Berita dan Fundamental

Aussie Positif Atas Data Upah dan Jelang Risalah Fed

Aussie Positif Atas Data Upah dan Jelang Risalah Fed

150511114755-australia-min-wage-780x439.jpg


Aussie menguat pada sesi Rabu setelah laporan data upah sesuai ekspektasi pertumbuhan, yang mendasari sentimen bahwa prospek bank sentral atas suku bunga netral hingga lebih tinggi dengan risalah pertemuan The Fed diperkirakan akan menentukan pandangan untuk kenaikan suku bunga pada bulan Maret.


Indeks dolar AS turun 0,17% ke level 101,28. USD/JPY diperdagangkan pada level 113,48, atau turun 0,17%, sementara AUD/USD diperdagangkan pada level 0,7693, berhasil menguat 0,25%.

Indeks harga upah per kuartal Australia naik 0,5% seperti yang diharapkan pada kuartal keempat, sementara harga rumah China naik 12,2% pada bulan Januari, meski masih di bawah kenaikan 12,4% pada bulan Desember.

Dolar AS pada sesi kemarin melepas sebagian penguatannya dari perdagangan pagi di sesi AS, setelah data Purchasing Managers Index (PMI) sektor jasa AS terbaru untuk Februari menunjukkan perlambatan pertumbuhan.

Dolar memulai sesi dengan kenaikan kuat, lebih dari 0,5%, menyusul komentar bullish dari Dua pembuat kebijakan Federal Reserve, atas kenaikan suku bunga bulan Maret, sehingga membuat euro jatuh ke posisi terendah sesi.

Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan hari Senin bahwa ia kemungkinan akan mendukung peningkatan suku bunga pada pertemuan bank sentral berikutnya pada bulan Maret jika perekonomian terus menguat. Sebelumnya, pernyataan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, anggota Fed Cleveland mengatakan dia akan "nyaman" menaikkan suku bunga pada saat ini karena tekanan inflasi menjemput.

Komentar terbaru dari anggota Fed, menambahkan optimisme yang sedang berkembang mengenai kenaikan suku bunga di Maret, setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan pada kongres dalam testimoninya pekan lalu, bahwa menunggu kenaikan suku bunga terlalu lama akan "tidak bijaksana".

Grand Capital Forum
 
Bursa Asia optimis meski situasi politik tidak menentu

Bursa Asia optimis meski situasi politik tidak menentu

450771-asiansharesnew7.jpg


Bursa Asia diperdagangkan menguat dipicu oleh pasar Hong Kong dan Singapura menyusul kenaikan dolar AS terhadap yen. Sementara itu harga minyak naik sampai hari keempat.


Indeks acuan MSCI Asia Pacific naik ke level tertinggi sejak terakhir kali di Juli 2015. Diawal sesi pagi (Asia) dolar turun terhadap yen setelah Presiden the Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan pengambil kebijakan tidak ingin mengejutkan pasar berkenaan dengan suku bunga.

Dari pasar komoditas dilaporkan minyak berhasil mempertahankan kenaikan diatas $54 per barrel. Sementara itu tingkat utang Australia menurun setelah pemerintah melakukan aksi jual obligasi terbesar sepanjang sejarah.

Meski pasar masih diwarnai dengan ketidakjelasan politik dimana the Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga di pertemuan selanjutnya, pasar saham global justru diperdagangkan pada level tertinggi yang pernah ada.

Selain itu kondisi politik dari Eropa seperti pilpres Perancis dan rencana Brexit Inggris menambah potensi resiko.

Saat ini minyak naik 0,4% dan berada pada level $54,52 per barrel. Emas terjun 0,1% menjadi $1.234,34. Biji besi turun 1%.

https://id.grandcapital.net/promo/personal_bonus…
 
Kebijakan The Fed Tak Goyahkan Emas di Asia

Kebijakan The Fed Tak Goyahkan Emas di Asia

150996-586027f407f8d.jpg


Harga emas mencatat penguatan di Asia, pada sesi Kamis meskipun sinyal kuat dari risalah pertemuan Fed bahwa kenaikan suku bunga bisa jadi lebih awal.


Emas untuk pengiriman April di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik 0,32% menjadi $1.237,15, sementara perak diperdagangkan naik 0,18% menjadi $17,983 per troy ons. Namun, Tembaga turun 0,26% menjadi $2,729 per pon.

Pada perdagangan tadi malam, emas berjangka merngsek turun karena momentum dolar yang menguat, di saat para pedagang pelaku pasar mencatat hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal Reserve (FOMC) yang menyarankan kenaikan suku bunga "segera."

Ini merupakan pertemuan Fed sejak Trump menjabat dan melihat anggota FOMC melaporkan tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam komunitas bisnis. Dan mereka memperkirakan bahwa akan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkaitan dengan proposal kebijakan Trump bisa mendorong Fed untuk bertindak.

