donanugroho
New member
.
Last edited:
kalo menurut saya kanjeng ratu kidul dan nyi roro kidul adalah dua pribadi yang berbeda.. kanjeng ratu kidul itu ratunya.. sedangkan nyi roro kidul itu patihnya..
Kanjeng Ratu Kidul merupakan dewi dari dongeng Jawa. Namanya juga dikenal dalam mitologi Jawa dan Sunda sebagai Ratu Pantai Selatan yaitu Pantai Pelabuhan Ratu, Samudra Hindia, di wilayah selatan kota Sukabumi.
benarkah kanjeng ratu bisa memberi kekayaan? jika benar apakah ada yang bisa membantu memberi info nya ?
wah om...dapat dari mana foto attachmentnya tuh
setahu saya sesepuh dari forum sebelah yg punya itu (lukisan aslinya).
Kanjeng Ratu Kidul merupakan dewi dari dongeng Jawa. Namanya juga dikenal dalam mitologi Jawa dan Sunda sebagai Ratu Pantai Selatan yaitu Pantai Pelabuhan Ratu, Samudra Hindia, di wilayah selatan kota Sukabumi.
Nyai Loro Kidul (juga dieja sebagai Nyi Roro Kidul atau Nyi Rara Kidul) merupakan dewi dari dongeng Jawa. Namanya juga dikenal dalam mitologi Jawa dan Sunda sebagai Ratu Pantai Selatan yaitu Pantai Pelabuhan Ratu, Samudra Hindia, di wilayah selatan kota Sukabumi.
saya pernah mimpi bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul, dalam mimpi itu dia menitipkan sebuah amanah tapi sayang saat amanah itu diserahkan hanya berupa cuplikan-cuplikan peristiwa. Sampe sekarang saya masih gak ngerti apa maksudnya, apa yang terjadi ya??
Kula Nuwun, badhe urun rembug. Kanjeng Ratu Kidul, Nyi Roro Kidul, Nyai Ratu, Kanjeng Ratu.....atau siapapun kita menyebutnya.....monggo silahkan saja. Bagi saya itu hanyalah sebutan masing2 punya anggapan saja. Saya setuju siapapun yang punya argumen atau opini selayaknya kita menghargainya. Kembali ke masalah semula tentang Kanjeng Ratu Kidul, nah menurut saya akan lebih seru jika yang berdiskusi itu memang orang yg pernah atau berinteraksi secara langsung dengan Subyek yang kita bicarakan yaitu Kanjeng Ratu Kidul. Kalau kita hanya berdiskusi atas dasar raba meraba dan ilmu kira2 ya nggak akan ketemu-ketemu hasilnya Mas....he..he.., sama juga kita mendiskusikan tentang benda yg bernama Radio. Ada yg bilang radio itu bentuknya kotak, ada yg bilang bundar, dsb, itupun baru diskusi tentang bentuk belum cara operasionalnya atau diskusi tentang fungsi dari Radio, padahal orang yang berdiskusi sama sekali tersebut belum mengerti atau bahkan belum pernah melihat Radio itu sendiri, ya isi diskusinya ya hanya berdebat dan saling tidak percaya kan. Baik, sedikit saya akan berbagi pengalaman dengan kawan di forum ini. Kurang lebih selama 16 tahun saya belajar tentang dunia metafisik atau supranatural.Ternyata benar dalam agama bahwa Manusia itu menempati posisi yang paling tinggi diantara makhluk yang lainnya. Diserahkan dunia kepada Manusia dan Manusia disuruh mempelajarinya, ternyata tidak hanya dunia yang nyata ini saja tetapi juga termasuk dunia keghaiban, baik itu dunia setan, jin atau bahkan dunia malaikat sekalipun. Tetapi kadang ada sebagian orang beranggapan mempelajari dunia ghaib adalah musyrik, tahayul, klenik, dsb. Ya itu silahkan saja kita serahkan pada opini masing2 orang, tetapi sedikit opini saya : "Bagaimana kita bisa mengerti Jin kalau kita tidak memahami Psikologi Jin", atau "Bagaimana kita bisa mengatakan kalau kita terhindar dari bujuk rayu setan, sedang keberadaan setan saja kita tidak mempercayainya". Kembali lagi ke Kanjeng Ratu Kidul, Saya adalah salah satu orang yang pernah menembus dimensi ke alamnya, saya juga pernah berdialog dengan apa yang disebut dengan Nyi Blorong. Nyi Blorong adalah sebutan dari manusia, tetapi nama sebenarnya adalah Ki Norotunggak dan Nyi Norotunggak, mereka adalah sepasang Ular dari golongan setan, dengan besar (di Alamnya) masing-masing berdiameter sebesar mobil Kijang