Berita dan Fundamental

Data Perdagangan China Semangati Bursa Asia

Data Perdagangan China Semangati Bursa Asia

765x430.jpg


Bursa Asia menghapus penurunan di awal sesi dan sedikit lebih tinggi pada perdagangan sesi Rabu, setelah data perdagangan China yang kuat mendukung perkiraan pemulihan ekonomi global, meskipun kenaikan tertutupi oleh kehati-hatian menjelang kenaikan suku bunga AS secara luas yang diharapkan diumumkan pada minggu depan.


Impor China pada bulan Februari tumbuh 44,7 persen dari tahun sebelumnya pada basis denominasi yuan, meningkat dari bulan sebelumnya dan mengarah ke defisit perdagangan yang langka bagi China. Sementara ekspor China naik 4,2 persen.

Alhasil data tersebut mendorong indeks saham MSCI Asia Pasifik, tidak termasuk Jepang, naik seperempat persen, menempatkan di jalur kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut. Saham China Daratan dan Hong Kong memimpin kenaikan.

Data perdagangan yang kuat mempertegas pandangan yang berkembang bahwa aktifitas ekonomi China dan global meningkat dalam dua bulan pertama tahun ini. Hasil perdagangan dengan denominasi dolar AS dari China dirilis hari ini.

Pada hari Selasa, eksportir penting Taiwan melaporkan pengiriman yang solid selama dua bulan pertama 2017 sedangkan data PDB Jepang untuk kuartal Desember direvisi lebih tinggi berkat meningkatnya pengeluaran belanja modal.

Investor telah bergegas untuk membeli saham dan obligasi pasar negara berkembang tahun ini setelah mereka sebelumnya telah memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga secara bertahap dan setelah data terbaru dari Asia termasuk perdagangan, telah mengejutkan, sehingga memperkuat pandangan momentum pemulihan global.

Pada perdagangan sesi Selasa, indeks Saham AS berakhir melemah, dengan indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average menjalani penurunan pertama berturut-turut di lebih dari sebulan.

Grand Capital
 
Optimisme Data ADP, Dongkrak Dollar Dan Obligasi

Optimisme Data ADP, Dongkrak Dollar Dan Obligasi

000793fd-700.jpg


Dolar melambung atas hasil Treasury AS yang lebih tinggi pada Kamis, setelah lonjakan data pekerjaan sektor swasta AS pada bulan Februari semakin memperkokoh harapan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga di pekan depan.


Sementara komentar hawkish dari sejumlah pejabat Fed, termasuk Ketua Janet Yellen, telah meningkatkan taruhan untuk kenaikan suku bunga.

Laporan ADP National Employment pada hari Rabu menunjukkan, data payroll sektor swasta AS tumbuh sebesar 298.000 di bulan lalu, ini merupakan kenaikan terbesar sejak Desember 2015. Bahkan kenaikan ini jauh di atas ekspektasi ekonom yang memperkirakan peningkatan 190.000.

Seperti biasanya, data ADP dirilis menjelang laporan non-farm payrolls yang lebih komprehensif oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat pekan ini, yang meliputi lapangan pekerjaan sektor public dan sektor swasta.

Laporan yang cukup kuat pada pekerjaan sektor swasta ini mendorong imbal hasil Treasury AS ke level tertinggi sejak Desember. Yield Treasury 10 tahun AS mencapai 2,583 persen, level yang terakhir terlihat pada 20 Desember yang sebelumnya berada di 2,563 persen. Imbal hasil dua tahun Treasury juga naik menjadi 1,378 persen pada Rabu, tertinggi sejak Agustus 2009.

Dolar terakhir menguat 0,1 persen terhadap Yen dan diperdagangkan di angka 114,41. Greenback dibantu oleh perbedaan suku Bungan AS-Jepang yang semakin melebar. Kedua pasangan mata uang itu telah naik hingga ke level 114,75 pada hari Rabu, tidak jauh dari level kenaikan dua pecan di 114,955 yang dicapai pada 15 Februari

Namun, investor berhati-hati menjelang non-farm payrolls hari Jumat karena angka ADP terbukti sebagai indikator yang buruk untuk laporan pekerjaan yang ditunggu oleh pemerintah, yang disukai oleh Fed.

Sementara itu, Euro terakhir terpantau di level $1,0537, berkubang di dekat level terendah satu pekan $1,0533. Investor menantikan hasil pertemuan Maret Bank Sentral Eropa pada hari Kamis. ECB diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneter yang ultra longgar meskipun meningkatnya tekanan inflasi. Namun, beberapa analis telah memperingatkan bank sentral mungkin mengeluarkan pernytaan hawkish dengan tiba-tiba.

Indeks dolar, yang mencatat perdagangan greenback terhadap enam mata uang utama, terakhir naik 0,1 persen pada level 102,13, tidak jauh dari level puncak yang disentuh pada 2 Maret di level 102,26, yang merupakan level yang belum pernah terlihat sejak 11 Januari.
 
Yield Obligasi Mantabkan Posisi Dolar Terhadap Yen

Yield Obligasi Mantabkan Posisi Dolar Terhadap Yen

strong-usd-dollar.jpg


Dolar mencapai level tertinggi dalam tiga pekan terhadap yen pada perdagangan Kamis, dan menuju kenaikan untuk hari keempat berturut-turut setelah data lapangan pekerjaan dari ADP yang kuat di sesi sebelumnya mematahkan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun dari hasil yang telah bertahan lama.