"Banyak perserta pertemuan menyatakan pandangan bahwa mungkin ini saat yang tepat untuk menyegerakan kenaikan suku bunga federal" jika data lapangan kerja dan inflasi "sejalan dengan atau lebih kuat dari ekspektasi saat ini," atau jika risiko meningkat Fed mungkin melenceng dari tujuannya, ringkasan pertemuan menyatakan.
 
Ekonomi Jerman Tumbuh Berlipat-lipat

Ekonomi Jerman Tumbuh Berlipat-lipat

db919fdcc614747db9d508c29e16008d.jpg


Pertumbuhan ekonomi Jerman meningkat lebih dari empat kali lipat pada kuartal keempat 2016 menjadi 0,4 persen karena belanja negara yang lebih tinggi, meningkatnya konsumsi dan konstruksi swasta melampaui penurunan perdagangan nett luar negeri, data menunjukkan pada hari Kamis.


Mengkonfirmasikan laporan pertumbuhan awal, Kantor Statistik Federal mengatakan ekspor meningkat 1,8 persen pada kuartal tersebut dan impor naik 3,1 persen, ini berarti neto perdagangan luar negeri berkurang 0,4 persentase poin dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB).

Belanja negara melonjak 0,8 persen, menyumbangkan 0,2 persentase poin pertumbuhan. Pemerintah Jerman menghabiskan miliaran euro dalam upaya menampung dan mengintegrasikan lebih dari satu juta pengungsi yang telah tiba sejak awal 2015, banyak dari para pengungsi berasal dari zona perang seperti Suriah dan Irak.

Pengeluaran rumah tangga naik 0,3 persen pada kuartal tersebut, juga menambahkan 0,2 persentase poin terhadap PDB dalam tiga bulan sampai Desember. Konsumen mendapatkan manfaat dari sektor lapangan kerja yang mencapai rekor tinggi, dengan meningkatnya upah riil dan biaya pinjaman yang murah.

Investasi dalam konstruksi meningkat 1,6 persen pada kuartal keempat, juga menyumbang 0,2 persentase pertumbuhan poin. Pertumbuhan populasi Jerman, meningkatkan keamanan kerja dan suku bunga rekor rendah yang memicu ledakan properti.
 
Dolar Membaik Dari Pengaruh Fed

Dolar Membaik Dari Pengaruh Fed

727cc0d2838a401487ffacf2748eec7f.jpeg


Dolar kembali mendapatkan kekuatan dan menguat pada perdagangan Jumat setelah meluncur ke level terendah dua pecan terhadap yen, meski masih berada di jalur penurunan mingguan setelah risalah pertemuan Federal Reserve yang mengecewakan hantam dolar.


Greenback beringsut naik 0,1 persen terhadap yen dan diperdagangkan pada level ¥112,73 namun masih di atas level terendah dua minggu 112,55 setelah tadi malam melemah 0,3 persen untuk minggu ini. Dolar gagal menghindari tekanan dari risalah pertemuan Fed yang dirilis pada hari Rabu, yang lebih dovish dari beberapa pelaku pasar perkirakan.

Turut membebani dolar, komentar Menteri Keuangan Baru AS Steven Mnuchin dalam wawancara di televisi pertamanya sejak menjabat pekan lalu. Dia mengatakan kepada Fox Business Network bahwa setiap langkah kebijakan yang diambil administrasi Trump kemungkinan akan memiliki dampak yang terbatas tahun ini.

Kepada CNBC Mnuchin mengatakan bahwa ia ingin melihat reformasi pajak berlalu sebelum 'reses kongres di Agustus, batas waktu yang pas bagi harapan banyak investor tetapi mengecewakan mereka yang berharap untuk reformasi lebih cepat.

Euro berada di level terendah minggu ini tetapi masih tertekan oleh kekhawatiran tentang retorika dari kandidat presiden Prancis Marine Le Pen yang anti-Uni Eropa menjelang pemilihan presiden Perancis putaran pertama pada tanggal 23 April, dengan putaran kedua akan berlangsung pada bulan Mei.

Euro berpeluang melemah 0,2 persen untuk minggu ini terhadap dolar AS, meski masih stabil pada hari ini dan diperdagangkan di level $1,0584, jauh di atas level bawah minggu ini $1,0494 yang dicapai pada hari Rabu lalu, terendah sejak 11 Januari.

Perjuangan euro ini justru menjadi penarik sterling. Pound berada pada level $1,2553, atau mencatat kenaikan 1,2 persen untuk minggu ini.

Indeks dolar, yang mencatat perdagangan dolar AS terhadap enam mata uang utama, turun tipis 0,1 persen menjadi 100,970, dan hampir datar selama seminggu ini.

Grand Capital
 
Harga minyak turun tapi tren masih positif

Harga minyak turun tapi tren masih positif

Crude-oil-field.jpg


Harga minyak di perdagangan Asia Jumat ini kembali turun setelah investor melakukan aksi ambil untung menyusul kenaikan lebih dari 1% sepanjang sesi New York kemarin.


Minyak light, sweet untuk kontrak April diperdagangkan pada posisi $54,33 per barrel, turun $0,12 sementara Brent Crude turun $0,11 menjadi $56,47 per barrel.

