian modal ungkap Andrew Tilton, ekonom kepala Goldman Sachs Asia Pasifik.

Pada kwartal lalu, investor asing menjual saham dan oligasi Indonesia sampai $2,8 miliar karena banyak investor yang menjual aset-aset dari negara emerging maket setelah Donald Trump secara mengejutkan memenangi pilpres AS. Akibatnya rupiah melemah dan otoritas keuangan lokal harus melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar.

Pemerintah Indonesia sudah mengambil langkah-langkah antisipasi sejak mengalami kondisi yang sama tahun 2013 lalu dengan cara mengurangi defisit anggaran, menurunkan hutang asing dan menaikkan cadangan devisi, semua langkah ini dilakukan untuk mengurangi kerapuhan.

Menurut data bank sentral, cadangan devisa Indonesia tumbuh sekitar $111 miliar dibandingkan tahun 2013 lalu sebesar $93 miliar. Rupiah menguat 2,3 persen terhadap dlar di 2016.

Di tahun 2017 ini Indonesia diperkirakan tumbuh 5,3 persen dari perkiraan 5 persen saja. Sementara faktor resiko yang dimiliki diantaranya defisit fiskal, pergerakan rupiah yang cukup sensitif terhadap kebijakan Amerika dan aliran modal keluar.

Pendorong utama ekonomi Indonesia adalah konsumsi domestik dan investasi sektor publik yang tentu saja akan mendapat angin segar setelah kebijakan tax amnesty tutup pada Maret 2017.

Kebijakan tax amnesty yang digulirkan Presiden Jokowi berhasil meraup dana sekitar 100 triliun rupiah sejauh ini dan membantu meringankan tekanan pada defisit fiskal. Dia juga berjanji akan meningkatkan belanja untuk pembangunan jalan baru, jalur kereta api dan bandara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Bulan lalu, Fitch Ratings menaikkan outlook Indonesia menjadi positif.

Bank Indonesia mengambil keuntungan dari inflasi rendah dan memangkas suku bunga acuan enam kali di 2016 untuk meningkatkan pinjaman dan aktivitas ekonomi. Bank sentral sendiri akan diam sejenak untuk menganalisa situasi mengingat adanya potensi kerapuhan mata uang akibat tingginya kepemilikan asing atas obligasi pemerintah berdenominasi rupiah, khususnya ketika masa-masa risk aversion (menghindar dari resiko) dan aksi jual aset secara besar-besaran di emerging market.

https://id.grandcapital.net/forum/topic/9804/?page=3#post-54795
 
China siap bertindak jika Trump yang memulai

arton2531.jpg

China siap bertindak jika Trump yang memulai

Pemerintah China tengah bersiap meluncurkan aksi balasan yaitu mengawasi secara ketat perusahaan-perusahaan Amerika seandainya Donald Trump mengambil langkah penghukuman terhadap barang-barang produksi china, berdasarkan informasi sumber yang dekat dengan isu ini.


Aksi ini meliputi pengenaan pajak atau penyelidikan praktek monopoli atau antipakat atas perusahaan-perusahaan ternama AS termasuk perusahaan yang memiliki jaringan operasi luas di China. Kemungkinan aksi lain yang akan ditempuh adalah meluncurkan penyelidikan anti-dumping dan mengurangi pembelian pemerintah akan barang-barang buatan Amerika.

Kondisi ini mencerminkan memanasnya tensi antara Amerika dan China yang bisa berdampak kepada perusahaan masing-masing negara. Trump berkali-kali menyerang China dengan mengatakan akan melakukan proteksi ketat berkaitan dengan perdagangan kedua negara.

Sementara itu Michael Every, kepala riset pasar keuangan Rabobank Group di Hong Kong mengatakan, setiap aksi balasan terhadap Trump akan membawa resiko. Cina bisa merusak akses ke mitra dagang terbesarnya (AS).

"Ketika ada sebuah negara yang memiliki defisit perdagangan besar melakukan aksi balas terhadap negara yang memiliki surplus perdagangan besar dengannya maka negara yang memiliki defisit perdagangan besar yang menang," ungkap Avery. "Seringkali negara yang memiliki surplus kalah."

Defisit perdagangan Amerika dengan China mengecil menjadi $31,1 miliar dari $32,5 miliar di Oktober, ekspor AS terkuat ke China sejak Desember 2013 lalu.

