Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Alasan Mengikuti Kursus Trading Face To Face

Tak bisa dipungkiri, trading face to face memiliki sejumlah manfaat yang signifikan. Para trader pemula akan bisa mempelajari tentang dasar-dasar dan cara trading yang benar. Sementara bagi trader pro bisa mendapatkan penghasilan tambahan dan menyebarkan ilmu bermanfaat pada para pemula.

Dikutip dari artikel Nial Fuller di situsnya Learntotrade.com, berikut empat alasan utama kenapa Anda sebaiknya mengikuti kursus trading face to face:

1. Diterangkan Langsung Mengenai Teknikal Dan Fundamental Forex

Melalui kursus, banyak materi yang bisa dipelajari. Beberapa di antaranya adalah teknikal dan fundamental forex. Mentor yang berpengalaman akan menerangkan dua metode analisa tersebut secara langsung di depan Anda. Pembelajaran secara face to face ini akan bisa memudahkan peserta untuk meresapi apa saja isu fundamental forex yang mempengaruhi sentimen pasar, serta mampu menerapkan analisa teknikal untuk mengidentifikasi tren pasar dengan lebih baik.

Pemahaman mengenai teknikal dan fundamental forex sangat penting bagi trader. Kenapa? Saat trader memahami tentang fundamental dan teknikal forex, mereka akan bisa lebih mudah menentukan strategi apa yang tepat untuk bertrading.

2. Bisa Bereksperimen Sembari Dipandu Oleh Ahlinya

Trader bisa mendapatkan kesempatan bereksperimen dengan strategi trading yang mereka gunakan. Mereka bisa melakukan trading secara live, dipandu oleh mentor yang akan menjelaskan berbagai hal tentang trading, mulai dari cara menentukan entry, cara memasang Stop Loss dan Take Profit, cara membaca trendline dan candlestick, dan lain sebagainya.

keuntungan-belajar-trading-face-to-face-286801-38775.jpg

Trader tak perlu takut salah langkah dan bisa bertrading tanpa beban. Pasalnya, ada mentor yang akan menemani secara fisik di depan mata. Berbeda dengan belajar trading via online; meskipun Anda bisa menerapkan strategi trading, tetap saja Anda harus melakukan semuanya sendiri karena tidak langsung secara fisik dengan mentornya. Jika mengalami kebingungan di tengah proses belajar, Anda akan kesulitan mendapat solusi secara langsung.

3. Menambah Koneksi

Memang pekerjaan trader dilakukan secara individu, tapi tak ada salahnya untuk memiliki banyak rekan yang berprofesi di bidang sama. Dalam kursus trading yang dilakukan dalam ruangan, kelas atau aula, tentu banyak peserta yang hadir untuk mengikutinya. Di sinilah kesempatan Anda untuk menambah koneksi dalam komunitas trader forex.

Anda bisa berbaur dengan mereka, dan berdiskusi apapun tentang trading forex. Dengan menambah koneksi, maka rekan trader yang dimiliki akan semakin banyak. Lalu, dari sekian banyak teman tersebut, pasti ada satu trader yang wawasannya lebih mendalam.

keuntungan-belajar-trading-face-to-face-286801-44026.jpg

Bagi para trader pemula, sangat disarankan untuk banyak berinteraksi dengan rekan trader yang punya wawasan lebih. Hal ini memungkinkan mereka untuk membagikan pengetahuan yang tidak Anda ketahui sebelumnya. Sehingga wawasan Anda dalam dunia forex bisa semakin banyak. Anda bisa mencari saran, serta berdiskusi mengenai analisa dan strategi dengan rekan Anda tersebut.

4. Bisa Mendiagnosa Permasalahan Trading Dengan Cepat

Bagi trader pemula, mendiagnosa permasalahan trading secara akurat bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika tidak didampingi oleh mentor yang melihat transaksi trading secara langsung. Melalui kursus trading secara face to face, mentor yang berpengalaman akan langsung memberikan pengarahan jika ada kesalahan yang Anda lakukan.

Mereka akan bisa membantu Anda dalam mendeteksi permasalahan trading secara cepat dan akurat. Biasanya selain membantu diagnosa, mereka juga akan memberikan saran dan masukan kepada trader untuk mengembangkan karir trading lebih baik di masa mendatang.

Sumber : seputarforex.com

 

Tips Belajar Trading Face To Face

Lalu bagaimana cara belajar trading face to face yang tepat? Dilansir dari The Balance, berikut adalah tips trading secara tatap muka yang bisa Anda terapkan:

keuntungan-belajar-trading-face-to-face-286801-56951.jpg

Pertama, selektiflah dalam memilih mentor. Cobalah mempertimbangkan memilih mentor dengan pengalaman trading kurang lebih 10 tahun. Seorang trader dengan jam terbang tinggi, pastinya telah mengalami berbagai pahit manis dalam dunia trading. Mereka yang sudah merasakan senang susahnya trading akan menjadi mentor pemberi banyak petuah. Mereka akan menceritakan bagaimana pengalaman trading yang bisa Anda jadikan sebagai sumber inspirasi dan semangat.

Kedua, karena Anda belajar trading secara face to face, jangan ragu untuk mengejar mentor Anda dengan berbagai pertanyaan (yang sesuai dengan topik trading tentunya). Karena Anda mungkin sudah mengeluarkan dana untuk kursus ini, Anda berhak mendapatkan informasi penting tentang strategi trading yang terbaik. Jadilah trader aktif dan kritis. Galilah informasi sebanyak mungkin dari mentor berpengalaman tersebut.

Ketiga, perhatikan ini baik-baik. Seorang trader yang telah mengenyam pendidikan terbaik pun nyatanya bisa gagal. Kok bisa? Karena banyak sekali faktor yang mempengaruhi hal tersebut, antara lain kurang latihan, tidak mau bertanya saat tidak paham, bahkan tidak mempedulikan sama sekali saran-saran yang diberikan. Jadi, jangan salahkan mentor kalau Anda gagal trading karena melakukan hal-hal tersebut.

Penutup
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa belajar trading face to face memiliki banyak sekali manfaat. Daripada susah payah belajar secara otodidak, kenapa tidak mencoba bertatap muka langsung dengan ahlinya? Tak hanya bisa bertemu secara fisik dengan mentornya, tapi juga banyak teman-teman baru yang bisa Anda dapatkan. Anda akan memiliki lebih banyak koneksi yang bisa diajak sharing bersama. Tentu ini sangat mengasyikan, bukan? Semakin banyak teman, semakin banyak pula wawasan.

Sumber : seputarforex.com

 
Target Trader Pemula Yang Realistis


Target adalah bagian terpenting untuk mencapai sukses dalam bidang pekerjaan apapun termasuk trading forex. Namun demikian sering kali target sulit tercapai karena melebihi apa yang seharusnya bisa dicapai. Sebagai contoh seorang trader pemula mentargetkan untuk bisa selalu profit jika ia bisa trading dengan full time, tetapi ternyata tidak demikian karena trader tersebut belum tahu bagaimana seharusnya trading dengan benar.

Membuat target jangka panjang memang perlu, tetapi akan sulit dicapai tanpa terlebih dahulu mengejar target dalam waktu dekat yang lebih realistis. Trader seharusnya fokus pada target jangka pendek yang lebih realistis terlebih dahulu sebelum melihat sasaran dalam jangka panjang. Berikut ini target jangka pendek yang realistis dan bisa membuat trader termotivasi untuk mengejar target jangka panjang:

Bisa trading dengan benar

Terutama bagi trader pemula yang merasa baru atau sedang belajar, target jangka pendek adalah bisa trading dengan benar dengan tidak terlalu fokus pada profit yang dihasilkan. Buatlah target untuk setiap sekian kali trade Anda tidak mengalami kerugian, atau bisa breakeven (balik modal). Jika target ini bisa dicapai, coba Anda membuat target berikutnya untuk bisa profit setiap sekian kali trade.

