Welcome Bonus $100 dari ForexChief

Morgan Stanley perkirakan dolar AS turun​​

Morgan Stanley, perusahaan perbankan investasi multinasional Amerika, memperkirakan penurunan dolar AS. The greenback cenderung akan melemah sepanjang 2019. Selain itu, penyebab utama penurunannya adalah faktor yang berkontribusi pada pertumbuhannya tahun lalu. Para ahli di Morgan Stanley percaya bahwa dolar AS akan jatuh karena perlambatan siklus yang terjadi di seluruh dunia, peningkatan risiko proteksionisme dan paket stimulus fiskal dan kebijakan moneter ketat di Amerika Serikat. Pada 2018, semua ini merangsang peningkatan nilai mata uang Amerika, namun sekarang akan berdampak sebaliknya. Selain itu, hubungan dagang antara AS dan China membaik, dan tidak ada konsesi pajak. Morgan Stanley yakin tahun 2019 tampaknya merupakan kebalikan dari 2018, dan pasar tidak siap dengan skenario tersebut. Amerika Serikat tampak rentan terkait utang luar negeri yang besar.


 
Morgan Stanley perkirakan dolar AS turun​​

Morgan Stanley, perusahaan perbankan investasi multinasional Amerika, memperkirakan penurunan dolar AS. The greenback cenderung akan melemah sepanjang 2019. Selain itu, penyebab utama penurunannya adalah faktor yang berkontribusi pada pertumbuhannya tahun lalu. Para ahli di Morgan Stanley percaya bahwa dolar AS akan jatuh karena perlambatan siklus yang terjadi di seluruh dunia, peningkatan risiko proteksionisme dan paket stimulus fiskal dan kebijakan moneter ketat di Amerika Serikat. Pada 2018, semua ini merangsang peningkatan nilai mata uang Amerika, namun sekarang akan berdampak sebaliknya. Selain itu, hubungan dagang antara AS dan China membaik, dan tidak ada konsesi pajak. Morgan Stanley yakin tahun 2019 tampaknya merupakan kebalikan dari 2018, dan pasar tidak siap dengan skenario tersebut. Amerika Serikat tampak rentan terkait utang luar negeri yang besar.



Terimakasih informasinya gan, Trader memang harus selalu memperhatikan news dan update tentang berita terbaru tentang pergerakan mata uang. Seperti yang agan jelaskan diatas bahwa diperkiraan Dollar US akan melemah di tahun 2019, sampai saat ini memang sudah terbukti bahwa Dollar US cenderung melemah.

 

Resiko Trading Forex 3: broker Forex
Hal lain yang memperbesar resiko adalah: kemudahan-kemudahan seorang trader untuk bisa memulai melakukan trading forex dengan cepat dan nyaris instan. Ya, saat ini broker-broker sangat memanjakan trader baru (pemula) dengan kemudahan deposit dana, bahkan plus bonus, modal trading gratis, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini, trader perlu memperhatikan bahwa broker forex merupakan perusahaan bisnis yang tentu ingin mendapatkan keuntungan. Mereka tidak akan mengadakan promosi besar-besaran tanpa mengharapkan laba yang lebih besar lagi. Jadi, ketika akan menggunakan bonus dan promosi broker, perhatikan aturan-aturannya.

Dalam kedua contoh di atas, nampak modal gratis yang diberikan broker tidak dapat ditarik sama sekali. Jadi, jika Anda mendaftar dengan harapan mendapatkan uang secara cuma-cuma, maka pasti akan kecewa. Tujuan broker menyediakan bonus-bonus tersebut adalah agar Anda mencoba layanan trading mereka, kemudian melakukan deposit jika sudah cocok.

Selain itu, Anda juga perlu berhati-hati jika mendapati bonus yang besarnya fantastis, tetapi syarat dan aturan untuk mengklaimnya kurang jelas. Memang ada bonus tulen dalam rangka promosi membesarkan nama broker, tetapi ada pula bonus menyesatkan. Jika besarnya sudah tidak masuk akal, maka perlu hati-hati agar nantinya tidak berbalik menjerat.

Sumber : seputarforex.com

 

Resiko Trading Forex 4: Pribadi Trader
Seorang trader bisa memulai trading hanya dalam hitungan hari bahkan jam kalau mau. Padahal, untuk bisa sukses sebagai trader, kita perlu belajar trading forex terlebih dahulu. Terlalu cepat masuk sama saja dengan bunuh diri; bisa dipastikan dana (modal) akan hangus. Apabila kita hanya memasukkan sedikit dana, lalu merugi, maka itu bisa menjadi bahan pembelajaran efektif. Tetapi bagaimana kalau ternyata dana yang dimasukkan dalam jumlah yang sangat besar? Tentu rasanya sangat menyakitkan.

