Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Belajar Membuat Rencana Trading

Banyak trader yang tidak teratur dalam membuat rencana trading, atau kurang mengetahui poin-poin apa saja yang seharusnya diperhatikan dalam membuat sebuah rencana trading. Dalam artikel ini akan diulas bagaimana membuat sebuah rencana trading yang praktis, realistis, dan efektif.

Sebuah rencana trading adalah "template" atau sebuah pola tertentu untuk menentukan urutan langkah-langkah dalam trading. Singkatnya, rencana trading adalah sebuah daftar urutan atau "check list" tentang apa saja yang mesti dilakukan sebelum kita masuk pasar. Selain itu, rencana trading juga mencakup rencana jangka pendek dan jangka panjang, serta bagaimana cara realisasinya. Sebuah rencana trading tidak harus berisi kalimat-kalimat panjang dan mendetail, melainkan singkat, jelas, tegas, serta mencakup semua aspek dalam metode dan strategi trading kita.

belajar-membuat-rencana-trading-101301-24012.jpeg

Mengapa Harus Membuat Rencana Trading?

  • Menanggulangi Risiko Emosi.
    Alasan utama mengapa kita harus mempunyai rencana trading adalah untuk mencegah keterlibatan emosi dalam trading. Seperti telah kita ketahui, cara trading forex dengan melibatkan emosi bisa berakibat fatal, baik rasa ingin "balas dendam" ketika sedang loss atau perasaan euforia ketika profit. Hal semacam itu tidak akan terjadi jika kita disiplin mengikuti langkah-langkah dalam rencana trading. Kita biarkan pasar merespon posisi trading kita, tanpa harus risau apa yang bakal terjadi. Kita tidak harus membuka posisi-posisi baru jika ‘check list’ dalam rencana trading kita tidak mengharuskan demikian.
  • Meningkatkan Kualitas Trading.
    Kualitas trading adalah akurasi posisi trading kita yang bakal direspon pasar. Hal ini sangat erat hubungannya dengan metode trading yang kita gunakan. Jika kebetulan menerapkan metode Price Action, maka kita hanya akan masuk pasar jika setup Price Action pada Daily Chart atau 4-Hour Chart telah sesuai dengan kondisi pasar (trending atau ranging/sideways), sehingga sinyal trading yang dihasilkan cukup akurat. Semua ini tercantum dalam rencana trading yang harus dijalankan dengan disiplin.

Tentu saja, kualitas trading yang memadai bisa kita peroleh dari pengalaman trading baik dengan account demo maupun live yang kemudian kita rumuskan dengan singkat, padat dan tegas dalam rencana trading kita.

Sumber : seputarforex.com

 
Masalah resiko kalau dibiarkan memamg seringkali bisa menjadikan kita sebagai trader mengalami loss yang lebih besar bahkan MC. Sudah banyak contohnya tapi uniknya kita selalu melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Seperti tidak mau belajar dari kesalahan. Jadi langkah apa yg harus dilakukan para trader agar tidak mengulang kesalahan yang sama?
 
Masalah resiko kalau dibiarkan memamg seringkali bisa menjadikan kita sebagai trader mengalami loss yang lebih besar bahkan MC. Sudah banyak contohnya tapi uniknya kita selalu melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Seperti tidak mau belajar dari kesalahan. Jadi langkah apa yg harus dilakukan para trader agar tidak mengulang kesalahan yang sama?

Benar sekali gan, sering kali trader tidak menyadari bahwa mereka melakukan kesalahan yang sama dan membiarkan resiko terjadi sehingga mengalami loss, yang bisa dilakukan adalah selalu mencatat setiap order yang dilakukan dan belajar dari hasil yang didapatkan.

 

Apa Saja Yang Harus Ada Dalam Rencana Trading?
Berikut beberapa poin yang seharusnya tercantum dalam sebuah rencana trading. Mungkin Anda bisa menambahkan poin-poin tambahan yang menurut Anda penting, tetapi sebaiknya tidak tumpang tindih sehingga membuat Anda kurang tegas dalam mengikutinya.

  1. Tujuan trading Anda dalam jangka pendek dan jangka panjang.
  2. Cara Anda menganalisa kondisi pasar dan penerapan metode trading Anda pada kondisi pasar tertentu.
  3. Strategi trading yang akan Anda terapkan untuk kondisi pasar tertentu, misalnya jika pasar sedang trending dengan kuat Anda akan menerapkan teknik averaging atau pyramiding dengan memanfaatkan fasilitas trailing stop pada platform trading Anda.
  4. Money management yang Anda terapkan. Disini yang terpenting adalah perbandingan resiko dan profit Anda (risk/reward ratio) serta besarnya volume atau ukuran lot setiap posisi yang Anda buka. Hal ini sangat relatif tergantung dari balance dalam account Anda. Misalnya resiko per trade antara 3% sampai 5% dari balance, dan risk/reward ratio = 1 : 2.
  5. Periksa ulang sebelum Anda masuk pasar (double check). Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan karena kecerobohan yang tidak harus terjadi.