Untuk bisa mencapai target jangka pendek tersebut Anda harus mempunyai strategi dan metode trading yang efektif serta money management yang memadai. Buatlah rencana trading sesuai dengan strategi tersebut dan jalankan dengan disiplin. Anda harus menerapkan langkah-langkah sesuai urutan dalam rencana trading, dan hendaknya selalu konsisten dalam menjalankan proses tersebut. Proses trading yang konsisten berakibat pada hasil trading yang konsisten pula, oleh karena itu Anda harus fokus pada proses dalam trading, bukan pada hasil akhir yang Anda harapkan.

Tidak terburu-buru membuat target ‘trading for a living’

Trader sering membuat target setelah sekian lama trading di account riil ia akan menjadikan trading sebagai sumber penghasilan utamanya atau ‘trading for a living’, tanpa mempertimbangkan konsistensi hasil trading dan pengalaman yang memadai. Dengan menjadikan trading sebagai sumber penghasilan artinya Anda dituntut untuk lebih sering menghasilkan profit sehingga bisa menyebabkan tekanan mental yang membuat Anda sulit mengendalikan emosi. Hal ini bisa membuat Anda over trading, atau mengambil resiko yang tinggi guna mencapainya yang pada akhirnya bisa menghancurkan account Anda.

Dari hasil survey, kebanyakan trader pemula memulai trading di account riil dengan dana dibawah USD 5,000. Untuk trading for a living tentunya belum cukup jika hanya bisa profit 50% atau 100% setahun, mungkin 500% per tahun atau lebih baru bisa mencukupi. Target profit sebesar itu tentunya tidak realistis bagi trader yang belum lama bermain di account riil. Trading for a living memerlukan profit yang konsisten sehingga account Anda bisa berkembang dengan wajar. Dengan demikian target Anda setelah trading di account riil seharusnya menghasilkan profit yang konsisten selama periode waktu tertentu, bukan trading for a living.

Benar-benar mencintai pekerjaan trading

Biasanya para trader yang telah sukses mencintai pekerjaan trading, selalu ingin tahu perkembangan pasar dan ingin menjadi trader yang terbaik. Target Anda seharusnya tidak hanya sekedar menjadi trader tetapi benar-benar mencintai pekerjaan trading sehingga bisa memotivasi Anda untuk bisa trading dengan lebih baik.


 
Target Trader Pemula Yang Realistis


Target adalah bagian terpenting untuk mencapai sukses dalam bidang pekerjaan apapun termasuk trading forex. Namun demikian sering kali target sulit tercapai karena melebihi apa yang seharusnya bisa dicapai. Sebagai contoh seorang trader pemula mentargetkan untuk bisa selalu profit jika ia bisa trading dengan full time, tetapi ternyata tidak demikian karena trader tersebut belum tahu bagaimana seharusnya trading dengan benar.

Membuat target jangka panjang memang perlu, tetapi akan sulit dicapai tanpa terlebih dahulu mengejar target dalam waktu dekat yang lebih realistis. Trader seharusnya fokus pada target jangka pendek yang lebih realistis terlebih dahulu sebelum melihat sasaran dalam jangka panjang. Berikut ini target jangka pendek yang realistis dan bisa membuat trader termotivasi untuk mengejar target jangka panjang:

Bisa trading dengan benar

Terutama bagi trader pemula yang merasa baru atau sedang belajar, target jangka pendek adalah bisa trading dengan benar dengan tidak terlalu fokus pada profit yang dihasilkan. Buatlah target untuk setiap sekian kali trade Anda tidak mengalami kerugian, atau bisa breakeven (balik modal). Jika target ini bisa dicapai, coba Anda membuat target berikutnya untuk bisa profit setiap sekian kali trade.

Untuk bisa mencapai target jangka pendek tersebut Anda harus mempunyai strategi dan metode trading yang efektif serta money management yang memadai. Buatlah rencana trading sesuai dengan strategi tersebut dan jalankan dengan disiplin. Anda harus menerapkan langkah-langkah sesuai urutan dalam rencana trading, dan hendaknya selalu konsisten dalam menjalankan proses tersebut. Proses trading yang konsisten berakibat pada hasil trading yang konsisten pula, oleh karena itu Anda harus fokus pada proses dalam trading, bukan pada hasil akhir yang Anda harapkan.

Tidak terburu-buru membuat target ‘trading for a living’

Trader sering membuat target setelah sekian lama trading di account riil ia akan menjadikan trading sebagai sumber penghasilan utamanya atau ‘trading for a living’, tanpa mempertimbangkan konsistensi hasil trading dan pengalaman yang memadai. Dengan menjadikan trading sebagai sumber penghasilan artinya Anda dituntut untuk lebih sering menghasilkan profit sehingga bisa menyebabkan tekanan mental yang membuat Anda sulit mengendalikan emosi. Hal ini bisa membuat Anda over trading, atau mengambil resiko yang tinggi guna mencapainya yang pada akhirnya bisa menghancurkan account Anda.

Dari hasil survey, kebanyakan trader pemula memulai trading di account riil dengan dana dibawah USD 5,000. Untuk trading for a living tentunya belum cukup jika hanya bisa profit 50% atau 100% setahun, mungkin 500% per tahun atau lebih baru bisa mencukupi. Target profit sebesar itu tentunya tidak realistis bagi trader yang belum lama bermain di account riil. Trading for a living memerlukan profit yang konsisten sehingga account Anda bisa berkembang dengan wajar. Dengan demikian target Anda setelah trading di account riil seharusnya menghasilkan profit yang konsisten selama periode waktu tertentu, bukan trading for a living.

Benar-benar mencintai pekerjaan trading

Biasanya para trader yang telah sukses mencintai pekerjaan trading, selalu ingin tahu perkembangan pasar dan ingin menjadi trader yang terbaik. Target Anda seharusnya tidak hanya sekedar menjadi trader tetapi benar-benar mencintai pekerjaan trading sehingga bisa memotivasi Anda untuk bisa trading dengan lebih baik.



Tetapkan Target Tujuan utama di forex ini apa sih? Tentu tidak lain hanyalah menghasilkan keuntungan. Dari keuntungan tersebut Anda kembangkan menjadi besar dan terus membesar. Bagaimana Anda dapat memanage akun Anda menjadi lebih besar dari modal awal adalah satu-satunya tujuan Anda yang sebenarnya. Dengan kata lain, semakin lama Anda melakukan transaksi, akan semakin besar pula hasil yang didapatkan.-

Bila modal Anda masih sama dengan modal di bulan lalu atau tahun lalu maka Anda harus berbenah diri. Jika modal Anda tidak bisa lebih banyak dari modal di masa lalu Anda, maka trading Anda adalah sia-sia. Percuma saja Anda trading bila tidak ada perkembangan dari modal Anda. Berusahalah untuk memiliki target, bahwa keuntungan Anda bulan ini harus lebih berlipat di bulan mendatang. Bila tidak bisa, maka Anda harus membenahinya.

 

Apa Itu Drawdown Dalam Forex?

Kehilangan modal merupakan hal yang wajar dalam trading Forex. Ini adalah sebuah risiko yang harus dihadapi para trader, karena trading memiliki sifat High Risk, High Return. Anda punya risiko mendapatkan keuntungan besar, tapi sebagai gantinya, Anda juga berpotensi mengalami rugi sama besarnya. Seorang trader yang ingin menghitung persentase kerugian yang didapatkannya, perlu mengetahui terlebih dahulu tentang Drawdown dalam Forex.

Apa Itu Drawdown?

