Sadisnya Pembunuhan di Pulomas, 11 Orang Disekap di Satu Kamar Mandi

spirit

Mod
039959be-f67b-4b2d-82ef-cdbd26311163_169.jpg

Polisi masih menyelidiki kasus pembunuhan sadis di Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur. Sebelas korban disekap di dalam kamar mandi.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan kamar mandi itu hanya berukuran 2 x 1 meter. Akibatnya, 6 korban tewas diduga karena kehabisan oksigen.

"Di dalam ada 6 korban tewas, 5 orang menjalani perawatan dan sudah dibawa ke rumah sakit," ujar M Iriawan di lokasi kejadian, Selasa (27/12/2016).

Lalu, kamar mandi tersebut dikunci dari luar. Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap kasus ini.

"Kami belum bisa menentukan motifnya karena tim masih melakukan penyelidikan," ujar dia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, selain korban tewas, ada 5 orang yang dinyatakan luka-luka.

6 korban tewas terdiri atas:

1. Dodi Triono (59)
2. Diona Arika Andra Putri (16)
3. Dianita Gemma Dzalfayla (9)
4. Amel (teman anak korban)
5. Yanto (sopir)
6. Tasrok (40) (sopir)

5 korban luka terdiri atas:
1. Emi (41)
2. Zanette Kalila Azaria (13)
3. Santi (22) alamat Lengkong, Sukabumi (pembantu)
4. Fitriani (23) alamat Kebumen
5. Windy (23) alamat Banjarnegara

sumber
 
Ini Sosok Ir Dodi dan Keluarganya, Korban Pembunuhan Sadis di Pulomas

0cc212db-65ad-4d2e-8483-4619ae690ca8_43.jpg

Foto: Ir Dodi Triono dan keluarga (Instagram/@dianitagemma)

Sebanyak 6 orang tewas dalam peristiwa pembunuhan sadis di sebuah rumah mewah di Pulomas, Jakarta Timur. Mereka dibunuh secara sadis oleh pelaku yang belum teridentifikasi.

Keenam korban tewas adalah: Pemilik rumah Ir Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9); Amel, teman Gemma; serta dua orang supir bernama Yanto dan Tasrok.

detikcom melihat akun Instagram Dianita @dianitagemma, Selasa (27/12/2016) sore. Di situ banyak netizen yang menyampaikan dukacita kepada dirinya dan keluarga.

Di akun Instagram tersebut, Dianita memposting foto ayahnya Ir Dodi mengenakan kemeja putih dan sedang tersenyum. Ada juga foto kebersamaan keluarga ini. Dianita dan kakak-kakaknya memakai kebaya, sedangkan ayahnya memakai pakaian adat Betawi warna hitam dan peci berwarna senada.

72517e36-98b8-4204-a9d5-4758b65624d8.jpg

Foto: Ir Dodi Triono dan keluarga (Instagram/@dianitagemma)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono Raden Prabowo mengatakan pihaknya menerima informasi adanya perampokan rumah mewah di Jalan Pulomas Utara No 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, pagi tadi sekitar pukul 09.25 WIB. Polisi pun segera bergerak ke lokasi.

Seluruh korban ditemukan di dalam sebuah kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter dalam keadaan terkunci. Setelah kamar mandi dibuka, ditemukan ada 6 orang tewas dengan kondisi luka tusukan. Sementara ada 5 orang lainnya yang masih hidup dan dilarikan ke rumah sakit.

Kelima korban luka yang sekarang dirawat di rumah sakit itu adalah Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13), Santi (22) alamat Lengkong, Sukabumi (pembantu), Fitriani (23) alamat Kebumen, serta Windy (23) alamat Banjarnegara.

Polisi hingga kini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi. Belum diketahui siapa pelaku pembunuhan sadis ini serta apa motifnya melakukan perbuatan keji tersebut.

sumber
 
Polisi Cek CCTV Ungkap Motif Perampokan Sadis Keluarga Arsitek di Pulomas

f1a07a74-6239-406a-9b5d-23e4ccfdc0e5_169.jpg

Motif perampok yang menyekap 6 orang hingga tewas di rumah mewah milik seorang arsitek di Pulomas, Jakarta Timur, masih menjadi misteri. Polisi segera mendalami rekaman CCTV.