Forex adalah model investasi beresiko tinggi. Ketidaktahuan akan membuat resiko trading forex membesar. Sebaliknya, semakin dalam pengetahuan, semakin terlatih psikologis kita menghadapi pasar, maka akan menghasilkan keuntungan yang lebih menjanjikan.

Oleh karenanya, sabar dan jangan terburu-buru untuk menerjuni dunia trading forex. Jangan tergiur oleh janji-janji profit dan income yang spektakuler. Memang janji keuntungan besar akan menjadi motivasi trading forex yang amat menarik, tetapi apabila tak diimbangi oleh informasi dan latihan yang benar, maka ibarat "orang buta yang semangat berlari menuju jurang". Sebelum menanamkan dana tabungan bertahun-tahun dalam trading forex, simak Tips Menghindari Kekalahan Dalam Forex, lalu berlatihlah di akun demo forex untuk meningkatkan keterampilan Anda terlebih dahulu.

Sumber : seputarforex.com

 

Cara Menghindari Loss (Kerugian) Dalam Trading Forex

Jika Anda baru mengenal trading forex, Anda perlu memahami betul bahwa perdagangan forex mengandung sejumlah risiko yang dapat mengakibatkan kerugian. Faktanya, trading forex tergolong dalam jenis investasi ataupun perdagangan yang High Risk, High Return. Dengan kata lain, bersama dengan risiko yang besar, terdapat pula potensi keuntungan sama besarnya. Sebagai trader, tugas kita adalah berupaya mendapatkan keuntungan sembari melindungi modal dari kerugian (loss). Namun, bagaimana cara menghindari loss dalam trading forex? Di sini kita akan membahas berbagai strategi mencegah loss yang telah diterapkan oleh para trader profesional.

Sumber : seputarforex.com

 
Trading Forex Itu Fleksibel

Ada banyak keunggulan forex trading (online) dibandingkan dengan kegiatan bisnis lainnya. Salah satunya adalah fleksibilitas waktu. Menjadi forex trader berarti Anda bisa melakukan kegiatan sesuai dengan waktu yang bisa diluangkan. Market forex "buka" 24 jam dalam 5 hari kerja. Secara teoritis, Anda bisa memilih waktu untuk melakukan trading kapanpun waktu yang Anda sukai.

Mau trading pagi? Silahkan. Siang? Oke ajah. Sore? Gak masalah. Malam? Bisa. Lewat tengah malam? Boleh-boleh aja sih. Eh, tapi asal "orang sebelah" Anda gak ngomel-ngomel. Hihihi! Yah, intinya, Anda bisa trading kapan aja. Pokoknya terserah deh! Asyik kan?

Kedua, fleksibilitas tempat. Anda bisa melakukan trading dimana saja. Asalkan ada gadget yang terkoneksi dengan internet, di situlah Anda bisa trading. Mau trading di kantor, di kampus, di café, di rumah, di kamar, ato di kamar mandi? Bisa.

Ketiga, fleksibilitas modal. Anda boleh memilih besarnya investasi sesuai dengan kemampuan. Mau $5 atau $5 juta juga boleh kok… Yang penting, Anda bisa sesuaikan modal dengan ukuran trading. Jangan sampai cuma modal $5, tapi buka trade dengan ukuran segede gaban karena kepingin dapat profit $5 juta dalam sekejap.

Selanjutnya adalah fasilitas margin trading. Nah, ini dia salah satu keunggulan forex dibanding trading yang lain, bahkan dibanding dibanding dengan stock (saham) trading. Broker forex biasanya menyediakan fasilitas margin trading, dimana dengan fasilitas ini, trader bisa melakukan trading dengan kuantitas yang jauh lebih tinggi dibanding dengan modal yang diinvestasikan.

Dengan margin trading, trader bisa bertransaksi sebesar $1,000 hanya dengan menginvestasikan sebesar $100. Tentunya hal ini membuat kemungkinan perolehan profit di forex trading bisa jauh lebih tinggi daripada di trading saham atau trading tradisonal, di mana kita harus menyediakan dana sebesar kuantitas yang kita perdagangkan.

Eh, tapi harap diingat, fasilitas ini juga membuat trading forex menjadi lebih tinggi risikonya dibanding dengan misalnya trading di saham yang tidak menggunakan margin trading. Risiko kerugian tertinggi di forex trading biasanya terjadi apabila kita mengalami Margin Call, yang bisa berarti modal kita habis. Bandingkan dengan risiko kerugian di trading saham yang akan terjadi apabila terjadi penurunan harga saham, yang secara teoritis kecil sekali kemungkinannya untuk sampe menjadi nol. Yah, tentu saja ini tergantung preferensi atau pilihan dari masing-masing trader sih. Mau pilih yang high profit, high risk, atau yang relatif aman.