Ketika minggu lalu dolar berjuang untuk menguat di belakang kondisi pasar uang terhadap kenaikan suku bunga resmi AS bulan ini, sejumlah analis telah menunjuk pada pergerakan yang diredam atas yield obligasi 10-tahun sebagai salah satu unsur yang memegang mata uang kembali.

Imbal hasil menembus di atas 2,52 persen untuk pertama kalinya tahun ini pada hari Rabu dan diperdagangkan mendekati 2,58 persen pada awal perdagangan hari Kamis di Eropa. Sehingga, membantu dolar menguat setengah persen terhadap yen di 114,90.

Dolar juga sedikit menguat trhadap euro dan diperdagangkan pada level $1,0547 dan indeks dollar diperdagangkan di atas level 102.

Smenetara itu, Bank Sentral Eropa diperkirakan masih akan mempertahankan kebijakan moneter pada Kamis ini karena pasar terus mewaspadai dengan sangat hati-hati menjelang pemilu di Belanda dan Perancis karena kenaikan dalam populis, sentimen anti kemapanan.

Tapi spekulasi yang berkembang di pasar bahwa peningkatan pertumbuhan dan meningkatnya inflasi akan memungkinkan untuk mulai menarik stimulus darurat untuk ekonomi pada akhir tahun ini.

GrandCapital
 
Impeachment Park Pulihkan Won Korea

Impeachment Park Pulihkan Won Korea

57beb8b2c36188f8338b458b.jpg


Dolar rebound di Asia pada hari Jumat dan Aussie menguat setelah data perumahan dengan peristiwa di Semenanjung Korea meraih perhatian setelah Mahkamah Konstitusi negara itu tegakkan impeachment President Park Geun-hye dengan latar belakang skandal dengan ‘chaebol’ Samsung Group dan ketegangan dengan Korea Utara serta data pekerjaan AS di hari ini menjadi sorotan pasar.

Pengadilan mengatakan sebuah impeachment oleh legislatif pada bulan Desember tahun lalu akan berdiri dalam keputusan yang disiarkan langsung dengan kerumunan besar di sekitar pengadilan untuk melawan Park.

Dalam kasus terkait, kepala Samsung Group Korea Selatan, Jay Y. Lee membantah suap dan penggelapan biaya pada awal seperti apa jaksa penuntut khusus mengatakan bisa menjadi "pengadilan abad ini" di tengah skandal politik yang mengguncang negara itu.

Indeks dolar AS, yang mengukur pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama, naik ke level 101,93, atau menguat 0,08%.

Di Australia, data pinjaman rumah naik 0,5% pada bulan Januari, mengalahkan penurunan 1,0% yang terlihat pada basis bulanan. AUD/USD diperdagangkan pada level 0,7521, naik 0,20% pada awal perdagangan. USD/JPY diperdagangkan pada level 115,22, naik 0,22%.

Tadi malam, dolar merosot terhadap mata uang utama pada hari Kamis, setelah data klaim pengangguran awal meleset dari ekspektasi sementara euro merosot kembali di bawah $1,06.

Klaim pengangguran awal lebih besar dari yang diharapkan yang menumpuk tekanan pada greenback. Departemen Tenaga Kerja AS Kamis mengatakan, klaim pengangguran awal naik 20.000 menjadi 243.000 pengajuan dalam pekan hingga 4 Maret dari total pekan sebelumnya 223.000. Analis memperkirakan klaim pengangguran naik 12.000 menjadi 235.000 di pekan tersebut.
 
Tidak ada lagi pemangkasan suku bunga Indonesia

Tidak ada lagi pemangkasan suku bunga Indonesia

Deputi-Gubernur-Senior-Bank-Indonesia-Mirza-Adityaswara..-1.jpg


Deputi senior gubernur Bank Indonesia memberi penyataan tegas bahwa tidak ada lagi pemangkasan suku bunga untuk memacu pertumbuhan eonomi, alasannya bahwa suku bunga acuan sudah cukup rendah.


Mirza Adityasware yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter, cadangan devisa dan manajemen mata uang di BI mengatakan mendongkrak pertumbuhan ekonomi bulan lagi tentang suku bunga. "Saat ini kami sedang mengawasi faktor eksternal," dan dia juga mengatakan "Pemangkasan suku bunga sudah cukup."

Bank Indonesia tercatat sebagai bank sentral yang paling banyak melakukan pemangkasan di 2016 yaitu 6 kali. Sejak rupiah melemah akibat ekspektasi tingginya suku bunga AS dan naikknya tekanan harga membuat BI menghentikan untuk sementara penyesuaian suku bunga. Di Februari ini, BI mempertahankan suku bunga pada 4,75 persen, yang menurut Adityaswara sudah terlalu rendah.

Dia menambahkan "Level mata uang saat ini sudah memadai untuk mendorong pertumbuhan, jadi ini bukan masalah suku bunga lagi, lebih kepada bagaimana permintaan meningkat dan bergantung pada keyakinan bisnis dan membaiknya harga komoditas.