Tadi malam harga minyak melonjak setelah data informasi energi AS yang menunjukkan persediaan minyak mentah tumbuh kurang dari perkiraan di minggu lalu. Sementara jumlah minyak yang ada dalam simpanan meningkat 7 minggu berturut-turut, menembus rekor baru.

Kenaikan yang kurang dari perkiraan dikarenakan rendahnya volume impor minyak mentah, ini bukti bahwa pemangkasan pasokan minyak oleh eksportir utama menunjukkan hasil.

Meski begitu, pengamat memperkirakan produksi minyak Amerika yang begitu cepat nantinya akan melemahkan upaya negara-negara OPEC dalam menstabilkan harga minyak. Tidak jelas sampai kapan anggota-anggota OPEC akan tetap patuh pada resolusi yang mereka buat ditengah-tengah gempuran minyak Amerika.

Kita baru bisa melihat keputusannya ketika OPEC menggelar rapat di Mei nanti, apakah akan melanjutkan pemangkasan atau dihentikan.
 
Brexit Dan Skotlandia Lemahkan Pound

Brexit Dan Skotlandia Lemahkan Pound

scotland.jpg


Pound melemah pada perdagangan sesi Senin di Asia karena ketegangan atas Brexit dan referendum kemungkinan kemerdekaan Skotlandia meresahkan prospek, sementara Aussie menguat berkat data pendapatan perusahaan di kuartal keempat.


Di Australia, bruto laba operasional perusahaan melonjak 20,1% pada kuartal keempat, jauh di atas gain 8,0% diharapkan.

GBP/USD diperdagangkan pada level 1,2426, turun 0,29%, sementara AUD/USD diperdagangkan pada level 0,7679, naik 0,13%. USD/JPY diperdagangkan pada level 112,02, turun 0,12%. Indeks dolar AS turun 0,05% ke level 101,07.

Dalam pekan ini, pasar akan fokus pada pidato Trump kepada Kongres pada hari Selasa untuk rincian lebih lanjut tentang janji reformasi pajak, deregulasi dan belanja infrastruktur serta beberapa penampilan Fed, yang paling penting adalah pidato Ketua Fed Janet Yellen pada hari Jumat.

Pada pekan lalu, dolar mencatat penguatan terhadap mata uang utama pada hari Jumat, acuhkan data penjualan rumah AS yang mengecewakan karena investor hanya berfokus pada pidato Presiden Donald Trump.

Data Jumat menunjukkan bahwa penjualan rumah baru AS naik 3,7% ke tingkat tahunan 555.000 unit pada bulan lalu, masih di bawah perkiraan analis untuk peningkatan 6,3% menjadi 570.000 unit.

Pada hari Kamis Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan ia ingin melihat reformasi pajak yang "sangat signifikan" berlalu sebelum reses Kongres di Agustus, tetapi mengindikasikan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Grand Capital Forum
 
Last edited:
Bursa Asia melemah, pasar waspadai kabar dari AS

Bursa Asia melemah, pasar waspadai kabar dari AS

yabanci_borsa_650_7.jpg


Investor masih bersikap waspada diawal minggu ini dimana mayoritas bursa Asia melemah jelang pidato Presiden AS didepan anggota DPR esok hari waktu setempat. Disamping itu pasar juga mewaspadai pidato oleh beberapa jubir the Fed dan data ekonomi.


Bursa Jepang memimpin pelemahan bursa Asia, ditengah-tengah menguatnya yen yang sejauh ini terdorong ke level tertinggi terhadap dolar pada level 112.

Indeks Nikkei diperdagangkan jatuh 1,2% dipicu oleh saham sektor keuangan dan produsen elektronik. Imbal balik obligasi pemerintah Jepang juga merosot, dimana imbal balik obligasi dengan maturitas 10 tahun sentuh level terendahnya dalam satu bulan terakhir hari ini.

Seolah mengekor, meski tidak separah Jepang, Kospi Korea juga membukukan penurunan 0,3% sementara indeks Australia dan Hong Kong masing-masing terperosok 0,2%.

Pada saat ini pelaku pasar tengah menunggu informasi lebih lanjut berkenaan dengan rencana pajak Trump dan kebijakan lainnya ketika pidato nanti. Beberapa pelaku pasar berspekulasi tidak banyak informasi yang bisa didapat. Beberapa minggu kedepan akan ada pidato dari pejabat the Fed dan sangat berguna untuk mengetahui kecenderungan kenaikan suku bunga di Maret.

GrandCapital
 
Dolar kembali menguat jelang pidato Trump, analis: tetap waspada

Dolar kembali menguat jelang pidato Trump, analis: tetap waspada

donald-2-770x392.jpg


Bursa Asia kembali menguat dimana saham-saham Jepang mendapat sokongan dari anjloknya nilai tukar yen tadi malam. Sementara dolar berhasil mempertahankan gain jelang pidato Donald Trump dihadapan anggota DPR AS.