"CCTV kami tengah dalami," kata Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) M Iriawan di lokasi kejadian, Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).

"Kalau ada rekaman CCTV yang hilang, nanti kami telusuri ada motif apa? Jangan dulu bilang hilang, nanti kami dalami CCTV-nya," lanjut Kapolda.

Polisi menyebut pemilik rumah yang dirampok seorang arsitektur. Enam korban tewas setelah disekap di kamar mandi sempit berukuran 1,5 X 1,5 meter.


sumber
 
Penampakan Toilet Saksi Bisu Tempat Disekapnya Ir Dodi dan Keluarganya

3f988393-0b8c-4026-9497-b57c58d2bd86_169.jpg

Toilet tempat Dodi Triono disekap bersama 10 orang. (Foto: Istimewa)

Ir Dodi Triono dikurung hingga tewas di dalam toilet kecil di rumahnya di Jl Pulomas Utara No 7A Pulogadung, Jakarta Timur. Dia dikurung bersama 10 orang, termasuk 3 anaknya, serta pembantu dan dua sopirnya.

Berdasarkan foto yang diperoleh detikcom, Rabu (28/12/2016), toilet tersebut berukuran 2 x 1 meter. Di dalam toilet tersebut hanya terdapat kloset duduk dan shower.

Pada pojok lantai terdapat bercak darah. Belum ada penjelasan dari pihak kepolisian mengenai asal ceceran darah itu, apakah terkait dengan dugaan kekerasan benda tajam atau benda tumpul terhadap korban.

Tulang pintu yang terbuat dari kayu tampak rusak. Pintu toilet tersebut rusak setelah didobrak oleh para saksi yang berusaha menyelamatkan korban.

"Di dalam (toilet) ada 6 korban tewas, 5 orang menjalani perawatan dan sudah dibawa ke rumah sakit," ujar Kapolda Irjen M Iriawan di lokasi kejadian, Selasa (27/12).

Komisioner KPAI Erlinda, yang juga sempat mengecek ke lokasi kejadian, menyebut para korban disekap di dalam toilet bertumpuk. Dia prihatin lantaran pelaku juga 'menyiksa' anak-anak korban yang masih berusia belasan tahun.

"Masyarakat jadi trauma, kenapa anak-anak harus dilibatkan dalam si oknum ini dalam melakukan aksinya, walau kita belum tahu motifnya kenapa 11 orang ini ditumpuk seperti sarden," ujar Erlinda di RS Kartika Pulomas setelah membesuk korban Zanette Kaila Azaira alias Anet (13), kemarin.

Erlinda juga sempat mendengarkan cerita dari Anet, bagaimana kepanikan terjadi ketika 11 orang tersebut ditumpuk di dalam ruangan sempit dan minim udara itu. Anet, korban selamat, mengisahkan kisah pilu itu kepada temannya yang juga tunawicara, Rafi, seorang desainer cilik.

Dalam situasi itu, Anet berusaha menenangkan kakaknya, Diona Arika Andra Putri (16). Diona sempat menggigit tangan kiri Anet karena sudah tidak tahan akibat kehabisan napas.

Anet juga berusaha menenangkan orang-orang dewasa dengan memberi tahu supaya minum dari keran dan membasahi diri agar bisa bertahan. Mereka disekap sejak Senin (26/12) sore hingga akhirnya diketahui pada Selasa (27/12) pagi.

Enam orang tewas diduga akibat kehabisan napas. Sedangkan lima orang lainnya selamat dalam peristiwa penyekapan tersebut.

Berikut ini identitas korban tewas dan korban luka:

6 korban tewas

1. Dodi Triono (59)
2. Diona Arika Andra Putri (16)
3. Dianita Gemma Dzalfayla (9)
4. Amalia Calista alias Amel (teman anak korban)
5. Sugiyanto alias Yanto (sopir)
6. Tarso (40) (sopir)

5 korban luka

1. Emi (41)
2. Zanette Kalila Azaria (13)
3. Santi (22), pembantu
4. Fitriani (23)
5. Windy (23)

sumber
 
Ada Foto Korban Pembunuhan Pulomas Ketemu Jokowi di Istana


d198b807-e688-4f64-96ef-493a879b2976.jpg

Ir Dodi Triono, korban pembunuhan di rumahnya di Jl Pulomas No 7A Pulogadung, Jakarta Timur, merupakan sosok yang cukup dikenal. Dia bahkan pernah mengundang Joko Widodo saat menjabat Gubernur DKI Jakarta ke rumahnya sekitar 2012.