Ekonomi Indonesia tahun lalu tumbuh 5 persen dan Bank Dunia memperkirakan akan meningkat ditahun ini menjadi 5,3 persen. Inflasi mulai naik tahun ini dan sudah mencapai 3,8 persen di Februari.

Adityasware mengatakan mempertahankan inflasi dibawah 4 persen tahun ini akan sedikit sulit meskipun Bank Indonesia sendiri percaya mampu menjaga agar berada dilevel tersebut. Target inflasi BI sendiri pada rentang 3-5 persen.

Setelah bertahun-tahun melakukan pelonggaran moneter, bank sentral diseluruh Asia mulai waspada dimana inflasi di Malaysia naik cepat dan menutup peluang pemangkasan suku bunga meski ekonomi masih membutuhkan stimulus. Selain itu, mulai dari Singapura sampai Thailand mengalami kenaikan inflasi.

Masih menurut Adityaswara, bank sentral juga telah mengantisipasi seandainya pasar anjlok akibat the Fed menaikkan suku bunga lagi. Speulasi pengetatan oleh the Fed telah memicu aliran modal keluar dari negara-negara emerging termasuk Indonesia.

Setiap perubahan kebijakan di Indonesia pada semester pertama tahun ini akan bergantung kepada hasil inflasi, reaksi pasar terhadap the Fed dan defisit transaksi berjalan yang kemungkinan akan melebar menjadi 2 persen menjadi 2,5 persen dari PDB di 2017. Bank sentral siap melindungi rupiah jika ada volatilitas di pasar, ungkap Adiyaswara.

Bonus Personal
Dari Grand Capital Untuk Anda
 
Minyak Mentah Capai Harga Terendah 3 Bulan

Minyak Mentah Capai Harga Terendah 3 Bulan

images%7Ccms-image-000010012.jpg


Harga minyak turun ke posisi terendah dalam tiga bulan terakhir pada perdagangan hari Senin meskipun OPEC terus berupaya untuk menekan produksi minyak mentah, yang juga terseret karena pengebor AS terus menambahkan rig.


Minyak mentah Brent jatuh 35 sen, atau 0,68 persen, ke level terendah sejak 30 November di $51,02 per barel. Minyak Brent menutup sesi sebelumnya dengan turun 1,6 persen pada level $51,37. Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) turun 42 sen, atau 0,87 persen, ke level terlemah sejak akhir November di $48,07 per barel.

Perusahaan pengebor minyak AS menambahkan rig minyak untuk minggu kedelapan berturut-turut, Baker Hughes, Jumat mengatakan, di saat perusahaan energi meningkatkan pengeluaran untuk mengambil keuntungan dari pemulihan harga minyak mentah sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sepakat untuk memotong output.

OPEC dan produsen minyak utama lainnya termasuk Rusia mencapai kesepakatan penting akhir tahun lalu untuk mengendalikan produksi sebesar hampir 1,8 juta barel per hari (bph) pada semester pertama 2017. Membayangi upaya tersebut, persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, sebagai konsumen minyak dunia, melonjak pada pekan lalu sebesar 8,2 juta barel.

Kenaikan suku bunga AS berpeluang besar mendongkrak dolar, sehingga membuat perdagangan minyak dengan dollar akan menjadi lebih mahal bagi negara-negara pengimpor.
 
Dolar Naik Tipis AS, Euro Turun Dari Level Atas 1 Bulan

Dolar Naik Tipis AS, Euro Turun Dari Level Atas 1 Bulan

Dolar naik tipis terhadap mata uang utama pada hari Selasa karena imbal hasil Treasury AS perpanjang kenaikan menjelang kenaikan suku bunga yang diharapkan oleh Federal Reserve. Euro kembali turun dari level tertinggi satu bulan setelah komentar dovish dari pejabat Bank Sentral Eropa mencederai kenaikan yang baru-baru ini terjadi.


MW-DH568_dollar_20150312131144_ZH-794x446.jpg


Dengan kenaikan suku bunga sudah terlihat sebagai sesuai yang sudah disepakati, fokus investor adalah pada pesan apa yang Fed akan berikan setelah pertemuan dua hari yang dimulai hari Selasa.

Indeks dolar naik 0,1 persen pada level 101,410, menambah keuntungan di hari sebelumnya. Mata uang AS stabil terhadap yen dan diperdagangkan pada level 114,850, setelah sempat diperdagangkan di level 115,510 pada hari Jumat, tertinggi sejak 19 Januari. Sementara terhadap Euro, dollar diperdagangkan datar di level $1,0651.

Euro sempat mencapai level tertinggi satu bulan $1,0714 pada hari Senin, terdongkrak naik setelah beberapa anggota Dewan Pemerintahan ECB membahas kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan pekan lalu.

Tapi penguatan euro pada hari Senin terhambat, setelah anggota Dewan Pemerintahan Jan Smets dilaporkan pekan lalu mengatakan pertemuan kebijakan bukanlah sinyal perubahan kebijakan yang akan datang. Gubernur Bank of France Francois Villeroy de Galhau juga mengatakan kenaikan inflasi di zona euro itu sangat berlebihan.

kehati-hatian menjelang pemilu mendatang di Belanda juga membatasi pergerakan euro. Belanda akan memberikan suara pada hari Rabu dalam sebuah pemilu yang dipandang sebagai ujian sentimen anti-imigran.