Sumber : seputarforex.com

 

Contoh Sebuah Rencana Trading
1. Tujuan trading.
Jangka pendek: menghasilkan profit yang konsisten setiap bulan, berlatih disiplin dalam mengikuti rencana trading yang telah saya buat, tidak akan mengintervensi pasar setelah buka posisi dan membiarkan pasar merespon posisi saya apapun yang terjadi.

Jangka panjang: membuat balance dalam account trading saya pada akhir tahun ini menjadi (misalnya) USD 250,000, karena saat itu saya tentu telah mahir menerapkan metode dan strategi trading saya dengan disiplin.

2. Metode trading.
Di sini dicontohkan seorang trader yang menggunakan metode price action.

Pertama, menganalisa kondisi pasar pada chart daily, saya akan mengamati trend apa yang sedang terjadi. Apakah terbentuk level-level yang lebih tinggi dari level puncak dan level lembahnya (higher high dan higher low) untuk kondisi uptrend, atau sebaliknya untuk downtrend.

Jika memang pasar trending, saya akan menggunakan indikator Exponential Moving Average (EMA) 8 dan EMA 21 untuk menentukan momentum buka posisi. Jika kondisi pasar konsolidasi atau ranging (sideways), saya akan mengamati level support dan resistance-nya sebagai batasan, serta menggunakan indikator EMA yang sama untuk menentukan momentum buka posisi. Saya akan menarik garis horisontal untuk level-level support dan resistance yang digunakan sebagai faktor pendukung jika terbentuk setup price action.

belajar-membuat-rencana-trading-101301-2.JPG

Kemudian, saya akan mengamati apakah terbentuk setup price action pada formasi candlestick-nya. Jika terbentuk (misal dalam contoh berikut : pasar downtrend dan pin bar terbentuk pada level resistance sebagai faktor pendukungnya), dan dikuatkan oleh faktor pendukung, maka selanjutnya saya menggunakan indikator EMA 8 dan EMA 21 dan menunggu momentum yang tepat untuk buka posisi sell.

belajar-membuat-rencana-trading-101301-3.JPG

3. Strategi trading.
Jika nanti setelah saya membuka posisi sell dan ternyata trend pasar masih kuat (misalnya dengan terbentuk lagi setup price action), maka saya akan buka posisi sell lagi sambil memindahkan level stop loss posisi sebelumnya ke level yang mendekati harga pasar saat itu (trailing stop) guna memaksimalkan profit (cara ini dinamakan teknik pyramiding).

4. Money management.
Sesuai dengan balance pada account saat ini, saya tentukan besarnya resiko per trade adalah (misalnya) 3%.

Dari kondisi pasar sekarang yang sedang konsolidasi (misalnya), jika saya buka posisi sell pada level tersebut, maka level stop loss yang logis adalah di sekitar level resistance sebelumnya, yaitu (misalnya) 70 pip. Sedangkan level target profit di sekitar level support sekarang, (misalnya) 150 pip, sehingga risk/reward ratio saya sekitar 1:2.

Kemudian saya tentukan besarnya lot (volume) untuk membuka posisi ini, yaitu membagi besarnya resiko (3% dari balance) dengan 70 (resiko dalam pip). Karena saya trading dengan mini lot, maka volume saya untuk posisi ini (misalnya) = 0.2 lot, dimana untuk pasangan mata uang yang akan saya tradingkan (misal EUR/USD) nilai per pip-nya adalah USD 2.00.

belajar-membuat-rencana-trading-101301-4.JPG

5. Saya akan memeriksa sekali lagi sebelum membuka posisi, apakah syarat dan perhitungannya sudah benar sesuai dengan rencana trading saya.



Kesimpulan
Rencana trading adalah tuntunan kita dalam trading. Karena trading forex adalah sebuah bisnis, dan tujuan bisnis adalah menghasilkan keuntungan semaksimal mungkin, maka sangat diperlukan sebuah rencana yang matang sebagai pedoman yang harus dijalankan dengan benar dan disiplin. Seperti juga dalam bisnis, rencana trading yang benar dibuat berdasarkan pengalaman kita dalam trading, strategi dan gagasan yang telah teruji, dan dirangkum dalam sebuah daftar atau "check list" yang mudah dimengerti dan dilaksanakan.