dengan panjang 80 Meter. Sedangkan yang disebut Kanjeng Ratu Kidul adalah dulu adalah seorang manusia anak dari seorang Resi yg terkena suatu penyakit kulit. Karena rasa malunya sang Resi oleh sakit yg diderita putrinya, maka sang resi (setengah mengusir) meminta kepada putrinya untuk bertapa di atas tebing pinggiran laut pantai selatan. Nah selang beberapa hari bertapa, putri sang Resi tadi ditemui oleh Kyai Semar (golongan Jin dari langit Sap 4, karena Dimensi Jin, setan juga bertingkat sampai langit sap 7) dan saat itu sang Putri diajak dan akan disembuhkan bahkan akan memiliki wajah cantik. Sang putri pun mengikuti saja berjalan menuju Kyai Semar tadi, tapi walau sang Putri bisa sampai di hadapan Kyai Semar namun secara hukum dunia raganya tetap terjatuh dari tebing dan raganya hancur terhantam karang yang ada dibawah tebing. Sehingga kalau kita bisa melihatnya dengan Alat keFitrahan manusia, maka tatkala kita melihat wujud Kanjeng Ratu Kidul maka kita akan bisa melihat wujud yang aslinya yaitu tangan kiri cacat dan kaki kiri semper, wajahnya hancur. Tapi anehnya kenapa yang beredar selama ini terekspos berwajah CANTIK. Nah itu adalah ilmu KEMAYAN (Kamuflase) yang diberikan oleh Kyai Semar (Jin langit Sap 4), dan kalau kita masih menggunakan ilmu angkara yang bersumber dari kekuatan setan maupun Jin dibawah kekuatan langit sap 4 tentunya pandangan kita akan terhipnotis oleh ilmu KEMAYAN tadi sehingga dalam melihat wajah Kanjeng Ratu Kidul tetap saja terlihat Cantik. Kanjeng Ratu Kidul sendiri sekarang hidup di langit sap 3 dimensi dunia setan. Sory Nyi Ratu (saya panggil demikian), bukan maksud hati tuk menyebar luaskan kekuranganmu, tapi biar manusia juga ngerti yang sebenarnya (anda kan juga manusia dan pernah hidup di dunia, ya kalo gak terima kita perang lagi aja seperti dulu ya....). Baik kawan2 itu sedikit pengalaman saya tentang Kanjeng Ratu Kidul, percaya atau tidak...... monggo, kalo kita sudah sama2 mati mungkin baru sama2 menyadari tentang cerita saya ini, bahawa dunia keghaiban sungguh ada. terima kasih. Wassalam.
biarkan Beliau sendiri yg menegur dengan cara Beliau sendiri mas....Terimakasih sudah urun embug di sini...
Saya pribadi sebenarnya tidak mau memberikan opini yang berlebihan di sini. Mungkin diam lebih baik, tapi terlalu diam juga tidak baik.
Apa yang sampeyan haturkan di atas SEBAGIAN ada benarnya (menurut hemat saya). Sebelum saya lebih jauh berbicara, ijinkan saya bertanya kepada sampeyan: "Kapan terakhir sampeyan bertemu dengan Nyai Ratu ???"
Saya tersenyum baca tulisan sampeyan di atas, silakan diartikan sendiri arti senyuman saya. Saya sedikit bisa menyimpulkan, dengan apa yang sampeyan katakan di atas...sampeyan belum mengenal SEUTUHNYA Nyai Ratu, yang sampeyan haturkan di atas lebih banyak berdasarkan, pengetahuan menurut sampeyan sendiri.
Kalau sampeyan sudah mengenal dengan betul Nyai Ratu, pastilah TIDAK AKAN berkomentar seperti itu. Saya & istri saya sudah sangat sering berdialog/musyawarah tentang banyak hal. Dan yang aling sering adalah istri saya, karena seorang wanita akan lebih mudah untuk berkomunikasi langsung dengan beliau, namun jika saya (lelaki) sedikit agak terhambat.
biarkan Beliau sendiri yg menegur dengan cara Beliau sendiri mas....
kepada orang² yg mungkin belum mengenal Beliau tetapi sudah men-jugde Beliau ini dan itu
what everlah....@-->
Terimakasih sudah urun embug di sini...
Saya pribadi sebenarnya tidak mau memberikan opini yang berlebihan di sini. Mungkin diam lebih baik, tapi terlalu diam juga tidak baik.
Apa yang sampeyan haturkan di atas SEBAGIAN ada benarnya (menurut hemat saya). Sebelum saya lebih jauh berbicara, ijinkan saya bertanya kepada sampeyan: "Kapan terakhir sampeyan bertemu dengan Nyai Ratu ???"