Smeentara itu, yield Treasury 10-tahun AS berada di 2,616 persen setelah naik semalam di 2,628 persen, tertinggi sejak pertengahan Desember.
 
Emas Kerja Keras Jelang Pertemuan Fed

Emas Kerja Keras Jelang Pertemuan Fed

oro-schiacciato-da-donald-trump.jpg


Emas berjuang keras dan masih diperdagangkan didekat level terendah enam minggu selama perdagangan sesi pagi Eropa pada hari Selasa. Ini dikarenakan para elaku pasar fokus pada suku bunga Federal Reserve dan perkembangan politik di Eropa.


The Fed dijadwalkan untuk menyimpulkan pertemuan kebijakan dua harinya pada Rabu besok. Dimana sebagian besar pelaku pasar mengharapkan bank sentral AS menaikkan suku bunga Fed di kisaran seperempat poin, yang berarti akan berada di sekitar 0,75% -1%.

Bank sentral AS juga akan merilis perkiraan terbaru untuk pertumbuhan ekonomi dan suku bunga, yang dikenal sebagai "dot-plot".

Konferensi pers pasca pertemuan Fed oleh Janet Yellen ini akan dinantikan dan sangat diawasi sebagai petunjuk atas laju kenaikan suku bunga di masa depan. Sebelumnya, para pejabat Fed memproyeksikan tiga kali kenaikan suku bunga pada tahun 2017 ini, tetapi juga berpeluang hingga empat kali, di tengah tanda-tanda kenaikan inflasi dan pertumbuhan yang kuat pada sector lapangan kerja.

Perdagangan emas berjangka di Comex merosot $2,55, atau sekitar 0,2%, menjadi $1.200,55 per troy ons, tidak jauh dari level bawah sesi pada Jumat $1.194,50, yang merupakan level terlemah sejak 31 Januari Sementara itu, emas spot turun $3,10 pada level $1.201,15 per ons.

Perdagangan komoditas logam lainnya di Comex, perak berjangka untuk pengiriman Mei turun 4,4 sen, atau sekitar 0,3%, ke level $16,92 per ons. Platinum turun 0,5% ke level $936,90, sementara paladium turun 0,8% ke level $748,50 per ons. Sementara tembaga berjangka merosot 0,6 sen, atau 0,3%, ke level $2.619 per pon.

Indeks dolar AS, yang mencatat perdagangan greenback terhadap enam mata uang utama, naik sekitar 0,3% pada level 101,52 pada perdagangan pagi di London, bergerak menjauh dari level penurunan dua pekan di sesi sebelumnya 100,86.
 
Bursa Asia tergelincir jelang FOMC

Bursa Asia tergelincir jelang FOMC

STOCK-MARKET.jpg


Saham Asia secara umum diperdagangan melemah hari ini mengikuti bursa AS dimana pelaku pasar ambil sikap waspada jelang keputusan suku bunga the Fed.


Selama satu minggu terakhir ini pasar cenderung tidak begitu agresif, pun dengan aksi jual yang masih tergolong moderat di karenakan pelaku pasar tidak mau ambil resiko jika ada kejutan dari the Fed.

Saham perusahaan minyak dan gas di Amerika mengalami penurunan setelah harga minyak AS ditutup turun selama tujuh sesi berturut-turut. Sementara itu, meski minyak berjangka di Asia rebound, saham-saham sektor lain tak kunjung terangkat.

Dari Jepang, krisis di tubuh Toshiba berlanjut, dimana sahamnya terus merosot akibat kecemasan terhadap bisnis nuklirnya dan kemungkinan dicoret dari bursa. Chief Executive Toshiba, Satoshi Tsunakawa mengatakan perusahaan tengah mempertimbangkan pengajuan kebangkrutan untuk bisnis nuklirnya yang berafiliasi dengan perusahaan Amerika, Westinghouse Electric Co. Sementara itu Tokyo Stock Exchange menempatkan saham Toshiba dibawah pengawasan khusus, sebuah peringatan kepada investor bahwa saham tersebut berpeluang dicoret. Saham Toshiba saat ini turun 6,5%.

 
Sikap Hati-hati Fed Runtuhkan Dollar, Obligasi Dan Komoditas Bersorak

Sikap Hati-hati Fed Runtuhkan Dollar, Obligasi Dan Komoditas Bersorak

Dolar harus melalui penurunan tajam pada perdagangan di Asia pada Kamis, sementara obligasi menikmati rally terbesar dalam sembilan bulan setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga, seperti yang diharapkan, namun mengisyaratkan ada peningkatan dalam laju pengetatan.


star-wars-the-fed-awakens.jpg


Euro mendapat bonus tambahan setelah Geert Wilders dari partai anti-Uni Eropa hanya memenangkan sedikit kursi dari yang diperkirakan pada pemilu Belanda, menenangkan kekhawatiran opini publik yang terjadi sebelumnya.

Napas lega terdengar di seluruh Asia karena investor telah cemaskan kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat dan lanjutan pergolakan politik di Eropa bisa menyebabkan keluarnya dana dari pasar negara berkembang.

Pasar tampaknya memanfaatkan kondisi ini setelah emas, tembaga dan minyak semuanya berhasil rally di saat dolar turun. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,9 persen ke level tertinggi sejak pertengahan 2015.