Sumber : seputarforex.com

 
Menemukan strategi swing trading forex yang terbaik untuk transaksi anda mungkin menjadi tugas yang kompleks pada tahap awal, tetapi setelah anda selesai dengan itu, anda akan dapat memperluas potensi perdagangan dan untuk menghasilkan hasil perdagangan yang lebih besar. Gunakan swing trading bersama-sama dengan strategi trading anda yang lain, dan memaksimalkan efektivitas perdagangan anda!
 
Menemukan strategi swing trading forex yang terbaik untuk transaksi anda mungkin menjadi tugas yang kompleks pada tahap awal, tetapi setelah anda selesai dengan itu, anda akan dapat memperluas potensi perdagangan dan untuk menghasilkan hasil perdagangan yang lebih besar. Gunakan swing trading bersama-sama dengan strategi trading anda yang lain, dan memaksimalkan efektivitas perdagangan anda!

Benar gan, Menemukan strategi yang pas diawal menjalani trading forex adalah bagian yang sulit, banyak trader yang mengalami kerugian saat menjalani tahap ini dan mundur dari trading, tetapi bila sudah mendapatkan startegi yang pas maka trader akan mulai mendapatkan hasil trading yang baik.

 

3 Tips Trading Dengan Pin Bar

Pin bar merupakan salah satu formasi dalam price action yang sering digunakan sebagai sinyal trading yang powerful, namun demikian tidak semua pin bar memiliki probabilitas tinggi. Hanya pin bar yang terbentuk pada keadaan tertentu saja yang biasanya cukup valid sebagai sinyal trading. Berikut 3 tips untuk menentukan pin bar yang memiliki probabilitas tinggi:

1. Fokus pada pin bar yang ada saat harga trendingPin bar yang terbentuk pada saat keadaan pasar trending biasanya mempunyai probabilitas tinggi baik bullish reversal pin bar maupun bearish reversal pin bar. Sebenarnya pin bar pada kondisi pasar yang ranging (sideways) juga berpeluang untuk ditradingkan tetapi pada umumnya jarang terjadi dan lebih mudah trading dengan pin bar pada kondisi pasar yang trending. ​

3-tips-trading-dengan-pin-bar-257162-1.png

Dalam hal ini Anda bisa mencari pasangan mata uang yang sedang trending, sedang untuk yang ranging atau choppy sementara ini bisa Anda abaikan. Langkah pertama untuk bisa terbiasa trading dengan pin bar adalah trading pada saat kondisi pasar sedang trending dengan time frame daily atau time frame 4 jam (H4). Jika trading pada time frame 4 jam pilihlah pin bar pada trend yang searah dengan trend pada time frame daily.

2. Fokus pada pin bar yang terbentuk pada level-level kunci
Sering kali keadaan pasar tidak selalu trending dengan jelas seperti pada contoh diatas, ada kalanya bergerak sideways atau tidak menentu. Dalam hal ini kita bisa mengacu pada level-level kunci yaitu level resistance kunci (key resistance level) dan level support kunci (key support level) dan mengamati apakah terbentuk pin bar disekitar level tersebut.​

3-tips-trading-dengan-pin-bar-257162-2.PNG

Jika pada keadaan trending terbentuk pin bar pada level support atau resistance, indikator moving averages atau Bollinger Bands maka kemungkinan validitas pin bar tersebut cukup tinggi, seperti pada contoh GBP/USD daily baru-baru ini:​

3-tips-trading-dengan-pin-bar-257162-3.png

Pada contoh diatas tampak 3 pin bar yang terbentuk pada level-level resistance, atau lazim disebut dengan rejection pin bar. Pada pin bar ke 3 ada faktor pendukung tambahan yaitu pin bar tersebut gagal menembus kurva resistance simple moving average (sma) 200 day, sehingga setelah terkonfirmasi oleh bar berikutnya, kemungkinan untuk meneruskan downtrend cukup besar.​


3. Fokus pada pin bar berekor panjang (long tail pin bar)Pin bar berekor panjang biasanya mempunyai validitas yang tinggi dan sebagai sinyal trading mempunyai bobot lebih dibandingkan pin bar biasa. Ekor panjang menunjukkan sentimen penolakan yang besar pada level tersebut sehingga besar kemungkinannya untuk terjadi false break atau gagal menembus level tersebut, seperti pada contoh GBP/JPY daily berikut ini:​

3-tips-trading-dengan-pin-bar-257162-4.png

Entry bisa ​ dilakukan setelah pin bar tersebut terkonfirmasi.

Sumber : seputarforex.com

 

Trading Dengan Pin Bar Sebagai Indikator

Dalam trading forex, kita menentukan sinyal terlebih dahulu sebelum masuk ke pasar, kemudian menentukan level stop loss dan target profit sesuai dengan risk management yang telah kita tetapkan. Hindari keterlibatan emosi kita.