Indeks Topix Jepang berhasil rebound menyusul rekor terbaru yang dibukukan oleh Dow Jones, menguat 12 sesi berturut-turut, kenaikan terpanjang dalam 30 tahun terakhir. Sementara itu kenaikan di bursa Australia dan Korsel cenderung biasa-biasa saja. Dolar mulai menguat ketika pemerintahan Trump menggaris bawahi prioritas belanja negara jelang pidato yang akan diselenggarakan hari ini waktu setempat.

Meski begitu, analis mengingatkan pasar agar tetap waspada ketika Trump mulai mengumumkan rencana-rencananya yang harusnya diikuti dengan pelaksanaan. Jika pasar menemui kesan tidak jelas, maka dolar akan kembali surut.

Pada hari Senin kemarin, Trump mengatakan akan membelanjakan dana cukup besar untuk infrastruktur, meski detail tentang pajak belum akan dijelaskan sampai setelah biaya pencabutan program Affordable Care Act diketahui.

Dari pasar mata uang yen diperdagangkan naik 0,1% menjadi 112,58 per dolar setelah sebelumnya turun 0,5%. Aussie menguat 0,1% menjadi 76,79 sen AS. Harga minyak dilaporkan masih diatas $54 per barrel.

Grand Capital
 
Arab Saudi Targetkan Harga Minyak Di 2017

Arab Saudi Targetkan Harga Minyak Di 2017

615585195.jpg


Arab Saudi ingin harga minyak mentah naik di kisaran $60 per barel pada tahun 2017 ini, seperti yang dikutip Reuters dari sumber OPEC dan industri mengatakan.


Arab Saudi dan negara Teluk sekutunya melihat harga ini akan memacu investasi segar tanpa menimbulkan lonjakan minyak “shale” AS, kata sumber tersebut mengatakan.

OPEC resmi menyatakan bahwa kartel tidak mencari harga minyak secara spesifik. Justru produsen seperti OPEC dan non-OPEC menerapkan pemangkasan sebesar 1,8 juta barel per hari (bph) pada semester pertama tahun ini untuk mengatasi banjir pasokan.

Telah ada pembicaraan perpanjangan pemangkasan produksi minyak di luar jangka waktu enam bulan, namun semua itu tergantung pada jalur untuk harga minyak.

Peningkatan teknologi telah membuat ekstraksi inyak ‘shale’ AS layak pada tingkat harga yang lebih rendah. Data Baker Hughes menunjukkan jumlah rig yang beroperasi di AS pada minggu terakhir naik lima sampai 602 buah. Itu adalah jumlah tertinggi sejak Oktober 2015.

Minyak mentah AS terpantau sempat mencatat kenaikan 0,02% dan diperdagangkan level pada $54,06.

Grand Capital Forum
 
Jabaran Agenda Trump Topang Dolar

Jabaran Agenda Trump Topang Dolar

773190-750x445.jpg


Dolar menguat di Asia pada sesi Rabu, setelah Presiden AS Donald Trump memberi pidato yang sangat keras kepada Kongres AS yang termasuk tindakan keras terhadap imigrasi ilegal dan seruan pembangunan tembok di perbatasan dengan Meksiko, selain itu juga menyerukan perombakan besar atas sistem pajak nasional dan peningkatan belanja infrastruktur dan pertahanan.


Daftar perombakan Trump juga termasuk permintaan untuk harga obat yang lebih murah dan rencana cakupan kesehatan baru yang tidak ditentukan.

Indeks dolar AS naik 0,14% ke level 100,47. USD/JPY diperdagangkan pada level 113,20, naik 0,40%, sementara AUD/USD diperdagangkan pada level 0,7665, naik 0,12%.

Pada perdagangan kemarin, dolar diperdagangkan melemah terhadap mata uang utama, setelah sejumlah data ekonomi AS dengan hasil yang beragam dan menjelang pidato Trump kepada Kongres.

Dolar menambah keterpurukan pada perdagangan pagi di AS, setelah sejumlah data ekonomi gagal menghentikan penurunan greenback menyusul laporan Produk domestik bruto (PDB) kuartal 4 2016 AS meleset dari ekspektasi analis sementara kepercayaan konsumen di Februari lebih baik dari yang diharapkan.

PDB AS naik pada tingkat tahunan 1,9% dalam tiga bulan terakhir 2016, Departemen Perdagangan melaporkan pada hari Selasa. Analis memperkirakan kenaikan 2,1%.

Indeks Kepercayaan Konsumen, yang mengukur penilaian konsumen dari kondisi saat ini di AS, mencapai angka 114,8 pada bulan Februari, menurut data dari The Conference Board. Ekonom memperkirakan Indeks Kepercayaan Konsumen berada di angka 111 pada bulan Februari.
 
Fed dan Trump Pudarkan Kilau Emas

Fed dan Trump Pudarkan Kilau Emas

150203114355-uncharted-waters-780x439.jpg


Harga emas turun di Asia pada sesi Kamis dengan para pelaku psar mengharapkan Fed akan menaikkan suku bulan ini, meskipun sentimen masih beragam dengan banyak pihak mengatakan bank sentral bisa menunggu satu atau dua bulan untuk kejelasan lebih lanjut mengenai rencana ekonomi oleh Presiden Donald Trump.