Saran saya sih, tetap bersikap realistis aja dalam memasang ukuran trading. Memang tidak mustahil bagi trader forex untuk mengejar profit $5 juta dengan modal $5, tapi pengharapan itu jelas sangat tidak realistis. Iya kalau tradingnya bisa profit terus, kalau loss terus? Harga baru gerak sedikit, pasti sudah habis duluan itu modalnya yang cuma $5. Jadi, ya kembali lagi ke tips sebelumnya.

Walaupun di forex trading ada yang namanya fleksibilitas margin, manfaatkan sebijak mungkin. Kalau modalnya cuma $5 ya, target profit per trade mestinya nggak lebih dari $5. Nanti kalo pengalaman sudah terkumpul, nggak sulit kok untuk dapat $5 juta dolar. Cuman ya butuh kesabaran pastinya.


 
Trading Forex Itu Fleksibel

Ada banyak keunggulan forex trading (online) dibandingkan dengan kegiatan bisnis lainnya. Salah satunya adalah fleksibilitas waktu. Menjadi forex trader berarti Anda bisa melakukan kegiatan sesuai dengan waktu yang bisa diluangkan. Market forex "buka" 24 jam dalam 5 hari kerja. Secara teoritis, Anda bisa memilih waktu untuk melakukan trading kapanpun waktu yang Anda sukai.

Mau trading pagi? Silahkan. Siang? Oke ajah. Sore? Gak masalah. Malam? Bisa. Lewat tengah malam? Boleh-boleh aja sih. Eh, tapi asal "orang sebelah" Anda gak ngomel-ngomel. Hihihi! Yah, intinya, Anda bisa trading kapan aja. Pokoknya terserah deh! Asyik kan?

Kedua, fleksibilitas tempat. Anda bisa melakukan trading dimana saja. Asalkan ada gadget yang terkoneksi dengan internet, di situlah Anda bisa trading. Mau trading di kantor, di kampus, di café, di rumah, di kamar, ato di kamar mandi? Bisa.

Ketiga, fleksibilitas modal. Anda boleh memilih besarnya investasi sesuai dengan kemampuan. Mau $5 atau $5 juta juga boleh kok… Yang penting, Anda bisa sesuaikan modal dengan ukuran trading. Jangan sampai cuma modal $5, tapi buka trade dengan ukuran segede gaban karena kepingin dapat profit $5 juta dalam sekejap.

Selanjutnya adalah fasilitas margin trading. Nah, ini dia salah satu keunggulan forex dibanding trading yang lain, bahkan dibanding dibanding dengan stock (saham) trading. Broker forex biasanya menyediakan fasilitas margin trading, dimana dengan fasilitas ini, trader bisa melakukan trading dengan kuantitas yang jauh lebih tinggi dibanding dengan modal yang diinvestasikan.

Dengan margin trading, trader bisa bertransaksi sebesar $1,000 hanya dengan menginvestasikan sebesar $100. Tentunya hal ini membuat kemungkinan perolehan profit di forex trading bisa jauh lebih tinggi daripada di trading saham atau trading tradisonal, di mana kita harus menyediakan dana sebesar kuantitas yang kita perdagangkan.

Eh, tapi harap diingat, fasilitas ini juga membuat trading forex menjadi lebih tinggi risikonya dibanding dengan misalnya trading di saham yang tidak menggunakan margin trading. Risiko kerugian tertinggi di forex trading biasanya terjadi apabila kita mengalami Margin Call, yang bisa berarti modal kita habis. Bandingkan dengan risiko kerugian di trading saham yang akan terjadi apabila terjadi penurunan harga saham, yang secara teoritis kecil sekali kemungkinannya untuk sampe menjadi nol. Yah, tentu saja ini tergantung preferensi atau pilihan dari masing-masing trader sih. Mau pilih yang high profit, high risk, atau yang relatif aman.

Saran saya sih, tetap bersikap realistis aja dalam memasang ukuran trading. Memang tidak mustahil bagi trader forex untuk mengejar profit $5 juta dengan modal $5, tapi pengharapan itu jelas sangat tidak realistis. Iya kalau tradingnya bisa profit terus, kalau loss terus? Harga baru gerak sedikit, pasti sudah habis duluan itu modalnya yang cuma $5. Jadi, ya kembali lagi ke tips sebelumnya.