Illustrasi berikut menerapkan formasi pin bar pada daily chart sebagai sinyal indikator untuk entry.
(Note: pin bar adalah istilah penulis untuk sebutan sebuah bar yang dianggap sebagai patokan. Untuk penjelasan pin bar telah dibahas pada beberapa tulisan dalam rubrik ini).


Menentukan Sinyal Untuk Entry
Pertama kali kita lakukan scanning daily chart terlebih dahulu untuk memilih pair mata uang mana yang akan kita trade-kan. Hendaknya ini dilakukan setiap hari pada waktu yang sama, sebaiknya waktu antara pasar New York close dan pasar Eropa open. Waktu tersebut adalah penutupan pasar kemarin dan saat dimulainya hari ini dengan pembukaan pasar Asia, yang pergerakan harganya tidak seaktif sesi New York atau Eropa.
Saat scanning, yang perlu dicermati adalah:

Kondisi pasar, sedang trend atau sideway.
Level-level support dan resistance.
Formasi pin bar yang terbentuk.
Beri tanda pada level-level yang dianggap sebagai support dan resistance dengan garis horisontal.
Perhatikan juga arah moving average exponential (ema) 8 dan ema 21 pada daily chart tersebut.

Contoh berikut pada GBP/USD daily:

trading-dengan-pin-bar-sebagai-indikator-98680-1.JPG

Perhatikan pin bar yang terbentuk pada chart diatas. Pin bar tersebut jelas menunjukkan akan dimulainya downtrend, selain ditunjang oleh penolakan level support oleh pin bar, serta ema 8 dan 21 yang saling berpotongan kearah bawah. Dengan demikian pin bar ini telah memenuhi syarat sebagai sinyal untuk kita masuk pasar.

Pada sesi Asia ini, kondisi pasar seringnya range bound atau sideway, tetapi dengan mencermati pin bar yang terbentuk, kita bisa mencari sinyal yang mungkin ada untuk masuk pasar.

Sumber : seputarforex.com

 

Sinyal Pin Bar Perlu Dipertanyakan, Ini Alasannya

Candle Pin Bar adalah salah satu pola candlestick populer dan banyak trader menggunakannya sebagai petunjuk trading. Trader pemula juga sering bertanya-tanya bagaimana cara buka posisi berdasarkan sinyal trading Pin Bar. Namun, tidak sedikit pula trader jadi frustrasi karena selalu gagal memahami cara kerja sinyal Pin Bar. Kenapa yah bisa begitu?

sinyal-pin-bar-perlu-dipertanyakan-ini-alasannya-282683-29747.jpeg

Candle Pin Bar dapat menjadi acuan trading sinyal andalan, tapi kalau Anda tidak tahu seluk-beluknya, bisa jadi Anda malah kehilangan banyak uang. Inilah alasan utama kenapa trader malah merugi gegara sinyal Pin Bar:

Bentuknya sangat jelas di chart, sehingga mudah dikenali semua trader, mulai dari pemula hingga profesional. Karena trader amatir masih memanfaatkan strategi umum untuk memanfaatkan sinyal Pin Bar, trader profesional tahu persis bagaimana mengantisipasi langkah mereka dari pembacaan sinyal Pin Bar.
Kalau suatu sinyal tampak terlalu sempurna, berhati-hatilah – Candle Pin Bar sempurna masih bisa dilawan oleh pasar.
Trader pemula seringkali buka posisi hanya berdasar kemunculan Pin Bar, tanpa konteks dan tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi pada Chart.
Candle Pin Bar semata wayang akurasinya lemah.
Beberapa tahun lalu, Candle Pin Bar masih bisa diandalkan. Namun sekarang Anda akan sering melihat banyak perlawanan pasar, sinyal Pin Bar gagal, dan sinyal tertunda. Alasannya, pelaku pasar forex semakin bertambah, dan sebagian besar dari mereka bereaksi serupa terhadap sinyal Pin Bar. Hal ini menguntungkan para trader profesional yang malah menggunakan kesempatan tersebut untuk menggerakkan harga pasar supaya trader amatiran merugi.

Di dalam artikel ini dijabarkan cara memahami Pin Bar dengan lebih baik, supaya setup trading Pin Bar Anda lebih akurat.

Sumber : seputarforex.com

 
Setiap trader mempunyai karakter trading tersendiri. Karena hal ini juga seringkali seorang trader akan cenderung lebih cocok dengan satu style atau sistem trading tertentu. Hal ini tidak berarti sistem trading lain kurang bagus, hanya tidak cocok saja . Oleh karena itulah ada baiknya anda mencoba melihat karakter diri pribadi, menentukan sistem atau cara yang pas, dan jika sudah ditemukan silahkan anda kuasai.