Emas untuk pengiriman Mei di divisi Comex New York Mercantile Exchange turun 0,26% menjadi $1,246.75 per troy ons, sementara tembaga berjangka naik 0,29% ke level $2,739 per pon karena para pelaku pasar menunggu perkembangan yang telah menyebabkan dua tambang tembaga di Chili dan Indonesia menghentikan operasi atas masalah ketenaga kerjaan dan regulasi.

Tadi malam pada sesi Rabu, emas berjangka merosot, karena dolar menguat setelah komentar hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga di bulan Maret.

Emas memulai sesi di dengan tekanan atas penguatan dolar, setelah komentar hawkish dari Presiden Fed Williams, Dudley dan Harker, pada hari Selasa mengarahkan kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan Maret.

Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker memicu harapan kenaikan suku bunga bulan Maret pada Selasa, ketika ia menegaskan pandangannya bahwa ia mengharapkan bank sentral menaikkan suku bunga AS tiga kali dalam tahun ini selama ekonomi terus menguat.

Sementara, Presiden Fed New York William Dudley mengatakan ia melihat kenaikan suku bunga di "masa depan yang relatif dekat", yang mengesankan meneruskan komentar dari Presiden Federal Reserve Bank San Francisco John Williams, yang menyarankan bahwa bank sentral harus menaikkan suku bunga untuk menghindari perekonomian yang 'terlalu panas' yang pada akhirnya tidak berkelanjutan.

 
Data Cadangan AS dan Rusia Pengaruhi Harga Minyak

Data Cadangan AS dan Rusia Pengaruhi Harga Minyak

anjungan-minyak-lepas-pantai-rusia_20170223_111207.jpg


Harga minyak jatuh pada sesi Kamis, setelah data stok minyak mentah AS capai angka tertinggi sepanang masa dan data resmi menunjukkan produksi minyak Rusia tidak berubah pada bulan Februari, dengan tidak ada pemotongan lebih lanjut untuk mengencangkan pasar dan tiriskan kelebihan pasokan global.


Minyak mentah Brent turun 50 sen per barel dan diperdagangkan di harga $55,86. Sementara harga minyak Light Sweet AS juga turun 50 sen dan diperdagngkan pada harga $53,33.

Persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, yang merupakan konsumen minyak terbesar dunia, naik 1,5 juta barel pekan lalu mencapai rekor 520.200.000 barel, angka resmi menunjukkan.

Produksi minyak Rusia tidak berubah pada Februari dari Januari di 11.110.000 barel per hari (bph), menandakan jeda dalam upaya Moskow untuk mengekang produksi sebagai bagian dari kesepakatan global, Data Departemen Energi menunjukkan pada hari Kamis.

Harga minyak mentah merosot setelah rilis data Rusia tapi tetap terkunci dalam rentang perdagangan yang ketat, didukung oleh bukti pemangkasan produksi OPEC yang dirancang untuk mengurangi kelebihan pasokan yang telah membebani harga selama lebih dari dua tahun.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas produksi minyaknya untuk bulan kedua di bulan Februari, sebuah survei Reuters mendapati, yang menunjukkan kelompok eksportir telah meningkatkan kepatuhannya yang sudah kuat menjadi sekitar 94 persen.

Minyak mentah AS terlihat lebih bearish, analis bahkan memperkirakan harga minyak mentah bisa turun ke level $53,21 per barel, karena telah jauh di bawah level support di angka $53,87.
 
Efek Suku Bunga Fed, Dolar Naik, saham di Asia Tergelincir

Efek Suku Bunga Fed, Dolar Naik, saham di Asia Tergelincir

546488-asian-marketafp2.jpg


Dolar pertahankan penguatan pada sesi perdagangan Jumat karena risiko kenaikan suku bunga AS yang akan segera diterapkan lemahkan obligasi negara dan komoditas, bahkan membuyarkan ‘pesta’ di Wall Street sebagai realitas peningkatan biaya pinjaman mulai tenggelam.


Pasar saham Asia sebagian besar lebih rendah, dengan indeks MSCI Asia-Pasifik tidak termasuk Jepang turun 0,9 persen pada penurunan harian terbesar sepanjang tahun ini. Indeks saham Australia turun 0,8 persen dan Shanghai turun 0,5 persen. Nikkei Jepang turun hanya 0,1 persen tertopang oleh penurunan yen sehingga membatasi penurunan.

Suara yang menggema dari para pejabat Fed atas perlu untuk menaikkan suku bunga telah menunjukkan probabilitas tersirat bulan ini menembus 74 persen, dari hanya 30 persen pada awal pekan ini. Ketua Fed Janet Yellen dan Wakil Ketua Stanley Fischer keduanya akan berbicara pada hari ini dan diharapkan tetap melantunkan pernyataan yang sama.