Walaupun di forex trading ada yang namanya fleksibilitas margin, manfaatkan sebijak mungkin. Kalau modalnya cuma $5 ya, target profit per trade mestinya nggak lebih dari $5. Nanti kalo pengalaman sudah terkumpul, nggak sulit kok untuk dapat $5 juta dolar. Cuman ya butuh kesabaran pastinya.



Terimakasih informasinya gan, Benar sekali pasar forex adalah pasar yang flexible sehingga trader bisa menentukan jam kerja nya sendiri sesuai dengan waktu yang trader punya. Ini adalah salah satu keunggulan trading forex. Selain itu modal yang kecil juga menjadi keunggulan trading bahkan trader bisa menjalankan trading secara gratis atau tanpa modal dengan memanfaatkan welcome bonus yang diberikan oleh broker sebagai modal awal.

 

Gunakan Stop Loss
Dalam trading forex atau usaha apapun, kemungkinan rugi merupakan suatu risiko yang perlu dihadapi, tak peduli seberapa kaya atau seberapa ahlinya seseorang. Bahkan para investor dan trader kelas dunia seperti Warren Buffett dan George Soros saja secara terbuka mengakui pernah mengalami kerugian. Hanya saja, mereka berhasil menjaga agar kerugian yang dialami tidak sampai menjadikan mereka bangkrut.

Nah, salah satu cara untuk mencegah kerugian parah hingga bangkrut itu adalah menggunakan fitur Stop Loss yang telah tersedia pada platform trading atau melakukan Cut Loss secara manual. Memang dengan melakukannya, kita sama saja terpaksa mengakui bahwa kita salah dan harus menanggung rugi. Namun, ini mencegah loss lebih parah. Tanpa Stop Loss atau Cut Loss, kerugian bisa membesar hingga tak terbatas dan menelan habis seluruh modal kita.

cara-menghindari-loss-rugi-dalam-forex-1.jpg

Sumber : seputarforex.com

 

Hindari Percaya Diri Berlebihan
Boleh jadi, Anda telah menanamkan dana jutaan sebagai modal. Anda juga sudah membeli strategi atau robot trading canggih untuk trading forex. Apakah itu artinya Anda bisa duduk santai ongkang-ongkang kaki menunggu keuntungan saja? Tidak.

Salah satu kesalahan terbesar trader pemula adalah terlalu percaya diri. Untuk menghindari loss sia-sia, pahami bahwa trading forex merupakan sebuah proses pembelajaran terus menerus dan kondisi pasar selalu berubah-ubah, sehingga kita tidak boleh congkak menganggap keuntungan bisa didapat dengan mudah.

Sumber : seputarforex.com

 
Contoh Menggunakan Stop Loss

Ada beberapa cara yang umum dipakai untuk menerapkan stop loss di posisi kita yang terbuka, yaitu seperti contoh berikut ini:

*Pertama adalah menggunakan berapa banyak poin anda sanggup merugi. Misalnya anda membuka posisi GBP/USD buy di harga 1.6850. Anda berani menanggung rugi sebanyak 50 point/pip, maka Stop Loss anda tetapkan di level harga 1.6800. Jadi ketika harga turun sejauh 100 pip diharga 1.6750, maka secara otomatis anda terselamatkan oleh Stop Loss yang hanya menanggung kerugian 50 pip di harga 1.6800 dan posisi akan tertutup otomatis.

*kedua adalah anda dapat menggunakan level Support dan Resistance sebagai titik acuan Stop Loss. Untuk posisi Buy/Beli posisi stop loss idealnya di Bawah Level Support, Sedangkan untuk posisi Sell/Jual posisi stop loss ada pada atas level Resistance saat ini.

Para Trader jangka pendek biasanya menetapkan stop loss ketat yang berbeda dengan trader jangka panjang yang menetapkan stop loss dengan jarak yang lebih jauh. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan bisa memberi sedikit ruang kepada harga untuk bergerak. Jarak Stop loss usahakan jangan seketat mungkin,karena sering terjadi level stop loss yang terlalu ketat seringkali terkena harga ketika swing, namun juga jangan terlalu lebar karena bisa menyebabkan kerugian anda sedikit lebih membesar.
Usahakan menetapkan level stop loss se-Natural atau se-Nalar mungkin. Jadi jangan terlalu menggunakan insting, tapi tetapkanlah level Stop loss menggunakan analisa dan perhitungan anda pada harga saat ini.