Godaannya kemungkinan akan cukup besar, seringkali anda berpindah sistem trading sebelum anda kuasai karena melihat hasil atau screenshoot profit rekan trader yang menggunakan sistem trading yang berbeda. Tetap coba untuk fokus.

Anggapan sistem trading yang sederhana ataupun rumit hanyalah perbedaan dalam persepsi saja. Jika anda nyaman dan mampu menggunakannya, serumit atau sesederhanapun anggapan orang lain bisa anda abaikan. Fokus pada diri sendiri
 
Setiap trader mempunyai karakter trading tersendiri. Karena hal ini juga seringkali seorang trader akan cenderung lebih cocok dengan satu style atau sistem trading tertentu. Hal ini tidak berarti sistem trading lain kurang bagus, hanya tidak cocok saja . Oleh karena itulah ada baiknya anda mencoba melihat karakter diri pribadi, menentukan sistem atau cara yang pas, dan jika sudah ditemukan silahkan anda kuasai.

Godaannya kemungkinan akan cukup besar, seringkali anda berpindah sistem trading sebelum anda kuasai karena melihat hasil atau screenshoot profit rekan trader yang menggunakan sistem trading yang berbeda. Tetap coba untuk fokus.

Anggapan sistem trading yang sederhana ataupun rumit hanyalah perbedaan dalam persepsi saja. Jika anda nyaman dan mampu menggunakannya, serumit atau sesederhanapun anggapan orang lain bisa anda abaikan. Fokus pada diri sendiri

Benar gan, Setiap trader mempunyai cara dan karakter sendiri dalam menjalankan trading. Belum tentu strategi yang berhasil digunakan oleh trader lain bisa berhasil digunakan oleh kita. Yang terpenting adalah kenali strategi yang akan digunakan dan kuasai terlebih dahulu bila memang dirasa tidak cocok baru beralih dengan strategi yang lain nya.

 

Setup Trading Candle Pin Bar Akurat Versus Versi Gagal
Mari kita mulai dengan dua skenario trading berbeda, lalu cermati apa yang terjadi setelah pola candle Pin Bar terbentuk:

1. Skenario Sinyal Pin Bar gagal
Saat menarik chart ke belakang, biasanya kita akan melewatkan Pin Bar gagal karena mereka tidak tampak menonjol. Jika Anda hanya terpaku pada Pin Bar signifikan saja untuk memprediksi pembalikan arah harga, akibatnya bisa merugikan.

Pin Bar dengan tanda no. 1 menunjukkan Pin Bar gagal. Setelah Bearish Pin Bar terbentuk, harga memang tidak berhasil Breakout dengan munculnya pola harga Double Top. Namun, Pin Bar masih gagal mengindikasikan reversal menurun karena harga ternyata sangat sulit untuk melandai lebih rendah daripada low Pin Bar. Setelah 11 candlestick berikutnya, barulah harga tertutup di bawah low Pin Bar tadi.

2. Skenario Sinyal Pin Bar sukses
Formasi Pin Bar ini nyaris sempurna, meskipun kebanyakan trader kemungkinan salah memahaminya. Setelah Pin Bar terbentuk, harga memerlukan 3 pembentukan candlestick lagi untuk benar-benar turun lebih rendah daripada nilai low Pin Bar. Karena harga bergerak melawan trader terlebih dulu, sebagian besar dari mereka akan kehilangan uang.

sinyal-pin-bar-perlu-dipertanyakan-ini-alasannya-282683-26155.png

Dari dua contoh di atas, kita dapat menggarisbawahi dua peraturan penting untuk setup trading Pin Bar:

  • Sinyal Pin Bar Bearish dikatakan valid apabila harga menembus dan ditutup di bawah nilai low. Sebaliknya, untuk Bullish Pin Bar jika harga tembus dan ditutup di atas nilai high-nya.
  • Semakin cepat harga breakout, semakin akurat sinyalnya.

Sumber : seputarforex.com

 
7 langkah yang dapat diambil untuk bertahan hidup dan bahkan berkembang ketika menderita kerugian :