Menurut thebalance[dot]com, Drawdown dalam Forex adalah selisih antara saldo awal dengan Equity akun terkini. Saat saldo Equity lebih rendah dari saldo awal Anda, itu berarti Anda sedang mengalami Drawdown. Sebagai contoh, Anda memulai trading dengan saldo bersih 100,000 US Dollar, kemudian Anda melihat saldo Equity sekarang menjadi 95,000 Dollar. Ini artinya, jumlah Drawdown dalam Forex Anda adalah 5,000 US Dollar.

apa-itu-drawdown-dalam-forex-286152-27519.jpg

Dengan kata lain, Drawdown dalam Forex adalah jumlah kerugian (loss) yang diperoleh trader saat ini dibandingkan dengan deposit awal. Jumlah Drawdown ini bisa dihitung dalam bentuk persentase.

Cara Menghitung Drawdown Dalam Forex

Contohnya, Anda memiliki deposit awal sebesar 10,000 US Dollar. Kemudian, Anda mengalami loss yang mengakibatkan balance saat ini menjadi 2,500 US Dollar. Maka persentase Drawdown yang Anda alami adalah:

((USD 10,000 - USD 2,500) / USD 10,000) x 100% = 75% ​

Dari hasil di atas, dapat disimpulkan jika persentase Drawdown dalam Forex Anda rendah, maka nilai kerugian Anda pun juga rendah.

Sumber : seputarforex.com

 

Cara Menjaga Drawdown Tetap Rendah

Banyak trader tidak menyadari bahwa dirinya mengalami Drawdown yang cukup tinggi, karena mereka merasa tidak mengalami loss berturut-turut. Padahal semakin tinggi Drawdown dalam Forex, semakin besar pula persentase profit yang harus dikumpulkan untuk menutup kerugian tersebut.

apa-itu-drawdown-dalam-forex-286152-37745.jpg

Tak jarang cara-cara irasional pun dilakukan oleh trader yang mengalami Drawdown besar. Salah satunya adalah mengambil risiko dengan meningkatkan ukuran lot (Position Size). Mereka lupa dengan prinsip Money Management dan cenderung bertrading untuk balas dendam.

Di sinilah Anda perlu memahami pentingnya menjaga Drawdown tetap rendah saat melakukan trading. Lalu bagaimana caranya? Dilansir dari Daily Price Action, simak penelusurannya berikut ini:

1. Memperkecil Loss Per Transaksi Pernahkah Anda mengalami kekalahan 10 kali secara beruntun dalam trading? Coba hitung berapa persentase Drawdown dalam 10 kali trading tersebut. Jika jumlahnya di atas 100%, maka Anda dalam masalah besar!

Pastikan Anda menentukan batas persentase risiko yang tepat supaya terhindar dari Drawdown yang tinggi. Berapakah batas persentase risiko yang tepat tersebut? Hanya Anda sendiri yang bisa menentukan. Batas toleransi risiko bisa ditetapkan bermacam-macam, ada yang 2%, 5%, tapi juga ada yang hanya 1%. Jika Anda menggunakan persentase risiko 1% per trading, maka apabila saldo awal Anda sebesar $100, berarti risiko maksimal per posisi tidak boleh melebihi $1.

2. Tentukan Batas Maksimum Drawdown Per Minggu atau Per Bulan Langkah ini menuntut kesabaran tingkat tinggi. Supaya Drawdown dalam Forex tidak semakin besar, buatlah batas maksimum Drawdown mingguan atau bulanan.

apa-itu-drawdown-dalam-forex-286152-51338.jpg

Misalnya, Anda berencana menggunakan batas persentase Drawdown 1% per trading. Jika Drawdown sudah mencapai 5%, maka berhentilah trading dan lanjutkan lagi bulan depan. Jika bulan depan terlalu lama, lanjutkan minggu depannya. Sembari menunggu, Anda bisa me-review kembali apakah metode trading yang digunakan sudah benar, atau toleransi risiko yang Anda pasang terlalu tinggi.

3. Kalau Kerugian Masih Berlanjut, Lakukan Ini! Apabila kerugian masih berlanjut, Anda sebaiknya memperkecil persentase risiko per trading, hingga kembali ke posisi yang menurut Anda aman. Setelah Anda cukup percaya diri, barulah pasang batas persentase risiko ke kondisi normal.

apa-itu-drawdown-dalam-forex-286152-47648.jpg

Anda juga bisa melakukan evaluasi menyeluruh terhadap hasil trading, untuk menentukan penyebab kerugian. Apabila sumber kegagalan adalah penerapan metode trading yang kurang disiplin, maka Anda tentu perlu belajar untuk mendisiplinkan diri.

Akhir Kata
Drawdown dalam Forex merupakan hal yang tak terhindarkan. Anda harus bisa menjaga disiplin dan emosi supaya keadaan tidak semakin memburuk. Kebanyakan trader pemula berambisi untuk balas dendam guna meng-cover loss yang dialami. Tapi yang terjadi, modal malah amblas dalam hitungan hari. Agar tidak mengalami kejadian serupa, maka mulai sekarang, selalu perhatikan tingkat Drawdown Anda. Jika kesulitan mengendalikan Drawdown, terapkan 3 cara di atas sebagai solusinya.

Sumber : seputarforex.com

 
Pentingnya Memastikan Kualitas Eksekusi Trading


Ketika berbicara soal trading, strategi yang hebat itu memang penting. Namun kualitas eksekusi order juga punya peran krusial untuk menentukan tingkat kesuksesan Anda. Adanya Requote, penolakan atau penundaan eksekusi order akan sangat mempengaruhi rencana trading, bahkan juga tingkat profitabilitas Anda.

Volatilitas pasar
dan pergerakan harga yang cepat memang mempersembahkan peluang bagi trader-trader berpengalaman, akan tetapi, kecepatan dan kehandalan kinerja eksekusi trading di broker Anda dapat berpengaruh pada ketepatan transaksi di harga yang diinginkan. Seumpama market bergerak di luar dugaan, level eksekusi order kemungkinan tidak akan sama dengan level harga yang Anda pesan; inilah yang mengakibatkan terjadinya Slippage. Sebagai contoh, suatu order buy dapat tereksekusi di harga yang lebih tinggi dari seharusnya, atau suatu order sell bisa terpicu di level yang lebih rendah dari harga pesanan Anda.

Slippage seringkali disebabkan oleh terjadinya fluktuasi harga. Umumnya, order akan tereksekusi ketika pesanan Anda disampaikan ke sistem broker. Jika tak ada fluktuasi yang signifikan, maka order bisa tereksekusi di harga sesuai pesanan. Namun apabila harga berfluktuasi dengan cepat, maka sering terjadi situasi di mana harga sudah bergerak duluan ke level yang berbeda dari entry order, sebelum pesanan Anda benar-benar disampaikan ke sistem broker.

Oleh karena itu, adanya delay dalam eksekusi trading akan semakin menambah ketidakpastian dalam biaya transaksi Anda. Dalam hal ini, setiap milidetik tentu saja berarti. Apalagi, perubahan harga di pasar mata uang bisa di-update 100 kali per detik. Jadi semakin cepat order Anda dieksekusi, semakin rendah pula risiko Anda mengalami Slippage.

Walaupun demikian, Slippage juga dapat terjadi karena algoritma tertentu yang memungkinkan broker untuk "meninjau" transaksi Anda sebelum mengeksekusinya, lalu mengubah order tersebut sesuai kehendaknya. Praktik ini tentu saja kontroversial, karena memberi wewenang pada broker untuk menunda atau bahkan menolak transaksi Anda, meskipun order tersebut sudah tercatat di harga tertentu. Adalah hal yang sangat penting untuk memastikan broker Anda tidak melakukan aksi seperti ini.

Untuk memastikan apakah Anda telah mendapatkan eksekusi trading prima, apa saja yang perlu diperhatikan? Berikut uraiannya:

1. Rerata Waktu Eksekusi Trading

Perhatikan bahwa durasi eksekusi rata-rata seharusnya sudah mencapai milidetik, bukan sekedar dalam hitungan detik. Untuk mendapatkan kecepatan eksekusi semacam ini, Anda bisa memilih broker dengan teknologi trading institusional yang bisa menawarkan rerata waktu eksekusi kurang dari 0.001 detik.