"Pak Jokowi baru jadi gubernur satu bulan saja langsung makan malam sama Pak Dodi, sama saya juga bareng," ujar Ketua RW 16 Kelurahan Kayuputih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Gani, kepada wartawan di lokasi, Selasa (27/12/2016).

Gani menilai Dodi punya kedekatan dengan Jokowi sehingga bisa mengundang makan mantan orang nomor satu di Jakarta itu.

"Berarti punya kedekatan kan ya? Saya yakin punya kedekatan . Ya mungkin (karena) pengusaha, arsitek mungkin ya, pak wali kota juga hadir," tandas Gani.

Di rumah Ir Dodi yang menjadi TKP pembunuhan sadis di Pulomas, ada foto antara Dodi dan Jokowi. Tampak juga di foto yang dipigura itu, dua kolega Dodi.

Pada foto tersebut tertulis 'Istana Negara, 28 September 2015'. Dari foto tersebut terlihat latar tempat adalah di ruang tengah Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, dengan meja makan bundar tertata.


sumber
 
Pelaku Pembunuhan Pulomas Ditangkap, Kapolda Metro Datangi RS Polri

532beb2f-fb7a-4b1b-8d97-bccdb8fee99d_169.jpg

Kapolda Metro tiba di RS Polri (Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom)

Pelaku pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, yang tewas saat ditangkap dibawa ke RS Polri Kramatjati. Tak berapa lama, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan juga tiba di RS Polri.

Kapolda tiba di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016) sekitar pukul 17.30 WIB. Kapolda tiba dengan mengenakan seragam lengkap.

Tanpa memberi keterangan, Kapolda langsung masuk ke Ruang Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Kedatangan Kapolda disambut petugas rumah sakit dan ada polisi juga.

7d95f2b6-928b-4b54-8ed6-f1186c049bab_169.jpg


Hingga pukul 18.15 WIB Kapolda masih berada di dalam rumah sakit. Belum ada keterangan dari pihak rumah sakit terkait kedatangan Kapolda maupun informasi terakhir Ramlan.

Kapolda masuk ke ruangan yang berbeda dengan pelaku pembunuhan yakni Ramlan Butarbutar. Ramlan dimasukan ke ruang forensik yang berada di bagian belakang rumah sakit.

sumber
 
Tangan Diikat, Begini Penampakan Pelaku Pembunuhan Pulomas

85f51cea-4776-463b-8fcb-de3676d94497_169.jpg

Foto: Pelaku yang dibekuk (Ist)

Polisi menangkap pelaku pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur. Dalam penangkapan tersebut, polisi menangkap 2 orang pelaku.

Dalam foto yang diterima detikcom, Rabu (28/12/2016), salah satu pelaku yang ditangkap menggunakan celana panjang hitam. Pelaku tersebut harus dijatuhkan karena memberikan perlawanan saat mau ditangkap oleh polisi. Pelaku itu juga diikat tangannya.

9dee6af3-2a3d-4b4c-bfb1-0067777de53e_169.jpg

Selain pelaku tersebut, polisi juga terpaksa melumpuhkan salah satu pelaku dengan timah panas. Kondisi pelaku yang ditembak masih hidup dan sudah dilarikan ke rumah sakit.

8a4b3ebd-2659-47e5-9d5a-e825300797c2.jpg

Pembunuhan ini terjadi di rumah Dodi yang berada di Jl Pulomas Utara No 7A Pulogadung, Jakarta Timur. Mayat korban pembunuhan ini ditemukan oleh teman anak korban pada Selasa (27/12) pagi.

Keenam korban tewas yakni:

1. Ir Dodi Triono (59)
2. Diona Arika Andra Putri (16), putri Dodi
3. Dianita Gemma Dzakfayla (8), anak ketiga Dodi
4. Amel, teman anak korban
5. Yanti, sopir Dodi
6. Tarso (40)

Sementara lima korban yang masih hidup yakni:

1. Emi (41)
2. Zanette Kslila Azarua (13), anak kedua Dodi
3. Santi (22)
4. Fitriani (23), pembantu di rumah korban
5. Windy (23), pembantu di rumah korban.


sumber
 
Pelaku Pembunuhan Pulomas Ditangkap, Kapolri: Polda Metro Luar Biasa

ee024c9f-344e-4d8a-b727-371106cb37f2_43.jpg

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengapresiasi kinerja Polda Metro Jaya yang bergerak cepat menangkap pelaku pembunuhan di rumah Ir Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur. Menurut Tito, hal itu luar biasa.