 
Contoh Menggunakan Stop Loss

Ada beberapa cara yang umum dipakai untuk menerapkan stop loss di posisi kita yang terbuka, yaitu seperti contoh berikut ini:

*Pertama adalah menggunakan berapa banyak poin anda sanggup merugi. Misalnya anda membuka posisi GBP/USD buy di harga 1.6850. Anda berani menanggung rugi sebanyak 50 point/pip, maka Stop Loss anda tetapkan di level harga 1.6800. Jadi ketika harga turun sejauh 100 pip diharga 1.6750, maka secara otomatis anda terselamatkan oleh Stop Loss yang hanya menanggung kerugian 50 pip di harga 1.6800 dan posisi akan tertutup otomatis.

*kedua adalah anda dapat menggunakan level Support dan Resistance sebagai titik acuan Stop Loss. Untuk posisi Buy/Beli posisi stop loss idealnya di Bawah Level Support, Sedangkan untuk posisi Sell/Jual posisi stop loss ada pada atas level Resistance saat ini.

Para Trader jangka pendek biasanya menetapkan stop loss ketat yang berbeda dengan trader jangka panjang yang menetapkan stop loss dengan jarak yang lebih jauh. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan bisa memberi sedikit ruang kepada harga untuk bergerak. Jarak Stop loss usahakan jangan seketat mungkin,karena sering terjadi level stop loss yang terlalu ketat seringkali terkena harga ketika swing, namun juga jangan terlalu lebar karena bisa menyebabkan kerugian anda sedikit lebih membesar.
Usahakan menetapkan level stop loss se-Natural atau se-Nalar mungkin. Jadi jangan terlalu menggunakan insting, tapi tetapkanlah level Stop loss menggunakan analisa dan perhitungan anda pada harga saat ini.


Terimakasih informasi nya gan, Benar sekali tergadang untuk trader pemula masih takut untuk menentuka stop loss dalam jumlah yang sedikit banyak, sehingga mereka terlalu ketat dalam menentukan stop loss, Stop loss sebaiknya dilakukan dengan mengandalkan analisa dan perhitungan, juga memperhatikan news, jangan hanya berdasarkan kira-kira.

 

Trading pada Saat yang Tepat Saja
Banyak trader pemula berpikir bahwa agar bisa mendapatkan keuntungan secepatnya, maka harus trading forex setiap hari. Padahal, itu salah kaprah. Para trader profesional baru membuka posisi trading ketika ada sinyal yang terkonfirmasi saja. Apabila kondisi pasar memang sedang sepi atau terlalu acak (tidak muncul sinyal yang jelas), maka mereka takkan memaksakan diri untuk trading.

Bagaimana cara memastikan bahwa kita hanya trading di saat yang tepat? Milikilah sebuah sistem trading, lalu tuangkan dalam sebuah catatan berisi rencana trading yang diterapkan secara disiplin. Hasil dari penerapan tersebut juga dapat dicatat dalam sebuah jurnal trading, sehingga Anda bisa menggunakannya untuk mengevaluasi kinerja dan belajar dari pengalaman di kemudian hari. Bagi banyak trader profesional, jurnal trading merupakan suatu cara menghindari loss dalam forex yang ampuh.

cara-menghindari-loss-rugi-dalam-forex-2.jpg

Sumber : seputarforex.com

 
Mengapa Orang Tak Suka Menggunakan Akun Demo?

Pilihan seseorang untuk belajar trading tanpa akun demo lebih dulu adalah hal yang relatif personal, tapi cukup masuk akal. Alasannya antara lain:

  1. Akun demo dianggap sebagai strategi marketing broker forex belaka. Tujuan broker forex menyediakan akun demo adalah agar orang-orang bisa belajar trading lalu tertarik mencobanya di akun live, apalagi jika di akun demo sering profit. Sehingga orang akan berpikir,"Oh, 'segampang' ini ternyata," kemudian mereka pun mendaftar. Akun demo memang berfungsi sebagai simulasi trading; Dan menurut sebagian orang, broker forex sengaja merancangnya agar lebih mudah menghasilkan profit, sehingga menyenangkan psikis seseorang. Namun, begitu terjun dengan akun live, kenyataannya tak semudah di akun demo.
  2. Akun demo dianggap hanya membuat orang bisa trading, namun tidak membentuk mental trading yang sesungguhnya, karena bertrading di akun demo lebih mudah dan tidak ada risiko, dalam arti tidak ada uang sungguhan yang hilang apabila loss. Fokus trader di akun demo cenderung hanya pada profit dan loss, namun tidak memiliki kesempatan untuk belajar mengatur emosi.
  3. Modal trading di akun demo lebih besar daripada yang biasanya dipergunakan dalam live trading. Hal ini dianggap tidak realistis sehingga akan menyusahkan seseorang dalam money management di kemudian harinya saat ia sudah menggunakan live account.
  4. Profit di akun demo tidak dapat dicairkan, sehingga sifatnya hanya untuk main-main saja.