Itu sudah cukup untuk membuat Wall Street terhenti, dngan indeks Dow jatuh 0,53 persen, sedangkan S&P 500 turun 0,59 persen dan indeks Nasdaq 0,73 persen.

Prospek kenaikan Fed pada 15 Maret membuat Treasury dua tahun menghancurkan rentang kenaikan terbaru mereka dan mencapai nilai bawh terakhir disentuh pada pertengahan 2009.

Dengan Bank Sentral Eropa masih bertindak untuk menekan suku bunga jangka pendek euro, spread antara yield obligasi dua tahun AS dan Jerman menguap menjadi 214 basis poin, terbesar sejak awal tahun 2000 dan naik dari 183 pada bulan Januari.

Hal tersebut euro ke level $1,0510 dan berpeluang mencoba level support besar yang merupakan level bawah Februari $1,0492. Dolar diperkirakan bertahan di sekitar level ¥114,28 dan berpeluang menuju level puncak baru-baru ini 114,95. Terhadap sejumlah mata uang uang, dolar melemah ke level 102,070 setelah menyentuh level tertinggi sejak 11 Januari,
 
Dolar menguat jelang penentuan suku bunga the Fed

Dolar menguat jelang penentuan suku bunga the Fed

rich-people-54.jpg


Mata uang dolar kembali menguat terhadap yen dan euro di penghujung minggu ini, dimana investor menunggu pidato ketua the Fed Janet Yellen untuk mengetahui apakah akan ada kenaikan suku bunga di Maret nanti.


Dolar terakhir kali dikutip berada pada posisi 114,17 terhadap yen. Sementara pada Kamis kemarin dolar sempat menyentuh level tertinggi pada 114,59. Euro cenderung moderat (naik) pada $1,0519. Sementara terhadap yen, euro berada pada posisi 120,11.

Jika mengacu kepada spekulasi yang banyak beredar di pasar, maka kemungkinan suku bunga dinaikkan pada rapat 14-15 Maret nanti mencapai 90% dari sebelumnya hanya 20% saja.

Disamping itu ada pengamat yang mengatakan bisa saja Yellen tidak mengungkap secara gamblang akan ada kenaikan supaya langkah kenaikan suku bunga berikutnya bisa dilakukan dengan mulus.

Melihat data ekonomi Amerika yang rilis baru-baru ini, dapat disimpulkan cukup supportif untuk dinaikkannya suku bunga. Level dolar pun masih berada dibawah level yang cukup konsisten dengan rencana kenaikan suku bunga the Fed tahun ini.

https://id.grandcapital.net/promo/s...facebookind&utm_medium=post&utm_campaign=news
 
Prospek ekonomi Thailand, Indonesia dan Asteng secara umum

Prospek ekonomi Thailand, Indonesia dan Asteng secara umum

article_88273_large.jpg


Popularitas Thailand diantara investor obligasi membuat pusing para pembuat kebijakan negara Gajah Putih tersebut. Thailand sendiri adalah negara yang bergantung penuh kepada sektor ekspor dan pariwisata untuk memacu pertumbuhan eonomi.


Tahun ini saja ada $2,1 miliar dana asing yang berhamburan masuk ke Thailand, menjadikan negara ini sebagai destinasi teratas bagi dana asing di kawasan Asteng. Diatas kabar positif itu semua, ternyata dampaknya terhadap mata uang nasional tidak begitu baik. Disinyalir baht akan berjuang keras mengimbangi dolar seandainya Amerika secara konsisten menaikkan suku bunga.

Keadaan ini juga menimbulkan masalah bagi para pembuat kebijakan yang berusaha membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang dalam dua kwartal terakhir melambat. Gubernur Bank Sentral Thailand Veerathai Santiprabhob pada 23 Februari lalu mengatakan, investor asing melihat Thailand sebagai negara "safe haven" dan "penguatan" baht tidak membantu perekonomian.

Kita paham bahwa negara yang bergantung penuh kepada ekspor, harusnya memiliki kebijakan mata uang lemah berbanding USD agar produk-produk mereka bisa bersaing (dalam hal harga) di pasaran internasional.

Bank sentral sendiri sudah menunjukkan sinyalemen akan mengambil tindakan untuk mengatasi performa buruk Baht, dalam hal ini mungkin melakukan intervensi.

Perekonomian Thailand sebenarnya tampil baik jika dibandingkan negara-negara di kawasan lainnya, membukukan surplus transaksi berjalan 10 persen lebih dari PDB. Cadangan devisa pun meningkat karena darasnya dana asing yang masuk, disamping itu, Thailand juga mendapat keuntungan dari melemahnya negara-negara tetangga.

Sementara itu, investor semakin cemas kepada Malaysia, yang akhir tahun lalu mengeluarkan kebijakan yang melarang "hedging" mata uang. Kerja keras Presiden Filipina, Rodrigo Duterte pun belum cukup meyakinkan investor untuk memarkir dananya disana. Indonesia cukup unik karena dana asing cukup mendominasi kepemilikan obligasi.