1. Tuliskan hasil trading anda apa adanya.
Tuliskan hasil trading anda apa adanya. Jangan sembunyikan kerugian tersebut di bawah karpet anda. Anda perlu belajar dari kerugian tersebut sehingga anda perlu menuliskannya. Sertakan bagaimana Anda melihat pasar pada saat itu dan bagaimana keadaan pasar dan indikator yang digunakan untuk mengambil keputusan tersebut.
2. Evaluasi Trading Anda
Setelah waktu trading berakhir atau ketika pasar tutup, kembali kepada apa yang telah Anda tulis dan melihat apa yang bisa dipelajari. Apakah Anda lewatkan membaca pasar ? Apakah ada sesuatu yang gagal untuk dicek? Apakah Anda mengambil posisi meskipun tidak memenuhi kriteria sistem trading Anda ?
3. Gunakan kerugian sebagai kesempatan untuk belajar :
“Apa yang bisa saya pelajari dari hasil trading ini? Tanyakan pada diri sendiri, Apakah ada informasi tambahan mengenai kondisi pasar yang dapat diperoleh? Apakah ada sesuatu tentang perilaku trading Anda yang perlu diperbaiki? Apa pun itu, Anda memiliki kesempatan untuk memahami sesuatu yang baru, dan yang berharga!
4. Mengambil tindakan perbaikan segera
Apakah Anda perlu memodifikasi sistem trading Anda? Apakah anda perlu meningkatkan disiplin pribadi anda? Apapun yang telah Anda pelajari, segera mengambil tindakan.
5. Jaga Emosi anda
Anda selalu memiliki pilihan ketika anda bertindak. Anda dapat menerima kerugian sebagai bagian yang tak terhindarkan dari trading dan bersyukur bahwa Anda bisa belajar dari itu , atau Anda dapat berpikir sebaliknya dan membuat diri anda merasa lebih negatif dari sebelumnya. Intinya anda harus menjaga emosi anda.
6. Ingat, trading berbasis probabilitas
Setiap trading anda memiliki probabilitas menang dan kemungkinan kerugian. Trading adalah selalu yang tidak pasti. Ini adalah hukum probabilitas trading.
7. Networking :
Kita semua pasti membutuhkan dukungan dari sesama trader juga. Bicaralah dengan kawan trading Anda, mentor, mitra atau pasangan. Ini membantu untuk membongkar apa yang salah dari diri anda dan Anda mungkin mendapatkan perspektif yang berbeda.
 
7 langkah yang dapat diambil untuk bertahan hidup dan bahkan berkembang ketika menderita kerugian :

1. Tuliskan hasil trading anda apa adanya.
Tuliskan hasil trading anda apa adanya. Jangan sembunyikan kerugian tersebut di bawah karpet anda. Anda perlu belajar dari kerugian tersebut sehingga anda perlu menuliskannya. Sertakan bagaimana Anda melihat pasar pada saat itu dan bagaimana keadaan pasar dan indikator yang digunakan untuk mengambil keputusan tersebut.
2. Evaluasi Trading Anda
Setelah waktu trading berakhir atau ketika pasar tutup, kembali kepada apa yang telah Anda tulis dan melihat apa yang bisa dipelajari. Apakah Anda lewatkan membaca pasar ? Apakah ada sesuatu yang gagal untuk dicek? Apakah Anda mengambil posisi meskipun tidak memenuhi kriteria sistem trading Anda ?
3. Gunakan kerugian sebagai kesempatan untuk belajar :
“Apa yang bisa saya pelajari dari hasil trading ini? Tanyakan pada diri sendiri, Apakah ada informasi tambahan mengenai kondisi pasar yang dapat diperoleh? Apakah ada sesuatu tentang perilaku trading Anda yang perlu diperbaiki? Apa pun itu, Anda memiliki kesempatan untuk memahami sesuatu yang baru, dan yang berharga!
4. Mengambil tindakan perbaikan segera
Apakah Anda perlu memodifikasi sistem trading Anda? Apakah anda perlu meningkatkan disiplin pribadi anda? Apapun yang telah Anda pelajari, segera mengambil tindakan.
5. Jaga Emosi anda
Anda selalu memiliki pilihan ketika anda bertindak. Anda dapat menerima kerugian sebagai bagian yang tak terhindarkan dari trading dan bersyukur bahwa Anda bisa belajar dari itu , atau Anda dapat berpikir sebaliknya dan membuat diri anda merasa lebih negatif dari sebelumnya. Intinya anda harus menjaga emosi anda.
6. Ingat, trading berbasis probabilitas
Setiap trading anda memiliki probabilitas menang dan kemungkinan kerugian. Trading adalah selalu yang tidak pasti. Ini adalah hukum probabilitas trading.
7. Networking :
Kita semua pasti membutuhkan dukungan dari sesama trader juga. Bicaralah dengan kawan trading Anda, mentor, mitra atau pasangan. Ini membantu untuk membongkar apa yang salah dari diri anda dan Anda mungkin mendapatkan perspektif yang berbeda.

Terimakasih tips nya gan, saat mengalami kerugian sering kali kita menjadi down dan tidak mau menjalankan trading lagi, akan tetapi perlu diingat trader yang sudah mahir sekalipun masih bisa mengalami kerugian, langkah-langkah yang agan sebutkan diatas bisa diterapkan saat trader mengalami kerugian sehingga bisa bertahan dan menlanjutkan trading kembali.