2. Jumlah Order Tereksekusi Tepat Di (Atau Lebih Baik Dari) Harga Pesanan

Penting juga untuk meninjau persentase transaksi yang tereksekusi di harga sesuai pesanan, atau di harga yang lebih menguntungkan. Target maksimal dalam hal ini tentu saja adalah 100% sesuai harga pesanan. Namun karena kondisi pasar yang bisa bergejolak di luar dugaan, maka level 99% sudah bisa ditentukan sebagai standar persentase terbaik dalam menentukan kualitas ketepatan eksekusi order.

3. Requote Dan Penolakan Order

Requote dan penolakan order dapat memberikan imbas negatif pada tingkat kesuksesan trading Anda. Jadi, pastikan broker Anda tidak "meninjau" atau melakukan bentuk intervensi lainnya terhadap transaksi Anda, karena bisa berakibat pada delay order, antrian preferensial, penolakan eksekusi, dsb.


Secara keseluruhan, Anda sebaiknya mencari broker yang bersifat adil dan transparan, terutama dalam hal eksekusi trading dan model pricing. Setiap trader memang berbeda-beda dan pasti menginginkan broker dengan preferensi yang bervariasi pula. Namun, mencari broker teregulasi dan bereputasi yang bisa menduetkan teknologi serta alat analisa canggih dengan eksekusi trading superior adalah pilihan bijak yang berlaku untuk semua trader.

 
Pentingnya Memastikan Kualitas Eksekusi Trading


Ketika berbicara soal trading, strategi yang hebat itu memang penting. Namun kualitas eksekusi order juga punya peran krusial untuk menentukan tingkat kesuksesan Anda. Adanya Requote, penolakan atau penundaan eksekusi order akan sangat mempengaruhi rencana trading, bahkan juga tingkat profitabilitas Anda.

Volatilitas pasar
dan pergerakan harga yang cepat memang mempersembahkan peluang bagi trader-trader berpengalaman, akan tetapi, kecepatan dan kehandalan kinerja eksekusi trading di broker Anda dapat berpengaruh pada ketepatan transaksi di harga yang diinginkan. Seumpama market bergerak di luar dugaan, level eksekusi order kemungkinan tidak akan sama dengan level harga yang Anda pesan; inilah yang mengakibatkan terjadinya Slippage. Sebagai contoh, suatu order buy dapat tereksekusi di harga yang lebih tinggi dari seharusnya, atau suatu order sell bisa terpicu di level yang lebih rendah dari harga pesanan Anda.

Slippage seringkali disebabkan oleh terjadinya fluktuasi harga. Umumnya, order akan tereksekusi ketika pesanan Anda disampaikan ke sistem broker. Jika tak ada fluktuasi yang signifikan, maka order bisa tereksekusi di harga sesuai pesanan. Namun apabila harga berfluktuasi dengan cepat, maka sering terjadi situasi di mana harga sudah bergerak duluan ke level yang berbeda dari entry order, sebelum pesanan Anda benar-benar disampaikan ke sistem broker.

Oleh karena itu, adanya delay dalam eksekusi trading akan semakin menambah ketidakpastian dalam biaya transaksi Anda. Dalam hal ini, setiap milidetik tentu saja berarti. Apalagi, perubahan harga di pasar mata uang bisa di-update 100 kali per detik. Jadi semakin cepat order Anda dieksekusi, semakin rendah pula risiko Anda mengalami Slippage.

Walaupun demikian, Slippage juga dapat terjadi karena algoritma tertentu yang memungkinkan broker untuk "meninjau" transaksi Anda sebelum mengeksekusinya, lalu mengubah order tersebut sesuai kehendaknya. Praktik ini tentu saja kontroversial, karena memberi wewenang pada broker untuk menunda atau bahkan menolak transaksi Anda, meskipun order tersebut sudah tercatat di harga tertentu. Adalah hal yang sangat penting untuk memastikan broker Anda tidak melakukan aksi seperti ini.

Untuk memastikan apakah Anda telah mendapatkan eksekusi trading prima, apa saja yang perlu diperhatikan? Berikut uraiannya:

1. Rerata Waktu Eksekusi Trading

Perhatikan bahwa durasi eksekusi rata-rata seharusnya sudah mencapai milidetik, bukan sekedar dalam hitungan detik. Untuk mendapatkan kecepatan eksekusi semacam ini, Anda bisa memilih broker dengan teknologi trading institusional yang bisa menawarkan rerata waktu eksekusi kurang dari 0.001 detik.

2. Jumlah Order Tereksekusi Tepat Di (Atau Lebih Baik Dari) Harga Pesanan

Penting juga untuk meninjau persentase transaksi yang tereksekusi di harga sesuai pesanan, atau di harga yang lebih menguntungkan. Target maksimal dalam hal ini tentu saja adalah 100% sesuai harga pesanan. Namun karena kondisi pasar yang bisa bergejolak di luar dugaan, maka level 99% sudah bisa ditentukan sebagai standar persentase terbaik dalam menentukan kualitas ketepatan eksekusi order.

3. Requote Dan Penolakan Order

Requote dan penolakan order dapat memberikan imbas negatif pada tingkat kesuksesan trading Anda. Jadi, pastikan broker Anda tidak "meninjau" atau melakukan bentuk intervensi lainnya terhadap transaksi Anda, karena bisa berakibat pada delay order, antrian preferensial, penolakan eksekusi, dsb.


Secara keseluruhan, Anda sebaiknya mencari broker yang bersifat adil dan transparan, terutama dalam hal eksekusi trading dan model pricing. Setiap trader memang berbeda-beda dan pasti menginginkan broker dengan preferensi yang bervariasi pula. Namun, mencari broker teregulasi dan bereputasi yang bisa menduetkan teknologi serta alat analisa canggih dengan eksekusi trading superior adalah pilihan bijak yang berlaku untuk semua trader.


Salah satu hal paling mengesalkan bagi trader forex adalah ketika ingin open posisi atau close posisi di suatu level harga, tapi malah meleset dan kemudian tereksekusi di level yang kurang menguntungkan. Trader pemula seringkali langsung menuding broker melakukan manupulasi. Faktanya, hal ini bisa terjadi secara alamiah karena volatilitas pasar terlalu tinggi maupun karena unsur rekayasa broker. Namun, tak usah khawatir. Apapun penyebabnya, semua itu bisa diminimalkan, sehingga eksekusi trading forex lebih akurat.

 

Struktur Pasar Forex

Struktur pasar forex berbeda dengan pasar finansial lainnya. Karakter khas ini harus diketahui oleh trader. iklan iklan Perdagangan mata uang asing, yang juga dikenal sebagai forex, sering dianggap sebagai pasar finansial yang tergolong paling menguntungkan. Salah satu faktor yang menjadi indikasinya adalah likuiditas harian pasar forex mencapai USD5.3 triliun pada tahun 2013 saja. Imbal hasil tentunya lebih baik jika dibandingkan dengan pasar finansial lainnya dengan likuiditas lebih rendah seperti saham. Selain banyaknya potensi profit, investasi di pasar forex juga memiliki keunggulan dari sisi minimnya modal dan fleksibilitas bisa trading di mana saja, kapan saja. Namun, jarang yang memahami struktur pasar forex sesungguhnya dan bagaimana posisi kita sebagai pelaku trading kecil-kecilan dalam pasar ini.

Struktur Pasar Forex

Pada dasarnya, Pasar Forex adalah pasar global yang terdesentralisasi di mana semua mata uang dunia diperdagangkan, dan pedagang menghasilkan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai mata uang. Pelaku jual-beli di pasar ini mencakup berbagai golongan, termasuk Pemerintah, Bank dan Institusi Keuangan, Perusahaan Multinasional, Spekulan, broker, dan trader forex dari kalangan orang kebanyakan.