The Fed naikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, seperti yang diharapkan, ke rentang antara 0,75 persen hingga 1,00 persen, namun mengatakan kenaikan lebih lanjut hanya akan "secara bertahap."

Krusial, para pejabat fed fokuskan pandangan mereka pada dua kenaikan suku bunga tambahan di tahun ini dan tiga kenaikan lagi pada tahun 2018, ketika banyak pihak telah mengharapkan rentetan percepatan. Sebaliknya, The Fed mengatakan target inflasi nya masih "simetris," menunjukkan bahwa setelah satu dekade inflasi di bawah target tersebut, mereka bisa mentolerir laju kenaikan harga yang lebih cepat.

Itu berita menyakitkan bagi obligasi yang telah membangun posisi pendek pada Treasuries dalam mengantisipasi pernyataan hawkish Fed.

Yield obligasi dua tahun turun di 1,30 persen, setelah jatuh 8 basis poin semalam dalam reli harian terbesar sejak Juni tahun lalu. Treasury 2 tahun sempat berada di posisi tertinggi sejak Juni 2009.

Penurunan ini pun menggulung indeks dolar, yang tenggelam ke level terendah tiga minggu di posisi 100,510 terhadap sejumlah mata uang utama.

Penurunan dolar AS justru positif bagi harga komoditas yang diperdagangkan dengan dolar AS. Emas spot naik ke level $1.224,61 per ons, setelah menikmati lompatan terbesar harian sejak September.
 
waspadai hari ini banyak news high impact gan,trader diharapkan pakai sabuk pengaman dalam melakukan transaksi
 
Bursa Asia melemah jelang rapat G20

Bursa Asia melemah jelang rapat G20

DECON-4-4-752x490.jpg


Para investor di Asia menunjukkan kecemasan jelang pertemuan menteri keuangan negara-negara industri dan berkembang atau lebih dikenal dengan Group of 20.

Kecemasan timbul karena ada spekulasi Menteri Perekonomian AS, Steven Mnuchin akan mendesak negara-negara anggota agar memperkuat nilai mata uang masing-masing.

Disamping itu pasar juga menunggu bagaimana reaksi Jepang dan China terhadap tekanan Mnuchen tersebut. Rapat G20 kali ini sarat dengan kepentingan masing-masing negara.

Sasaran tembak Mnuchen sendiri sudah pasti China, Jepang, Jerman dan negara anggota lainnya agar tidak menggunakan nilai tukarnya untuk kepentingan kompetitif (dagang). Trump pernah mengatakan bahwa negara-negara yang mengekspor ke Amerika berusaha menjaga agar mata uangnya lebih lemah dari dolar, sehingga mendapat keuntungan dengan cara yang tidak adil.

Di perdagangan pagi tadi Nikkei melanjutkan pelemahan dan diperdagangkan turun 0,4% meski yen melemah yang biasanya justru menaikkan saham. Indeks Hang Seng juga jatuh dan Shanghai Composite Index turun 0,1%.
 
Trump, Merkel Langsungkan Pertemuan Pertamanya Di Gedung Putih

Trump, Merkel Langsungkan Pertemuan Pertamanya Di Gedung Putih

71801b11da1e2bc9717c7959349cc06ca2363586.jpg


Presiden Donald Trump menyambut Kanselir Jerman Angela Merkel pada Jumat dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih yang dapat membantu menentukan masa depan kerjasama transatlantik dan bentuk hubungan kerja antara dua pemimpin yang paling kuat di dunia tersebut.


Presiden baru AS dan negarawan Jerman yang sudah lama mengabdi tersebut akan membahas pendanaan untuk NATO dan hubungan dengan Rusia dalam pertemuan pertama mereka sejak Trump menjabat pada bulan Januari.

Pertemuan ini bersifat konsekuensial bagi kedua belah pihak. Merkel, yang para pejabat mengatakan telah menyiapkan pertemuan itu secara hati-hati, kemungkinan akan menekan Trump untuk jaminan dukungan untuk Uni Eropa yang kuat dan komitmen untuk memerangi perubahan iklim.

Trump, yang pada masa pencalonan presiden lalu telah kritik Merkel yang telah mengizinkan ratusan ribu pengungsi masuk ke Jerman, akan mencari dukungan Merkel atas permintaannya bahwa negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara membayar lebih untuk kebutuhan pertahanan mereka.

Membangun hubungan akan menjadi agenda yang kurang jelas namun penting. Merkel memiliki hubungan dekat dengan Demokrat dan pendahulu Trump dri partai Republik, Barack Obama dan George W. Bush, dan dia cenderung mencari hubungan kerja yang kuat dengan Trump meskipun ada perbedaan kebijakan utama dan kecemasan di Jerman tentang mantan pengusaha New York.

Trump ingin melihat tindak lanjut pada permintaan bahwa negara-negara Eropa memikul lebih banyak beban pembayaran untuk aliansi NATO, yang telah dikritik. Dia juga akan mencari nasihat dari Merkel tentang bagaimana menangani Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin Merkel telah ditangani secara ekstensif, dengan kekhawatiran dari Partai Republik dan anggota parlemen Demokrat, telah memujinya.
 