 
Mengapa Orang Tak Suka Menggunakan Akun Demo?

Pilihan seseorang untuk belajar trading tanpa akun demo lebih dulu adalah hal yang relatif personal, tapi cukup masuk akal. Alasannya antara lain:

  1. Akun demo dianggap sebagai strategi marketing broker forex belaka. Tujuan broker forex menyediakan akun demo adalah agar orang-orang bisa belajar trading lalu tertarik mencobanya di akun live, apalagi jika di akun demo sering profit. Sehingga orang akan berpikir,"Oh, 'segampang' ini ternyata," kemudian mereka pun mendaftar. Akun demo memang berfungsi sebagai simulasi trading; Dan menurut sebagian orang, broker forex sengaja merancangnya agar lebih mudah menghasilkan profit, sehingga menyenangkan psikis seseorang. Namun, begitu terjun dengan akun live, kenyataannya tak semudah di akun demo.
  2. Akun demo dianggap hanya membuat orang bisa trading, namun tidak membentuk mental trading yang sesungguhnya, karena bertrading di akun demo lebih mudah dan tidak ada risiko, dalam arti tidak ada uang sungguhan yang hilang apabila loss. Fokus trader di akun demo cenderung hanya pada profit dan loss, namun tidak memiliki kesempatan untuk belajar mengatur emosi.
  3. Modal trading di akun demo lebih besar daripada yang biasanya dipergunakan dalam live trading. Hal ini dianggap tidak realistis sehingga akan menyusahkan seseorang dalam money management di kemudian harinya saat ia sudah menggunakan live account.
  4. Profit di akun demo tidak dapat dicairkan, sehingga sifatnya hanya untuk main-main saja.


Terimakasih informasinya gan, Banyak trader pemula yang tidak belajar telebih dahulu dengan menggunkan akun demo, alasan nya seperti yang agan sudah jelaskan diatas. Akan tetapi belajar dengan menggunakan akun demo sebenarnya bisa melatih trader dalam menganalisa pasar juga dalam menentukan order apakah harus buy atau sell. Hal ini kembali ke[ada trader masing-masing apakah sudah yakin langsung terjun dengan akun real atau belajar terlebih dahulu dengan akun demo.

 

Sistem Trading Sederhana
Ada anggapan lain lagi bahwa semakin banyak indikator teknikal yang kita gunakan dalam chart, maka akan lebih banyak sinyal yang akan kita peroleh. Namun kenyataannya, semakin banyak indikator dalam chart justru bisa membuat kita bingung dan tak bisa mencegah loss, karena sinyal yang diberikan bisa merujuk pada momen berbeda. Oleh karena itu, lebih baik jika Anda menggunakan 2-3 indikator yang benar-benar dipahami saja. Bahkan, ada trader yang memilih untuk trading tanpa indikator agar bisa berfokus pada sinyal dari grafik Candlestick saja.

Sumber : seputarforex.com

 

Memahami Dinamika Berita-Berita Fundamental
Ada trader yang mengatakan bahwa trading hanya membutuhkan analisa teknikal saja. Namun, itu tidak lantas berarti analisa fundamental itu tidak berguna dan tak perlu dihiraukan. Umpamanya, pengetahuan mengenai jadwal kalender forex terkini dapat membantu trader menghindari momen perilisan berita berdampak tinggi yang bisa mengakibatkan spread melebar dan pergerakan harga jadi kacau sesaat. Pemahaman mengenai berita-berita fundamental juga dapat meningkatkan kesadaran trader mengenai sentimen pasar internasional yang mendasari pergerakan harga.

Sumber : seputarforex.com

 
Memahami Komponen Pergerakan Harga


memang ada sih temen trader yang berpendapat demikian, saya pun sepakat. Namun, sebaiknya kita mesti mempunyai pemahaman maupun sistem trading yang dapat dipertanggungjawabkan. Well, bukan maksud hati membuat segalanya jadi ruwet. Hanya saja, meskipun modal yang kita kelola itu modal kita sendiri, tetap saja segala keputusan yang kita ambil harus dilandasi dengan pertimbangan rasional apabila kita menganggap forex sebagai bisnis.

Berdasarkan uraian di atas, maka hal krusial bagi seorang trader adalah memahami komponen pergerakan harga. Tentu saja dari pemahaman tersebut, kemudian akan diambil kesimpulan tentang posisi apa yang akan diambil, berapa Take Profit dan berapa Stop Loss.