"Kesigapan Polda Metro dalam satu hari bisa ungkap itu luar biasa," kata Tito di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Tito menyebut kejahatan yang dilakukan sebenarnya biasa, tetapi jumlah korban yang besar cukup mengagetkan. "Mungkin itu common crime, tapi jumlah korban yang cukup besar itu menghentak kita," kata Tito.

Proses penangkapan yang cukup cepat itu menurut Tito berkat kemampuan polisi yang bagus.

"Murni pengembangan kemampuan olah TKP (tempat kejadian perkara), kemudian mereka berhasil menarik data dari CCTV dan lain-lain. Ini luar biasa," kata Tito.

Dua pelaku yang ditangkap polisi adalah Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang. Keduanya ditangkap di Tambun, Bekasi pada sekitar pukul 15.30 WIB.

Sebelumnya, polisi menyebut sejauh ini diidentifikasi ada 4 pelaku. Namun dua orang lainnya berhasil kabur.

Kejahatan kedua pelaku dilakukan pada Senin (26/12), namun baru diketahui pada Selasa (27/12). Ada 11 orang yang disekap para pelaku di kediaman Dodi di Jl Pulomas Utara No 7A.


sumber
 
'Kapten' Perampok yang Bunuh 6 Orang di Pulomas Merupakan Residivis

cb9f3819-0dad-4922-bad7-ea2f551d4fe5_43.jpg

Polisi menangkap dua orang dari empat pelaku perampokan yang menewaskan 6 orang di rumah milik Ir Dodi Triono, di Jl Pulomas Utara No 7A Pulogadung, Jakarta Timur. Salah satu pelaku, Ramlan Butarbutar merupakan kapten perampokan yang tewas ditembak.

Ramlan tercatat sebagai residivis kasus spesialis perampokan di rumah mewah. Dia pernah ditangkap Polres Depok.

Kapolresta Depok AKBP Herry Heryawan, saat dikonfirmasi membenarkan soal catatan kriminal Ramlan ini. "Iya dulu pernah ditangkap Polres Depok tahun 2015 lalu," ujar Herry kepada detikcom, Rabu (28/12/2016).

Berdasarkan catatan Polres Depok, Ramlan pernah melakukan perampokan di rumah seorang WN Korea di Cibubur. Dia juga pernah merampok di rumah seorang warga di Perumahan Griya Telaga Permai, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos yang terjadi pada Selasa (11/8/2015) lalu.

Ramlan merupakan spesialis perampokan di rumah mewah, kelompok batak. Ia melakukan aksinya bersama sejumlah temannya dan sering berganti personel.

Ramlan ditangkap bersama Erwin Situmorang di tempat persembunyinnya di Tambun, Bekasi, siang tadi. Keduanya ditangkap tim gabungan dari Sundit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP Hendy F Kurniawan, Polres Depok yang dipimpin AKBP Herry Heryawan dan Polres Jaktim.

Keduanya ditembak karena melakukan perlawanan. Erwin ditembak di bagian kaki, sementara Ramlan tertembak di bagian dada hingga tewas.


sumber
 
Sopir Tertangkap, DPO Perampok Pulomas Tinggal 1 Orang

19a820fb-0b43-48c8-8ea3-244ffed344c0_169.jpg

Foto: TKP perampokan dan pembunuhan di Pulomas (Kanavino Ahmad Rizqi)

Polisi berhasil membekuk Alfins Bernius Sinaga, joki atau sopir perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur yang sebelumnya buron. Dengan begitu, komplotan perampok sadis tinggal satu orang lagi yang masih diburu polisi, yaitu Yus Pane.

Alfins Bernius Sinaga ditangkap tim Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur dan Polres Depok yang dipimpin oleh AKBP Hendy F Kurniawan dan AKBP Herry Heryawan, di Villamas Indah blok C, Bekasi Utara, Rabu (28/12/2016) selepas magrib tadi.