Kepemilikan asing di obligasi Thailand mencapai 8,4 persen, Malaysia 31 persen dan Indonesia 38 persen. Permintaan akan surat hutang Thailand mendongkrak nilai tukar baht sampai 2,2 persen, rupiah dan ringgit naik 0,8 persen dan peso drop 1,3 persen.

Pasar saat ini tengah bersiap-siap menyesuaikan posisi jelang kenaikan suku bunga the Fed minggu depan. Jadi sepanjang kurun waktu tersebut, aliran dana yang masuk ke wilayah Asteng cenderung moderat. Seandainya the Fed tidak jadi menaikkan suku bunga, maka nilai tukar beberapa mata uang di kawasan akan terapresiasi.

Saat ini bath sudah mencapai 35,05 per dolar dan jika level ini berlanjut maka akan menyulitkan pemerintah dalam mempertahankan pemulihan ekspor yang mulai terjadi pertengahan tahun lalu.

Secara berturut-turut, mitra dagang terbesar Thailand adalah China, Amerika dan Jepang. Dalam enam bulan terakhir, baht sudah menguat 10 persen terhadap yen, menguat 2,3 persen terhadap yuan dan turun 1 persen terhadap dolar.

https://id.grandcapital.net/forum/topic/9804/?page=9#post-55293
 
Pernyataan Juppe Runtuhkan Euro

Pernyataan Juppe Runtuhkan Euro

9476306-15203676.jpg


Euro jatuh pada perdagangan hari Senin setelah mantan perdana menteri Perancis Alain Juppe menyatakan ketidaksiapannya mencalonkan diri dalam pemilihan presiden negara itu, sehingga para pelaku pasar khawatir hal ini akan membuat kemenangan bagi Marine Le Pen yang anti-Uni Eropa.


Sebuah jajak pendapat pada hari Jumat menyatakan bahwa jika Juppe menggantikan Francois Fillon sebagai calon sayap kanan-tengah, dia akan memenangkan putaran pertama pemilihan, dengan calon sentris Emmanuel Macron di tempat kedua - sebuah skenario yang akan membuat Le Pen tersingkir.

Setelah sebelumnya diperdagangkan sedikit menguat, euro mencapai posisi terendah hari ini, jatuh ke level $1,0591, turun dari angka $1,0621 sebelum pengumuman Juppe tersebut.

"Euro sangat berkorealsi dengan kemungkinan menang atau tidaknya Le Pen - yang sangat banyak berpengaruh pada perdagangan euro saat ini," ungkap salah satu analis, Neil Jones. "Apa pun yang membuat Le Pen memenangkan pemilihan berpeluang besar membuat euro lemah."

Imbal hasil obligasi pemerintah Perancis naik tipis atas berita Juppe tersebut, dengan gap antara hasil obligasi 10 tahun dan Jerman melebar ke hampir 64 basis poin, jauh lebih lebar dari gap pada hari Jumat tepat di bawah 58 bps.
 
Dolar Meroket, Euro Terseret

Dolar Meroket, Euro Terseret

2017030312452719_gs8c8f14vbdlub2r5gr5qmrpb31-haber-17.png


Dolar masih bertahan dengan kenaikan pada perdagangan sesi Selasa, terangkat oleh hampir pasti kenaikan suku bunga Federal Reserve di Maret ini, sementara ketidakpastian politik atas pemilihan presiden Perancis justru menekan euro.


Dolar naik tipis terhadap enam mata uang utama ke level 101,68, setelah sepat turun hingga ke level terendah satu pekan 101,22 pada hari Senin.

Dolar didukung oleh ekspektasi Fed hampir dipastikan menaikkan suku bunga pada pertemuan minggu depan. Ketua Fed Janet Yellen mengatakan pada hari Jumat kenaikan suku bunga bulan ini akan sesuai, jika data pekerjaan dan inflasi terus naik.

Namun, beberapa analis mengatakan tidak akan melihat rally dolar lebih lanjut kecuali Presiden AS Donald Trump mengumumkan rincian kebijakan ekonomi.

Sementara itu, Euro terakhir terpantau diperdagangkan di level $1,0579, turun dari level kenaikan dua pekan $1,064 yang sempat di sentuh pada hari Senin.

Francois Fillon, yang dilanda skandal, memenangkan dukungan partainya pada hari Senin, beberapa jam setelah mantan Perdana Menteri Prancis Alain Juppe mengesampingkan tawaran pemilihannya.

Sebuah jajak pendapat pada hari Jumat menunjukkan bahwa jika Juppe menggantikan Fillon sebagai calon kanan-tengah, ia kemungkinan akan memenangkan putaran pertama pemilihan, dengan calon sentris Emmanuel macron di tempat kedua - sebuah skenario yang akan mengetuk pemimpin sayap kanan Marine Le Pen keluar dari pemilihan.

Pemimpin partai berbalik kepada Fillon meskipun tuduhan bahwa ia telah menyalahgunakan dana publik. Para penantang gagal untuk meyakinkan dia untuk mundur secara sukarela dan tidak dapat setuju pada calon alternatif.