Hasil Pertemuan G20 Di-review, Dolar Melemah Di Asia

Hasil Pertemuan G20 Di-review, Dolar Melemah Di Asia

4853f0732df1435d8ae71e68785d0566-big.jpg


Dolar jatuh di sesi Asia pada hari Senin dengan kekhawatiran atas komentar yang dibuat oleh para menteri keuangan dari negara terkemuka pada pertemuan G20 di akhir pekan kemarin yang menyoroti kurangnya kohesi kebijakan perdagangan global.


Para menteri keuangan dari dua puluh negara ekonomi terbesar dunia bertemu dan memperingatkan terhadap devaluasi persaingan, namun gagal menyepakati mempertahankan perdagangan global yang bebas dan terbuka.

AUD/USD diperdagangkan di level 0,7712, naik 0,09%, sedangkan USD/JPY berada pada level 112,58, turun 0,10% meski pasar di Jepang tutup untuk hari libur dan GBP/USD berada pada level 1,2388, turun 0,06%. Bank Rakyat China menetapkan harga tengah yuan di 6,8998 terhadap dolar, USD/CNY, Senin, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya 6,9030.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, mengalami pelemahan 0,09% ke level 100,05.

Juru bicara Fed, termasuk Ketua Janet Yellen, dijadwalkan minggu ini di saat investor mencari petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga AS berikutnya dan juga menunggu data inflasi dari Inggris dan survei zona euro atas aktivitas bisnis bersamaan dengan Inggris yang kukuh dengan Brexit.

Pekan lalu, dolar jatuh ke posisi terendah lima pekan baru terhadap mata uang utama pada Jumat di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih bertahap dari yang sudah diantisipasi beberapa investor sebelumnya.

Tapi bank sentral AS tidak menyataan rencana untuk mempercepat laju pengetatan moneter, dimana Yellen menegaskan bahwa laju kenaikan suku bunga akan dilakukan secara bertahap.
 
Prospek harga minyak masih negatif

Prospek harga minyak masih negatif

asd29.jpg


Minyak mentah berhasil rebound di sesi Asia hari ini namun masih berada dikisaran level terendahnya dalam empat bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh kuatnya jumlah persediaan minyak dan meningkatnya produksi minyak di Amerika.


Minyak light, sweet crude untuk kontrak April di NYME diperdagangkan naik $0,18 pada kisaran $48,83 per barel. Sementara minyak Brent diperdagangkan naik $0,25 menjadi $51,78 per barrel.

Harga minyak sendiri sudah merosot lebih dari 10% sampai hari ini dipicu oleh naiknya produksi minyak "shale" dan meningkatnya persediaan minyak di AS. Kedua faktor tersebut hampir menghapus semua kenaikan harga minyak sejak OPEC memberlakukan pemangkasan kuota produksi minyak.

Perkiraan pasar bahwa pasokan minyak akan terus melimpah menyebabkan harga minyak terjun bebas. Disamping itu perpindahan dari posisi long ke posisi short dikalangan fund manager menandakan bahwa meeka kehilangan keyakinan terhadap upaya-upaya yang ditempuh OPEC.

Faktor Amerika masih memainkan peranan penting dimana produksi minyak AS masih diatas 9 juta barel dalam empat minggu terakhir sementara persediaan minyak nasional meningkat menjadi 528,2 juta bael. Ini artinya Amerika meningkatkan produksinya 412.000 barrel per hari sejak OPEC-RUsia menyepakati pemangkasan produksi.

Tidak hanya di Amerika, kenaikan produksi dibeberapa wilayah lainnya seperti Libya juga melemahkan harga minyak. Kuatnya pasokan minyak dari AS dan Afrika dapat mendorong OPEC agar memperpanjang kesepakatan pemangkasan untuk enam bulan kedepan. Seandainya Rusia mundur, maka semuanya akan gagal.

Grand Capital Forum
 
Harga minyak Jatuh Lagi, Persediaan Minyak Terus Bertambah

Harga minyak Jatuh Lagi, Persediaan Minyak Terus Bertambah

20130410-pretul-titeiului.jpg


Harga minyak merosot pada sesi Rabu, karena meningkatnya stok minyak mentah di Amerika Serikat sehingga menggarisbawahi pasokan bahan bakar global yang sedang berlangsung terganggu meskipun upaya yang dipimpin OPEC untuk memangkas produksi.


Harga minyak Brent untuk kontrak berjangka bulan depan, yang menjadi patokan internasional untuk minyak, berada di level $50,79 per barel, turun 17 sen, atau 0,3 persen, dari penutupan terakhir mereka. Smeentara minyak West Texas Intermediate (WTI) AS turun 18 sen, atau 0,4 persen, pada level $48,08 per barel.

Persediaan minyak mentah AS naik 4,5 juta barel dalam pekan yang hingga 17 Maret menjadi 533,6 juta barel, American Petroleum Institute (API) mengatakan Selasa. Smenetara dta resmi dari Energy Information Administration (EIA) AS atas data penyimpanan minyak akan dirilis Rabu, hari ini.

Membengkaknya persediaan minyak terjadi di saat produksi minyak AS telah meningkat lebih dari 8 persen sejak pertengahan 2016 menjadi lebih dari 9,1 juta barel per hari (bph), tingkat yang sebanding dengan akhir tahun 2014, ketika kemerosotan pasar minyak terjadi.