 

Awasi Jebakan Pin Bar (Trap Pin Bar)
Pola harga head and shoulders adalah salah satu sinyal trading berakurasi tinggi, tetapi dalam kasus ini sinyalnya diintervensi oleh jebakan Pin Bar klasik. Setelah pola head and shoulders komplit dan harga menerobos Neckline, harga segera membentuk pola candlestick Pin Bar Bearish. Akibatnya, trader yang awalnya memasang posisi Buy di awal breakout Neckline menjadi panik, lalu melepas posisi Long.

pinbar-dead-282683-24683.png

Padahal, setelah Pin Bar Bearish terbentuk, harga kembali mendaki. Sayangnya, kebanyakan trader yang awalnya sudah bisa mengidentifikasi pembentukan pola head and shoulder malah merugi – terutama karena mereka salah menginterpretasi Pin Bar.

Dalam skenario ini, meskipun kita melihat sinyal Pin Bar bearish, perlu diperhatikan juga bahwa harga tidak pernah menembus low Pin Bar itu. Artinya, sinyal Pin Bar itu tidaklah valid. Apa yang sebenarnya terjadi justru harga mencetak nilai tinggi baru, lebih tinggi daripada rekor high sebelumnya dan menjadi indikasi bahwa downtrend sudah berakhir.

Candle Pin Bar sebenarnya menunjukkan bahwa Buyer berhasil mendorong harga lebih tinggi dari nilai tinggi sebelumnya, suatu hal yang belum pernah terlihat selama masa downtrend. Meskipun para pembeli tidak dapat mempertahankan harga untuk bertengger di atas, tetapi sinyal Pin Bar tidak valid, sehingga pembeli terus berdatangan dan mendorong harga untuk terus mendaki dan menghiraukan Pin Bar.

Sumber : seputarforex.com

 

Contoh Kasus Pin Bar Lainnya
Pada bagian ini ada beberapa marka pada chart untuk membedakan mana sinyal Pin Bar "baik" dan "buruk".

pinbar-dead-282683-2844.png

Anak panah pertama dari kiri menunjukkan Candle Pin Bar yang sukses, karena harga langsung ditutup di bawah nilai rendah Pin Bar pada candlestick berikutnya.

Pin Bar kedua menunjukkan contoh Candle Pin Bar gagal breakout yang menarik. Walaupun candlestick berikutnya ditutup di bawah low Pin Bar, tapi ternyata harga kembali naik dan ditutup lebih tinggi. Tentu saja, trader profesional mengetahui bahwa trader amatiran akan terburu-buru membuka posisi jual atas sinyal Pin Bar tadi. Mereka membuat harga tampak akan turun dengan tujuan menjebak trader amatiran.

Anak panah ketiga dari kiri menunjukkan Candle Pin Bar yang tak pernah "terpicu". Harga bergerak mendatar selama 8 candlestick dari Pin Bar tersebut. Memang, menahan godaan untuk membuka posisi setelah kemunculan sinyal Pin Bar yang tampak sempurna memang sulit, tapi Anda harus belajar untuk menghindari overtrading.

Sumber : seputarforex.com

 
Pengertian Overbought dan Oversold


Dalam pasar trading, entah itu index, komoditas ataupun forex ada istilah Overbought dan Oversold. Apa itu overbought atau oversold ? mari kita bahas secara singkat.

Istilah Overbought dan Oversold adalah gabungan dari dua kata. Over yang artinya terlalu atau sangat, sedangkan bought adalah beli dan sold adalah jual. Dalam dunia investasi, over diartikan dengan “Jenuh”.

Overbought atau disingkat (OB) adalah suatu keadaan atau kondisi dimana harga sudah mengalami jenuh beli. Dalam artian ini, jenuh beli yang dimaksud adalah, secara umum harga sudah terlalu mahal dipasaran, dan logis jika harga nantinya akan diturunkan. Pada kondisi seperti ini, para pembeli biasanya terlihat menutup semua posisi buy dan menunggu momentum adanya demand/permintaan yang dirasa masuk akal. Dalam visual chart grafik, harga akan bergerak turun setelah kondisi dirasa sudah overbought. Hal tersebut dikarenakan pada pasar saat itu para pembeli sudah sedikit dan mereka melakukan aksi taking profit secara bersamaan. Jadi wajar saja jika pasar bergerak turun jika harga sudah overbought atau jenuh beli.

Sedangkan Oversold atau (OS) adalah suatu kondisi dimana harga sudah mengalami jenuh jual. Artinya harga sudah dirasa terlalu murah dan harus dinaikan. Seperti halnya kondisi overbought, oversold juga bisa mencerminkan kondisi pasar saat itu, yaitu para penjual sudah menurunkan harganya terlalu rendah kemudian datanglah para pembeli. Hal ini yang membuat harga bergerak naik setelah pasar sudah dirasa oversold atau jenuh jual.