Bagi seorang trader fundamental, komponen pergerakan harga bisa diketahui dengan memantau isu-isu maupun berita global, serta melakukan prediksi awal tentang reaksi market terhadap hal tersebut. Sementara bagi trader teknikal, pemahaman akan komponen pergerakan harga lebih mengacu pada data-data historis.

Hal ini disesuaikan dengan keyakinan dasar mereka, bahwa segala sesuatu terjadi berdasarkan kejadian yang telah lalu dan bahwa history selalu berulang, termasuk juga dalam pergerakan harga. Oleh karena itu, mari kita mengenal berbagai komponen pergerakan harga sebagai berikut:


1. Tren

Tren didefinisikan sebagai kecenderungan harga untuk bergerak dalam satu arah. Secara sederhana, tren dibedakan menjadi 3 macam:

  • Uptrend, yaitu pergerakan harga yang naik secara bertahap.
  • Downtrend, yaitu pergerakan harga yang menurun secara bertahap.
  • Ranging atau Sideways, yakni saat harga menunjukkan konsolidasi akibat adanya tarik-menarik antara pihak seller vs. buyer. Pada kondisi ini, arah tren sulit untuk diketahui karena harga hanya bergerak naik-turun dalam kisaran tertentu.
2. Volatilitas

Besarnya jarak antara fluktuasi (naik turunnya) harga secara periodik disebut volatilitas. Volatilitas tinggi berarti harga naik tinggi dengan cepat lalu tiba-tiba turun dengan cepat pula, sehingga memunculkan selisih sangat besar antara harga terendah dan harga tertinggi dalam suatu waktu. Di sisi lain, volatilitas yang lebih rendah berarti nilai tukar tidak banyak berfluktuasi, dan perubahannya cenderung kecil dari waktu ke waktu.


3. Momentum

Momentum ini ada hubungannya dengan tren pada poin pertama di atas. Agar tidak salah atau telat entry, maka kita perlu tahu dulu kekuatan tren yang sedang terjadi. Kekuatan inilah yang dinamakan momentum. Dengan bantuan momentum, kita dapat mengetahui apakah tren akan berlanjut (momentum menguat) atau justru berbalik (ditandai dengan melemahnya momentum).


4. Kekuatan Pasar

Intensitas dari opini pasar yang berhubungan dengan sebuah harga, dengan melihat posisi pasar yang diambil oleh beragam pelaku pasar, disebut kekuatan pasar atau sentimen pasar. Dalam pasar forex, sentimen ini berpengaruh cukup signifikan terhadap kondisi pasar yang sedang diperdagangkan. Sentimen yang negatif biasanya akan melemahkan pasar, sementara sentimen positif cenderung memperkuat pergerakan harga di pasar.


5. Siklus

Yaitu kecenderungan harga pasar untuk bergerak dalam pola siklus tertentu. Salah satu teori analisa yang mengulas pola pergerakan harga dalam siklus tertentu adalah Elliot Wave. Di sini, harga dipetakan dalam 5 gelombang utama dan 3 gelombang koreksi. Jika harga sudah membentuk semua gelombang-gelombang tersebut, maka trennya akan berlanjut.


6. Support Resistance

Ketika para trader menganggap level harga saat ini sudah terlalu tinggi, maka mereka akan cenderung mengakhiri aksi buy dan melakukan profit-taking. Tindakan inilah yang menyebabkan harga turun setelah mencapai level tinggi tertentu, atau biasa disebut sebagai Resistance. Sebaliknya, ada level harga yang oleh para trader dianggap sudah cukup rendah, sehingga mereka yang sell akan melakukan profit-taking. Sebagai akibatnya, harga akan terkoreksi naik dari suatu level yang dikenal sebagai Support.


 
Memahami Komponen Pergerakan Harga


memang ada sih temen trader yang berpendapat demikian, saya pun sepakat. Namun, sebaiknya kita mesti mempunyai pemahaman maupun sistem trading yang dapat dipertanggungjawabkan. Well, bukan maksud hati membuat segalanya jadi ruwet. Hanya saja, meskipun modal yang kita kelola itu modal kita sendiri, tetap saja segala keputusan yang kita ambil harus dilandasi dengan pertimbangan rasional apabila kita menganggap forex sebagai bisnis.

Berdasarkan uraian di atas, maka hal krusial bagi seorang trader adalah memahami komponen pergerakan harga. Tentu saja dari pemahaman tersebut, kemudian akan diambil kesimpulan tentang posisi apa yang akan diambil, berapa Take Profit dan berapa Stop Loss.

Bagi seorang trader fundamental, komponen pergerakan harga bisa diketahui dengan memantau isu-isu maupun berita global, serta melakukan prediksi awal tentang reaksi market terhadap hal tersebut. Sementara bagi trader teknikal, pemahaman akan komponen pergerakan harga lebih mengacu pada data-data historis.