Kenaikan produksi di Amerika Serikat dan di tempat lain, dan meningkatnya persediaan, merusak upaya untuk memangkas produksi dan menopang harga dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Meskipun masih dilakukan upaya pemangkasan produksi, analis memperingatkan melimpahnya pasokan yang terbaru atau sedang berlangsung di tahun-tahun mendatang masihakan terjadi, terutama karena produsen shale oil AS terus bertambah dan di saat OPEC kembali menghadapi kapasitas penuh.

Bank Goldman Sachs AS memperingatkan kliennya dalam catatan minggu ini bahwa shale oil AS pimpin lonjakan produksi "bisa membuat kelebihan pasokan bahan bakar di 2018 hingga 19."

Grand Capital
 
Dollar masih Di Bawah Tekanan

Dollar masih Di Bawah Tekanan

132908_ty-gia-USD-4-10-2016.jpg


Meski beranjak dari dari posisi terendah enam minggu terhadap mata uang utama pada perdagangan sesi Rabu, dolar masih berada di bawah tekanan karena sebuah sinyalemen yang menunjukkan lambatnya laju kenaikan suku bunga di AS sehingga terus membebani greenback.


Greenback melemah setelah Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans mengatakan pada hari Senin bahwa Fed masih berada pada langkah kenaikan suku bunga dua kali lagi di tahun ini, menggarisbawahi pandangan bahwa bank sentral akan terus berada pada laju pengetatan bertahap setelah kenaikan suku bunga pekan lalu.

Dolar juga rentan setelah para pemimpin keuangan G20 urungkan janjinya untuk mempertahankan perdagangan global yang bebas dan terbuka selama pembicaraan akhir pekan ini, menyusul oposisi dari pemerintahan Trump yang semakin proteksionis.

Langkah tersebut menimbulkan ketidakpastian baru hubungan dagang AS dan dengan perpanjangan kekhawatiran pemerintahan Trump atas dolar yang kuat.

Sementara mata uang tunggal telah menguat setelah tokoh sayap tengah Emmanuel macron muncul dalam debat televisi terhadap rival utamanya, pemimpin sayap kanan anti-Uni Eropa Marine Le Pen.

Namun kekhawatiran muncul kembali ketika Financial Times melaporkan bahwa calon kanan-tengah Francois Fillon saat ini menghadapi klaim dan diduga berusaha untuk mendapatkan keuntungan finansial dari hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

EUR/USD tergelincir 0,19% ke level 1,0790, turun dari level atas enam minggu sesi sebelumnya 1,0822. Di tempat lain, GBP/USD turun tipis 0,10% menjadi 1,2466, setelah mencapai level atas dalam tiga setengah minggu 1,2506 sesi kemarin.

USD/JPY turun 0,37% diperdagangkan pada level 111,31, terendah sejak 23 November sedangkan USD/CHF tetap stabil di level 0,9936.

Dolar Australia dan Selandia Baru lemah terhadap dolar AS, dengan AUD/USD turun 0,43% di level 0,7658 dan NZD/USD turun 0,20% ke level 0,7026. Sementara itu, USD/CAD naik 0,32% diperdagangkan pada level atas satu pecan di level 1,3395.

Indeks dolar AS, yang mencatat kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,11% pada level 99,66, sedikit di atas level bawah enam minggu dari level 99,45 yang disentuh tadi malam.
 
Harga Minyak Masih Tertekan Melimpahnya Persediaan

Harga Minyak Masih Tertekan Melimpahnya Persediaan

Oil-750x437-712x415.jpg


Harga minyak pulih pada hari Kamis dari penurunan di sesi sebelumnya. Meski demikian, minyak masih berada di bawah tekanan karena persediaan minyak mentah AS membengkak dan meningkatnya porukdi minyak meredam upaya OPEC untuk mengekang produksi global.


Brent berjangka berada di harga $51,02 per barel pada, naik 38 sen, atau 0,8 persen, dari penutupan sesi kemarin. Sebelumnya Brent sempat turun hingga di bawah level $50 per barel pada sesi Rabu untuk pertama kalinya sejak November.

Smenetara West Texas Intermediate (WTI) AS naik 38 sen, atau 0,8 persen, pada $ 48,42 per barel, setelah menguji level support $47 di sesi kemarin.

Analis mengatakan Brent telah menemukan level support teknis sekitar $50 per barel dan terdorong naik karena para pelaku pasar mengambil posisi panjang baru setelah minyak mentah mencapai posisi terendah multi-bulan semalam.

Meskipun mampu beranjak menguat, para pelaku pasar mengatakan minyak masih di bawah tekanan, sebagian besar karena persediaan AS yang besar dan keraguan bahwa upaya yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas produksi itu mengekang pasokan bahan bakar global.

Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah AS naik hampir 5 juta barel ke rekor 533,1 juta barel di pekan lalu, jauh melampaui perkiraan pertumbuhan 2,8 juta barel.

Tingginya angka persediaan ini akibat produksi minyak AS yang telah meningkat lebih dari 8 persen sejak pertengahan 2016 menjadi lebih dari 9,13 juta barel per hari (bph) ke tingkat yang sebanding pada akhir 2014, ketika kemerosotan pasar minyak terjadi.

Selain, terdapat sinyalemen melimpahnya pasar di Asia, di mana impor bensin China merosot sementara perusahaan penyulingan mengirim dengan volume besar di luar negeri karena mereka memproduksi minyak sulingan lebih dari yang dapat diserap pasar domestik.