Namun, biarpun semua pelaku trading forex sama-sama tidak punya kemampuan untuk menentukan harga, tak semua pelaku sederajat. Mengapa demikian? Ini karena struktur pasar forex tidak terpusat, berbeda dengan pasar saham yang terpusat. Jika digambarkan, struktur pasar saham adalah seperti berikut.

Gambar 1. Struktur Pasar Saham

struktur-pasar-forex-117568-28525.jpg
​​

Sebagaimana nampak pada gambar, perdagangan saham terpusat. Artinya, semua aktivitas penjual dan pembeli berpusat di bursa saham (Stock Exchange). Perusahaan-perusahaan sebagai penerbit saham dan para investor sebagai pembelinya dipertemukan oleh bursa. Walaupun perdagangan saham masa kini sudah dilakukan secara online, tetap saja sistemnya terpusat di bursa. Namun, Perdagangan forex tak memiliki pusat semacam itu dan berlangsung di luar bursa (over-the-counter/OTC).

Gambar 2. Struktur Pasar Forex

struktur-pasar-forex-117568-31427.jpg
​​

Perhatikan bagaimana setiap pelaku pasar forex melakukan transaksi satu sama lain secara langsung ataupun melalui broker dan bank, tanpa perantaraan bursa tertentu. Sepintas, struktur pasar forex yang tidak terpusat ini terkesan acak-acakan, tetapi sebetulnya para pelaku trading forex dapat digambarkan dalam hirarki tertentu.

Sumber : seputarforex.com


 

Hirarki Pasar Forex

Kotak teratas pada hirarki pasar forex diduduki oleh jaringan yang dibentuk oleh transaksi bank-bank mayor, atau disebut dengan interbank. Bank-bank mayor tersebut contohnya Citi, JP Morgan Chase, UBS, Deutsche Bank, Goldman Sachs, Barclays, HSBC, Morgan Stanley, dan lain sebagainya.

struktur-pasar-forex-117568-45782.jpg

Jaringan Interbank terdiri dari bank-bank sentral dunia, bank-bank mayor, dan beberapa bank yang lebih kecil. Mereka semua bertrading secara langsung satu dengan lainnya atau secara elektronik melalui Electronic Brokering Services (EBS) atau Reuters Dealing 3000-Spot Matching. Pada platform EBS, pasangan mata uang EUR/USD, USD/JPY, EUR/JPY, EUR/CHF, dan USD/CHF lebih likuid. Sementara pada platform Reuters, pasangan mata uang GBP/USD, EUR/GBP, USD/CAD, AUD/USD, and NZD/USD lebih likuid.

Setelah melewati beberapa institusi seperti broker retail Market Maker, broker retail ECN, dan Hedge Funds, barulah yang terbawah adalah trader ritel seperti kita-kita ini. Trader ritel seperti kita nampaknya patut berterima kasih pada internet, teknologi trading elektronik, dan broker ritel, karena berkat merekalah kita dapat memetik "secuil" keuntungan dari market akbar ini.

Struktur pasar forex mungkin memang terkesan berantakan, tetapi hal itulah yang membuat trading forex menjadi sebuah bisnis yang lain daripada yang lain. Ketika bertrading di market alias pasar raksasa, andalan kita nantinya adalah ketajaman analisa kita sendiri dalam memutuskan harga dengan cermat, di waktu yang tepat. Kapan waktu yang tepat itu? Simak ulasan selanjutnya dalam artikel Waktu Dan Jam Untuk Trading Forex.

Sumber : seputarforex.com


 

Hipotesis Mengenai Analisa Teknikal

Perlu untuk anda ketahui, bahwa sejak tahun 70-an hingga saat ini telah banyak para master forex yang menciptakan penemuan-penemuan mengenai indikator teknikal di dunia trading. iklan iklan Pada artikel kali ini saya ingin anda semuanya dapat memahami sebuah opini yang simple dan sederhana dalam menyingkapi market dan para pelaku pasar. Perlu untuk anda ketahui, bahwa sejak tahun 70-an hingga saat ini telah banyak para master forex yang menciptakan penemuan-penemuan mengenai indikator teknikal di dunia trading. Beberapa diantara mereka dikenal sebagai guru besar yang telah berhasil dan menjual hasil penemuannya kepada publik. Sebut saja maha guru Charles Dow dengan teorinya mengenai Dow Jones Indexes, Leonardo Fibonacci Da Pisa dengan level fibonacci-nya, RN Elliot dengan studi Elliot Wave-nya, W Wilders yang memperkenalkan perhitungan matematis overbought dan oversold melalui indikator ADX dan Relative Strength Index (RSI), dan masih banyak lagi.

Coba anda bayangkan, apabila salah satu dari semua studi yang tersedia diatas anda implementasikan ke suatu chart, maka apa yang kita lihat ialah suatu seni, chart yang dihiasi oleh sebuah ornamen yang bisa membuat anda terdecak kagum atau malah sebaliknya, yakni sangat membingungkan. Kemudian kita semakin banyak menemui lagi para master dibidang chart yang menemukan Linear Charts, High-Low-Close Bar Charts, Japanese candles, Reversal Patterns, Pivots, Fractals, dan sebut saja apa namanya.

Apa Yang Anda Yakini Belum Tentu Benar

hipotesis-mengenai-analisa-teknikal-68746-1.jpg


Banyak sekali teknik dan metodologi orisinil yang bermutasi menjadi bermacam-macam tipe untuk seorang chartist maupun technician. Namun banyak orang gagal memahami, bahwa semua studi, metodologi dan indikator diatas sebenarnya didasarkan pada suatu tabel statistik data masa lalu yang diubah menjadi sebuah grafik untuk memberikan gambaran dalam proses menentukan sebuah keputusan trading kedepan. Intinya, studi-studi diatas dapat anda gunakan dalam suatu kondisi market tertentu, semua market dalam waktu tertentu, namun tidak bagi semua market dalam semua waktu dan kondisi.

Maka saya mencoba untuk mengutip pernyataan dari Sir Winston Churchill, yang mana ia berkata seperti berikut: "That you can lie to some people all the time, all people some of the time, but not to all people, all the time".

Beberapa dari para teknikalis menggunakan studi teknikal ini sebagai suatu rumusan trading yang mutlak (dikenal sebagai Holy Grail). Para pengikut merekapun menggunakan studi teknikal ini sebagai “obat kuat mental”, dimana mereka tidak akan berani memencet tombol open posisi tanpa adanya signal yang mereka anut.

Maka saya kembalikan kedalam diri anda, agar dapat anda jawab sendiri. Apa yang lebih penting ialah bahwa itu semua hanya sebuah alat yang dibangun dari database masa lalu. Lebih jauh lagi, “kekakuan” dari parameter database yang digunakan dalam studi tersebut tidaklah responsif dengan perubahan kondisi market yang terjadi. Apakah kita lupa bahwa market adalah suatu kumpulan dari tingkah laku para pelakunya yang sering berubah-ubah? Lalu bagaimana mungkin bahwa studi ini bisa menjadi suatu rumusan yang dianggap sebagai holy grail?

Mungkin saja ini disebabkan oleh ketidak-tahuan, kemalasan, kekeraskepalaan, ataupun karena naluri sebagai gambler (tidak ubahnya seperti pengguna strategi martingale). Jika digunakan seperti itu, maka yang dihasilkan adalah sebuah kekeliruan yang dapat membawa seorang trader jatuh kedalam jurang yang dalam. Kemudian apa yang banyak para trader tidak ketahui ataupun gagal paham, adalah kesuksesan dalam mengarungi market sendiri terdiri dari beberapa hal, bukan terpacu pada aturan-aturan kaku seperti membaca resep membuat roti.

Dari beberapa hal diatas, terdapat tiga hal yang perlu anda anggap penting. Dimana urutan yang pertama ialah “Struktur Market”, yang kedua adalah “Diri Anda”,. Lalu apa yang dapat anda lakukan? Maka cobalah untuk mengemukakannya pada kolom komentar di bawah ini.