Saya tersenyum baca tulisan sampeyan di atas, silakan diartikan sendiri arti senyuman saya. Saya sedikit bisa menyimpulkan, dengan apa yang sampeyan katakan di atas...sampeyan belum mengenal SEUTUHNYA Nyai Ratu, yang sampeyan haturkan di atas lebih banyak berdasarkan, pengetahuan menurut sampeyan sendiri.
Kalau sampeyan sudah mengenal dengan betul Nyai Ratu, pastilah TIDAK AKAN berkomentar seperti itu. Saya & istri saya sudah sangat sering berdialog/musyawarah tentang banyak hal. Dan yang aling sering adalah istri saya, karena seorang wanita akan lebih mudah untuk berkomunikasi langsung dengan beliau, namun jika saya (lelaki) sedikit agak terhambat.
wah wah...seru² nehTerima kasih atas "Senyuman" panjenengan. Sdh saya sampaikan dlm tulisan saya, semua terserah para pembaca dalam menyikapi apa yang saya paparkan. itupun hanya sedikit sekali tentang pengalaman saya sejak kurun waktu 16 tahun saya belajar tentang keghaiban, saya memandang Nama Nyai Ratu hanyalah sebagian kecil kekuatan keghaiban di tanah Jawa dan memang saya tidak memandangnya sebagai sebuah kekuatan Ghaib yang WAAAAHHH... ( ndak tau kalo memang ada yang beranggapan demikian). Karena Nyai Ratu sendiri dulu adalah manusia yang kemudian mati dan sekarang dalam kendali kekuatan Setan/Jin yang memiliki Ilmu diatasnya. Makanya kalo hanya dengan manusia yg sdh mati dan dulu ketika masih hidup dipandang punya "Daya Linuwih" kemudian sampai matipun makamnya atau tempat petilasannya dibuat untuk tirakat (termasuk Nyai Ratu)....maaf... itu bagi saya masih biasa aja. Soalnya kekuatan Ghaib (Jin/Setan/malaikat) itu bertingkat-tingkat dari langit sap 1 smp dengan langit sap 7 , Nyai Ratu sendiri menempati posisi di langit sap 3 tetapi memang kekuatannya "diinfus" oleh kekuatan dari Langit diatasnya. Justru yang perlu diwaspadai adalah "Setan-nya" itu sendiri, semakin tinggi kekuatan setan cara penggodaan dan keilmuannyapun berbeda beda, ada yg dengan sinar, menyerupai tokoh2 yang dikultuskan atau bahkan sangat berani dia mengaku-aku Tuhan/Allah. Saya datang ke Pantai selatan / ke Tempat Nyai Ratu (lewat dimensi ghaib) terakhir th. 96., tapi kalau Nyai Ratu yang "Sowan" (bhs jawa : kedatangan bagi strata yg lbh rendah ke strata lbh tinggi) ke tempat saya hampir dikatakan setiap malam 1 Sura bila dia datang ke Kraton Surakarta bisa dipastikan mampir ke tempat saya dengan mengendara Kereta kencana yang di tarik Kuda Putih berjumlah 40 Ekor. Ya siapa saja kawan yg mengatakan pernah berdialog dengan Nyai Ratu (kalau tdk dibohongi Setan/Jin yg lbh tinggi yg mengaku2 Nyai Ratu..he..he...tergantung Ilmu panjenengan masing2) tlg tanyakan padanya siapa orang yang pernah berurusan dengan Nyai Ratu dan sempat mengobrak-abrik Istananya dan bekas tempat yg diobrak-abriknyapun sampai saat ini masih dibiarkan apa adanya seperti semula, karena katanya sebagai kenang2an bahwa ada manusia yg pertama kali mengalahkannya. Kemarin ketika ada Gempa Jogja juga Sowan ke saya dan mengatakan : "Pak, sebentar lagi saya punya gawe". Waktu itu saya hanya jawab "Terserah, itu urusan kamu dengan panguasane jagad alam, kabeh ono aturane (semua ada aturannya)". O ya...saya lebih suka ditegur oleh setan, Jin atau Manusia yg dikuasai setan/Jin ketimbang ditegur oleh Allah SWT, karena kalau yg menegur Allah SWT pasti saya telah berbuat salah, tetapi kalo "mereka" yg menegur...he...he...berarti sudah tepat langkah saya menuju jalan Illahi. Ya... memang disaat banyak orang mengkultuskan Nyai Ratu dengan berbagai macam cerita yang menyeramkan, saya malah menganggapnya biasa aja. Sebenarnya sangat simpel dan bisa dilogika kok....., bukan hanya Nyai Ratu tetapi siapa saja kekuatan ghaib baik Setan, Jin atau