Polisi terpaksa melumpuhkan Alfins dengan timah panas karena melawan dan berusaha melarikan diri saat hendak ditangkap.

"Kami akan melakukan tindakan tegas dan terukur bagi pelaku yang melawan petugas," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Rudy Heriyanto Adi Nugroho kepada detikcom, Rabu (28/12/2016).

Sebelumnya, Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang ditangkap saat bersembunyi di rumah kontrakan di Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat, siang tadi. Saat penyergapan, Ramlan ditembak mati polisi karena berusaha melarikan diri dan melawan polisi.

Sementara, Erwin ditembak di bagian kaki karena berusaha kabur. Kini, polisi tinggal memburu satu DPO lagi kawanan perampon sadis ini, yaitu Yus Pane.


sumber
 
turut berduka cita atas kejadian tersebut. meski belum begitu jelas mengenai kronologi insidennya, pelakunya patut dihukum juga dengan hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku.
 
Keceriaan Anet Saat Dijenguk Kapolda Metro di RS Kartika

394fb913-3143-4829-9491-288633b0bc71.jpg

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan menjenguk Zanette Kalila Azaria (13) atau Anet di Rumah Sakit (RS) Kartika Pulomas, Jakarta Timur. Anet pun tampak ceria menyambut kedatangan Iriawan.

"Terima kasih Pak Kapolda," ucap Anet dengan suara samar sambil dibantu oleh ibunya, Almyanda Saphira atau Vira, di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2016).

Iriawan pun langsung mengusap rambut dan mencium kening Anet setelah mendengar ucapan tersebut. Iriawan sempat berbincang dengan Anet menanyakan seputar kepribadiannya. Tak hanya itu, dia pun sempat menghibur Anet dengan mengajak tos tangan.

"Sini tos dulu," ajak Iriawan kepada Anet sambil tertawa.

Iriawan juga memberikan buah-buahan untuk Anet. Dukungan juga tak lupa disampaikan Iriawan kepada Anet.

"Semoga Anet bisa segera sehat yah. Jalan masih panjang, Anet harus tetap sekolah yah," ucap Iriawan.

"Yang tabah yah," lanjutnya sembari mengepalkan tangan kepada Anet.

Sementara itu, Vira juga menyampaikan terima kasih kepada Iriawan atas kunjungan dan hasil kerja kepolisian yang mengungkap kasus yang menimpa keluarganya itu.

"Semoga Allah memudahkan jalan kita semua. Semoga Allah membalas kebaikan kita," ujar Vira.

Setelah mengunjungi kamar Anet, Kapolda juga mengunjungi para korban lainnya. Mereka masih menjalani perawatan intensif di lantai 2, RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur.



sumber
 
liat tampang pembunuhnya seprti serem gitu ya gan,, wajah nya ganas ganas, spertinya tidak jauh dari preman preman bayaran, untuk motiv nya belum terungkap ya gan, ? spertinya ini pembunuh bayaran ya gan,, ngeri juga,, satu ruangan terus melihat orang didalam ruangan itu mati kehabisan nafas, kan ngeri gan
 
liat tampang pembunuhnya seprti serem gitu ya gan,, wajah nya ganas ganas, spertinya tidak jauh dari preman preman bayaran, untuk motiv nya belum terungkap ya gan, ? spertinya ini pembunuh bayaran ya gan,, ngeri juga,, satu ruangan terus melihat orang didalam ruangan itu mati kehabisan nafas, kan ngeri gan
sejauh ini dugaan motifnya perampokan acak, karena para pelaku melihat gerbang rumah korban terbuka & tinggal masuk

[ame]http://www.youtube.com/watch?v=d-qsUHuQFQU[/ame]


[ame]http://www.youtube.com/watch?v=OKiIg--okqI[/ame]



salah satu pelaku yang jalannya pincang dikenali sebagai Ramlan Butarbutar alias kapten pincang, yang akhirnya tewas ditembak dikontrakannya oleh kepolisian kemarin ya
 
salah satu pelaku yang jalannya pincang dikenali sebagai Ramlan Butarbutar alias kapten pincang, yang akhirnya tewas ditembak dikontrakannya oleh kepolisian kemarin ya

ini berita tentang ramlan butarbutar

Licinnya Ramlan Butarbutar Kapten Perampok Pulomas Sebelum Tewas

064587300_1482985681-hl.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Ramlan Butarbutar tewas di tangan polisi setelah berupaya melawan petugas saat akan ditangkap. Dia menjadi incaran polisi karena merupakan pemimpin atau kapten dalam kasus perampokan dan pembunuhan di rumah Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur.