Sumber : seputarforex.com

 
Kelebihan dan Kekurangan

Beberapa kelebihan menggunakan handphone, smartphone, atau gadget dalam forex trading ;

  • Kemudahan akses. Anda bisa membuka metatrader, cek transaksi yang sedang berjalan, membuka transaksi, menutup transaksi, dan juga mengatur transaksi trading anda dimanapun selama masih mendapatkan sinyal internet .
  • Relatif murah. Banyaknya jenis paket internet yang ditawarkan provider memberikan keuntungan tambahan berupa biaya operasional internet yang relatif lebih murah. Hal ini didukung juga dengan aplikasi metatrader mobile yang hemat data dalam operasionalnya .
  • Terjangkau. Tidak diperlukan handphone, smartphone, atau gadget yang mahal untuk mengoperasikan metatrader mobile. Android versi lama yang masih menggunakan sistem operasi froyo atau gingerbread pun bisa digunakan .
Kekurangan menggunakan handphone, smartphone, atau gadget dalam forex trading ;

  • Terbatas. Feature dalam metatrader mobile tidak selengkap metatrader versi komputer desk sehingga tidak semua kebutuhan trading anda terpenuhi.
  • Tidak mendukung custom indikator, script, dan EA (robot trading). Jika menggunakan sistem trading yang menggunakan custom indikator, anda tidak dapat menggunakannya dalam smartphone atau gadget . Sejauh ini metatrader mobile tidak memberikan dukungan untuk hal ini.
  • Butuh layar yang cukup besar. Jika smartphone atau gadget anda mempunyai tampilan layar yang kecil, kemungkinan besar aplikasi metatrader mobile jadi tidak praktis untuk digunakan. Idealnya diperlukan gadget dengan lebar layar 4 inci atau lebih agar nyaman menggunakan metatrader mobile.
  • Kurang praktis. Langkah yang diperlukan untuk membuka transaksi, menutup transaki, dan memodifikasi transaksi tidak sepraktis metatrader versi komputer. Bagi scalper, tentunya hal ini akan cukup menggangu.

 
Kelebihan dan Kekurangan

Beberapa kelebihan menggunakan handphone, smartphone, atau gadget dalam forex trading ;

  • Kemudahan akses. Anda bisa membuka metatrader, cek transaksi yang sedang berjalan, membuka transaksi, menutup transaksi, dan juga mengatur transaksi trading anda dimanapun selama masih mendapatkan sinyal internet .
  • Relatif murah. Banyaknya jenis paket internet yang ditawarkan provider memberikan keuntungan tambahan berupa biaya operasional internet yang relatif lebih murah. Hal ini didukung juga dengan aplikasi metatrader mobile yang hemat data dalam operasionalnya .
  • Terjangkau. Tidak diperlukan handphone, smartphone, atau gadget yang mahal untuk mengoperasikan metatrader mobile. Android versi lama yang masih menggunakan sistem operasi froyo atau gingerbread pun bisa digunakan .
Kekurangan menggunakan handphone, smartphone, atau gadget dalam forex trading ;

  • Terbatas. Feature dalam metatrader mobile tidak selengkap metatrader versi komputer desk sehingga tidak semua kebutuhan trading anda terpenuhi.
  • Tidak mendukung custom indikator, script, dan EA (robot trading). Jika menggunakan sistem trading yang menggunakan custom indikator, anda tidak dapat menggunakannya dalam smartphone atau gadget . Sejauh ini metatrader mobile tidak memberikan dukungan untuk hal ini.
  • Butuh layar yang cukup besar. Jika smartphone atau gadget anda mempunyai tampilan layar yang kecil, kemungkinan besar aplikasi metatrader mobile jadi tidak praktis untuk digunakan. Idealnya diperlukan gadget dengan lebar layar 4 inci atau lebih agar nyaman menggunakan metatrader mobile.
  • Kurang praktis. Langkah yang diperlukan untuk membuka transaksi, menutup transaki, dan memodifikasi transaksi tidak sepraktis metatrader versi komputer. Bagi scalper, tentunya hal ini akan cukup menggangu.


Kemajuan teknologi dan terjangkaunya akses internet oleh seluruh lapisan masyarakat memungkinkan anda dapat memantau pergerakan harga dari Smartphone Android tanpa harus dari netbook atau komputer atau sedang dalam perjalanan dan ingin melakukan Open Posisi. Khusus untuk Andoroid anda dapat menginstall dan menggunakan Aplikasi dari Google Playstore yang bernama Metatrader. Aplikasi MetaTrader merupakan platform untuk mobile trading di Forex dan pasar saham. (Bedakan dengan platform Metatrader untuk PC/ Laptop)
Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk terhubung ke server broker, menerima mata uang dan harga saham, melakukan analisis pasar dengan menggunakan grafik dan indikator teknis, perdagangan dan melihat sejarah operasi perdagangan Anda.

 

Divergensi Indikator Teknikal

Divergensi antara indikator teknikal dan pergerakan harga merupakan sinyal trading yang sering digunakan oleh trader Counter Trend. Berikut beberapa contohnya. iklan iklan Divergensi antara indikator teknikal dan pergerakan harga merupakan sinyal trading yang sering digunakan. Divergensi indikator juga bisa digunakan sebagai alat konfirmasi sebelum entry. Cara trading dengan pengamatan divergensi tidak hanya digunakan di pasar forex, tetapi juga populer diterapkan di pasar saham dan komoditi karena para pelaku yang menggerakkan harga pasar mempunyai karakteristik yang hampir sama. Indikator teknikal yang sering dilihat divergensinya terutama adalah indikator Oscillator seperti RSI, MACD, Stochastic, CCI dan William R.

Divergensi indikator teknikal bisa dianggap sebagai leading indicator dan tidak terlalu sulit untuk dimonitor. Ciri utama trading dengan divergensi indikator teknikal adalah buy pada harga lembah (bottom price) atau mendekati level support, dan sell pada harga puncak (top price) atau dekat dengan level resistance. Jika diterapkan dengan parameter waktu indikator yang tepat, probabilitas kebenaran divergensi ini bisa cukup besar, walaupun kadang juga gagal, terutama jika pasar sedang didominasi oleh sentimen fundamental.

Divergensi pada indikator teknikal bisa terjadi karena melemahnya trend atau adanya momentum akan terjadinya pembalikan arah trend (trend reversal). Ada 2 jenis divergensi indikator teknikal:
  1. Divergensi Reguler (regular divergence).
  2. Divergensi Hidden (tersembunyi) atau hidden divergence.

Sumber : seputarforex.com

 
Pedoman "3S" Dalam Belajar Trading


Ada banyak metode belajar trading , tapi tidak semuanya efektif diterapkan trader. Ada yang lebih suka belajar sendiri secara otodidak, ada pula yang ingin berguru pada mentor. Tak ada cara belajar trading yang lebih unggul dari lainnya, karena semuanya kembali pada preferensi masing-masing. Namun jika Anda memutuskan belajar secara mandiri, tidakkah lebih baik jika hal itu dijalankan dengan kaidah yang jelas?

Salah satu pedoman belajar trading yang bisa memandu Anda dengan baik adalah prinsip "3S". Dengan aturan ini, Anda dapat menemukan prinsip terpenting dalam belajar trading sehingga tak perlu bingung harus memulai dari mana dan selanjutnya akan kemana.

Pedoman belajar trading "3S" yang akan diulas di artikel ini diungkapkan oleh Steve Ward, mentor trading sekaligus pemilik High Performance Global Ltd. Pada dasarnya, 3S terdiri dari skill and knowledge, strategy, dan state. Bagaimana ketiga aspek tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman belajar trading akan dibahas tuntas dalam penjelasan di bawah ini.