Dolar naik tipis 0,1 persen terhadap yen ke level 113,94 setelah jatuh ke level terendah satu minggu dari 113,53 pada sesi Senin karena ketidakpastian geopolitik mendorong investor untuk membeli mata uang safe-haven Jepang.

Grand Capital Your Trusted Broker
 
Harga minyak terus merosot, tapi prospek positif di masa depan

Harga minyak terus merosot, tapi prospek positif di masa depan

17191268_1866462480236608_7688909849299475124_n.jpg


Minyak mempertahankan penurunannya Selasa ini karena kecemasan naiknya pasokan minyak AS dan pesimisme terhadap pertumbuhan ekonomi China tahun ini.


Pada perdagangan NYME, minyak light, sweet crude untuk pengiriman di April diperdagangkan pada kisaran $53,13 per barrel, turun 7 sen. Sementara Brent Crude diperdagangkan jatuh 11 sen menjadi $55,90 per barrel di ICE London Futures Exchange.

Meski begitu, permintaan jangka panjang dari China cenderung positif karena ada rencana untuk meningkatkan impor dan pembangunan infrastruktur distribusi di provinsi Shandong.

Dalam rapat tahunan anggota DPR China sepanjang akhir pekan lalu, Beijing memperkirakan pertumbuhan PDB tahun ini sebesar 6,5 persen dibandingkan tahun lalu 6,7 persen. Sementara prospek jangka pendek untuk minyak mentah masih lemah karena investor masih menunggu kenaikan suku bunga AS minggu depan.

Suku bunga yang tinggi tentu saja akan mendongkrak nilai dolar dan membuat komoditas yang dihargai menggunakan dolar seperti minyak semakin mahal bagi pemegang mata uang lain. Naiknya pasokan minyak AS juga menekan harga minyak. Data minggu lalu dari Baker Hughes Inc. menunjukkan jumlah pengeboran minyak di AS naik menjadi tujuh menjadi 609. Departemen Energi AS memperkirakan produksi minyak negara rata-rata 9 juta barrel per hari di 2017.

Peluang harga minyak naik juga masih belum tentu karena masih ada resiko gangguan pasokan. Dua pelabuhan terbesar Libya ditutup karena permasalahan baru sehingga memangkas produksi lebih dari 50.000 barrel/hari. Sementara di Gabon, mayoritas pekerja minyak sepakat melakukan mogok massal.

Pada hari Senin, International Energy Agency mengingatkan konsumsi bensin global akan terus meningkat dimasa depan karena permintaan minyak dri negara berkembang terus meningkat. Oleh karena permintaan meningkat, pertumbuhan pasokan minyak menurun pada 2020 dan akhirnya menyebabkan kenaikan harga besar-besaran, ungkap IEA.

Dari Rusia dilaporkan, bahwa menteri energi negara beruang putih itu mengatakan negara secara bertahap mengurangi produksi minyak sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan OPEC di tahun lalu dan Rusia akan patuh secara penuh mulai akhir April. Rusia setuju mengurangi produksi sampai 300.000 barrel perhari.

GrandCapital Forum
 
Peringatan China Ke Korut Untungkan Yen

Peringatan China Ke Korut Untungkan Yen

0014593598.jpg


Yen menguat pada sesi Rabu, setelah China memperingatkan Korea Utara untuk menahan diri dari uji coba rudal lebih lanjut karena ketegangan di semenanjung Korea terus meningkat atas tindakan provokatif Pyongyang pada bulan lalu.


Indeks dolar AS, yang mencatat perdagangan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,05% ke level 101,76. Nilai tukar dolar terhadap yen turun, dengan USD/JPY diperdagangkan pada level 113,79, atau turun 0,17%, sedangkan AUD/USD naik 0,18% ke level 0,7602.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi Rabu mengatakan Korea Utara harus menghentikan uji coba nuklir dan rudal mereka dan bahwa Amerika Serikat dan Korea Selatan juga harus menghentikan latihan militer bersama. Wang membuat komentar di konferensi pers tahunan di sela-sela pertemuan tahunan parlemen China di Beijing.

Semalam, dolar beringsut menguat terhadap mata uang utama pada sesi Selasa, karena pasar mencerna kemungkinan kenaikan suku bunga bulan Maret, menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve minggu depan.

Bank sentral AS siap untuk meningkatkan suku bunga di pertemuannya pada 14-15 Maret mendatang, setelah Ketua Fed Janet Yellen pekan lalu mengisyaratkan bahwa jika data ekonomi AS seperti yang diharapkan, maka pengetatan moneter lebih lanjut "kemungkinan akan sudah sesuai" bulan ini.

Di tempat lain, euro mengabaikan ketidakpastian mengenai hasil pemilihan presiden Perancis, setelah presiden Francois Hollande berjanji untuk "melakukan segala sesuatu" dalam kekuasaannya untuk menghentikan Marine Le Pen yang anti-Uni Eropa dari memenangkan pemilihan mendatang.
 
Last edited:
Back
Top