Sebelum terlibat perampokan di Pulomas, Ramlan telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus serupa di Depok. Namun, Ramlan melarikan diri.

Kasubag Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Firdaus mengungkap, Ramlan memang pernah diringkus Aparat Kepolisian pada 18 Agustus 2015. Sewaktu itu, dia diduga menjadi bagian dari pelaku perampokan di Perumahan Griya Telaga Permai Blok 2, Kecamatan Tapos Depok.

"Ramlan diringkus bersama kedua temannya bersama Posman H Andi (40), Jhoni Sitorus (45). Kondisi Ramlan memang memprihatikan, ketika ditangkap Ramlan dipasang selang," kata Firdaus di Depok, Kamis (29/12/2016).

Firdaus menjelaskan, Ramlan menderita penyakit Ginjal yang cukup serius. Melihat kondisinya yang sangat lemah, polisi pun mengajukan pembantaran terhadap tersangka Ramlan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati dalam jangka waktu satu bulan.

"Kala itu kondisi Ramlan sangat sakit, Ketika itu dalam proses penahanan juga dalam kondisi sakit. Kita bantarkan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati," ujar Firdaus.

Seiring berjalannya waktu, Rupanya, Ramlan harus mendapatkan perawatan medis secara khusus. Sehingga dirujuklah ke RS Cipto Mangunkusumo. Dalam proses pengobatan tersebut, penahanan Ramlan ditangguhkan dan diminta untuk wajib lapor seminggu dua kali yaitu pada hari Senin dan Kamis. Penanguhan dimulai pada 17 Oktober 2015.

"Harus di rawat jalan ke RSCM. Di sana Gak ada kamar kusus tahanan. Jadi harus intens berobat. Makanya ditangguhkan dengan wajib lapor," ujar Firdaus.

Namun, yang terjadi Ramlan Butarbutar justru tidak melakukan wajib lapor. Polisi langsung menetapkan Ramlan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). "Sejak 25 Oktober 2015 atau sepekan kemudian, setelah dua hari tidak melakukan wajib lapor, kami terbitkan DPO. Artinya kabur saat perawatan jalan," tutur Firdaus.
 
1. baru sadar sesuatu, pemilik rumah orang yang sangat kaya (katanya mungkin ketua RT terkaya di jakarta timur) & seorang konsultan properti/developer, sayang sekali keamanan rumah beliau sendiri sangat buruk

tapi bisa pengecualian kalau ini cuma rumah sementara, karena rumah utama sedang renovasi.
tapi keamanan rumah sementara/hotel juga harus diperhatikan, bisa lihat rekaman cctv selengkapnya kenapa gerbang rumahnya terbuka sebelum para perampok itu datang


2. perampoknya agak bodoh atau amatir juga, tidak pakai penutup muka, selepas perampok pergi, korban selamat tinggal menghubungi polisi & memberitahu ciri2 mukanya

hal lainnya yang memberitahu pelaku bodoh atau amatir, salah ambil harddisk cctv, yang diambil malah power supplynya ya, he


3. ketika para korban di sekap dikamar mandi, apakah ada yang ditenggelamkan/tusuk/tembak/pukul? kalau tidak, apa saja penyebab kematian para korban dikamar mandi? apa hanya saking sempitnya, jadi kekurangan oksigen saja?
 
3. ketika para korban di sekap dikamar mandi, apakah ada yang ditenggelamkan/tusuk/tembak/pukul? kalau tidak, apa saja penyebab kematian para korban dikamar mandi? apa hanya saking sempitnya, jadi kekurangan oksigen saja?

hasil autopsi para korban meninggal karena kehabisan oksigen. WC tempat disekap itu adanya bawah tangga yg biasanya utk penyimpanan rak sepatu. WC tersebut biasa digunakan oleh pembantu. tak ada venitilasi samasekali. Hampir hampa udara. fakta sementara, para perampok itu tak niat membunuh cuman niat mengurung agar mereka leluasa menggasak harta.
 
Back
Top