GrandCapital
New member
Persediaan Berlimpah, Harga Minyak AS Anjlok
Harga minyak jatuh pada Kamis, setelah data resmi menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS meningkat tajam, meskipun tanda-tanda bahwa OPEC dan produsen lainnya masih terus berupaya menurunkan produksinya guna membantu menopang harga.
Minyak mentah berjangka Brent turun 24 sen, atau 0,4 persen, menjadi $56,56 per barel hingga pukul 014:6 GMT setelah mencatat kenaikan sampai $1,22 pada sesi sebelumnya. Sementara West Texas Intermediate kontrak berjangka bulan depan turun 28 sen, atau 0,5 persen, di harga $53,60 setelah naik $1,07 di hari sebelumnya.
Persediaan minyak mentah AS pekan lalu tak terduga meningkat sebanyak 6,5 juta barel menjadi 494,76 juta barel, Administrasi Informasi Energi Rabu mengatakan, di saat pabrik penyulingan membiarkan persediaan terus meningkat lebih lanjut bersamaan dengan musim produksi yang melambat. Angka persediaan ini jauh melebihi perkiraan analis yang hanya memperkirakan kenaikan 3,3 juta barel.
Namun harga minyak saat ini didukung oleh indikasi bahwa produsen dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan negara lainnya membatasi output dan ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Teheran setelah Iran melakukan uji coba rudal terbaru.
Harga minyak jatuh pada Kamis, setelah data resmi menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS meningkat tajam, meskipun tanda-tanda bahwa OPEC dan produsen lainnya masih terus berupaya menurunkan produksinya guna membantu menopang harga.
Minyak mentah berjangka Brent turun 24 sen, atau 0,4 persen, menjadi $56,56 per barel hingga pukul 014:6 GMT setelah mencatat kenaikan sampai $1,22 pada sesi sebelumnya. Sementara West Texas Intermediate kontrak berjangka bulan depan turun 28 sen, atau 0,5 persen, di harga $53,60 setelah naik $1,07 di hari sebelumnya.
Persediaan minyak mentah AS pekan lalu tak terduga meningkat sebanyak 6,5 juta barel menjadi 494,76 juta barel, Administrasi Informasi Energi Rabu mengatakan, di saat pabrik penyulingan membiarkan persediaan terus meningkat lebih lanjut bersamaan dengan musim produksi yang melambat. Angka persediaan ini jauh melebihi perkiraan analis yang hanya memperkirakan kenaikan 3,3 juta barel.
Namun harga minyak saat ini didukung oleh indikasi bahwa produsen dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan negara lainnya membatasi output dan ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Teheran setelah Iran melakukan uji coba rudal terbaru.