Ekspor bensin China pada bulan Februari mencapai angka tertinggi kedua dalam catatan, naik 76,6 persen dari tahun sebelumnya di 1,06 juta ton, data dari kepabeanan China menunjukkan pada hari Kamis. Ekspor bahan bakar diesel bulan lalu melonjak 66,7 persen di 1,32 juta ton.

Cina hanya mengimpor 7.245 ton bensin pada bulan Februari, turun 94 persen dari periode yang sama tahun lalu. Impor diesel turun 52 persen dari tahun lalu 50.000 ton.
 
Yen tergelincir, pasar awasi voting UU kesehatan AS

Yen tergelincir, pasar awasi voting UU kesehatan AS

HCAN-Lower-Senate-Park.jpg


Kecemasan sepanjang sesi Amerika tadi malam akhirnya surut di sesi Asia Jumat ini setelah yen membukukan pelemahan dan saham-saham regional menguat.


Indeks Topix Jepang pulih dari pelemahan setelah yen drop untuk pertama kalinya dalam sembilan hari terakhir. Sementara bursa saham Amerika menguat setelah Republikan mengatakan DRP siap untuk mengambil suara terkait dengan amandemen UU layanan kesehatan.

Tadi malam, indeks S&P 500 mengalami guncangan karena penundaan voting memicu spekulasi Presiden Trump mengalami kesulitan dalam menggalang dukungan untuk berbagai kebijakannya.

Dari sektor komoditas, minyak kembali naik dan emas harus surut. Faktor voting UU layanan kesehatan ini akan menjadi latar sentimen pasar di minggu ini. UU layanan kesehatan AS memang tidak ada kaitan langsung dengan pasar, tapi ini menunjukkan seberapa kuat dukungan parlemen terhadap pemerintahan Donald Trump.

Sentimen positif terhadap pemerintah Amerika sudah anjlok sejak Maret karena ekspektasi terhadap kebijakan Trump yang pro pertumbuhan ekonomi masih jauh dari harapan. Selama ini faktor tersebutlah yang mendongkrak saham dan dolar.

Agenda yang perlu diperhatikan dipenghujung minggu ini adalah pidato ketua the Fed St. Louis, laporan durable goods order AS, rapat pemimpin Uni Eropa berkaitan dengan tindak lanjut Brexit. Kemudian pada Satu ada rapat antara anggota OPEC dengan negara-negara non-OPEC untuk membahas progres pemangkasan produksi minyak.

Yen dilaporkan melemah 0,3% menjadi 111,30 per dolar sementara pound jatuh 0,2%, aussie dan kiwi masing-masing tergelincir 0,1%.

Minyak naik 0,3% menjadi $47,83 per barrel, emas jatuh 0,1% menjadi $1.243,92.

Grand Capital Forum
 
Indeks dolar Tercekik Kondisi Politik

Indeks dolar Tercekik Kondisi Politik

IC8LfFRKlJGEBINbxUC2.jpg


Dolar berbalik melemah terhadap mata uang utama pada hari Jumat, karena investor tetap berhati-hati menjelang voting yang sangat diantisipasi atas anggaran kesehatan Presiden AS Donald Trump dan data zona euro yang kuat membuat mata uang tunggal menguat.


Sentimen pada dolar masih rentan setelah Trump memperingatkan anggota parlemen dari partai Republik di DPR bahwa ia akan meninggalkan Obamacare dan beralih ke reformasi pajak jika mereka tidak menyetujui undang-undang kesehatan yang baru dalam pemungutan suara pada hari Jumat.

Voting kesehatan dipandang oleh investor sebagai uji kemampuannya untuk melaksanakan janji-janji kampanye utama seperti reformasi pajak dan belanja infrastruktur.

EUR/USD naik 0,22% di level 1,0807, naik dari penurunan tiga hari di dari level 1,0761 yang dicapai di awal sesi. Mata uang tunggal didorong oleh data kelompok riset pasar Markit yang mengatakan indeks zona euro pembelian komposit manajer, yang mengukur output gabungan dari baik sektor manufaktur maupun jasa, meningkat ke level tertinggi enam tahun ke 56,7 pada bulan Maret dari 56,0 pada bulan Februari.

Di tempat lain, GBP/USD tergelincir 0,25% ke level 1,2490, turun dari puncak satu bulan sesi sebelumnya dari level 1,2532. Pound secara luas telah menguat pada hari Kamis berkat kenaikan kuat pada U.K. penjualan ritel bulan lalu dari yang diharapkan.

USD/JPY tetap stabil di level 111,00, meski turun dari level kenaikan empat bulan di sesi Kamis 110,63, sedangkan USD/CHF jatuh 0,23% ke level 0.9910. Dolar Australia dan Selandia Baru melemah, dengan AUD/USD turun 0,12% di level 0,7618 dan dengan NZD/USD turun 0,21% ke level 0,7015. Sementara itu, USD/CAD turun 0,08% diperdagangkan pada level 1,3363.

Indeks dolar AS, yang mencatat pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,10% pada level 99,46, dari tertinggi sesi 99,81 dan tidak jauh dari enam minggu yang disentuh pada sesi Rabu 99,34.

Grand Capital
 
Back
Top