Masih menurut sumber diatas, pemerintah pusat China melakukan konsultasi dengan berbagai departemen berkaitan dengan aksi balasan ini. Langkah balas baru akan dilakukan seandainya Amerika bertindak lebih dahulu.

Ketika Bloomberg meluncurkan pertanyaan berkaitan dengan hal ini, Perwakilan Kementrian Dagang China, Komisi Pengembangan Nasional dan Reformasi, Kantor Perpajakan dan Administrasi Umum Cukai enggan memberikan komentar termasuk ketika hal ini juga ditanyakan kepada perwakilan tim transisi Trump.

Rhodium Group memperkirakan korporasi multinasional Amerika telah mencurahkan lebih dari $228 miliar ke China sejak 1990. Grup usaha Amerika seringkali melawan Washington berkaitan dengan isu-isu perdagangan dengan China.

Pada tahun 90an berbagai perusahaan termasuk Boeing Co., Motorola Inc dan American International Group Inc. terlibat dalam upaya lobi yang terjadi setiap tahun untuk memperbaharui status China, dimana status itu memberi tarif rendah akan barang ekspor China ke Amerika.

Pada 2011, grup perdagangan yang mewakili perusahaan diantaranya Microsoft Corp. dan Wal-Mart Stores Inc. melakukan lobi yang menentang perundangan yang ditujukan menekan China agar menaikkan nilai mata uangnya.

https://id.grandcapital.net/promo/risk_free_trade
 
Harga minyak turun akibat aktivitas pengeboran meningkat di AS

oil-rig-offshore-platform-800x445.jpg

Harga minyak turun akibat aktivitas pengeboran meningkat di AS

Harga minyak diperdagangkan turun hari ini setelah aktivitas pengeboran minyak di AS mulai aktif sejak minggu lalu. Aktivitas tersebut memicu kecemasan pasar bahwa upaya yang sudah diluncurkan oleh OPEC dan negara-negara non-OPEC untuk menekan penurunan harga minyak terancam gagal.

Pada perdagangan New York Mercantile Exchange, kontrak minyak light, sweet crude untuk Februari diperdagangkan pada kisaran $53,70 per barrel, turun 25 sen atau 0,6%. Sementara Brent crude untuk kontrak Maret di London ICE diperdagangan jatuh 27 sen atau 0,5% menjadi $56,91 per barrel.

Menurut Baker Hughes Inc. jumlah pengeboran minyak lepas pantai di Amerika meningkat sampai 4 menjadi 529 pada minggu yang berakhir pada 30 Desember. Ledakan produksi minyak tidak konvensional di AS menjadi ancaman utama bagi negara-negara OPEC, dimana serbuan minyak AS dapat menguras pangsa pasar.

Jika melihat situasi terakhir, maka efektivitas pemangkasan produksi yang diluncurkan OPEC baru terlihat di pertengahan Februari dan mayoritas pelaku pasar pasang posisi "wait and see".

https://id.grandcapital.net/promo/risk_free_trade/
 
Dolar pertahankan pelemahan diawal tahun

1467161895_1467179131.jpg


Dolar pertahankan pelemahan diawal tahun

Mata uang dolar diperdagangkan mendekati level terendah menyusul aksi jual menjelang London Fixing atau penyesuaian harga yang dilakukan otoritas keuangan Inggris kemarin.


Dolar turun ke level terendah baru terhadap beberapa mata uang beberapa saat sebelum pasar London buka (9/10). Meski begitu aksi jual dolar tidaklah besar. Pelemahan dolar terus terjadi sampai penutupan pasar London dan akhirnya aksi jual mereda dan melambat.

Aksi ambil resiko masih sepi dan trader cenderung pasang stop loss dengan ketat dalam upaya meningkatkan profit di awal tahun sambil mewaspadai bahwa Januari merupakan bulan yang sulit. Aliran dana yang masuk ke pasar belum masuk kategori memuaskan dan diperkirakan akan ada pergerakan aliran dana dalam beberapa minggu ke depan.

https://id.grandcapital.net/forum/topic/9804/?page=4#post-54836
 
Tenaga rally euro selain mendapat kekuatan dari perdagangan silang dengan poundsterling, lemahnya fundamental dollar AS, juga mendapat tambahan dari rilis data produksi industri Perancis yang meningkat sangat signifikan melebihi data ekspektasi kenaikan dari kontraksi data bulan sebelumnya.
 
Back
Top