Hal ini disesuaikan dengan keyakinan dasar mereka, bahwa segala sesuatu terjadi berdasarkan kejadian yang telah lalu dan bahwa history selalu berulang, termasuk juga dalam pergerakan harga. Oleh karena itu, mari kita mengenal berbagai komponen pergerakan harga sebagai berikut:


1. Tren

Tren didefinisikan sebagai kecenderungan harga untuk bergerak dalam satu arah. Secara sederhana, tren dibedakan menjadi 3 macam:

  • Uptrend, yaitu pergerakan harga yang naik secara bertahap.
  • Downtrend, yaitu pergerakan harga yang menurun secara bertahap.
  • Ranging atau Sideways, yakni saat harga menunjukkan konsolidasi akibat adanya tarik-menarik antara pihak seller vs. buyer. Pada kondisi ini, arah tren sulit untuk diketahui karena harga hanya bergerak naik-turun dalam kisaran tertentu.
2. Volatilitas

Besarnya jarak antara fluktuasi (naik turunnya) harga secara periodik disebut volatilitas. Volatilitas tinggi berarti harga naik tinggi dengan cepat lalu tiba-tiba turun dengan cepat pula, sehingga memunculkan selisih sangat besar antara harga terendah dan harga tertinggi dalam suatu waktu. Di sisi lain, volatilitas yang lebih rendah berarti nilai tukar tidak banyak berfluktuasi, dan perubahannya cenderung kecil dari waktu ke waktu.


3. Momentum

Momentum ini ada hubungannya dengan tren pada poin pertama di atas. Agar tidak salah atau telat entry, maka kita perlu tahu dulu kekuatan tren yang sedang terjadi. Kekuatan inilah yang dinamakan momentum. Dengan bantuan momentum, kita dapat mengetahui apakah tren akan berlanjut (momentum menguat) atau justru berbalik (ditandai dengan melemahnya momentum).


4. Kekuatan Pasar

Intensitas dari opini pasar yang berhubungan dengan sebuah harga, dengan melihat posisi pasar yang diambil oleh beragam pelaku pasar, disebut kekuatan pasar atau sentimen pasar. Dalam pasar forex, sentimen ini berpengaruh cukup signifikan terhadap kondisi pasar yang sedang diperdagangkan. Sentimen yang negatif biasanya akan melemahkan pasar, sementara sentimen positif cenderung memperkuat pergerakan harga di pasar.


5. Siklus

Yaitu kecenderungan harga pasar untuk bergerak dalam pola siklus tertentu. Salah satu teori analisa yang mengulas pola pergerakan harga dalam siklus tertentu adalah Elliot Wave. Di sini, harga dipetakan dalam 5 gelombang utama dan 3 gelombang koreksi. Jika harga sudah membentuk semua gelombang-gelombang tersebut, maka trennya akan berlanjut.


6. Support Resistance

Ketika para trader menganggap level harga saat ini sudah terlalu tinggi, maka mereka akan cenderung mengakhiri aksi buy dan melakukan profit-taking. Tindakan inilah yang menyebabkan harga turun setelah mencapai level tinggi tertentu, atau biasa disebut sebagai Resistance. Sebaliknya, ada level harga yang oleh para trader dianggap sudah cukup rendah, sehingga mereka yang sell akan melakukan profit-taking. Sebagai akibatnya, harga akan terkoreksi naik dari suatu level yang dikenal sebagai Support.



Terimakasih informasinya gan, untuk menjalankan trading memang diperlukan pengetahuan tentang pergerakan harga, pergerakan harga sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, analisa pergerakan harga sendiri juga bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti yang sudah agan jelaskan diatas.

 
Last edited:

Perhatikan Aspek Teknikal dan Fundamental Sekaligus
Dari poin keenam, kita dapat mengenali pentingnya analisa fundamental. Namun, itu juga tak berarti kita bisa mengabaikan analisa teknikal, karena ini dibutuhkan guna menunjukkan level-level harga yang tepat untuk buy dan sell. Idealnya, trading forex memadukan analisa teknikal dan fundamental.

Sumber : seputarforex.com

 

Waspadai Kecurangan Manusia
Sebagaimana bisnis lainnya, industri forex juga sering ditunggangi oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Banyak penipu atau praktek money game berkedok broker forex yang menggondol uang klien mereka sendiri. Oleh karena itu, Anda harus memahami bagaimana cara memilih broker forex yang baik dan senantiasa meningkatkan pengetahuan mengenai trading forex.

Sumber : seputarforex.com

 
Back
Top