Ada banyak sekali parameter dan indikator yang bisa memvisualkan kondisi overbought dan oversold ini. Dalam metatrader pun sudah disediakan indikator-indikator untuk melihat pasar dalam kondisi tertentu, seperti indikator RSI, ATR dan Stochastic. Hanya dua indikator yang umum digunakan oleh para trader untuk melihat kondisi pasar dalam keadaan tertentu, yaitu RSI dan Stochastic. Dua indikator ini sangat mudah digunakan dan memberikan sinyal yang valid.
 
Pengertian Overbought dan Oversold


Dalam pasar trading, entah itu index, komoditas ataupun forex ada istilah Overbought dan Oversold. Apa itu overbought atau oversold ? mari kita bahas secara singkat.

Istilah Overbought dan Oversold adalah gabungan dari dua kata. Over yang artinya terlalu atau sangat, sedangkan bought adalah beli dan sold adalah jual. Dalam dunia investasi, over diartikan dengan “Jenuh”.

Overbought atau disingkat (OB) adalah suatu keadaan atau kondisi dimana harga sudah mengalami jenuh beli. Dalam artian ini, jenuh beli yang dimaksud adalah, secara umum harga sudah terlalu mahal dipasaran, dan logis jika harga nantinya akan diturunkan. Pada kondisi seperti ini, para pembeli biasanya terlihat menutup semua posisi buy dan menunggu momentum adanya demand/permintaan yang dirasa masuk akal. Dalam visual chart grafik, harga akan bergerak turun setelah kondisi dirasa sudah overbought. Hal tersebut dikarenakan pada pasar saat itu para pembeli sudah sedikit dan mereka melakukan aksi taking profit secara bersamaan. Jadi wajar saja jika pasar bergerak turun jika harga sudah overbought atau jenuh beli.

Sedangkan Oversold atau (OS) adalah suatu kondisi dimana harga sudah mengalami jenuh jual. Artinya harga sudah dirasa terlalu murah dan harus dinaikan. Seperti halnya kondisi overbought, oversold juga bisa mencerminkan kondisi pasar saat itu, yaitu para penjual sudah menurunkan harganya terlalu rendah kemudian datanglah para pembeli. Hal ini yang membuat harga bergerak naik setelah pasar sudah dirasa oversold atau jenuh jual.

Ada banyak sekali parameter dan indikator yang bisa memvisualkan kondisi overbought dan oversold ini. Dalam metatrader pun sudah disediakan indikator-indikator untuk melihat pasar dalam kondisi tertentu, seperti indikator RSI, ATR dan Stochastic. Hanya dua indikator yang umum digunakan oleh para trader untuk melihat kondisi pasar dalam keadaan tertentu, yaitu RSI dan Stochastic. Dua indikator ini sangat mudah digunakan dan memberikan sinyal yang valid.

Terimakasih informasinya gan, dua indikator tersebut bisa dijadikan salah satu acuan oleh tradr dalam menentukan order yang akan dilakukan, bila analisa nya tepat maka trader bisa mendapatkan keuntungan saat terjadi momentum tersebut.

 

Apakah Candle Pin Bar Masih Relevan?
Sejumlah pihak berpadangan bahwa akurasi sinyal dari Candle Pin Bar sebenarnya rendah dan tidak dapat di-trading-kan semata wayang. Mereka biasanya hanya menggunakan Pin Bar sebagai konfirmator sampingan saja. Sama juga halnya dengan pola candlestick satu bar lainnya (Hammer, Hanging Man, Marubozu, dsb.), sinyal mereka rendah karena konteksnya kurang detail. Pola candlestick lebih dari satu atau pola harga sinyalnya lebih akurat.

Masalah lain dengan Candle Pin Bar adalah wujudnya yang mudah dikenal dan ditebak, sehingga trader profesional akan memanfaatkan sinyal Pin Bar untuk menjebak trader amatiran.

Trader-trader profesional menyarankan untuk menggunakan Candle Pin Bar hanya sebagai tambahan konfirmasi saja. Intinya, mereka menekankan untuk buka posisi trading hanya ketika Pin Bar sudah memenuhi peraturan ini:

  1. Harga harus menembus low atau high Pin Bar.
  2. Semakin cepat harga menembus batas tersebut semakin tinggi akurasinya.

Harapannya, dengan mematuhi peraturan dasar tersebut, Anda dapat meningkatkan kualitas trading dan menghindari kesalahan-kesalahan umum dalam menginterpretasi sinyal Pin Bar.

Sumber : seputarforex.com

 
Back
Top