Skill And Knowledge

Kemampuan dan pengetahuan adalah dua komponen pertama yang musti dikembangkan dalam proses belajar. Mustahil bisa menjadi trader sukses jika Anda belum menguasai basis pengetahuan yang diperlukan dalam trading forex. Logikanya, darimana Anda bisa mengembangkan skill jika pengetahuan dasarnya saja masih tak paham?

Untuk itu, awali proses belajar dengan menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang trading forex, mulai dari dasar-dasar pengetahuan untuk pemula, analisa fundamental dan teknikal, jenis-jenis strategi, psikologi pasar, platform trading, dan masih banyak lagi. Semakin tinggi level kemampuan dan pengetahuan trading, semakin besar pula pengaruhnya bagi tingkat kepercayaan diri Anda.

Strategy

Di tahap ini, Anda mulai menerapkan skill and knowledge untuk membangun strategi trading yang sudah melibatkan manajemen risiko. Dalam mengembangkan strategi, sebaiknya sesuaikanlah dengan pemahaman, kenyamanan, dan gaya trading Anda sendiri. Seumpama Anda adalah seorang part-time trader, maka jangan membangun strategi trading yang menuntut Anda untuk memantau chart sepanjang hari.

Di awal, strategi Anda mungkin tak akan memiliki keistimewaan karena dibuat berdasarkan standar yang sudah ada. Namun dengan seiring bertambahnya pengalaman dan meningkatnya kemampuan trading, Anda akan belajar menyesuaikan strategi dengan pendekatan pribadi, sehingga tak perlu lagi kesana kemari mengikuti petuah trader lain yang belum tentu cocok dengan kondisi Anda.

State

Pedoman belajar trading ini berkaitan dengan kondisi fisik dan mental yang esensial, karena bisa menjadi penentu keberhasilan dari penerapan pengetahuan, kemampuan, dan strategi Anda. Fokus pada tiga hal itu saja nyatanya tak cukup membawa Anda menapaki jalur kesuksesan yang sesungguhnya. Bagaimanapun juga, trading adalah suatu aktivitas berkelanjutan yang memerlukan konsistensi. Jika kondisi fisik dan mental Anda tak mampu mendukungnya, maka artinya perjalanan Anda masih jauh dari tujuan akhir yaitu konsistensi profit.

 
Pedoman "3S" Dalam Belajar Trading


Ada banyak metode belajar trading , tapi tidak semuanya efektif diterapkan trader. Ada yang lebih suka belajar sendiri secara otodidak, ada pula yang ingin berguru pada mentor. Tak ada cara belajar trading yang lebih unggul dari lainnya, karena semuanya kembali pada preferensi masing-masing. Namun jika Anda memutuskan belajar secara mandiri, tidakkah lebih baik jika hal itu dijalankan dengan kaidah yang jelas?

Salah satu pedoman belajar trading yang bisa memandu Anda dengan baik adalah prinsip "3S". Dengan aturan ini, Anda dapat menemukan prinsip terpenting dalam belajar trading sehingga tak perlu bingung harus memulai dari mana dan selanjutnya akan kemana.

Pedoman belajar trading "3S" yang akan diulas di artikel ini diungkapkan oleh Steve Ward, mentor trading sekaligus pemilik High Performance Global Ltd. Pada dasarnya, 3S terdiri dari skill and knowledge, strategy, dan state. Bagaimana ketiga aspek tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman belajar trading akan dibahas tuntas dalam penjelasan di bawah ini.

Skill And Knowledge

Kemampuan dan pengetahuan adalah dua komponen pertama yang musti dikembangkan dalam proses belajar. Mustahil bisa menjadi trader sukses jika Anda belum menguasai basis pengetahuan yang diperlukan dalam trading forex. Logikanya, darimana Anda bisa mengembangkan skill jika pengetahuan dasarnya saja masih tak paham?

Untuk itu, awali proses belajar dengan menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang trading forex, mulai dari dasar-dasar pengetahuan untuk pemula, analisa fundamental dan teknikal, jenis-jenis strategi, psikologi pasar, platform trading, dan masih banyak lagi. Semakin tinggi level kemampuan dan pengetahuan trading, semakin besar pula pengaruhnya bagi tingkat kepercayaan diri Anda.

Strategy

Di tahap ini, Anda mulai menerapkan skill and knowledge untuk membangun strategi trading yang sudah melibatkan manajemen risiko. Dalam mengembangkan strategi, sebaiknya sesuaikanlah dengan pemahaman, kenyamanan, dan gaya trading Anda sendiri. Seumpama Anda adalah seorang part-time trader, maka jangan membangun strategi trading yang menuntut Anda untuk memantau chart sepanjang hari.

Di awal, strategi Anda mungkin tak akan memiliki keistimewaan karena dibuat berdasarkan standar yang sudah ada. Namun dengan seiring bertambahnya pengalaman dan meningkatnya kemampuan trading, Anda akan belajar menyesuaikan strategi dengan pendekatan pribadi, sehingga tak perlu lagi kesana kemari mengikuti petuah trader lain yang belum tentu cocok dengan kondisi Anda.

State

Pedoman belajar trading ini berkaitan dengan kondisi fisik dan mental yang esensial, karena bisa menjadi penentu keberhasilan dari penerapan pengetahuan, kemampuan, dan strategi Anda. Fokus pada tiga hal itu saja nyatanya tak cukup membawa Anda menapaki jalur kesuksesan yang sesungguhnya. Bagaimanapun juga, trading adalah suatu aktivitas berkelanjutan yang memerlukan konsistensi. Jika kondisi fisik dan mental Anda tak mampu mendukungnya, maka artinya perjalanan Anda masih jauh dari tujuan akhir yaitu konsistensi profit.


Dengan aturan tersebut, anda bisa menemukan prinsip yang paling penting dalam belajar trading, sehingga tidak perlu bingung lagi, mau mulai dari mana dan selanjutnya akan ke mana. Pedoman belajar Trading 3S sendiri, merupakan pedoman trading yang diungkapkan oleh seorang mentor trading, sekaligus pemilik dari High Performance Global Ltd, Steve Ward.

 

Divergensi Reguler

Divergensi Regular digunakan untuk melihat kemungkinan terjadinya pembalikan arah trend. Jika pergerakan harga menunjukkan level Lower Low (LL), tetapi indikator teknikal menunjukkan Higher Low (HL) maka kondisi tersebut dikatakan Divergensi Regular Bullish. Keadaan ini terjadi pada saat akan berakhirnya downtrend. Jika indikator Oscillator gagal untuk membuat level Low baru, maka kemungkinan pergerakan harga akan berbalik arah dari downtrend ke uptrend.

Illustrasi untuk Divergensi Regular Bullish:

divergensi-indikator-teknikal-1-119885-1.JPG

Sebaliknya jika pergerakan harga menunjukkan level Higher High (HH) tetapi indikator teknikal menunjukkan Lower High (LH) maka disebut Divergensi Regular Bearish. Biasanya keadaan ini terjadi pada saat akan berakhirnya kondisi uptrend. Jika pergerakan harga telah membuat level High baru, tetapi indikator Oscillator gagal membuat level High yang lebih tinggi dari sebelumnya dan malah turun ke level yang lebih rendah (Lower High), maka kemungkinan arah pergerakan harga akan berbalik dari uptrend ke downtrend.

Illustrasi untuk Divergensi Regular Bearish:

divergensi-indikator-teknikal-1-119885-2.JPG

Sumber : seputarforex.com

 

Divergensi Hidden

Divergensi Hidden (tersembunyi) digunakan untuk melihat kemungkinan terjadinya penerusan arah trend (trend continuation). Jika pergerakan harga menunjukkan level Higher Low (HL) yang mungkin terjadi akibat koreksi pada downtrend, tetapi indikator Oscillator menunjukkan level Lower Low (LL) maka keadaan ini disebut Divergensi Hidden Bullish. Dalam hal ini, kemungkinan pergerakan harga akan terus ke arah uptrend.