bahkan Malaikat sekalipun, posisi dan stratanya tetap di bawah kita Manusia (bila kita benar2 bisa dalam keadaan fitrah dan masuk dalam aturan sistem Allah/Tuhan), ya kalau tidak tetap saja kita masih bisa terkalahkan, contohnya : masih bisa kena Sirep/Gendam, Kemayan (melihat Nyai Ratu yg semestinya jelek jadi Cantik), tenung, santet, kesurupan, dsb. Sangat tepat Allah memerintahkan Setan, Jin dan Malaikat "Sujud" pada Manusia, tetapi pengertian sujud bagi saya bukan lantas mereka bersimpuh seperti layaknya manusia melakukan Sujud pada gerakan Sholat. Sujud yg saya terapkan untuk Setan, Jin dan Malaikat pada posisi saya sebagai manusia adalah Sujud menghargai Kodrat dan Takdir saya sebagai salah satu makhluk mega proyek Allah/Tuhan. Ya..memang yg saya tulis adalah pengalaman pribadi saya, makanya saya hanya sekedar berbagi saja, terserah para pembaca menanggapinya. Kalau menurut saya Nyai Ratu itu tidak mengklasifikasikan siapa yg akan menemuinya, seperti kalau laki2 agak lambat atau bila perempuan akan lbh cepat bertemu, tidak demikian. Laki2, perempuan, tua-muda, semua tergantung apakah ilmu yang bersangkutan bisa menembus dimensinya atau tidak, bisa mengalahkannya atau tidak jadi yg pegang kendali adalah kita, bukan Nyai Ratu yang punya wewenang. Bahkan secara ekstrim kalo boleh saya katakan belum ada Paranormal / orang pinter yang bisa menembus ke dimensinya dengan memposisikan strata ilmu diatas Nyai Ratu, paling2 ya hanya berdialog, minta Ilmu atau semacam minta berkah keselamatan (maaf bukan berarti saya meremehkan suatu figur yg dianggap keramat oleh sebagian orang Jawa), sehingga pertanyaan saya adalah Beranikah Kita memposisikan sebagai Umat Manusia yg memiliki strata di atas Setan, Jin dan Malaikat ? kalau blm mohon pelajarilah kembali Hakekat Manusia hidup. Tapi memang saatnya saya ingin berbagi kepada pembaca tentang figur Nyai Ratu yang sesungguhnya atau nanti bila Allah mengijinkan saya akan berbagi tentang Kebrorokan Setan dengan penjeratannya, namun lagi2 itu semua terserah anggapan anda. Ini baru cerita saya tentang Nyai Ratu..., padahal masih banyak lagi saya "bertemu" dengan tokoh2 yang dikeramatkan di Negeri ini dan mereka juga menghormati saya tanpa saya harus memohon-mohon, artinya saya tidak perlu "Munduk-munduk" ke mereka karena mereka sudah mengerti "hukum dan aturan" jagad. Nah Kawan itu baru cerita tentang "pertemuan" saya dengan manusia yg sudah mati yangmana sampai sekarang Nama dan tempatnyapun masih dikeramatkan belum pengalaman konfrontasi saya dengan Setan juga Jin, apalagi masih ada cerita saya yg bisa bertemu dengan Malaikat......wah ternyata ilmu yg saya pelajari semacam ini masih sangat awam dan langka dijaman ini ya. Yah semoga kelak dijaman kedepannya semakin banyak orang yang faham dengan kedudukannya sebagai manusia yg mengemban tugas untuk "menguasai Jagad" (baik jagad dunia nyata, jagad setan, jin juga Jagad Malaikat) tentunya tetap dengan nilai Kefitrahan, sehingga kelak bila ada manusia bisa menguasai dan menembus dimensi Setan, Jin atau bersahabat dengan Malaikat itu adalah hal yg wajar dan sudah semestinya. Amin.
permisi...mungkin ini ada tambahan dari forum sebelah...
kata yg posting sih ini fotonya Beliau atau Bunda [bahasa yg mosting utk Beliau]
Permisi-permisi .......
Wonghilaheng Sang Mahing Sikundur Sumprapat Kending
Sang Sekar srigunting taman...
........
......
http://www.image369.com/images/9f0pw9yr83zdktk6x.jpg
http://www.image369.com/images/92m5k9qdrvrwhr77kk5e.jpg
http://www.image369.com/images/4dpqjr25dgsyr5g24b4g.jpg
yg memosting berpesan kepada saya agar tidak menampakan secara langsung gambar ini tetapi kalo mau liat silahkan klik aja @-->
thx to kang yudi (