Illustrasi untuk Divergensi Hidden Bullish:

divergensi-indikator-teknikal-1-119885-3.JPG

Keadaan sebaliknya terjadi jika pergerakan harga menunjukkan level Lower High (LH), tetapi indikator Oscillator menunjukkan Higher High (HH), kondisi ini disebut Divergensi Hidden Bearish. Dalam hal ini kemungkinan akan terjadi penerusan arah pergerakan harga downtrend.

Illustrasi Divergensi Hidden Bearish:

divergensi-indikator-teknikal-1-119885-4.JPG

Jika Anda cenderung trading dengan mengikuti trend (trend follower), ada baiknya Anda selalu melakukan konfirmasi dengan memonitor kemungkinan terjadinya Divergensi Hidden pada indikator teknikal.

Sumber : seputarforex.com

 
Konsep Supply Dan Demand


Konsep penawaran dan permintaan (supply and demand) adalah sebuah konsep penting dalam perdagangan pada umumnya. Konsep ini digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan akan terus digunakan dalam segala jenis transaksi, baik di trading forex, saham, maupun di pasar tradisional. Kebanyakan orang memahami hal ini secara intuitif. Jika ada suatu barang yang diminati, pembeli bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi. Begitu juga dengan penjual tentu saja akan lebih senang jika dagangannya dibeli dengan harga tinggi. Di artikel ini, Anda akan diajak memahami lebih luas tentang kekuatan penawaran dan permintaan dalam kajian secara ilmiah.

Dimana Kekuatan Supply Dan Demand Berlaku

Pertama, Anda harus mengerti dimana kekuatan-kekuatan supply dan demand berlaku. Hal ini diasumsikan bahwa adanya supply dan demand berasal dari pasar. Sebetulnya pasar hanyalah sebuah kumpulan pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa tertentu.

Kekuatan penawaran dan permintaan mengacu pada perilaku pembeli dan penjual atau disebut sebagai pelaku pasar. Para pembeli menyediakan permintaan di pasar, sedangkan penjual menyediakan pasokan. Jenis-jenis pasar antara lain: pasar mata uang (forex), pasar saham, pasar ternak, dan lain sebagainya. Pasar-pasar tersebut memiliki fungsi dan jenis masing-masing yang berbeda-beda.

Pembeli Dan Penjual

Ciri supply dan demand adalah adanya begitu banyak pembeli dan penjual. pada model pasar persaingan sempurna, tidak satupun dari mereka yang dapat mempengaruhi pasar secara individu. Jadi, seorang supplier tidak akan bisa berbuat apa-apa pada market untuk mempengaruhi pasar walaupun ia memiliki modal yang besar. Karena hampir seluruh penjual maupun pembeli yang ada di pasar tersebut memanfaatkan produk yang sama dengan jenis yang sama pula, maka jika ada seorang penjual misalnya mampu menaikkan harga, banyak dari pelanggannya akan pergi ke tempat lain untuk mendapatkan barang yang sama dan tentunya lebih murah.

Contoh dari perdagangan pasar sempurna misalnya pasar mata uang (forex). Para pembeli dan penjual di pasar ini tidak bisa mempengaruhi harga pasar secara individual, tetapi hanya dapat menerima harga yang ditentukan oleh pasar dari kesepakatan penjual dan pembeli secara keseluruhan.

Penyeimbang Harga

Seperti yang Anda ketahui sebelumnya, pasar menentukan harga dengan adanya penawaran dan permintaan yang berfungsi sebagai penyeimbang harga. Jika Anda meninjau di pasar nyata terkadang banyak monopoli di market. Selain monopoli, terkadang ada juga oligopoli maupun monopoli kompetitif. Hal tersebut tidak mencerminkan keadilan yang sebenarnya karena hanya menguntungkan beberapa orang saja.

Dengan melakukan transaksi di forex market, maka Anda sudah melakukan transaksi di pasar persaingan sempurna. Seluruh transaksi baik penjualan maupun pembelian sepenuhnya dilakukan dari kesepakatan harga yang telah diberikan oleh pasar. Tidak ada yang memanipulasi dan dimanipulasi, seluruh harga yang diberikan oleh market apa adanya dari market itu sendiri.

Baca selengkapnya di: SeputarForex


 
Konsep Supply Dan Demand


Konsep penawaran dan permintaan (supply and demand) adalah sebuah konsep penting dalam perdagangan pada umumnya. Konsep ini digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan akan terus digunakan dalam segala jenis transaksi, baik di trading forex, saham, maupun di pasar tradisional. Kebanyakan orang memahami hal ini secara intuitif. Jika ada suatu barang yang diminati, pembeli bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi. Begitu juga dengan penjual tentu saja akan lebih senang jika dagangannya dibeli dengan harga tinggi. Di artikel ini, Anda akan diajak memahami lebih luas tentang kekuatan penawaran dan permintaan dalam kajian secara ilmiah.

Dimana Kekuatan Supply Dan Demand Berlaku

Pertama, Anda harus mengerti dimana kekuatan-kekuatan supply dan demand berlaku. Hal ini diasumsikan bahwa adanya supply dan demand berasal dari pasar. Sebetulnya pasar hanyalah sebuah kumpulan pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa tertentu.

Kekuatan penawaran dan permintaan mengacu pada perilaku pembeli dan penjual atau disebut sebagai pelaku pasar. Para pembeli menyediakan permintaan di pasar, sedangkan penjual menyediakan pasokan. Jenis-jenis pasar antara lain: pasar mata uang (forex), pasar saham, pasar ternak, dan lain sebagainya. Pasar-pasar tersebut memiliki fungsi dan jenis masing-masing yang berbeda-beda.

Pembeli Dan Penjual

Ciri supply dan demand adalah adanya begitu banyak pembeli dan penjual. pada model pasar persaingan sempurna, tidak satupun dari mereka yang dapat mempengaruhi pasar secara individu. Jadi, seorang supplier tidak akan bisa berbuat apa-apa pada market untuk mempengaruhi pasar walaupun ia memiliki modal yang besar. Karena hampir seluruh penjual maupun pembeli yang ada di pasar tersebut memanfaatkan produk yang sama dengan jenis yang sama pula, maka jika ada seorang penjual misalnya mampu menaikkan harga, banyak dari pelanggannya akan pergi ke tempat lain untuk mendapatkan barang yang sama dan tentunya lebih murah.

Contoh dari perdagangan pasar sempurna misalnya pasar mata uang (forex). Para pembeli dan penjual di pasar ini tidak bisa mempengaruhi harga pasar secara individual, tetapi hanya dapat menerima harga yang ditentukan oleh pasar dari kesepakatan penjual dan pembeli secara keseluruhan.

Penyeimbang Harga

Seperti yang Anda ketahui sebelumnya, pasar menentukan harga dengan adanya penawaran dan permintaan yang berfungsi sebagai penyeimbang harga. Jika Anda meninjau di pasar nyata terkadang banyak monopoli di market. Selain monopoli, terkadang ada juga oligopoli maupun monopoli kompetitif. Hal tersebut tidak mencerminkan keadilan yang sebenarnya karena hanya menguntungkan beberapa orang saja.

Dengan melakukan transaksi di forex market, maka Anda sudah melakukan transaksi di pasar persaingan sempurna. Seluruh transaksi baik penjualan maupun pembelian sepenuhnya dilakukan dari kesepakatan harga yang telah diberikan oleh pasar. Tidak ada yang memanipulasi dan dimanipulasi, seluruh harga yang diberikan oleh market apa adanya dari market itu sendiri.

Baca selengkapnya di: SeputarForex



Supply dan demand adalah faktor penting dalam bertrading. Tanpa pengetahuan dasar mengenai pengaruh supply dan demand pada pasar forex, kita tidak akan dapat memahami penyebab bergeraknya harga pasar. Ada beberapa cara dalam mendeteksi area permintaan dan penawaran (demand/supply zone) pada chart, salah satu pilihan terbaiknya adalah dengan price action.

 
Back
Top